Anda di halaman 1dari 86

UNIVERSITAS FALETEHAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT


KECEMASAN PADA PENDERITA PENYAKIT CONGESTIVE HEART
FAILURE (CHF) DI RUANG RAWAT INAP MAWAR RSUD dr. DRAJAT
PRAWIRANEGARA SERANG TAHUN 2021

SKRIPSI

FAIZATUDDINIYAH

1019032019

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS FALETEHAN

SERANG BANTEN

TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN

Tugas akhir ini diajukan oleh :


Nama : Faizatuddiniyah
NIM : 1019032019
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul Tugas Akhir : Hubungan Antara Dukungan Keluarga
Dengan Tingkat Kecemasan Pada Penderita
Congestive Heart Failure (CHF) Di Ruang
Mawar RSUD dr. Drajat Prawiranegara
Serang Tahun 2021

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Penguji dan diterima sebagai


bagian persyaratan yang diperlukan untuk menyelesaikan Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Faletehan.

DEWAN PENGUJI

Penguji I : H. Dadang Rochman, S.Kp., M.Kep ( )

Penguji II : Dedih Nuryatna, S.Kp., M.Kep ( )

Penguji III : Enah Marjenah, S.Kep., Ners ( )

Ditetapkan di : Universitas Faletehan Serang


Tanggal : 13 Februari 2021

ii
Universitas Faletehan
HALAMAN PERSETUJUAN

JUDUL : Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Tingkat


Kecemasan pada Penderita Congestive Heart Failure (CHF)
Di Ruang Mawar RSUD dr. Drajat Prawiranegara Serang Tahun
2021
NAMA : Faizatuddiniyah
NIM : 1019032019

Serang Februari 2021

Pembimbing I

H. Dadang Rochman, S.Kp., M.Kep


NIK : 02. 08. 122

Mengetahui

Ketua Program Studi

Dini Rachmaniah, M.Kep., Ns., Sp.Kep.An


NIK : 04. 04. 088

iii
Universitas Faletehan
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Universitas Faletehan, saya yang bertanda tangan di


bawah ini:

Nama : Faizatuddiniyah
NIM : 1019032019
Program Studi : Ilmu Keperawatam
Jenis karya : Tugas Akhir

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Faletehan Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan pada Penderita
Congestive Heart Failure (CHF) Di Ruang Mawar RSUD dr. Drajat
Prawiranegara Serang Tahun 2021

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non
eksklusif ini Universitas Faletehan berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat,
dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini
saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Serang
Pada tanggal : 13 Februari 2021

Yang menyatakan

( Faizatuddiniyah )

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :


1. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,

iv
Universitas Faletehan
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukan Tim
Penguji.
2. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang
dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
3. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku di perguruan tinggi ini.

Serang, Februari 2021


Yang membuat pernyataan

(Faizatuddiniyah)
NIM : 1019032019

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim

v
Universitas Faletehan
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan
Pada Penderita Congestive Heart Failure Di Ruang Rawat Inap RSUD dr.Drajat
Prawiranegara serang tahun 2021”.

Shalawat serta salam peneliti limpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad
SAW beserta para sahabat dan keluarganya yang membawa kita sebagai umat-
Nya bangkit dari kegelapan menuju alam yang terang benderang dan penuh
dengan ilmu pengetahuan.

Penyusunan skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat akademis dalam rangka
menyelesaikan tugas ahkir semester. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti
banyak sekali menemukan hambatan dan kesulitan, namun berkat motivasi dan
bantuan dari berbagai pihak, maka hambatan tersebut dapat teratasi dengan baik.

Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya


kepada :

1. Andiko NugrahanKusuma, SKM,.M.KM, selaku Rektor Universitas


Faletehan Serang.
2. dr. H. Rahmat Setiadi, MARS selaku, Direktur RSUD dr. Drajat
Prawiranegara Serang
3. Ns. Asra, S.Kep.,M.Kep, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Faletehan Serang.
4. Ns. Dini Rachmaniah, M.Kep.,Sp.Kep.An, selaku Ketua Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Faletehan Serang.
5. H. Dadang Rochman, S.Kp., M.Kep selaku Dosen Pembimbing dalam
pembuatan skripsi yang banyak memberikan solusi dan saran.
6. Dedih Nuryatna, S.Kp.,M.Kep selaku penguji ahli yang telah meluangkan
waktu dalam berbagai masukan kepada peneliti.
7. Enah Marjenah, S.Kep., Ners selaku penguji lahan yang telah meluangkan
waktu dalam berbagai masukan kepada peneliti.

vi
Universitas Faletehan
8. Seluruh Dosen Universitas Faletehan yang selama ini memberikan banyak
pelajaran dan ilmu yang bermanfaat.
9. Untuk orang tua dan keluarga besar saya yang selalu memberikan
dukungan moril maupun materil.
10. Seluruh perawat di Ruang Mawar RSUD dr. Drajat Prawiranegara Serang
11. Teman-teman seperjuangan PSIK Non Reguler Universitas Faletehan
Serang.
Peneliti menyadari bahwa dalam skripsi penelitian ini banyak sekali kekurangan
oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik serta saran yang sifatnya
membangun. Semoga skripsi penelitian ini bermanfaat bagi peneliti khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.

Serang, Februari 2021

Peneliti

ss

vii
Universitas Faletehan
ABSTRAK

Nama : Faizatuddiniyah

Program Studi : Ilmu Keperawatan


Judul : Hubungan Dukungan Keluarga Dengan
Tingkat Kecemasan Pada Pasien Penderita
Congestive Heart Failure (CHF) di Ruang
Mawar RSUD dr.Drajat Prawiranegara
Serang Tahun 2021

39 Halaman, VII Bab, xvi Romawi, IV Tabel, I Bagan, VIII Lampiran


Kecemasan merupakan suatu perasaan takut akan terjadinya sesuatu yang
disebabkan oleh antisipasi bahaya yang merupakan sinyal yang membantu
individu untuk bersiap mengambil tindakan menghadapi ancaman. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat
kecemasan pada penderita Penyakit Congestive Heart Failure (CHF) di Ruang
Mawar RSUD dr. Drajat Prawiranegara tahun 2021. Desain penelitian
menggunakan studi korelasi dengan pendekatan secara Cross Sectional. Populasi
yang digukana sebanyak 110 responden sedangkan jumlah sampel yang diambil
57 responden menggunakan purposive sampling. Analisa data menggunakan Uji
Chi Square. Hasil penelitian ini diperoleh sebagian besar responden yang
memiliki dukungan keluarga positif (52,6%), sebagian besar responden memiliki
kejadian kecemasan rendah (86,0%) dan hasil bivariate menunjukan ada
hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga responden (p=0,02) dengan
tingkat kecemasan. Dengan demikian ada hubungan antara dukungan keluarga
dengan tingkat kecemasan pada pasien CHF di Ruang Mawar RSUD dr. Drajat
Prawiranegara Serang tahun 2021. Penelitian ini diharapkan unutk RS dapat
dijadikan sumber informasi dan bahan kajian selanjutnya dan diharapkan dapat
memeberikan pelayanan keperawatan yang lebih baik khusunya bagi penderita
CHF dan bagi keluarga yang menemani selama mendapatkan perawatan.

Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Kecemasan, Congestive Heart Failure


Daftar Pustaka: 15 (2010-2018)

viii
Universitas Faletehan
ABSTRACT

Nama : Faizatuddiniyah

Study Program : Nursing Science

Title : The relationship between Family Support and Anxiety


Levels on Patients with Congestive Heart Failure
(CHF) in whrd Mawar RSUD dr. Drajat
Prawiranegara Serang in 2021
39 Pages, VII Chapter, xvi Roman, IV Tabel, I Chart, VIII Attechment

Anxiety is a feeling of fear of something happening caused by the anticipation of


danger which ia a signal that helps individuals to prepare to take action against
threats. This study aims to determine the relationship between family support and
anxiety levels in patients with Congestive Heart Failure (CHF) in the Mawar
Room.dr. Drajat Prawiranegara Serang in 2021. The research design used a
correlation study with a cross sectional approach. The population used was 110
respondents, while the number of samples taken was 57 respondents using
purposive sampling. Data analysis using chi square test. The results of this study
obtained that most respondents had positive family support (52,6%) most
respondents had low anxiety incidence (86,0%) and the bivariate results showed
that there was a significant relationship between the respondents family support
(p=0,2) with a level of anxiety. Thus there is a relationship between family
support and anxiety levels in CHF patients in the mawar whrd dr. Drajat
Prawiranegara Serang in 2021. This research is expected to be a source of
information and furthure study material and is expected to provide better nursing
services, especially for people CHF and for families who accompany theme
during treatment.

Keywords : Family Support, Anxiety, Congestive Heart Failure

Bibliography : 15 (2010-2018)

ix
Universitas Faletehan
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI..............................iv
SURAT PERNYATAAN........................................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
ABSTRAK............................................................................................................viii
DAFTAR ISI............................................................................................................x
DAFTAR TABEL................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiv
DAFTAR BAGAN................................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................4
D. Manfaat Penelitian........................................................................................5
E. Ruang Lingkup Penelitian.............................................................................5
BAB II TIJAUAN PUSTAKA................................................................................7
A. Konsep Keluarga...........................................................................................7
a. Pengertian Keluarga..................................................................................7
b. Fungsi Keluarga........................................................................................8
c. Tugas dan Peran Keluarga.........................................................................9
d. Karakteristik Sistem Keluarga...................................................................9
e. Subsistem Keluarga.................................................................................10
f. Peran Pemberi Asuhan Keperawatan ( caregiver)...................................11
B. Dukungan Keluarga....................................................................................12
C. Dukungan Keluarga Terhadap Pasien Congestive Heart Failure (CHF)....14
D. Kecemasan..................................................................................................14
a. Definisi Kecemasan.................................................................................14
b. Macam-macam kecemasan......................................................................15
c. Gejala kecemasan....................................................................................15
d. Tingkat Kecemasan.................................................................................15
e. Respon Kecemasan..................................................................................17
E. Penyakit Congestive Heart Failure (CHF).................................................19
a. Definisi Penyakit Congestive Heart Failure (CHF)................................19
b. Anatomi dan fisiologi jantung.................................................................20
c. Klasifikasi Congestive Heart Failure......................................................22
BAB III KERANGKA KONSEP..........................................................................23
A. Kerangka Konsep........................................................................................23
B. Definisi Konseptual.....................................................................................24
C. Definisi Operasional...................................................................................24

x
Universitas Faletehan
D. Hipotesis......................................................................................................25
BAB IV METODE PENELITIAN........................................................................26
A. Desain Penelitian.........................................................................................26
B. Lokasi danWaktu Penelitian.......................................................................26
C. Populasi dan Sampel...................................................................................26
1. Populasi...................................................................................................26
2. Sampel.....................................................................................................27
D. Tekhnik Pengumpulan Data........................................................................28
E. Alat Pengumpul Data..................................................................................29
F. Uji Validitas dan Realibilitas......................................................................30
a. Uji validitas.............................................................................................30
b. Uji Reliabilitas.........................................................................................31
G. Tekhnik Pengolahan Data...........................................................................31
1. Editing Data.............................................................................................32
2. Coding data..............................................................................................32
3. Proscesing atau Data Entry......................................................................32
4. Cleaning...................................................................................................32
H. Analisa Data................................................................................................32
BAB V HASIL PENELITIAN..............................................................................34
A. Hasil Penelitian Univariat...........................................................................34
1. Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga...............................................34
2. Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan................................................34
B. Hasil Penelitian Bivariat.............................................................................35
BAB VI PEMBAHASAN......................................................................................36
A. Hasil Penelitian Univariat...........................................................................36
B. Hasil Penelitian Bivariat.............................................................................37
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................39
A. Kesimpulan.................................................................................................39
B. Saran............................................................................................................39

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi
Universitas Faletehan
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ……………………………………………… 27

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi dukungan keluarga pada penderita penyakit

CHF di RSUD dr. Drajat Prawiranegara Serang tahun 2021………50

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi tingkat kecemasan pada penderita CHF

Di RSUD dr. Drajat Prawiranegara Serang tahun 2021……………50

Tabel 5.3 Hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat

Kecemasan pada penderita penyakit CHF di RSUD

dr. Drajat Prawiranegara serang tahun 2021……………………….51

xii
Universitas Faletehan
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Jantung ……………………………………………….. 22

xiii
Universitas Faletehan
DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian ……………………………………. 26

xiv
Universitas Faletehan
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Konsultasi


Lampiran 2. Surat Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 4. Informed Consent
Lampiran 5. Pernyataan Persetujuan Responden
Lampiran 7. Kuisioner
Lampiran 8. Hasil Analisa Data
Lampiran 9. Daftar Riwayat Hidup

xv
Universitas Faletehan
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gagal jantung merupakan penyakit yang terus berkembang di dunia.


