Anda di halaman 1dari 4

MACD adalah indikator sederhana dan sangat handal digunakan oleh banyak pedagang valas.

MACD (Moving Average Convergence/ Divergence) berbasis indikator Averages Moving Pengatur indikator standar untuk MACD yang digunakan dalam banyak trading system, dan ini adalah pengaturan MACD yang dikembangkan oleh Gerald Appel dan yang paling cocok untuk kedua pasar bergerak lebih cepat dan lebih lambat. Dalam rangka untuk mendapatkan kinerja yang lebih responsif dan lebih cepat dari MACD seseorang dapat melakukan percobaan dengan menurunkan pengaturan MACD.

Pada grafik bulanan diatas terlihat bahwa posisi %k dari stochastic oscillator menunjukan arah penurunan, diikuti pula dengan %D yang ditunjukkan dengan garis

berwarna biru yang juga mengarah ke bawah, hal ini menunjukkan bahwa saham TLKM berpotensi untuk melemah,tetapi tidak menutup kemungkinan saham TLKM mengalami kenaikan dalam bulan-bulan kedepan, hal ini merupakan hal yang sangat wajar dimana dilihat pada tahun 2008 keadaan saham ini terus mengalami tekanan akibat krisis ekonomi global yang juga menimpa Indonesia, sehingga saham ini terus menerus berada dalam keadaan oversold atau terlalu banyak orang yang menjual sahamnya dan mengakibatkan harga saham ini terpuruk. Krisis ekonomi global mulai ditandai dengan runtuhnya lembaga keuangan terbesar di dunia asal Amerika Lehman Brother, kredit macet sektor perumahan (subprime mortgage) dan disusul kebangkrutan industri otomotifnya, seperti General Motor dan Ford. Musibah yang menimpa di Amerika juga serentak dirasakan negara-negara maju Eropa. Maka tak ayal, negara maju saja tidak bisa mengelak dari krisis keuangan global dan apalagi negara berkembang seperti Indonesia. Ternyata betul saja, dampak krisis sempat memberikan sentimen buruk bagi lembaga keuangan bank dan non bank di Indonesia. Pasar modal dalam negeri juga sempat terkoreksi pada level yang paling buruk dampak menularnya kejatuhan pasar bursa di Wall Street. Terkoreksinya pasar bursa dalam negeri sempat membuat otoritas bursa menutup pasar dalam waktu dua hari. Hal ini memaksa dunia perbankan Indonesia harus menghadapi tahun 2009 yang lebih berat dan suram. Karena dampak tekanan ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi mulai dirasakan di kuartal pertama. Kredit akan semakin hati-hati dengan likuiditas yang terbatas dan suku bunga yang mahal. Tidak sampai di situ saja, gejolak yang mewarnai perbankan di tahun 2009 semakin ramai seperti perebutan dana pihak ketiga semakin ketat, likuiditas yang ketat membuat perbankan mengerem ekspansi kredit, obligasi dan pasar saham akan semakin lesu, niliai tukar rupiah fluktuatif dan cenderung melemah, suku bunga tinggi dan penurunan aktifitas ekonomi. Untuk trend kenaikan saham ini berdasarkan grafik bulanan sudah memasuki titik support kedua yaitu pada kisaran Rp 7.800 sampai dengan Rp 8.000an perlembar saham, jadi ada kemungkinan bahwa titik terendah dari saham TLKM ini berada pada posisi tersebut. Kenaikan pada saham ini bisa jadi sampai dengan titik tertingginya yang pernah terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar Rp. 12750 per lembar saham, namun untuk kembali mencapai

tingkat harga tersebut membutuhkan waktu yang lama. Untuk jangka waktu 2009 kemungkinan pergerakan saham ini berada pada perode suupurt di level Rp. 9000an. Kenaikan saham TLKM ini sangat wajar mengingat penurunan yang cukup berarti di tahun 2008 setelah saham ini naik dari tahun 2005 sampai tahun 2007 pertengahan sebelum terjadinya krisis keuangan global. Turunnya harga saham ini pada periode 2008 sangatlah wajar dikarenakan harga saham yang sudah semakin tinggi yang menyebabkan kurangnya peminat akan saham ini.

BOLLINGER

Anda mungkin juga menyukai