Anda di halaman 1dari 4

STUDI KASUS PERTEMUAN 7 BISNIS INTERNASIONAL

Apple’s Earnings Hit by Strong Dollar

Pertanyaan Diskusi :
1. Mengapa dolar AS yang kuat selama tahun 2015 berdampak negatif pada
pendapatan Apple?
Dolar AS yang kuat sangat merugikan perusahaan-perusahaan Amerika dan Apple
adalah salah satunya. Ini karena perdagangan terjadi antar negara dengan bantuan
uang, seringkali dolar AS. Satu negara mengekspor barang & negara lain
membelinya. Ketika dolar menjadi kuat dibandingkan dengan mata uang lain, itu
berarti dolar naik nilainya sementara mata uang lain turun nilainya. Selama tahun
2015 dolar menjadi jauh lebih kuat terutama dibandingkan dengan yuan Cina, pound
Inggris, Euro, dolar Kanada dan banyak lagi, yang mengakibatkan penurunan daya
beli konsumen yang membeli barang dalam Euro atau Yuan dibandingkan dengan
konsumen yang membeli barang dalam dolar. Jadi, dolar yang lebih kuat membuat
barang-barang buatan Amerika lebih mahal bagi pelanggan di negara lain yang pada
akhirnya mempengaruhi permintaan mereka. Juga, barang-barang yang berpindah dari
rak asing diterjemahkan ke dalam lebih sedikit dolar yang pada akhirnya
menghasilkan pendapatan dan margin & potensi pendapatan yang lebih rendah pada
laporan keuangan triwulanan. Jadi, kerugian terkait mata uang tersebut berdampak
negatif pada pendapatan Apple selama tahun 2015. Ketika dolar AS tetap kuat
terhadap mata uang utama lainnya, perusahaan Amerika seperti Apple harus
menghadapi tantangan seperti Apple, yang mendapatkan 66 persen pendapatannya
dari luar Amerika Serikat, ini dapat berdampak besar. Dengan menguatnya dolar yang
juga sangat berdampak untuk negara lain, konsumen yang berada di negara lain akan
lebih memilih merk lain, salah satunya Samsung. Mereka berpikiran lebih baik
menggunakan merk lain yang memiliki kualitas setara tetapi harganya masih
terjangkau atau tidak terkena kenaikan mata uang. Hal ini yang menjadika Apple
harus lebih siap jika nilai mata uang dolar naik lagi di masa depan. Karena memang
kita tidak dapat memungkiri hal ini akan terjadi di masa depan. Apple harus memiliki
strategi dan juga rencana jangka panjang untuk menghadapi situasi seperti ini.

2. Mengapa Apple tidak sepenuhnya melindungi eksposur valuta asingnya untuk


menghindari pukulan pada pendapatan?
Apple telah mencoba untuk melakukan lindung nilai dolar dari penjualan luar
negerinya dengan membeli mata uang forward untuk melakukan lindung nilai
terhadap pendapatan di masa depan, tetapi dolar terapresiasi lebih cepat dari yang
diharapkan dan aktivitas lindung nilai Apple tidak cukup untuk menutupi
pendapatannya di luar negeri. Cakupan penuh dari eksposur mata uang untuk
menghindari hilangnya keuntungan, karena cakupan penuh dari eksposur mata uang
dapat mengekspos perusahaan pada risiko keuangan yang signifikan. Situasi keuangan
Apple menjadi lebih rapuh dan lebih rapuh karena dolar bergerak ke arah yang
berlawanan dari yang diharapkan. Jika demikian, Apple akan menderita kerugian
yang signifikan. Dengan demikian, Apple tidak sepenuhnya melindungi eksposur
mata uangnya untuk menghindari risiko keuangan signifikan yang berpotensi
mengurangi pendapatan Apple di luar negeri karena fluktuasi nilai tukar. Jika Apple
tetap memaksakan untuk melakuakn ekposur valuta asing, dampaknya akan besar di
keuangan dari Apple itu sendiri. Hal ini akan semakin membuat pendapatan dari
Apple menurun. Oleh karena itu, Apple perlu merancang strategi dan rencana jangka
panjang untuk menghindari masalah seperti ini di masa depan.