Penyakit gagal jantung merupakan salah satu penyakit tidak menular yang
masih menjadi ancaman dunia, dan merupakan penyakit yang berperan
utama sebagai penyebab kematian nomor satu diseluruh dunia. Badan
Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2018 menyebutkan bahwa 17,9 juta orang
di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.

Menurut data yang di dapat dari American health association (2015)


terdapat 5,3 juta orang mengalami gagal jantung dengan 660.000 kasus
terdiagnosis setiap tahunnya dengan perbndingan 10/1000 populasi yang
ada pada usia lebih dari 65 tahun. Di Indonesia penderita congestive heart
failure menurut data riskesdas di tahun (2018) menunjukan bahwa
prefelensi penyakit jantung menurut diagnose dokter di Indonesia sebesar
1,5% dengan peringkat prefelensi tertinggi ada di provinsi Kalimantan
utara sebesar 2,2% dan terendah ada di provinsi nusa tenggara timur
sebesar 0,7%. Penyakit congestive heart failure meningkat seiring
bertambahnya umur, tertinggi pada umur >75 tahun (4,7%) untuk yang
terdiagnosis, menurun sedikit pada umur 65-74 tahun (4,6%)(Kementerian
Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan, 2018).

Dampak bagi pasien yang di vonis penyakit jantung akan mengalami


dampak fisik, psikologis, social dan finansial. (Putri, Nina pertiwi, 2019)
Hal ini sejalan dengan penelitian yang meneliti tentang gambaran tingkat
kecemasan pada pasien gagal jantung kronis dengan mekanisme koping
bahwa meksnisme koping merupakan hasil dari tindakan individu dalam
menghadapi stressor. Bila individu mampu menghadapi stressor dengan

1
Universitas Faletehan
2

baik akan menghasilkan koping yang adaptif sedangkan bila individu tidak
bisa mencari jalan keluar yag baik maka akan melakukan koping yang
maladaptife. (Pela, 2018)

Fiane (2012) Salah satu faktor yang mendukung keberhasilan pelayanan


keperawatan yaitu dengan melibatkan keluarga pasien (Family Center
Care). Fridman (2010) mengatakan bahwa dukungan keluarga adalah
sikap, tindakan penerimaan keluarga terhadap anggota keluarganya.
Sedangkan Bayoumi (2014) mendefinisikan bahwa dukungan keluarga
adalah bantuan yang diberikan oleh keluarga terhadap anggota
keluarganya yang membutuhkan pertolongan. Bentuk-bentuk dukungan
keluarga ini dapat berupa dukungan informasi, instrumental, penghargaan,
dan dukungan keluarga secara total. Dukungan keluarga tersebut sangat
berpengaruh terhadap kesehatan mental pasien. Hal ini diperkuat dengan
penelitian (Sumantra et al., 2017) yang meneliti tentang hubungan
dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat hipertensi bahwa
dukungan keluarga berhubungan dengan kepatuhan minum obat pasien
hipertensi.

Sutejo (2018) menerangkan bahwa ansietas merupakan suatu perasaan

takut akan adanya sesuatu yang disebabkan oleh antisipasi bahaya dan

merupakan sinyal yang membantu individu untuk bersiap mengambil

tindakan menghadapi ancaman. Hal sama juga dijelaskan oleh Suratinoyo,

Imelda (2016) bahwa timbulnya kecemasan merupakan respon dari tubuh

15yang tidak bisa mempertahankan oksigenasi dengan baik.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD dr.Drajat Prawiranegara


pada 3 bulan terakhir di tahun (2020) tercatat bahwa sebanyak 110 orang
yang terdiagnosis Congestive Heart Failure dan dari seluruh pasien yang

Universitas Faletehan
3

dirawat sebagian dari mereka sudah lebih dari satu kali dirawat. Dari hasil
wawancara yang penyusun lakukan pada 10 orang pasein Congestive
Heart Failure (CHF) didapatkan keterangan bahwa 6 dari pasien merasa
sudah lelah berobat, tidak rutin kontrol karena tidak ada yang mengantar,
tidak semangat menjalani pengobatan karena tidak ada yang menemani,
merasa bersedih, merasa cemas dengan kondisinya, mudah lelah ketika
beraktifitas dan sulit untuk tidur, namun dengan kondisi yang seperti itu
masih ada beberapa keluarga yang masih menuntut untuk bekerja seperti
biasa dan memenuhi tanggung jawabnya. Dan dari hasil wawancara yang
dilakukan kepada 10 orang anggota keluarga yang menemani selama di
rawat didapatkan keterangan dari 7 orang merasa sudah memberi
dukungannya kepada keluarga yang sakit, tetapi tidak jarang keluarga
merasa bosan dan lelah ketika keluarganya harus di rawat kembali untuk
kesembuhan pasien

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di atas, peneliti tertarik untuk


melakukan penelitian tentang adanya hubungan antara dukungan keluarga
dengan tingkat kecemasan pada penderita Congestive Heart Failure (CHF)
yang menjalani Rawat Inap di Ruang Mawar Rumah Sakit Umum dr.
Drajat Prawiranegara Serang.

B. Rumusan Masalah

Congestive heart failure merupakan salah satu penyakit gagal jantung yang
akan membawa perubahan hidup pada penderita dimana penderita akan
menghadapi beban hidup jangka panjang. Akibat dari kegagalan pompa
jantung ke seluruuh tubuh yang berdampak pada perubahan fisik,
psikologis, social dan financial. Perubahan fisik akibat penurunan fungsi
jantung menimbulkan aktifitas sehari-hari terganggu dimana tubuh
menjadi cepat lelah dan lemas bahkan bisa terjadi sesak dan nyeri dada.
Program pengobatan yang mengharuskan pasien tergantung seumur
hidupnya pada obat-obatan, pembatasan cairan, diit, serta beban ekonomi.

Universitas Faletehan
4

Dampak pskologis dan social pun turut dirasakan penderita congestive


heart failure akibat proses penyakit dan pengobatan seperti kecemasan,
putus asa, merasa tidak berguna dan merasa tidak percaya diri. Sehingga
menghambat kepatuhan pengobatan, perawatan, rehospitalisasi dan
menurunkan kualitas hidup pasien. Salah satu faktor pendukung
keberhasilan pelayanan keperawatan yaitu dengan melibatkan keluarga
(family center care). Konsep family center care dapat diaplikasikan dengan
dibentuknya family support. Dukungan keluarga pada pasien congestive
yang menajalani perawatan akan meningkatkan kualitas hidup pasien dan
mengurangi rasa cemas yang dirasakan.

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini


adalah apakah ada hubungan antara dukungan keluarga terhadap tingkat
kecemasan pada penderita Congestive Heart Failure yang menjalani
perawatan Di Ruang Mawar RSUD dr. Drajat Prawiranegara Serang ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan


dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada penderita
Congestive Heart Failure (CHF) yang menajalani perawatan Di Ruang
Mawar RSUD dr. Drajat Prawiranegara Serang Tahun 2021.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi gambaran dukungan keluarga terhadap penderita


Congestive Heart Failure (CHF) yang menjalani perawatan Di
Ruang Mawar RSUD dr. Drajat Prawiranegara Serang tahun 2021.
b. Mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada penderita penyakit
Congestive Heart Failure (CHF) yang menjalani perawatan Di
Ruang Mawar RSUD dr. Drajat Prawiranegara Serang tahun 2021.

Universitas Faletehan
5

c. Mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kejadian


tingkat kecemasan pada penderita Congestive Heart Failure (CHF)
yang menajlani perawatan Di Ruang Mawar RSUD dr. Drajat
Prawiranegara Serang tahun 2021.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Rumah Sakit

Sebagai bahan masukan bagi pihak rumah sakit untuk peningkatan


pelayanan bagi penderita penyakit Congestive Heart Failure (CHF)
khususnya melibatkan keluarga sehingga pelayanan dapat tercapai
secara optimal.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai sumber bahan bacaan dan menambah pengetahuan bagi


mahasiswa Universitas Faletehan dan sebagai referensi bagi penelitian
selanjutnya.

3. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan bagi peneliti dan menerapkan ilmu yang


sudah didapat dalam proses belajar mengajar selama ini, dan sebagai
pedoman tambahan bagi peneliti yang akan dating dan untuk panduan
bagi peneliti selanjutnya.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan Di Ruang Mawar Rumah Sakit dr.Drajat


Prawiranegara serang mengenai hubungan antara dukungan keluarga
dengan tingkat kecemasan ;ada pasien congestive heart failure yang
menjalani perawatan rawat inap. Adapun yang menjadi objek dalam
penelitian ini adalah penderita penyakit Congestive Heart Failure (CHF)
dan keluarga. Penelitian ini dilakukan di bulan Januari 2021 Di Ruang
Mawar Rumah Sakit Umum dr. Drajat Prawiranegara Serang tahun 2021

Universitas Faletehan
6

tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling, dan


penelitian ini menggunakan data primer dari hasil wawancara
menggunakan kuisioner Di Ruang Mawar RSUD dr. Drajat Prawiranegara
Serang tahun 2021.

Universitas Faletehan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Keluarga

a. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena
hubungan darah, perkawinan atau adopsi yang hidup dalam satu
rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dalam perannya untuk
menciptakan dan mempertahankan kebudayaannya (Setiadi, 2008).

Menurut burgess yang dikutip oleh (Muhlisin, 2012), definisi


keluarga berorientasi pada tradisi, diantaranya adalah:
a. Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan
perkawinan, darah dan ikatan adopsi.
b. Para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama
dalam satu rumah tangga, atau jika mereka hidup secara
terpisah, mereka tetap menganggap rumahtangga tersebut
sebagai rumah sakit.
c. Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama
lain dalam peran-peran social keluarga seperti suami-istri, ayah
dan ibu, anak laki-laki dan anak perempuan serta saudara.
d. Keluarga sama-sama menggunakan kultur yang sama, yaitu
kultur yang diambil dari masyarakat dengan beberapa ciri unik
tersendiri.

Tipe-tipe keluarga secara umum yang dikemukakan untuk


mempermudah pemahaman terhadap literature tentang keluarga
(Fridman & Jones, 2010). Keluarga ini (conjugal) yaitu
keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak, anak
kandung,anak adopsi atau keduanya.

7
Universitas Faletehan
8

a. Keluarga orientasi (keluarga asal) yaitu unit keluarga yang


di dalamnya seseorang dilahirkan.
b. Keluarga besar yaitu keluarga inti dan orang-orang yang
berhubungan oleh darah yang paling lazim menjadi anggota
keluarga orientasi yang salah satu temen keluarga inti,
termasuk sanak keluarga kakek/nenek, tante, paman, dan
sepupu.

b. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga secara umum didefinisikan sebagai hasil akhir atau
akibat dari struktur keluarga. Sedangkan fungsi dasarkeluarga
adalah untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga itu sendiri
dan masyarakat yang lebih luas. Tujuan terpenting yang perlu
dipenuhi keluarga adalah menghasilkan anggota baru (fungsi
reproduksi) dan melatih individu tersebut menjadi bagian dari
anggota masyarakat (fungsi sosialisasi) (Harmoko, 2012).

Fungsi keularga menjadi suatu perhatian ketika kita akan


membahas bagaimana kebutuhan dukungan yang dipersepsikan
oleh keluarga dengan anggota keluarga yang mengalami penyakit
gagal ginjal jantung. Adapun fungsi keluarga meliputi:
1. Fungsi afektif, kebahagiaan keluarga diukur oleh kekuatan
cinta keluarga, kebutuhan kasih sayang, anggota keluarganya
karena respon kasih sayang satu anggota keluarga ke anggota
keluarga lainnya memberikan dasar penghargaan terhadap
kehidupan keluarga.
2. Fungsi sosialisasi, sosialisasi anggota keluarga adalah fungsi
yang universal dan lintas budaya yang dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup masyarakat. Cara menjalankan fungsi
adaptif dalam lingkungan masyarakat, sehingga klien yang
mengalami gagal jantung merasa diterima di lingkungan social.

Universitas Faletehan
9

3. Fungsi reproduksi, untuk menjamin kontinuitas antar generasi


keluarga dan masyarakat, yaitu menyediakan anggota baru
untuk masyarakat.
4. Fungsi ekonomi, fungsi ekonomi melibatkan penyediaan
keluarga akan sumber daya yang cukup, ruang, dan materi serta
alokasinya yang sesuai melalui proses pengambilan keputusan.
(Muhlisin, 2012)

c. Tugas dan Peran Keluarga


Sebuah peran didefinisikan sebagai kumpulan dari perilaku yang
secara relative homogeny dibatasi secara normative dan diharapkan
dari seseorang yang menempati posisi social yang diberikan. Peran
berdasarkan pada pengharapan atau penetapan peran yang
membatasi apa saja yang dilakukan oleh individu di dalam situasi
tertentu agar memenuhi pengharapan diri atau orang lain terhadap
mereka (Friedman & Jones, 2010).

Keluarga yang berhasil, berfungsi dengan baik, bahagia dan kuat


tidak hanya seimbang dalam hal memberi perhatian terhadap
anggota keluarga yang lain, tetapi juga dapat menghadapi krisis
dengan pola yang positif. Krisis dalam keluarga dapat lebih
dimengerti apabila tiap tahap perkembangan keluarga diteliti
karena setiap tahap membutuhkan peran, tanggung jawab dalam
menyelesaikan masalah dan tantangan. Suatu patologi keluarga
muncul akibat dari perkembangan yang disfungsional. Kerjasama
anar anggota keluarga sangat dibutuhkan dalam pemecahan
masalah.

d. Karakteristik Sistem Keluarga


Sistem adalah totalitas komponen yang terdiri dari sub-sub
komponen yang saling berinteraksi, ketergantungan dan saling
menentukan antara sub-sub komponen untuk mencapai tujuan yaitu

Universitas Faletehan
10

kelangsungan hidup dan perkembangan sistem tersebut. Sistem


keluarga termasuk sistem terbuka atau sistem social yang hidup,
terdiri dari beberapa sub-sub komponen/sistem yaitu pasangan
suami-istri, orangtua, anak, kakak-adik, kakek-nenek-cucu dan
sebagainya. Semua sistem ini saling berinteraksi, saling
ketergantungan dan saling menentukan satu sama lain serta
membentuk norma-norma atau ketentuan-ketentuan yang harus
ditaati oleh seluruh anggota keluarga tersebut. Biasanya norma ini
dapat diturunkan dari generasi ke generasi, sekaligus merupakan
saringan dari pengaruh lingkungan pada keluarga tersebut
(Muhlisin,2012).

Perspektif sistem keluarga mendorong perawat untuk melihat


keluarga sebagai anggota keluarga yang turut berpartisipasi dalam
program perawatan klien dengan penyakit congestive heart failure
(CHF). Perawat yang menggunakan perspektif ini mengkaji
pengaruh kondisin klien CHF dengan keterbatasannya, terhadap
keseluruhan sistem keluarga dan pengaruh timbal balik keluarga
terhadap kondisi congestive heart failure pada klien anggota
keluarga (Fridman 2010). Penekanan perspektif ini berfokus pada
keseluruhan sistem bukan individu. Intervensi harus berfokus paa
subsistem dan seluruh proses serta fungsi keluarga.

e. Subsistem Keluarga
Keluarga adalah suatu sistem interaksi emosional yang diatur
secara kompleks dalam posisi, peran dan norma yang lebih jauh
diatur dalam subsistem di dalam keluarga. Subsistem ini menjadi
dasar struktur atau organisasi keluarga.
Sistem keluarga memiliki sebuah batasan, begitu juga dengan
setiap subsistem bertujuan untuk melindungi perbedaan sistem;
bahwa setiap keluarga memiliki perbedaan yang terjadi melalui
pertumbuhan dan evolusi subsistem. Setiap subsistem memiliki

Universitas Faletehan
11

fungsi spesifik yang kemudian menyebabkan tuntutan khusus pada


anggota keluarganya (Muhlisin, 2012).

f. Peran Pemberi Asuhan Keperawatan ( caregiver)


Caregiver adalah seseorang dakam keluarga yang memberikan
perawatan untuk orang lain yang sakit atau orang yang tidak
mampu, bahkan biasanya orang tersebut bergantung pada
caregiver-nya. Seseorang caregiver bisa berasal dari anggota
keluarga, teman, tenaga sukarela, ataupun tenaga professional yang
mendapatkan bayaran. Caregiver dapat bekerja penuh-waktu atau
paruh-waktu, tinggal bersama individu yang dibantunya atau
tinggal terpisah dari individu yang dibantunya (Friedman & Jones,
2010).

Friedman (2010) menjelaskan beberapa masalah psikosial yang


muncul pada caregiver terkait dengan mekanisme koping karena
bertambahnya beban dan kebutuhan anggota keluarga yang
mengalami keterbatasan. Masalah ini mencakup: koping
maladaptif dengan perilaku merusak, keterbatasan aktivitas social
dan waktu luang, pelanggaran privasi, gangguan pada rutinitas
rumah tangga dan pekerjaan. Tuntutan peran ganda dan
menimbulkan konflik, kurangnya dukungan dan bantuan dari
anggota keluarga yang lain, gangguan pada hubungan keluarga,
dan kurangnya bantuan dari lembaga pelayanan kesehatan dan
lembaga professional.
Tipe tuntutan caregiver yang berbeda berkaitan dengan ketegangan
peran yang berbeda. Stressor obyektif atau karakteristik klien yang
secara konsisten dikaitkan dengan ketegangan sebagai caregiver
mencakup keparahan kondisi yang semakin berat, awitan yang
tiba-tiba dan perubahan besar pada perilaku pasien.

Universitas Faletehan
12

B. Dukungan Keluarga

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,


kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya dan perkembangan fisik, mental, serta social
dari setiap anggota keluarga (Harmoko, 2012).
Dukungan keluarga adalah suatu proses hubungan antara keluarga
dengan lingkungan sosialnya yang dapat diakses oleh keluarga yang
dapat bersifat mendukung dan memberikan pertolongan kepada
anggota keluarga (Friedman & Jones, 2010).

Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa dukungan keluarga


merupakan suatu bentuk perhatian, dorongan yang didapatkan individu
dari orang lain melalui hubungan interpersonal yang meliputi
perhatian, emosional dan penilaian (Friedman & Jones, 2010).

Keluarga dipandang sebagai suatu sistem, jika terjadi gangguan pada


salah satu anggota keluarga dapat mempengaruhi seluruh sistem.
Sebaliknya disfungsi keluarga dapat pula menjadi salah satu penyebab
terjadinya gangguan pada anggota keluarga (Keliat B, 2011).
Ada 4 jenis dukungan social keluarga, yaitu sebagai berikut (Friedman
& Jones, 2010) :
1. Dukungan informasional
Keluarga berfungsi sebagai kolektor dan desimenator informasi
munculnya suatu stressor karena informasi yang diberikan dapat
menyumbangkan aksi sugesti yang khusus pada individu. Aspek-
aspek dalam dukungan ini adalah nasehat, saran, petunjuk dan
pemberian informasi. Untuk pasien CHF diberikan informasi oleh
keluarganya tentang penyakit CHF dan cara penanganannya.

2. Dukungan emosional

Universitas Faletehan
13

Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan
belajar serta membantu penguasaan terhadap emosi, diantaranya
menjaga hubungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan
dalam bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian dan
mendengarkan atau didengarkan saat mengeluarkan perasaannya.

3. Dukungan instrumental
Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan
konkrit, diantaranya keteraturan menjalankan therapy, kesehatan
penderita dalam hal kebutuhan makan dan minum, istirahat, dan
terhindarnya penderita dari kelelahan. Dukungan ini juga
mencakup bantuan langsung, seperti dalam bentuk uang, peralatan,
waktu, modifikasi lingkungan maupun menolong pekerjaan pada
saat penderita mengalami stress.

4. Dukungan penghargaan
Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik,
membimbing dan menengahi pemecahan masalah. Terjadi lewat
ungkapan rasa hormat (penghargaan) serta sebagai sumber dan
validator identitas anggota keluarga, diantaranya adalah
memberikan penghargaan dan perhatian saat pasien menjalani
rehabilitasi.
Jadi dukungan keluarga terhadap pasien penderita congestive heart
failure (CHF) sangat dibuthkan untuk mencapai proses
penyembuhan/pemulihan. Dukungan keluarga memainkan peran
penting dalam mengintensifkan perasaan sejahtera, orang yang
hidup dalam dukungan supportif kondisinya jauh lebih baik
daripada mereka yang tidak memilikinya. Dukungan tersebut akan
tercipta bila hubungan interpersonal diantara mereka baik. Ikatan
kekeluargaan yang kuat sangat membantu ketika keluarga
menghadapi masalah, karena keluarga adalah orang yang paling

Universitas Faletehan
14

dekat hubungannya dengan anggota keluarganya (Friedman &


Jones, 2010).

C. Dukungan Keluarga Terhadap Pasien Congestive Heart Failure

(CHF)

Dukungan yang diperoleh keluarga merupakan faktor yang penting


karena mereka merupakan orang yang paling bertanggung jawab
terhadap anggota keluarganya yang sedang sakit. Sesuai dengan fungsi
pemeliharaan kesehatan, bahwa keluarga mempunyai tugas dibidang
kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan. Diantaranya adalah
mengenal masalah kesehatan keluarga, memutuskan tindakan yang
tepat bagi keluarga, merawat anggota keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan, memodifikasi lingkungan keluarga untuk
menjamin kesehatan keluarga dan memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan disekitarnya (Setadi,2008).

D. Kecemasan

a. Definisi Kecemasan
Menurut kamus kedokteran Dorland, kata kecemasan atau ansietas
adalah keadaan emosional yang tidak menyenangkan, berupa
respon-respon patofisiologis yang muncul karena antisipiasi bahya
yang tidak nyata atau khayalan, tampaknya disebabkan oleh
konflik intrapsikis yang tidak disadari secara langsung.
(Dorland,2010)

Ansietas adalah suatu perasaan takut akan terjadinya sesuatu yang


disebabkan oleh antisipasi bahaya yang merupakan sinyal yang
membantu individu untuk bersiap mengambil tindakan mengahdapi
ancaman. Pengaruh tuntutan, persaingan, serta bencana yang
terjadi dalam kehidupan dapat membawa dampak terhadap

Universitas Faletehan
15

kesehatan fisik dan psikologi. Serta satu dampak psikologis yaitu


ansietas atau kecemasan. (Sutejo,2018)

b. Macam-macam kecemasan

Macam-macam kecemasan menurut Zaviera (2016), diantaranya :


1. Kecemasan obyektif (relistics) ialah jenis kecemasan yang
berorientasi pada aspe bahya-bahaya dari luar seperti, melihat u
mendengar sesuatu yang dapat berakibat buruk..
2. Kecemasan neurosis, ialah suatu bentuk jenis kecemasan yang
apabila insting pada panca indera tidak dapat dikendalikan dan
menyebabkan seseorang berbuat sesuatu yang dapat dikenakan
sanksi hukum.
3. Keecemasan moral, adalah jenis kecemasan yang timbul dari
perasaan sanubari terhadap perasaan berdosa apabila seseorang
melakukan sesuatu yang salah.

c. Gejala kecemasan
Menurut Sutejo (2018) tanda dan gejala pasien dengan ansietas
adalah cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya
sendiri serta mudah tersinggung, pasien merasa tegang, tidak
tenang, gelisah dan mudah terkejut, pasien mengatakan takut bila
sendiri atau pada keramaian dan banyak orang, mengalami
gangguan pola tidur dan disertai mimpi yang menegangkan.
(Kusumawardhani, 2016)

d. Tingkat Kecemasan
Menurut Stuart (2007) terdapat 4 tingkatan kecemasan yang
dialami oleh individu yaitu ringan, sedang, berat, dan panik.
1. Kecemasan Ringan
Tingkat kecemasan ringan adalah cemas yang normal yang
biasa menjadi bagian sehari-hari dan menyebabkan seseorang

Universitas Faletehan
16

menjadi waspada dan meningkatkan perhatian, tetapi individu


masih mampu memecahkan masalah. Cemas ringan dapat
ditandai dengan masih terlihat tenang, percaya diri, waspada,
memperhatikan banyak hal, sedikit tidak sabar, ketegangan otot
ringan, sadar akan lingkungan, dan sedikit gelisah.
2. Kecemasan Sedang
Tingkat kecemasan sedang memungkinkan seseorang untuk
memusatkan pada hal-hal yang penting dan mengesampingkan
yang tidak penting atau bukan menjadi prioritas yang ditandai
dengan perhatian menurun, penyelesaian masalah menurun,
tidak sabar, mudah tersinggung, ketegangan otot sedang, tanda-
tanda vital meningkat, mulai berkeringat,sering mondar-
mandir, sering berkemih dan sakit kepala.

3. Kecemasan Berat
Tingkat kecemasan berat sangat mengurangi persepsi individu,
dimana individu cenderung untuk memusatkan perhatian pada
sesuatu yang terinci dan spesifik, dan tidak dapat berfikir
tentang hal yang lain. Semua perilaku ditunjukan untuk
mengurangi ketegangan. Individu memerlukan banyak arahan
untuk dapat memusatkan pada suatu area lain ditandai dengan
sulit berfikir, penyelesaian masalah buruk, takut, bingung,
menarik diri, sangat cemas, kontak mata buruk, berkeringat
banyak, bicara cepat,rahang menegang, menggertakan gigi,
mondar mandir dan gemetar.

4. Panik
Tingkat panik dari suatu kecemasan berhubungan dengan
ketakutan dan terror, karena individu mengalami kehilangan
kendali. Orang yang mengalami panik tidak mampu melakukan
sesuatu walaupun dengan pengarahan, panik melibatkan
disorganisasi kepribadian, dengan panik terjadi peningkatan

Universitas Faletehan
17

aktivitas motoric, menurunnya kemampuan untuk berhubungan


dengan orang lain, persepsi yang menyimpang dan kehilangan
pemikiran yang tidak dapat rasional.

e. Respon Kecemasan
Pada sistem saraf manusia terdapat sistem saraf otonom dan sistem
saraf pusat. Fungsi saraf pusat adalah mengendalikan gerakan-
gerakan yang dikehendaki, misalnya gerakan tangan, kaki, leher,
dan jari-jari. Sedangkan saraf otonom mengendalikan gerakan-
gerakan yang otomatis, misalnya fungsi digestif, proses
kardiovaskuler, dan gairah seksual. Sistem saraf otonom terdiri dari
dua subsistem yang kerjanya saling berlawanan yaitu :
1. Sistem saraf simpatis yang bekerja meningkatkan rangsangan
atau memacu organ-organ tubuh, memacu meningkatkan
denyut jantung dan pernafasan, serta menimbulkan
penyempitan pembuluh darah tepi dan pembesaran pembuluh
darah pusat serta menurukan temperature kulit dan daya tahan,
dan juga akan menghambat proses digestif dan seksual.
2. Sistem saraf parasimpatis menstimulasi turunnya semua fungsi
yang dinaikan oleh saraf simpatis, dan menstimulasi naiknya
semua fungsi yang diturnkan oleh saraf simpatis.

Secara fisiologis situasi kecemasan akan mengaktifasi hipotalamus


yang selanjutnya mengendalikan dua sistem neuroendokrin, yaitu
sistem simpatisa dan sistem korteksadrenal. Sistem saraf simpatis
berespon terhadap impuls saraf hipotalamus yaitu dengan
mengaktivasi berbagai organ dan otot polos yang berada di bawah
pengendaliannya. Sistem saraf simpatis juga memberi sinyal ke
medulla adrenal untuk melepaskan epineprin dan norepineprin ke
dalam aliran darah. Sistem korteks adrenal diaktivasi jika
hipotalamus mensekresikan Corticotropin Releasing Factor (CRF)
yang bekerja pada kelenjar hipofisis yang terletak tepat di bawah

Universitas Faletehan
18

hipotalamus. Kelenjar hipofisis selanjutnya akan mensekresikan


adrenocortricotropic hormone (ACTH) yang dibawa melalui aliran
darah ke korteksadrenal. Hal tersebut menstimulasi pelepasan
sekelompok hormone, termasuk koristil yang meregulasi kadar
gula darah. ACTH juga memberi sinyal ke kelenjar endokrin lain
untuk melepaskan hormon. (Corwin, 2009)

Stuart (2007) menyebutkan respon terhadap kecemasan terdiri dari:

1. Respon Fisiologis
a. Kardiovaskuler; palpitasi, jantung berdebar, tekanan darah
meningkat, rasa ingin pingsan, tekanan darah menurun,
denyut nadi menurun.
b. Respirasi; nafas cepat, sesak nafas, tekanan pada dada,
nafas dangkal, pembengkakan pada tenggorokan,seperti
tercekik.
c. Neuromuscular; reflek meningkat, mudah terkejut, mata
berkedip-kedip, insomnia, tremor, gelisah, wajah tegang,
kelemahan umum, tungkai lemah, gerakan yang janggal.
d. Gastrointestinal; kehilangan nafsu makan, menolak makan,
mual, nyeri uku hati, diare.
e. Saluran perkemihan; tidak dapat menahan kencing, sering
berkemih.
f. Kulit; wajah kemerahan, berkeringat pada telapak tangan,
gatal, wajah pusat.

2. Respon Perilaku
Respon perilaku antara lain gelisah, ketegangan fisik, tremor,
reaksi terkejut, bicara cepat, kurang koordinasi, cenderung
mengakami cedera, menarik diri dari hubungan interpersonal,
inhibisi, melarikan diri dari masalah, menghindar,
hiperventilasi, sangat waspada.

Universitas Faletehan
19

3. Respon Kognitif
Respon kognitif antara lain perhatian terganggu, konsentrasi
buruk, pelupa, salah dalam memberikan penilaian, preokupasi,
hambatan berfikir, lapang persepsi menurun, kreativitas
menurun, produktivitas menurun, bingung, sangat waspada,
kesadaran diri, kehilangan objektivitas, takut kehilangan
kendali, takut pada gambaran visual, takut cedera atau
kematian, mimpi buruk.

4. Respon Afektif
Respon afektif antara lain mudah terganggu, tidak sabar,
gelisah, tegang, ketakutan, waspada, kekhawatiran, mati rasa,
malu.

E. Penyakit Congestive Heart Failure (CHF)

a. Definisi Penyakit Congestive Heart Failure (CHF)


Gagal jantung kongestif atau congestive heart failure merupakan
kondisi dimana fungsi jantung sebagai pompa untuk mengantarkan
darah yang kaya oksigen ke tubuh tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan tubuh (Ii & Rohmat, 2013).

Gagal jantung kongestive merupakan ketidakmampuan jantung


untuk memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan nutrient (Ii 2013).

Gagal jantung kongestif adalah keadaan ketika jantung tidka


mampu lagi memompakan darah secukupnya dalam memenuhi
kebutuhan sirkulasi tubuh pada kondisi tertentu, sedangkan tekanan
pengisian ke jantung masih cukup tinggi (Aspiani, 2015).

Universitas Faletehan
20

Jadi, dapat disimpulkan bahwa gagal jantung kongestif atau


congestive heart failure adalah kondisi dimana jantung tidak bisa
memompa darah ke seluruh tubuh.

b. Anatomi dan fisiologi jantung

Gambar 1.1 anatomi jantung

Jantung manusia merupakan jantung berongga yang memiliki 2


atrium dari 2 ventrikel. Jantung merupakan organ berotot yang
mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh. Jantung
manusia berbentuk seperti kerucut dan berukuran sebesar kepalan
tangan, terletak di rongga dada sebelah kiri. Jantung dibungkus
oleh suatu selaput yang disebut pericardium. Jantung bertanggung
jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan bantuan
sejumlah klep yang melengkapinya. Untuk menjamin
kelangsungan sirkulasi, jantung berkontraksi secara periodic. Otot
jantung berkontraksi terus menerus tanpa mengalami kelelahan.
Kontraksi jantung manusia merupakan kontraksi miogenik, yaitu
kontraksi yang diawali kekuatan rangsang dari otot jantung itu
sendiri dan bukan dari syaraf. (Ray, 2018).

Universitas Faletehan
21

Bagian-bagian jantung secara anatomi sebagai berikut:


1. Aorta merupakan pembuluh darah arteri yang paling besar yang
keluar dari ventrikel sisistra.
2. Atrium kanan berfungsi untuk menampung darah miskin.
3. Atrium kiri berfungsi untuk menerima darah yang
menganadung banyak oksigen dari paru melalui ke empat vena
pulmonary. Darah kemudian mengalir ke ventrikel kiri.
4. Ventrikel kanan berupa pompa otot, menampung darah dari
atrium kanan dan memompanya ke paru melalui arteri
pulmonary.
5. Ventrikel kiri mrupakan bilik paling besar dan paling berotot,
menerima darah kaya oksigen dari paru melalui atrium kiri dan
memompanya ke dalam sistem sirkulasi melalui aorta.
6. Arteri pulmonari merupakan pembuluh darah yang keluar dari
kanan menuju paru-paru, arteri pulmonari membawa darah dari
ventrikel kanan ke paru-paru.
7. Katup trikuspida terdapat diantara atrium kanan dengan
ventrikel kanan yang terdiri dari 3 katup.
8. Katup bikuspida terdapat diantara atrium sinistra dengan
ventrikel sinistra yang terdiri dari 2 katup.
9. Vena kava superior dan vena kafa inferior mengalirkan darah
ke atrium kanan.
Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen keseluruh
tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme
(karbondioksida) jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan
mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari selirih tubuh
dan memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah akan
mengambil oksigen dan membuang karbondioksida. Jantung
kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru
dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh.

Jantumg dibungkus oleh subuah lapisan yang disebut pericardium


dimana lapisan pericardium di bagi menjadi 2 lapisan, yaitu :

Universitas Faletehan
22

1. Pericardium fibrosa (viseral) yaitu bagian kantung yang


membatasi pergerakan jantung terikat di bawah sentrum
tendenium diafragma, bersatu dengan pembuluh darah besar,
melekat pada sternum melalui ligamentum sternoperdial.
2. Pericardium serosum (parietal) yaiutu bagian dalam dari
dinding lapisan fibrosa.

c. Klasifikasi Congestive Heart Failure


Klasifikasi Ney York Association disingkat NYHA adalah
kriteria yang dibuat untuk menilai seberapa berat gangguan
yang diderita seseorang, penelitian ini didasarkan pada
keterbatasan aktifitas fisik penderita. Parameter yang dinilai
adalah kemampuan bernapas dengan normal dan berbagai
napas pendek dan atau nyeri dada. (Raphael et al., 2007)

Klasifikasi NYHA terbagi atas empat kelas, yaitu :


1. Kelas I penderita penyakit jantung tanpa ada keterbatasan
aktifitas, kegiatan fisik harian tidak menyebabkan
kelelahan, palpitasi, sesak nafas dan nyeri dada.
2. Kelas II penderita penyakit jantung dengan sedikit
keterbatasan saat aktifitas dengan intensitas sedang (seperti
menaiki tangga) keluhan hilang dengan beristirahat.
3. Kelas III penderita penyakit jantung dengan keterbatasan
yang terlihat jelas saat aktifitas ringan (seperti berjalan
beberapa meter) keluhan akan berkurang dengan
beristirahat.
4. Kelas IV penderita penyakit jantung dengan keluhan sesak,
palpitasi, dan kelelahan yang timbul saat tidak sedang
beraktifitas (istirahat).

Universitas Faletehan
BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Konsep merupakan abstraksi yang terbentuk secara generalisasi dari hal-


hal khusus. Oleh karena itu konsep merupakan abstraksi, sehingga konsep
tidak dapat langsung diamati atau diukur. Konsep hanya dapat diamati
atau diukur melalui konstruk atau yang lebih dikenal dengan nama
variable (Notoatmodjo, 2010).

Kerangka konsep penelitian pada dasarnnya adalah kerangka hubungan


antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-
penelitian yang dilakukan menurut Notoatmojo (2010). Berdasarkan teori
yang telah dijelaskan pada tinjauan pustaka dan uraian latar belakang,
dikemukakan bahwa faktor yang berhubungan dengan kejadian kecemasan
pada penderita Congestive Heart Failure (CHF) adalah dukungan
keluarga. Dari uraian di atas, hubungan variable tersebut dapat
digambarkan dalam skema kerangka konsep sebagai berikut :
Bagan 3.1
Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

Tingkat Kecemasan Pada


Dukungan Keluarga Penderita Congestive
Heart Failure (CHF)

23
Universitas Faletehan
24

B. Definisi Konseptual

1. Definisi Konseptual
Variabel dependen adalah variable yang nilainya ditentukan oleh
variable lain, Notoatmodjo (2010). Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah kejadian kecemasan pada pasien penderita
Congestive Heart Failure (CHF).
2. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan nilai
variabel lain (Notoatmodjo, 2010). Variabel independen dalam
penelitian ini adalah dukungan keluarga.

C. Definisi Operasional

Tabel 3.1
Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat Ukur dan Hasil Ukur Skala


Cara Ukur
Independen Operasional
Dukungan Sikap, tindakan -Kuisioner 1. Dukungan Ordinal
dan penerimaan positif jika skor >
Keluarga keluarga terhadap -Responden 39,60
penderita yang diminta mengisi
sakit kuisioner 2. dukungan
negativ jika skor <
39,60

Variabel Definisi Alat Ukur dan Hasil Ukur Skala


Cara Ukur
Dependen Operasional

Tingkat Keadaan reaksi -Kuisioner 1. Rendah Ordinal


Kecemasan emosional
penderita penyakit -Pernyataan 2. Tinggi
Pada Congestive Heart penilaian
penderita Failure (CHF) ansietas dengan
mengajukan
Congestive pernyataan
Heart
Failure
(CHF)

Universitas Faletehan
25

D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian, patokan duga,


atau dalil sementara yang kebenarannya akan dibuktikan setelah dilakukan
penelitian (Notoatmodjo,2010). Hasil yang diperloleh adalah :
Ha : ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan
pada penderita Congestive Heart Failure Di Ruang Rawat Inap Mawar
RSUD dr. Drajat Prawiranegara serang tahun 2021.

Universitas Faletehan
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan


dessain penelitian deskriptif analitik. Menggunakan pendekatan cross
sectional. Cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari
dinamika korelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi dan efek
dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus
pada suatu saat.(Notoatmodjo,2010)

B. Lokasi danWaktu Penelitian

Penelitian ini dilaksankan di Ruang Mawar RSUD dr. Drajat


Prawiranegara Kab. Serang pada bulan Januari 2021.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau objek yang


diteliti. (Notoatmodjo,2012). Populasi dalam penelitian ini terbagi
menjadi 2 kelompok yang pertama adalah keluarga pasien yang
merawat pasien selama sakit dan yang ke dua adalah semua pasien
penderita penyakit gagal jantung yang menjalani perawatan Di
Ruang Mawar RSUD dr. Drajat Prawiranegara kab. Serang tercatat
dari 3 bulan yang lalu sebanyak 110 orang.

26
Universitas Faletehan
27

2. Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian diambil dari keseluruhan objek
yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
(Notoatmodjo,2010). Sampel pada penelitian ini adalah penderita
Congestive Heart Failure (CHF) yang menjalami perawatan rawat
inap Di RSUD dr. Drajat Prawiranegara kab. Serang yang bersedia
menjadi responden dan tidak buta huruf.
a. Metode Pengambilan Sampel
Metode pada pengambilan sampel ini adalah menggunakan
tehnik purpose sampling, yaitu metode pemilihan sampel yang
dilakukan berdasarkan maksud dan tujuan tertentu yang
ditentukan oleh peneliti. (Dharma,2010)

Kriteria responden yang digunakan dalam penelitan (untuk


mengukur cemas) diantaranya :
1. Responden dengan kondisi keadaan umum yang stabil.
2. Responden yang bisa membaca dan kooperatif.
3. Responden yang dirawat inap di ruang mawar.
4. Responden yang bersedia menjadi responden penelitian.

Sedangkan kriteria responden untuk melihat seberapa besar


dukungan keluarga diantaranya :

1. Responden yang tinggal satu rumah dengan penderita.


2. Responden yang mengetahui prognosis penyakitnya.
3. Responden yang bersedia menjadi responden penelitian
b. Pengambilan sampel menurut Notoatmodjo (2005)
menggunakan rumus

N
n= 2
1+ N ( d )

Universitas Faletehan
28

Keterangan :

n : jumlah sampel

d : tingkat kepercayaan/ketetapan yang di inginkan (0,1)

N : jumlah populasi

Dari rumus diatas, maka dapat dihitung besar sampel yang akan
digunakan sebagai berikut :

110
n= 2
1+ 110(0,1)

110
n=
1+ 2,1

n= 52

Dengan demikian jumlah sampel yang telah diambil sebanyak


52 ditambah dengan 10% menjadi 57 responden keluarga
pasien dan pasien penderita Congestive Heart Failure (CHF)
yang menjalani rawat inap Di Ruang Mawar RSUD dr. Drajat
Prawiranegara.

D. Tekhnik Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini


adalah menggunakan instrument berupa kuisioner. Kuisioner
merupakan alat ukur dengan cara subjek diberikan angket atau
kuisioner beberapa pertanyaan kepada responden. Pengumpulan data
dilakukan Di Ruang Mawar RSUD dr. Drajat Prawiranegara Kab.
Serang dengan langkah-langkah :
1. Setelah proposal di setujui oleh dosen pembimbing, kemudian
dilanjutkan dengan menyerahkan surat ijin kepada RSUD dr.
Drajat Prawiranegara Serang untuk melakukan pengambilan data.

Universitas Faletehan
29

2. Mengadakan pendekatan dan memberikan penjelasan tentang


tujuan penelitian dan cara pengisian lembar kuisioner pada
responden.
3. Responden membaca dan mengisi lembar persetujuan.

4. Melakukan pengumpulan data yang berhubungan dengan identitas


dan data demografi pasien.
5. Peneliti memberikan beberapa pertanyaan berupa kuisioner kepada
responden seputar cemas pada Congestive Heart Failure (CHF)
yang menjalani rawat inap dan dukungan keluarga yang kemudian
responden diharapkan menjawab seluruh pertanyaan yang
diberikan.

E. Alat Pengumpul Data

Instrument dalam penelitian ini adalah berupa kuisioner. Kuisioner


merupakan alat ukur berupa angket dengan beberapa pertanyaan.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner mampu
menggali hal-hal yang bersifat rahasia.

Dalam pengumpulan data peniliti menggunakan kuisioner berbentuk


daftar pertanyaan yang terdiri dari dua bagian :
1. Kuisioner A mengenai kecemasan pada penderita CHF berisi 14
butir pertanyaan klien terhadap dirinya.
2. Kuisioner B tentang dukungan keluarga dalam merawat pasien
penderita CHF terdiri dari dukungan informational, dukungan
emosional, dukungan instrumental dan dukungan penghargaan.
Skor terdiri dari pernyataan selalu, sering, jarang dan tidak pernah.

Universitas Faletehan
30

F. Uji Validitas dan Realibilitas

a. Uji validitas

Validitas berasal dari kata validity yang dimana uji validitas

dilakukan untuk mengetahui ketetapan suatu alat ukur dalam

mengukur suatu data denga cara melakukan korelasi antar skor

masing-masing variabel dengan skor totalnya. (Hidayat, 2017)

Nilai validitas diperoleh dari hasil korelasi pernyataan dengan


jumlah skor variabel yang dilihat pada kolom corrected item-total
correlation.

Bila r hitung > r table → Ho ditolak, artinya item valid.


Bila r hitung < r tabel→ Ho diterima, artinya item tidak valid.

Uji vaiditas dilakukan di RSUD Cilegon. Adapun instrument yang


dilakukan uji validitas adalam instrument yang berisi pernyataan
tentang dukungan keluarga. Uji validitas kuisioner dilaksanakan
pada penderita Congestive Heart Failure (CHF) yang menjalani
rawat inap. Sedangkan untuk instrument kecemasan uji validitas
telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.

Hasil uji validitas telah dilakukan oleh Bambang Aditya Nugraha


(2017) di Kelas Fungsional I dan II Ruang Rawat Inap RSU dr.
Slamet Garut, uji validitas telah dilakukan kepada 92 responden.
Hasil uji validitas kuisioner kecemasan diperoleh nilai r hitung
tertinggi yaitu 0,971 dan nilai r table hitung terendah adalah 0,534.
Bila dibandingkan dengan r table (0,514). Hal ini dapat
disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan valid.

Universitas Faletehan
31

b. Uji Reliabilitas

Setelah semua pertanyaan valid semua, kemudian dilakukan uji


reliabilitas. Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan
sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dan
dengan alat ukur yang sama. Instrument penelitian dikatakan
reliable jika nilai cronbach’s alpha lebih besar dari nilai koefisien
alpha table ( r alpha (α) > r table). (Hidayat, 2017)

Nilai reliabilitas alpha terletak pada table reability statistic kolom


cronbach alpha. Standar yang digunakan adalah perbandingan
antara nilai r hitung diwakili dengan nilai alpha dengan r table pada
taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikan 5% bila cronbach’s
alpha > konstanta (0,5) maka pertanyaan reliable. Bila nilai
Cronbach’s Alpha < konstanta (0,5) maka pertanyaan tidak
reliable.

Hasil uji reliabilitas telah dilakukan oleh Bambang Aditya Nugraha


(2017) di Kelas Fungsional I dan II Ruang Rawat Inap RSU dr.
Slamet Garut, uji validitas telah dilakukan kepada 92 responden.
Hasil uji realibilitas didapatkan nilai cronbach alpha (0,979).
Berdasarkan nilai tersebut maka instrument dinyatakan reliable.

G. Tekhnik Pengolahan Data

setelah data yang diterapkan diperoleh dan terkumpul maka dilakukan


pengolahan data meurut Notoatmodjo (2010) yaiti melalui tahap-tahap
sebagai berikut

Universitas Faletehan
32

1. Editing Data

Secara umum editing yaitu kegiatan untuk pengecekan dan

perbaikan isi kuisioner, apakah jawaban di kuisioner sudah

lengkap, jelas, relevan dan konsisten.

