Disampaikan oleh :
Kandungannya terdiri :
air, lignin, selulosa, Na2CO3, dan
Na2SO4
Gallilea Tanjung dan 2009 Simulasi Falling Film Evaporator dengan Sistem
Reino Arif larutan Black liquor–Udara dengan menggunakan
koefisien perpindahan panas dan massa dari
literatur.
Kurniawan dan Irawan 2010 Eksperimen tentang pengaruh laju alir udara dan laju
alir black liquor serta arah aliran udara terhadap
koefisien perpindahan panas dan massa di dalam
falling film evaporator.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Studi Literatur
Pembuatan program
Fitting parameter
Interpretasi hasil
Kesimpulan
Skema Peralatan untukAliran Udara counter current
Kerterangan :
1 : Evaporator
2 : tangki konsentrat
3 : tangki produk
4 : tangki kondensat
5 : tangki umpan
6 : tangki overflow
7 : kondensor
8 : rotameter umpan
9 : rotameter udara
10 : alat pemanas tangki umpan
11 : alat pemanas evaporator
12 : alat pemanas udara
13 : pompa umpan
14 : pompa produk
15 : kompresor
16 : distributor
17 : penunjuk level
18 : pipa pengambilan contoh produk
19 : sight glass
20 – 24 : valve
* Diameter : 2,54 cm
Tinggi pipa :2m
Model Matematik Falling Film Evaporator
z
ASUMSI
TW
τrz r+Δr • Aliran laminar, steady state.
&0
m δ τrz r
• Film liquid rata dan tebal film
seragam
• Konveksi ke arah radial, konduksi ke
arah akxial pada liquid
• Konduksi ke arah radial dan axial,
R-δ
konveksi ke arah radial pada gas.
&1
m
R
• Properti-properti fisik dari fase
larutan seperti densitas, kapasitas
panas dan konduktivitas panas tidak
bergantung temperatur
Skematik Falling Film EvaporatorEvaporator
• Properti-properti fisik fase gas
bergantung pada temperatur dan
mengasumsikan gas ideal
Variabel Penelitian
OUTPUT
INPUT
• Distribusi temperatur larutan (liquid)
• Laju alir larutan (100 , 130 ,
aksial dan radial
150 L/jam)
• Distribusi temperatur gas kearah aksial
• Laju alir udara (4, 6 m3/jam)
• Distribusi konsentrasi di dalam film
• Pemanasan dinding (4,5 kW)
liquid kearah aksial
• Konsentrasi dalam aliran liquid keluar
-
Model Matematik Falling Film Evaporator
• Neraca Momentum
(Laju momentum masuk) - (Laju momentum keluar) + gaya gravitasi = 0
− d (rτ rz )
+ ( ρ L − ρ G ) gr = 0
dr
dVz
Dimana τrz untuk fluida Newton maka : τ rz = − µ
dr
Boundary Conditions :
r = R1 - δ → τrz = 0
r = R1 Vz = 0
Sehingga didapat :
Vz= ( ρ − ρ ) g (ρ − ρG ) g R
L G
(R2 − r 2 ) − L ( R − δ ) 2 ln )
4µ 2µ r
• Neraca Energi
Pada film liquida :
Input − Output = 0
∂TL k L ∂ ∂T
V z ρ L Cp L = r
∂z r ∂r ∂r
Boundary Condition
z=0 TL = Tlin
r=R–δ q = hG (TL - TG) + λ ky (YAS - YAG)
r=R q = qw
Dengan menggunakan Metode finite difference dan Metode runge kutta
Sistem Persamaan yang Harus Diselesaikan
• Neraca Energi
• Neraca Massa Total
Pada Udara
∂TG 4 hG (Ts − TG )
ρ G CpG vG + =0 Boundary Conditions
∂z D
z=0 F = Fin
Boundary Conditions Sehingga didapat
z=L TG = TGin
Sehingga didapat ∂F
= − k yπD (YAS − YAG )
∂TG 4hG ∂z
=− D (Ts − TG )
∂z ρ G C p.GVG
Hasil dan Pembahasan
Pengaruh Laju Alir Larutan Terhadap Distribusi Temperatur liquida bagian dinding dengan
laju alir gas 4 m3/jam
Pengaruh Laju Alir Larutan dan Gas
terhadap Distribusi Konsentrasi
dengan laju alir gas 4 m3/jam
Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Penelitian ini mendapatkan persamaan koefisien transfer panas dan massa yaitu :
Pada hasil penelitian konsentrasi solute keluar tertinggi diperoleh 15,49% ketika laju
alir larutan 100 l/jam dan laju alir gas 6 m3/jam pada konsentrasi masuk 5,92%.
Hasil prediksi dengan hg dan ky dari penelitian ini lebih dekat dengan data eksperimen
dengan kesalahan rata-rata 8,096%, dibandingkan dengan hasil prediksi dengan hg dan
kc dari literatur dengan kesalahan rata-rata sebesar 12,993%.
2. Saran
Melakukan penelitian secara simulasi dengan aliran film liquid yang turbulen.