4. Videografi
a. Tahap Praproduksi.
Praproduksi merupakan tahapan perencanaan.
Persiapan sebelum memulai proses produksi
(shooting film atau video)
1. Ide
Secara sederhana ide dapat dikatakan
sebuah gagasan, sebuah rencana, pendapat,
skema atau metode.
2. Sasaran
Sasaran dari video yang kita buat, baik segi
usia, kelamin, golongan.
3. Tujuan
Menentukan tujuan kita membuat video
4. Pokok Materi/Cerita
Video yang akan dibuat memiliki pokok
materi berupa pesan yang ingin
disampaikan.
5. Sinopsis
Cerita yang dapat disimpulkan ke dalam
bentuk ringkas yang padat dan jelas.
6. Naskah
Dokumen yang dapat mengarahkan
sutradara dan kerabat kerja dalam bekerja
menyelesaikan produksi program video.
7. Storyboard
Serangkaian sketsa dibuat menggambarkan
suatu urutan elemen-elemen yang diusulkan
untuk menjadi panduan dalam proses
perekaman.
8. Pencahayaan
- Konsep Tata Cahaya, untuk mendapatkan
gambar yang menarik dan mendukung
suatu produksi visualisasi dari suatu
naskah cerita.
- Penerangan, fungsi paling mendasar dari
tata cahaya.
- Dimensi, Tata cahaya dapat mencitrakan
kedalaman sebuah obyek dengan
membagi sisi gelap dan terang obyek.
- Pemilihan, dimanfaatkan untuk
menentukan obyek dan area yang hendak
disinari.
- Atmosfir, kemampuannya menghadirkan
suasana yang mempengaruhi emosi
penonton.
- Prinsip Tata Cahaya, dikenal istilah three
points lighting, merupakan formula dasar
pencahayaan dalam produksi video. Yaitu
key light, fill light, dan back light.
- Sumber Cahaya, Sumber cahaya alami
yaitu cahaya matahari yang merupakan
bentuk penyinaran terbaik dalam
pengambilan gambar bergerak. Sumber
cahaya buatan yang digunakan berasal
dari cahaya lampu.
b. Tahap Produksi.
Produksi dimulai dari merekam video dengan
script dan konsep yang sudah dirancang dari
awal.
1. Kamera Video, kamera elektronik untuk
menangkap gambar bergerak.
- Kamera Consumer, didesain untuk
keperluan sehari-hari.
- Kamera Prosumer, sebagai peralatan
home industry.
- Kamera Professional, dirancang khusus
untuk kebutuhan produksi.
2. Teknik Pengambilan Gambar Bergerak.
Sudut pengambilan gambar (Camera Angle),
Pemilihan sudut pandang kamera
dengan tepat akan mempertinggi visualisasi
dramatik dari suatu cerita.
a. Sudut kamera obyektif adalah kamera
dari sudut pandang penonton outsider,
tidak dari sudut pandang pemain
tertentu.
- Bird Eye View
- High Angle
- Low Angle
- Eye level atau Straight Angle
- Frog eye
b. Sudut kamera subjektif, sudut pandang
penonton yang dilibatkan.
- Kamera berlaku sebagai mata penonton
untuk menempatkan mereka dalam
adegan.
- Kamera berganti-ganti tempat dengan
seseorang yang berada dalam gambar.
- Kamera bertindak sebagai mata dari
penonton yang tidak kelihatan.
c. Sudut Kamera Point of View yaitu suatu
gabungan antara obyektif dan subjektif.
3. Bidang Pandang Pengambilan Gambar
(Frame Size), membuat ukuran gambar atau
komposisi yang baik dan menarik dalam
setiap adegan filmnya.
- Extreme Long Shot (ELS)
- Long Shot (LS)
- Full Shot (FS)
- Medium Long Shot (MLS) atau Knee Shot
- Medium Shot (MS)
- Medium Close Up (MCU)
- Close Up (CU)
- Big Close Up (BCU)
- Extreme Close Up (ECU)
4. Gerakan Kamera dalam Pengambilan
Gambar, Untuk menciptakan gambar yang
dinamis dan dramatis.
- Panning
- Tilting
- Zooming
- Dolly/Tracking
c. Tahap Post Produksi (Pasca Produksi).
1. Editing Video
Pada tahap pasca produksi semua bahan
mentah produksi dikumpulkan untuk diolah
dan dievaluasi.
- Membuat Projek Squence
- Import footage
- Trimming
- Insert Overlay
- Durasi Klip
- Membuat title
- Transisi
2. Merekam Suara dan Editing Suara
Menambahkan suara dan edit efek untuk
suara, untuk memberikan kesan mendukung
visual.
- Merekam Suara
- Mengubah Source Chanel Audio
3. Penilaian/Evaluasi Produksi Video
Bertujuan agar video yang dihasilkan sesuai
dengan yang diinginkan sebelum video
tersebut dipublikasi.
2 Daftar materi yang 1. ...
sulit dipahami di 2. …
modul ini
3 Daftar materi yang 1. ….
sering mengalami 2. …
miskonsepsi