2. Coding data

Setelah semua kuisioner diedit atau disunting,selanjutnya


dilakukan peng”kodean” atau coding yakni mengubah data yang
berbentuk kalimat atau huruf menjadi data yang berbentuk angka
atau bilangan.
3. Proscesing atau Data Entry

Data yaitu jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang


sudah dalam bentuk “kode” dimasukan ke dalam program atau
“softwere” computer. Setelah semua isian kuisioner terisi penuh
dan benar dan juga sudah melewati pengkodingan, maka langkah
selanjutnya adalah memproses data agar dapat dianalisis dengan
menggunakan program komputerisasi.
4. Cleaning

Apabila semua data dari setiap responden selesai dimasukan, perlu


dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya
kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan jawaban dan
sebagainya, sehingga perlu dilakukan pembetulan atau koreksi.
Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan
kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak.

Universitas Faletehan
33

H. Analisa Data

a. Analisa Univariat

Analisa univariat ditujukan untuk menjelaskan atau


mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada
umumnya dalam analisa ini hanya menghasilkan distribusi dan
persentase dari tiap variabel. (Notoatmodjo,2010). Dengan tujuan
untuk melihat distribusi dan persentase variabel dukungan keluarga
dan kecemasan pada penderita penyakit CHF.

Sebelum dilakukan uji analisis bivariat, peneliti melakukan uji


moralitas data. Hal ini bertujuan untuk menentukan nilai tengah
mana yang diambil oleh peneliti dalam menentukan cut off point
perbandingan nilai dukungan keluarga dengan menggunakan nilai
skewness yang dibagi dengan standar error-nya, jika hasilnya
adalah nilai -2 sampai +2 maka berdistribusi normal. Namun jika
hasilnya > -2 dan > 2, maka data berdistribusi tidak normal dan
penentuan kategori data berdasarkan nilai median.

Dari data yang diperoleh dideskripsikan menggunakan skala yang


di adop dari Arikunto (2006) :
1% - 19% : Sangat sedikit responden
20% - 39% : Sebagian kecil responden
40% - 59% : Hampir sebagian besar responden
60% - 79% : Sebagian besar responden

b. Analisa Bivariat

Dilakukan dengan tujuan untuk melihat hubungan hubungan


terhadap dua variabel (Notoatmodjo,2010). Dengan tujuan untuk

Universitas Faletehan
34

melihat hubungan antara variabel dukungan keluarga dengan


variabel kejadian kecemasan.

Uji statistik yang digunakan adalah uji chi squere, alasannya adalah
bahwa uji ini dilakukan pada variabel yang bersifat kategorik.
Hasil akhir uji statistic adalah untuk mengetahui apakah keputusan
uji H0 ditolak atau H0 gagal ditolak. Dengan ketentuan apabila p
value < α (0,05), maka H0 ditolak, artinya ada hubungan bermakna
jika p value > α maka H0 gagal ditolak, artinya tidak ada hubungan
bermakna antar variabel (Hastono,2007).

Universitas Faletehan
BAB V
HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian Univariat

1. Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga

Tabel 5.1

Distribusi frekuensi dukungan keluarga pada penderita penyakit


Congestive Heart Failure (CHF) Di Ruang Mawar RSUD dr. Drajat
Prawiranegara Serang tahun 2021 (n=57)

Dukungan Jumlah Presentase


Positif 30 52,6%
Negatif 27 47,4%
Jumlah 57 100%

Sumber : data primer, 2021

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa hampir sebagian besar


responden (52,6%) memiliki dukungan keluarga yang positif.
2. Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan

Tabel 5.2

Distribusi frekuensi tingkat kecemasan pada penderita penyakit


Congestive Heart Failure (CHF) Di Ruang Mawar RSUD dr.
Drajat Prawiranegara Serang tahun 2021
(n=57)

Tingkat Kecemasan Jumlah Presentese


Rendah 49 86,0 %
Tinggi 8 14,0%
Jumlah 57 100 %

Sumber : data primer, 2021

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden


(86,0%) mengalami kecemasan rendah.

35
Universitas Faletehan
36

B. Hasil Penelitian Bivariat

Hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada


penderita Congestive Heart Failure (CHF) Di Ruang Mawar RSUD dr.
Drajat Prawiranegara Serang tahun 2021
Tabel 5.3

Hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan


pada penderita Congestive Heart Failure (CHF) Di Ruang Mawar
RSUD dr. Drajat Prawiranegara Serang tahun 2021
(n=57)

Tingkat Kecemasan Total P Value


Rendah Tinggi
29 1 30
Positif
96,7% 3,3% 100%
20 7 30
Negativ 0,02
74,1% 25,9% 100%
49 8 57
Total
86,0% 14,0% (100.0%)
Sumber : data primer, 2021

Berdasarkan data di atas hasil analisis hubungan dukungan keluarga


dengan tingkat kecemasan pada penderita CHF menunjukan bahwa dari
seluruh responden yang memiliki dukungan keluarga positif, sebagian
besar mengalami kecemasan rendah (86,0%) sedangkan dari seluruh
responden yang memiliki dukungan keluarga negative, sangat sedikit
mengalami kecemasan tinggi (14,0%).

Berdasarkan uji statistic nilai p = 0,02 Berarti nilai p lebih kecil dari nilai
alpha 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada
penderira penyakit Congestive Heart Failure (CHF).

Universitas Faletehan
BAB VI
PEMBAHASAN

Bab ini akan menyajikan pembahasan hasil penelitian tentang “Hubungan Antara
Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pada Penderita Congestive Heart
Failure (CHF) yang di rawat Di Ruang Mawar RSUD dr. Drajat Prawiranegara
Serang Tahun 2021”. Pada bab ini akan membahas hasil penelitian berupa hasil
analisa univariat dan bivariate. Pembahasan hasil penelitian mengacu pada tujuan
khusus penelitian ini. Adapun hasil pembahasannya diuraikan sebagai berikut :

A. Hasil Penelitian Univariat


1. Gambaran Dukungan Keluarga
Hasil penelitian didapatkan data bahwa hampir sebagian besar penderita
penyakit Congestive Heart Failure (CHF) memperoleh dukungan keluarga
positif yaitu 30 (52,6%) responden. Sedangkan yang memperoleh dukungan
keluarga negative sebanyak 27 (47,4%) responden. Hal ini sejalan dengan
penelitan Dewi (2018) didapatkan data bahwa sebagian besar keluarga
(21,14%) dengan standar deviasi 2,701. Dalam penelitian yang dilakukan
didapatkan hasil bahwa dukungan kelurga yang diberikan kepada penderita
dikategorikan cukup, baik dari dukungan emosional, dukungan informasi,
dukungan instrumental, dan dukungan penilaian. Dukungan yang diberikan
berupa rasa peduli, rasa empati, perhatian dan memberikan rasa nyaman serta
aman pada pasien gagal jantung kongestif.

2. Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Penderita penyakit Congestive


Heart Failure (CHF)
Hasil penelitian didapatkan data bahwa hampir sebagian besar penderita
Congestive Heart Failure (CHF) yang mengalami tingkat kecemasan rendah
yaitu 49 (86,0%) sedangkan yang mengalami kecemasan yang tinggi
sebanyak 8 (14,0%) responden. Menurut penelitian Djoni Ransun (2018)
didapatkan hasil responden yang mempunyai kecemasan ringan melakukan
koping adaptif 8 0rang (80%) dan maladaptive sebanyak 5 orang (25%0.
Pasien dengan tingkat kecemasan sedang yang melakukan mekanisme koping
adaptif sebanyak 2 orang (20%) dan mekanisme koping maladaptive 15 orang

37
Universitas Faletehan
38

(15%). Dari hasil penelitian di daptkan hasil terdapat hubungan antara


mekanismen koping dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung.
Menurut hasil dari penelitian Djoni Ransun (2018) kecemasan yang dialami
pasien merupakan alasan dari kondisi pasien yang sering mengalami sesak
nafas, dan merasa cemas dengan penyakitnya apakah bisa disembuhkan atau
tidak.

B. Hasil Penelitian Bivariat


Dari hasil analisis tabulasi silang diperoleh bahwa sebagian besar responden yang
memperoleh dukungan keluarga positif hanya mengalami kecemasan rendah 29
(96,7%) responden atau dengan kata lain tidak mengalami kecemasan
dibandingkan dengan responden yang memperoleh dukungan keluarga negative.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan anatara
dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada responden dengan penyakit
CHF dengan nilai p = 0,02 hasil penelitian sesuai dengan penelitian Pela (2018)
yang meneliti tentang tingkat kecemasan pada penderita jantung koroner
didapatkan data yang menunjukan bahwa dukungan keluarga berhubungan secara
kuat dengan tingkat kecemasan dengan nilai p value 0,018. Berdasarkan hasil
penelitian pasien yang menderita penyakit jantung pasti mengalami kecemasan,
maka dari itu sangat diperlukan peran keluarga dalam mendukung anggota
keluarganya yang sakit agar dapat mempengaruhi penurunan tingkat kecemasan.
Dukungan keluarga yang dimaksud terdiri dari 4 indikator yang meliputi
dukungan instrumental, dukungan informasional, dukungan emosional dan
dukungan penghargaan,
karena semua aspek dukungan keluarga tersebut saling berhubungan erat.

Konsep Family Centered Care sangat diperlukan untuk proses kesembuhan klien.
Hal ini sejalan dengan penelitian Surtikanti (2017) tentang Hubungan Dukungan
Keluarga dan Afeksi Diri Terhadap Kualitas Hidup Pasien CHF di RSUD dr.
Soedarso Pontianak, didapatkan data bahwa dari 181 responden menyatakan
bahwa kualitas hidup adalah perasaan puas dan bahagia akan hidup secara umum,
dan menyatakan kualitas hidup baik. Sedangkan hasil analisa hubungan dengan

Universitas Faletehan
39

riset partisipan menunjukan hasil terdapat hubungan antara dukungan keluarga


dengan kualitas hidup pada pasien CHF dengan nilai p value sebesar < 0,05.

Hal ini sejalan dengan penelitian Nondyawati bahwa dari 19 responden


didapatkan hampir seluruhnya (78,9%) memiliki pengetahuan kurang dengan
motivasi dalam memberikan dukungan terhadap klien gangguan jiwa rendah. Pada
penderita CHF keluarga menunjukan bukti dukungannya dengan memberikan
perhatian yang hangat, memperlakukan sama dalam keluarga dengan anggota
keluarga yang lain. Peran perawat sebagai motivator sangat dibutuhkan selain dari
dukungan keluarga. Perawat membantu klien dalam memberikan informasi,
memberikan dukungan, perhatian akan meningkatkan harga diri klien dan
meningkatkan kualitas hidup klien.

Universitas Faletehan
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Gambaran dukungan keluarga terhadap penderita CHF di Ruang Mawar


RSDP dr. Drajat Prawiranegara Serang tahun 2021 menunjukan dukungan
keluarga yang positif 30 responden (52,6%)
2. Gambaran tingkat kecemasan pada penderita CHF di Ruang Mawar RSUD
dr. Drajat Prawiranegara Serang tahun 2021 menunjukan kecemasan
rendah 49 responden (86,0%)
3. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien
CHF di Ruang Mawar RSUD dr. Drajat Prawiranegara Serang tahun 2021.

B. Saran
1. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan pihak RS untuk
memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien tentang
pentingnya dukungan keluarga dalam menurunkan gejala kecemasan pada
penderita penyakit CHF yang menjalani rawat inap.

2. Bagi Universitas Faletehan


Diharapkan hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah keilmuan
tentang kecemasan pada penderita penyakit Congestive Heart Failure
(CHF).

3. Bagi Peneliti Selanjutnya


Bagi peneliti selanjutnya, penulis menyarankan untuk meneiti tentang
intervensi pencegahan kecemasan pada penderita penyakit CHF yang
menjalani rawat inap dikaitkan dengan batasan karakteristik sehingga
diharapkan angka kejadian ansietas pada penderita penyakit CHF yang di
rawat inap dapat dicegah seminimal mungkin.