3. Mengapa dolar AS begitu kuat selama periode 2014-2016? Apakah kekuatan


dolar merupakan respons rasional terhadap fundamental ekonomi?
Ada beberapa alasan. Pertama, ekonomi AS telah berkinerja lebih baik daripada
kebanyakan negara-negara sejak resesi besar 2008-2009, itu membuatnya menjadi
lebih menarik terhadap modal asing. Dan ekonomi AS secara konsisten mengungguli
ekonomi semua negara besar Eropa, Jepang, Australia, dan Kanada. Orang asing pun
menanggapi dengan lebih banyak berinvestasi di Amerika Serikat, dan arus masuk
modal telah meningkatkan nilai dolar. Kedua, pemerintah di Eropa dan Jepang telah
menanggapi dengan memperlambat pertumbuhan dengan menurunkan suku bunga
dan memperluas pasokan uang domestik mereka. Amerika Serikat sudah mulai
beringsut karena ekonomi terus berkembang. investor telah menanggapi dengan
memindahkan uang ke Amerika Serikat untuk mengambil keuntungan dari perbedaan
suku bunga yang menguntungkan. beberapa negara berkembang telah melihat
ekonomi mereka dihantam oleh perkembangan, yang telah memberikan tekanan ke
bawah pada mata uang mereka. Kejatuhan yang cepat pada harga minyak sejak
pertengahan 2015, misalnya, telah menghantam keras negara-negara pengekspor
minyak utama seperti Rusia. Di Brasil, skandal korupsi serius ditambah dengan
manajemen ekonomi yang salah telah diterjemahkan ke dalam kurangnya
kepercayaan konsumen, pertumbuhan ekonomi yang lambat, dan mata uang yang
lemah. Di China, perlambatan laju pertumbuhan ekonomi dari 10 persen per tahun
hingga sekitar 6 persen per tahun menunjukkan kelemahan struktural di ekonomi,
termasuk utang yang berlebihan dan terlalu banyak BUMN yang dikelola dengan
buruk, yang mengakibatkan arus keluar modal. Karena semua faktor ini, dolar AS
begitu kuat selama periode 2014-2016. Selain itu, seperti yang sudah kita ketahui
bersama, Amerika Serikat merupakan salah satu pusat ekonomi dunia yang memiliki
pengaruh sangat besar terhadap perekonomian dunia. Dan dengan kenaikan dolar ini
juga akan mempengaruhi nilai mata uang lainnya. Karena dolar merupakan mata uang
internasional yang digunakan dalam perdagangan internasional.

4. Dalam kondisi apa menurut Anda dolar AS dapat melemah terhadap mata uang
utama lainnya (misalnya, euro, yen, dan yuan?
Dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya mengacu pada penurunan nilai
dolar relatif terhadap mata uang lain. Ada banyak faktor ekonomi yang dapat
berkontribusi untuk depresiasi dolar AS. Ini termasuk kebijakan moneter, inflasi,
permintaan untuk mata uang jika ekonomi lain menyaksikan tingkat pertumbuhan
yang tinggi dan akhirnya memiliki mata uang, perang dagang, harga ekspor, dan
banyak lagi. Selain itu, bencana tak terduga seperti pandemi Covid-19 juga
menyebabkan dolar AS melemah. Banjir likuiditas di pasar keuangan global membuat
daya tarik dolar Amerika Serikat (AS) tahun depan bakal luntur. Sejumlah mata uang
bisa menjadi pilihan alternatif. Pergerakan valas di 2020 tidak seperti tahun-tahun
sebelumnya. Aksi lockdown global selama pandemi Covid-19 gelombang pertama
telah memicu kontraksi ekonomi terkuat dalam sejarah modern. Sebagian besar
ekonomi pulih dengan tajam setelah itu, tetapi gelombang kedua Covid-19 membuat
ekonomi kembali terpukul. Indeks dolar AS sangat memungkinkan melemah hingga
88,50. Sehingga, prospek the greenback ke depan diperkirakan masih sangat lemah,
lantaran suku bunga acuan Bank Sentral AS atau The Fed akan mendekati nol untuk
jangka waktu panjang.

5. Bagaimana penurunan nilai dolar AS terhadap mata uang utama lainnya akan
berdampak pada Apple?
Apple mungkin mendapat untung dari dolar yang lemah, karena penurunan harga
dolar yang dihasilkan Apple hampir 66% dari pendapatannya dari Luar AS akan
menerima mata uang kuat, yang akan bantu apple untuk menghasilkan lebih banyak
keuntungan dengan menukarkan mata uang asing ke US dolar. Namun bila nilai dolar
AS melemah pada saat Apple melakukan proses produksi, hal itu akan merugikan.
Apple melakukan mayoritas proses produksi di luar AS, sehingga jika nilai dolar AS
melemah disaat Apple membutuhkan mata uang selain dolar AS akan meningkatkan
biaya produksi jika dilihat dari mata uang dolar AS.

6. Beberapa perusahaan tidak melakukan lindung nilai terhadap eksposur valuta


asing mereka? Apakah menurut Anda Apple benar untuk melakukan lindung
nilai? Mengapa?
Apple telah mencoba untuk melindungi nilai dolar dari penjualan di luar negeri
dengan membeli mata uang asing untuk melakukan lindung nilai terhadap kenaikan di
masa depan. Untuk perusahaan seperti Apple, penting untuk mengadopsi strategi
untuk lindung nilai terhadap kenaikan lebih lanjut. Pada saat yang sama, terlalu
banyak lindung nilai dapat mengekspos perusahaan pada risiko keuangan yang
signifikan jika dolar tidak bergerak dalam arah yang diprediksi. Sangat penting bagi
setiap perusahaan untuk mengadopsi strategi lindung nilai yang tepat. Lindng nilai
sebenarnya penting untuk dilakukan jika muncul situasi seperti yang dialami oleh
Apple, namun harus pada waktu yang tepat. Lindung nilai memiliki resiko yang besar
dan harus dipikirkan berkali-kali untuk mengimplementasikannya. Lindung nilai
dapat menyebabkan penurunan penjualan dan masalah finansial lainnya. Hal ini
membuat adanya fluktuasi pada penjualan luar negeri Apple. Dan hal ini bukan hal
yang bagus, oleh karena itu lindung nilai harus dijalankan dengan seimbang agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai