0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
155 tayangan3 halaman
Krisis keuangan global 2008 dimulai dari kebangkrutan Lehman Brothers akibat terlalu banyak menyalurkan pinjaman perumahan berisiko tinggi. Kenaikan suku bunga menyebabkan banyak debitur tidak mampu bayar utang, harga properti jatuh, dan utang perbankan melebihi nilai properti sebagai jaminan. Hal ini memicu krisis keuangan global yang berdampak pada resesi ekonomi global serta jatuhnya IHSG Indonesia. Pemerintah AS
Krisis keuangan global 2008 dimulai dari kebangkrutan Lehman Brothers akibat terlalu banyak menyalurkan pinjaman perumahan berisiko tinggi. Kenaikan suku bunga menyebabkan banyak debitur tidak mampu bayar utang, harga properti jatuh, dan utang perbankan melebihi nilai properti sebagai jaminan. Hal ini memicu krisis keuangan global yang berdampak pada resesi ekonomi global serta jatuhnya IHSG Indonesia. Pemerintah AS
Krisis keuangan global 2008 dimulai dari kebangkrutan Lehman Brothers akibat terlalu banyak menyalurkan pinjaman perumahan berisiko tinggi. Kenaikan suku bunga menyebabkan banyak debitur tidak mampu bayar utang, harga properti jatuh, dan utang perbankan melebihi nilai properti sebagai jaminan. Hal ini memicu krisis keuangan global yang berdampak pada resesi ekonomi global serta jatuhnya IHSG Indonesia. Pemerintah AS
Krisis keuangan ini terjadi diakibatkan oleh perbankan “Lehman Brother” yang mengalami kebangkrutan akibat keserakahan bank tersebut dalam memberikan kredit perumahan terhadap nasabahnya. Hal tersebut bermula pada tahun 2001, Bank sentral AS menurunkan suku bunga acuannnya menjadi 1 persen. Kebijakan tersebut bermaksud untuk menjalankan perekonomian AS yang lesuh pada tahun tersebut. Penurunan suku bunga ini diikuti oleh suku bunga kredit perbankan di harapkan menjadi stimulus bagi masyarakat AS. Bank “Lehman Brother” memanfaatkan rendahnya suku bunga yang diterapkan Bank Sentral, dan mulai memperkirakan keuntungan yang akan diperoleh oleh perbankan tersebut dengan investasi di pasar real estate. Seperti perkiraab dalam jangka 5 tahun berikutnyam pinjaman mencapai milliaran dollar mengalir ke pasar real estate. Dengan pinjaman tersebut mengubah Lehman Brother dari perusahaan kecil menjadi bank investari terbesar keempat di Amerika. Pasar perumahan di Amerika Serikat memang sedang berkembang sejak tahun 2001. Dengan meningkatnya keuntungan, Lehman Brother ingin meningkatkan pendapatannya dengan menyalurkan KPR kepada masyarakat berpenghasilan rendah maupun tidak tetap yang di sebut dengan subprime mortage. Meskipun kemunkinan kredit macet juga tinggi, dikarenankan ketidakmapuan membayar masyarakat berpenghasilan rendah. Lehman Brother terus menyalurkan KPRnya dengan alasan bahwa jika masyarakat tidak mampu membayar maka Rumahnya akan disita dan menjadi aset Lehman Brother. Sehingga rumah tersebut dapat dijuak kembal kepada perseroaan. Perkiraannya ternyata tidak sesuai dengan kenyataan. The Fed menaikkan suku bunga acuannya pada tahun 2004 dengan tujuan mengendalikan inflasi. Naiknya suku bunga acuan mempengaruhi kenaikan bunga dan cicilan KPR. Dampaknya, Masyarajat kategori subprime mortgage adalah golongan yang pertama menyatakan ketidaksanggupan membayar. Bank yang sudah terlanjut membangun properti dalam jumlah besar maka harus mengalami penurunan permintaan, karena bunga KPR tak lagi murah. Dikarenakan jumlah properti yang disita bank banyak dan belum terjual maka harga properti AS pun turun. Nyatanya, penurunan harga ini menyebabkan efek yang mengerikan. Masyarakat yang masih terikat KPR memiliki beban cicilan utang yang besar kepada bank dikarenakan kenaikan bunga tersebut. Di sisi lain, nilai rumah semakin turun. Akibatnya, banyak timbul kasus utang KPR di bank lebih besar dibanding nilai rumah. Sehingga menyebabkan masyarakat AS mulai enggan membayar cicilan rumah yang tinggi tetapi harga rumah sesungguhnya yang murah. Sehingga menyebabkan Bank Lehman Brother Bangkrut Dengan bangkutnya Lehman Brother membuat pasar saham mengalami tekanan. Sehingga menyebabkan The Fed memangkas suku bunganya dalam 3 bulan sebanyak 200 bps menjadi 2,25 %. Indonesia terkena imbasnya dikarenakan krisis tersebut sehingga IHSG turun sebesar 58,25% dari awal tahun 2008 hingga november 2008 (detik.com). Untuk mengatasi krisis yang telah menimpa perekonomian AS. Pemerintah AS harus campur tangan dalam mengatasi permasalahan krisis keuangan ini dengan menggolontorkan uang sebesar dana sebesar trilliun rupiah untuk membeli obligasi baik surat utang maupun obligasi kredit perumahan, yang mana dikenal sebagai Quantitive Easing. Quantitive Easing merupakan kebijakan moneter dengan meningkatkan jumlah uang beredar denga membeli surat-surat berharga pemerintah. Al hasil dollar Amerika melemah, tetapi ini adalah langkah yang perlu di ambil oleh the Fed guna membuat mereka memutar ulang perekonomian mereka. Dampak selanjutnya jumlah uang dollar tersebar ke negara-negara berkembang dikarenakan di investasikan oleh investor, seperti di Indonesia. Kemudian setelah perekonomian Amerika membaik, Amerika mengeluarkan kebijakan Tappering Off, yang pendeknya memotong dana stimulus tersebut dengan mengurangi pembelian obligasi. Tak hanya di AS tetapi juga di pasar seluruh dunia, dimana ingin memperbaiki perekonomian seperti semula yang mana tidak ada lagi pembelian obligasi/menyuntik dollar ke sistem keuangan mereka. Dampak tersebut menyebabkan banyak Dollar yang di investasikan ke negara berkembang kembali lagi ke Amerika dikarenakan jumlah Dollar yang sedikit menyebabkan Nilai uang Dollar semakin meningkat. Sehingga dampak dari Dollar menguat menyebabkan perekonomian dunia menjadi lesu, selain itu, pada waktu itu perekonomian China sedang melambat dan masih banyak faktor lainnya. menyebabkan komoditas ekspor andalan indonesia seperti batu bara (-38%) , kelapa sawit(-22%) , dan karet(-71%) menjadi sepi peminat. Sehingga neraca perdagangan indonesia menjadi anjlok (Katadata.com)
Berdasarkan tabel diatas pada tahun 2008-2010 kurs nilai Amerika
melemah dikarenakan penerapan Quantitive Easing, tapi tahun 2013 menguat tajam dikarenakan kebijakan Tapering Off.
Pengaruh Penerapan Struktur Pengendalian Manajemen Melalui Proses Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Pada Rumah Sakit Pemerintah Di Kota Jambi.17312459