40
Universitas Faletehan
DAFTAR PUSTAKA

American Health Association. (2015). Dari ahhajournal.org diakses pada tanggal 01/12/2020
melalui http//www.aamericanhealthassociation.org.com
Dorland, W.A. (2010). Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 31. Jakarta. EGC
Friedman, M,M., Bowden, O., & Jones, M. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga: riset,
teori, & praktik; alih bahasa, Achir Yani S. Hamid… [et al]; editor edisi bahasa
Indonesia, Estu Tiar, Ed. 5. Jakarta : EGC.
Hastono, S.P. (2007). Analisa data kesehatan. Jakarta : FKM Universitas Indonesia.
Hidayat, A. A. (2017). Metodologi Penelitian Keperawatan dan Kesehatan. Jakarta : Salemba
Medika.
Ii, B. a B., Hidayat Rohmat. Asuhan Keperawatan Pada. fakultas Ilmu Kesehatan UMP,
2016. 9–35.
Keliat, B. A., Susanti, H., (2011). Manajemen Kasus Gangguan Jiwa : CMHN (Intermedia
Course). Jakarta : EGC
Kementerian Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan. (2018). Hasil Utama Riset
Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 1–100.
http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-2018.pdf
Kusumawardhani, I. (2016). Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. 4(2), 2–3.
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/239/
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Pela, A. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien
Penyakit Jantung Koroner. Citra Delima : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka
Belitung, 2(1), 45–50. https://doi.org/10.33862/citradelima.v2i1.14
Raphael, C., Et,all (2007). Limitations of the New York Heart Association functional
classification system and self-reported walking distances in chronic heart failure. Heart,
93(4), 476–482. https://doi.org/10.1136/hrt.2006.089656
Ray, H. D. (2018). Anatomi Jantung Manusia. Sistem Anatomi Jantung Manusia, 2(4), 12–
14.
Setiadi. (2008). Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Smaltzer, S. C., Bare, B. G., Hinkle, J, L., & Cheever, K. H. (2010). Brunner & Suddarth's
textbook of medical surgical nursing. (12 th edition ed). Philadelpia: Lippincott.
Williams & Wilkins.
Sumantra, I., Kumaat, L., & Bawotong, J. (2017). Hubungan Dukungan Informatif Dan
Emosional Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Lansia Hipertensi Di
Puskesmas Ranomuut Kota Manado. Jurnal Keperawatan UNSRAT, 5(1), 113151.
Sutejo. (2018). Keperawatan Jiwa, Konsep dan Praktik Asuhan Keperawatan Kesehatan
Jiwa : Gangguan Jiwa dan Psikososial. Yogyakarta : Pustaka Baru Perss.
World Health Organization. (2018). The World health organization dari http//www.who.int.

Universitas Faletehan
Universitas Faletehan
LAMPIRAN

FORMAT TUGAS AKHIR


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Nama : Faizatuddiniyah
NIM : 1019032019
Judul : Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pada
Pasien Congestive Heart Failure (CHF) di RSUD dr. Drajat
Prawiranegara Serang Tahun 2020

Pembimbing : H. Dadang Rohman, S.Kp.,M.Kep


SK Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Nomor : /UF-Fa/PSIK/SK-Pembimbing Skripsi/Transfer/IX/2020

No Tanggal Kegiatan Paraf


Bimbingan Pembimbing
1. 2-10-2020 Konsul BAB 1
-Perbaiki redaksi topik penelitian
-Perbaiki penulisan dari jurnal

Universitas Faletehan
-Perbaiki konsistensi kosakata
-Jangan ada asumsi sendiri di latar
belakang
2. 7-10-2020 Perbaiki BAB 1
-Tambahkan jurnal pendukung
-Lengkapi BAB 1
3. 19-10-2020 -Perbaiki penulisan sesuai EYD
-Kesinambungan antara paragraph
4. 6-11-2020
-Lanjut BAB II
5. 19-12-2020
-Konsul BAB I-IV
-Kuisioner
6. 28-12-2020
-Perbaikan BAB I_IV
-Perbaikan Daftar Pustaka
-Perbaikan Kuisioner
7. 31-12-2020
-perbaikan kata pengantar
-perbaikan daftar pustaka
-ACC siding proposal

8. 27-01-2021
-Perbaikan Abstrack
-Perbaikan Font
9. 04-02-2021
-Perbaikan Bab V
-Perbaikan V-VI
10. 06-02-2021
-Perbaikan Bab VII
-ACC Sidang Skripsi

Serang, 13-Februari-2021
Ketua Prodi PSIK &Ners

Universitas Faletehan
Dini Rachmaniah, M.Kep. Ns. Sp. Kep. An
NIK: 04.04.088

Nomor : 055/UF/FIKes/BAAK/Skripsi – Transfer/IX/2020

Lampiran :-

Perihal : Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Kepada Yth.

Direktur RSUD dr. Dradjat Prawiranegara

di,-Te m p a t

Dengan hormat,

Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menempuh ujian sarjana pada Program
Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Universitas Faletehan, setiap mahasiswa diwajibkan
untuk menyusun Skripsi sebagai tugas akhir.

Universitas Faletehan
Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk dapat
memberikan bantuan berupa informasi maupun data-data penunjang yang ada pada
instansi yang Bapak/Ibu pimpin, sebagai bahan penyusunan Proposal Penelitian.
Adapun mahasiswa tersebut adalah :

Nama : Faizatuddiniyah

NIM : 1019032019

Judul Penelitian : Hubungan Dukungan Keluarga Dengan


Tingkat Kecemasan Pada Pasien Congestive
Heart Failure Di Ruang Mawar RSUD dr.

Dradjat Prawiranegara Serang Tahun 2020

Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik
kami ucapkan terima kasih

Serang, 30 September 2020

Ns. H. Asra, S.Kep., M.Kep

NIK. 10. 98. 028

Nomor : 152/UF/FIKes/BAAK/Skripsi – Transfer/I/2021

Lampiran :-

Perihal : Permohonan Ijin Penelitian

Kepada Yth.

Direkturs RSUD.dr. Dradjat Prawiranegara

di,- T e m p a t

Dengan hormat,

Universitas Faletehan
Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menempuh ujian sarjana pada
Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Universitas Faletehan, setiap
mahasiswa diwajibkan untuk menyusun Skripsi sebagai tugas akhir.

Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk dapat


memberikan bantuan berupa informasi maupun data-data penunjang yang ada
pada instansi yang Bapak/Ibu pimpin, sebagai bahan Penelitian.

Adapun mahasiswa tersebut adalah :

Nama : Faizatuddiniyah

NIM : 1019032019

Judul Penelitian : Hubungan Antara Dukungan Keluarga


Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien
Congestive Heart Failure (CHF) Di Ruang
Rawat Inap Mawar RSUD Dr. Drajat

Prawiranegara Serang Tahun 2021

Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik
kami ucapkan terima kasih

Serang, 18 Januari 2021

Ns. H. Asra, S.Kep., M.Kep

NIK. 10. 98. 028

Nomor : 120/UF/FIKes/BAAK/Skripsi – Transfer/XII/2020 Lampiran : -

Perihal : Permohonan Uji Kuesioner (Uji Validitas)

Kepada Yth.

Direktur RSUD Cilegon

di,-T e m p a t

Dengan hormat,

Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menempuh ujian Sarjana pada Program
Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Universitas Faletehan, setiap mahasiswa diwajibkan
untuk menyusun Skripsi sebagai tugas akhir.

Universitas Faletehan
Dalam proses pembuatan instrumen (kuesioner) penelitian, perlu dilakukan uji
kuesioner, maka kami mohon kepada Bapak/Ibu untuk mengijinkan mahasiswa kami
untuk melakukan uji kuesioner di instansi yang Bapak/Ibu pimpin. Adapun mahasiswa
tersebut adalah :

NAMA : Faizatuddiniyah

NIM : 1019032019

JUDUL PENELITIAN : Hubungan Antara Dukungan Keluarga


Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien
Congestive Heart Failure (CHF) Di Ruang
Rawat Inap Mawar RSUD Dr. Drajat
Prawiranegara SerangTahun 2021

Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami
ucapkan terima kasih.

Serang, 23 Desember 2020

Ns. H. Asra, S.Kep., M.Kep

NIK. 10. 98. 028

Universitas Faletehan
Universitas Faletehan
Universitas Faletehan
Universitas Faletehan
Universitas Faletehan
Universitas Faletehan
PENJELASAN MENGENAI PENELITIAN

Yang saya hormati Ibu/Bapak, perkenalkan saya Faizatuddiniyah mahasiswa Universitas

Faletehan akan melakukan penelitian mengenai “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan

Tingkat Kecemasan Pada Pasien Congestive Heart Failure (CHF) Di Ruang Rawat Inap

Mawar RSUD dr. Drajat Prawiranegara Serang Tahun 2021”

Hal ini dilatarbelakangi oleh tingginya jumlah penderita CHF dengan tingkat kecemasan

yang dialami oleh pasien di Ruang Rawat Inap dengan berbagai macam tindakan

keperawatan maupun obat-obatan yang harus dijalani oleh pasien.tingkat kecemasan tersebut

diduga dapat memicu terjadinya perburukan pada kondisi pasien. Penelitian ini bertujuan

untuk memberikan informasi mengenai hubungan dukungan keluarga dengan tingkat

kecemasaan yang dialami oleh pasien. Dalam penelitian ini anda akan diminta kesediannya

untuk mengisi kuisioner I dan II. Kuisioner I diberikan untuk mengetahui apakah anda

mengalami kecemasan atau tidak, dan kuisioner II diberikan untuk keluarga untuk

mengetahui seberapa besar dukungan yang diberikan kepada pasien yang sedang dirawat.

Apabila anda sebagai responden penelitian tidak mengerti tentang penjelasan ini atau

memerlukan penjelasan yang lebih lanjut. Anda dapat menanyakannya pada peneliti.

Pihak responden dapat mengundurkan diri dari penelitian ini kapan saja tanpa paksaan

apapun. Jika responden memutuskan untuk mengundurkan diri dari penelitian ini, semua data

yang diperoleh dari penelitian ini tidak akan disalahgunakan tanpa seizin responden.

Informasi yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan bahan atau data yang akan

bermanfaat bagi pengembangan ilmu keperawatan dan akan dipublikasikan dalam bentuk

skripsi.

Atas kesediaan saudara serta kerja samanya saya ucapkan terima kasih.

Universitas Faletehan
INFORMED CONSENT

Setelah membaca penjelasan penelitian ini dan mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang

saya ajukan, maka saya mengetahui manfaat dan tujuan penelitian ini, saya mengerti bahwa

peneliti menghargai dan menjunjung tinggi hak-hak saya sebagai responden, antara lain :

1. Menjaga kerahasiaan data yang diperoleh dari saya, baik dalam proses pengumpulan

data, pengolahan data, maupun penyajian hasil penelitian nantinya.

2. Menghargai hak saya bila ingin tidak melanjutkan keikutsertaannya dalam penelitian

ini.

Saya menyadari bahwa penelitian ini tidak akan berdanpak negative bagi saya, saya mengerti

bahwa keikutsertaan saya dalam penelitian ini sangat besar manfaatnya bagi peningkatan

kualitas pelayanan kesehatan Di Rumah Sakit.

Persetujuan yang saya tanda tangani menyatakan bahwa saya berpartisipasi dalam penelitian

ini.

Serang, Januari 2021

Responden

(……………………….)

Universitas Faletehan
INSTRUMEN PENELITIAN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA


PENDERITA CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI RSUD dr. DRAJAT
PRAWIRANEGARA SERANG TAHUN 2020

Kuisioner HARS

A. Penilaian Kecemasan
Kuisioner ini berisi gejala-gejala yang akan timbul saat terjadinya kecemasan.

Silahkan anda memberi tanda (√) pada kolom isi sesuai dengan yang anda rasakan saat ini.
Isilah dengan sejujur-jujurnya sesuai keadaan saudara.

Hamilton Anxiety Raiting Scale (HARS)

Respon Kecemasan

1. Respon cemas
Cemas

Firasat buruk

Takut pada pikiran sendiri

Mudah tersinggung

2. Ketegangan
Merasa tegang

Lesu

Tidak bisa istirahat tenang

Mudah terkejut

Mudah menangis

Gemetar

Gelisah

3. Ketakutan

Pada gelap

Pada orang lain


Ditinggal sendiri

Pada kerumunan banyak orang

Universitas Faletehan
4. Gangguan Tidur
sukar masuk tidur

terbangun malam hari

tidur tidak nyenyak

bangun dengan lesu

mimpi buruk

5. Gangguan Kecerdasan
Sukar konsentrasi

Sering bingung

Daya ingat buruk

6. Perasaan depresi
Hilangnya minat

Berkurangnya kesenangan pada hobi

Sedih

Bangun dini hari

Perasaan berubah-ubah sepanjang hari

7. Gejala somatic (otot-otot)


Sakit dan nyeri di otot-otot

Kaku

Kedutan otot

Gigi gemerutuk

Suara tidak stabil

8. Gejala Sensorik
Telinga berdenging

Penglihatan kabur

Universitas Faletehan
Muka merah atau pucat

Merasa lemas

Perasaan di tusuk-tusuk

9. Gejala jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler)


Denyut nadi cepat

Berdebar-debar

Nyeri di dada

Denyut nadi meningkat

Rasa lesu lemas seperti mau pingsan

10. Gejala pernafasan


Rasa tertekan di dada

Rasa tercekik

Sering menarik nafas

Nafas pendek/sesak

11. Gejala pencernaan (gastrointestinal)


Sulit menelan

Perut melilit

Gangguan pencernaan

Nyeri sebelum dan sesudah makan

Perasaan terbakar di perut

Rasa penuh atau kembung

Mual

Universitas Faletehan
Muntah

Susah buang air besar

12. Gejala perkemihan dan kelamin (urgenitalia)


Sering buang air kecil

Tidak dapat menahan air kecil

Menstruasi tidak teratur

13. Gejala Autonom


Mulut kering

Muka kering

Mudah berkeringat

Pusing/ sakit kepala

Bulu-bulu berdiri

14. Tingkah laku (sikap)


Gelisah

Tidak tenang

Mengerutkan dahi

Muka tegang

Otot mengeras

Nafas pendek dan cepat

Muka merah

Universitas Faletehan
Petunjuk Isian :
Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama, berikan pendapat saudara dengan
memberi tanda check (√) pada tempat kosong yang tersedia yang mewakili
jawaban saudara, kejujuran saudara dalam memberikan pendapat akan membantu
dalam evaluasi.

B. Penilaian Terhadap Dukungan Keluarga

NO Pertanyaan Dukungan Keluarga Selalu Sering Jarang Tidak


pernah
Dukungan Emosional
1 Menerima segala kondisi yang dihadapi
pasien
2 Ikut merasakan kesulitan seperti kondisi
yang pasien rasakan
3 Bertekad untuk medampingi pasien
sampai keadaan yang lebih baik
4 Merasakan masalah yang dihadapi oleh
pasien adalah masalah yang harus
dihadapi bersama
5 Membantu pasien dengan tulus dan ikhlas
6 Menjaga perasaan pasien ketika
keinginan pasien sulit diikuti
Dukungan Informasi
1 Menjelaskan dan melatih cara menjaga
kebersihan diri kepada pasien
2 Menceritakan hasil perkembangan
perawatan dan pengobatan kepada pasien
3 Menjelaskan bagaimana belajar
mengatasi masalah kepada pasien
4 Memberikan penjelasan kepada pasien
pentingnya melakukan pengobatan
dengan baik
5 Mendampingi pasien ketika dilakukan
pemeriksaan dan perawatan oleh petugas
kesehatan
6 Menjelaskan kepada pasien bagaimana
diit dan pengobatan yang benar
Dukungan instrumental
1 Merasa turutbertanggung jawab atas
perawatan pasien, karena pasien adalah
bagian dari anggota keluarganya
2 Membantu pasien untuk mandi dan
makan supaya mandiri
3 Melatih pasien melakukan aktifitas sesuai

Universitas Faletehan
kemampuan atau hobinya
4 Membantu pasien untuk membatasi
minum dan diit yang ketat
5 Membimbing dan melatih pasienkegiatan
rutin di rumah supaya terbiasa
6 Membimbing pasien untuk segera berobat
jalan jika menunjukan tanda dan gejala
kekambuhan
Dukungan Penilaian
1 Mengikutsertakan pasien dalam
memutuskan atas kesadaran dirinya untuk
patuh berobat
2 Memberikan kepercayaan pada pasien
untuk beraktifitas di luar rumah dengan
tetap dalam bimbingan
3 Memberikan pujian ketika paien mampu
melakukan hal positif, seperti membatasi
minum
4 Memberikan pujian atas hasil kerja yang
positif yang telah dilakukan pasien
5 Memberikan kepercayaan bahwa pasien
bisa melakukan pekerjaan sehari-hari di
rumah, seperti menyapu
6 Mengakui perbuatan atau hasill kerja
yang telah dilakukan oleh pasien

Universitas Faletehan
UJI VALIDITAS

1. Dukungan Keluarga

No Pertanyaan R Hitung Cronbach’s Alpha R Tabel Ket


1 D1 0,863 0,979 0,514 Valid dan reliabel
2 D2 0,934 Valid dan reliable
3 D3 0,950 Valid dan reliable
4 D4 0,784 Valid dan reliable
5 D5 0,960 Valid dan reliable
6 D6 0,860 Valid dan reliable
7 D7 0,960 Valid dan reliable
8 D8 0,859 Valid dan reliable
9 D9 0,843 Valid dan reliable
10 D10 0,783 Valid dan reliable
11 D11 0,542 Valid dan reliabel
12 D12 0,863 Valid dan reliabel
13 D13 0,868 Valid dan reliabel
14 D14 0,728 Valid dan reliabel
15 D15 0,917 Valid dan reliabel
16 D16 0,719 Valid dan reliabel
17 D17 0,931 Valid dan reliabel
18 D18 0,754 Valid dan reliabel
19 D19 0,899 Valid dan reliabel
20 D20 0,702 Valid dan reliabel
21 D21 0,931 Valid dan reliabel
22 D22 0,702 Valid dan reliabel
23 D23 0,728 Valid dan reliabel
24 D24 0,719 Valid dan reliabel

Universitas Faletehan
2. Kecemasan

NO PERTANYAA R HITUNG Cronbach’s Alpha R TABEL KET


N
1 K1 0,984 0,984 0,514 Valid dan reliabel
2 K2 0,741 Valid dan reliabel
3 K3 0,896 Valid dan reliabel
4 K4 0,800 Valid dan reliabel
5 K5 0,975 Valid dan reliabel
6 K6 0,888 Valid dan reliabel
7 K7 0,707 Valid dan reliabel
8 K8 0,734 Valid dan reliabel
9 K9 0,822 Valid dan reliabel
10 K10 0,944 Valid dan reliabel
11 K11 0,940 Valid dan reliabel
12 K12 0,715 Valid dan reliabel
13 K13 0,793 Valid dan reliabel
14 K13 0,733 Valid dan reliabel

Universitas Faletehan
UJI VALIDITAS
1. Dukungan Keluarga

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 15 100,0
Excluded 0 ,0
Total 15 100,0
a. Listwise deletion based on all
Variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach’s N of items
Alpha
0,979 24

Item Statics

Mean Std. Deviation N


D1 0,87 1,356 15
D2 0,53 ,915 15
D3 0,53 1,060 15
D4 1,00 ,845 15
D5 0,47 ,915 15
D6 0,73 1,100 15
D7 0,53 ,915 15
D8 0,33 ,617 15
D9 0,20 ,561 15
D10 0,53 ,743 15
D11 1,07 ,799 15
D12 0,93 ,799 15
D13 0,80 1,373 15
D14 1,27 1,033 15
D15 0,67 ,900 15
D16 0,73 1,223 15
D17 0,60 1,056 15
D18 1,07 ,961 15
D19 0,67 1,113 15
D20 1,93 1,033 15
D21 0,60 ,910 15
D22 1,93 1,033 15
D23 1,27 1,033 15
D24 0,73 1,223 15

Universitas Faletehan
Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach’s Alpha


Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
D1 19,13 345,124 ,863 ,978
D2 19,47 357,267 ,934 ,978
D3 19,47 351,552 ,950 ,977
D4 19,00 364,429 ,784 ,979
D5 19,53 356,410 ,960 ,978
D6 19,27 353,638 ,860 ,978
D7 19,47 356,410 ,960 ,978
D8 19,67 369,667 ,859 ,979
D9 19,80 371,886 ,843 ,979
D10 19,47 367,552 ,783 ,979
D11 18,93 373,067 ,542 ,980
D12 19,07 363,495 ,863 ,978
D13 19,20 344,314 ,868 ,978
D14 18,73 360,781 ,728 ,979
D15 19,33 358,381 ,917 ,978
D16 19,27 355,781 ,719 ,979
D17 19,40 352,400 ,931 ,978
D18 18,93 361,924 ,754 ,979
D19 19,33 351,667 ,899 ,978
D20 18,07 361,781 ,702 ,979
D21 19,40 357,543 ,931 ,978
D22 18,07 361,781 ,702 ,979
D23 18,73 360,781 ,728 ,979
D24 19,27 355,781 ,719 ,979

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Item


20,00 390,429 19,759 24

Universitas Faletehan
2. Tingkat Kecemasan

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 15 100,0
Excluded 0 ,0
Total 15 100,0
a. Listwise deletion based on all
Variables in the procedure

Reliability Statistics

Cronbach’s N of Items
Alpha
.984 14

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


K1 2.33 .900 15
K2 3.00 .655 15
K3 2.20 .941 15
K4 2.13 .640 15
K5 2.40 .910 15
K6 2.53 .915 15
K7 2.73 .799 15
K8 2.07 .594 15
K9 2.00 .655 15
K10 2.40 .828 15
K11 2.47 .990 15
K12 2.93 .594 15
K13 2.20 .561 15
K14 2.13 .990 15

Universitas Faletehan
Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Cronbach’s


Item Deleted Item Deleted Item-Total Alpha if Item
Correlation Deletes
K1 54.00 222.714 .984 .982
K2 53.33 234.667 .741 .983
K3 54.13 223.838 .896 .983
K4 54.20 233.886 .800 .982
K5 53.93 222.638 .975 .983
K6 53.80 224.743 .888 .984
K7 53.60 232.114 .707 .984
K8 54.27 236.210 .734 .983
K9 54.33 233.095 .822 .983
K10 53.93 225.781 .944 .982
K11 53.87 225.695 .940 .982
K12 53.40 236.543 .715 .984
K13 53.87 222.695 .889 .983
K14 54.13 235.981 .793 .983

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


56.33 249.952 15.810 14

Universitas Faletehan
Universitas Faletehan
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Biodata
Nama : Faizatuddiniyah
NIM : 1019032019
Tempat Tanggal Lahir : Serang, 26 November 1993
Agama : Islam
Alamat : Kp. Sawah Rt/Rw 002/001 Ds. Ciomas
Kec. Padarincang Kab. Serang

2. Pendidikan
a. SDN CIPAYUNG Lulus tahun 2006
b. MTSN MODEL PADARINCANG Lulus tahun 2009
c. MAN 2 SERANG Lulus tahun 2012
d. Akademi Keperawatan Pemerintah Daerah Serang Lulus tahun 2015
e. S1 Keperawatan Faletehan Serang tahun 2019-2021

3. Pekerjaan
Karyawan RSUD dr. Drajat Prawiranegara Serang tahun 2017 s/d sekarang

Universitas Faletehan
Universitas Faletehan
Universitas Faletehan

Anda mungkin juga menyukai