Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 1

MAKALAH TEKNIK PENDINGIN

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4 :
1. JUNI ( P3C121019 )
2. RESTI ( P3C121032 )
3. MUH. LASKAR WAHID ( P3C121026 )
4. INDRAWIRA MURTI ( P3C121016)
5. JUSMAN ( P3C121020 )

D-III TEKNIK MESIN


PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam industri kimia banyak terdapat berbagai alat yang digunakan
untuk mempermudah proses yang terjadi dalam suatu industri kimia . Alat –
alat tersebut mempunyai fungsi tertentu sesuai dengan proses kimia yang
dikerjakan serta jenis bahan baku . Pemilihan alat menjadi hal yang penting
karena berpengaruh pada perlakuan yang diberikan. Produk yang dihasilkan
tidak akan sesuai dengan yang diinginkan apabila alat yang digunakan tidak
sesuai .

B. RUMUSAN MASALAH
Agar mengarah pada tujuan yang hendak dicapai, maka kami tulis
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan evaporator ?
2. Sebutkan jenis-jenis dari evaporator ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui tentang evaporator beserta fungsinya.
2. Mengetahui jenis-jenis dari evaporator.

D. MANFAAT
1. Menambah pengetahuan dan wawasan lebih dalam tentang evaporator.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EVAPORATOR
Evaporator adalah alat industri untuk memekatkan larutan dengan
jalan menguapkan pelarutnya. Jadi hasil utamanya adalah cairan dengan
konsentrasi yang lebih pekat. Evaporator melibatkan peristiwa transfer massa,
yaitu dengan adanya perpindahan massa dari fasa cair ke uap pada peristiwa
penguapan pelarut, dan transfer panas, yaitu adanya energi panas yang diperlukan
untuk menguapkan pelarut. Sumber panas yang biasa digunakan adalah uap air
(steam).

B. JENIS EVAPORATOR DI INDUSTRI


Ada beberapa macam evaporator, sesuai dengan tujuan
penggunaannya, bentuknyapun dapat berbeda beda. Hal tersebut disebabkan
karena media yang hendak digunakan dapat berupa gas,cairan atau zat padatan
maka evaporator dapat dibagi dalam beberapa golongan.

1. Beberapa jenis alat evaporator di industri, antara lain :


a. Horisontal- tube evaporator
Spesifikasi alat :
- Merupakan jenis evaporator yang paling sederhana
- Posisi tube horizontal
- Pemanas steam dialirkan melalui tube, cairan di luar tube
- Tidak ada sirkulasi paksaan pada cairan sehingga harga koefisien
tranfer panasnya rendah, teutama untuk cairan viskous
- Sesuai untuk larutan dengan viskositas rendah, tidak sesuai untuk
larutan yang mudah menimbulkan buih dan kerak
Gambar 1 Horizontal-tube evaporator

b. Vertical-tube evaporator
Ada 2 jenis vertical-tube evaporator, yaitu : basket evaporator dan
standard vertical.

(a) ` (b)
Gambar 2 (a) Basket-type evaporator dan (b) Standard vertical
evaporator
Secara umum spesifikasi alat vertical-tube evaporator adalah sebagai
berikut:
- Posisi tube vertical
- Cairan dilewatkan tube dengan kecepatan 1-3 ft/s, steam di luar tube
- Sirkulasi cairan : naik lewat tube dengan bantuan pompa, cairan yang
belum menguap kembali turun
- Sesuai untuk salting liquid atau larutan dengan viskositas sedang
- Jika steam chest merupakan chamber tertutup dengan liquid return
space berbentuk annular disebut jenis basket evaporator
- Jika steam chest berbentuk annular dengan liquid return space berada
di tengah (central downtake) disebut jenis standard vertical

c. Forced-circulation evaporator
Spesifikasi alat :
- Posisi tube ada yang horizontal dan ada yang vertikal
- Cairan disirkulasi dengan bantuan pompa ( biasanya pompa sentrifugal
) melalui tube
- Sesuai untuk larutan viskous

Gambar 3 Forced-circulation evaporator dengan tube horizontal


d. Long tube vertical evaporator (LTV)
Spesifikasi alat :
- Nama lain kestner evaporator
- Posisi tube vertikal
- Panjang tube 12- 20 ft
- Cairan Dialirkan melalui tube
- Tidak baik untuk larutan yang mudah menimbulkan kerak ( scaling
or salting liquid) dan larutan viskous
- Sesuai untuk larutan yang mudah menimbulkan buih

Gambar 4 Long tube vertical evaporator (LTV)

2. Sesuai dengan keadaan refrigerant yang ada didalamnya,yaitu :


a. Jenis Expansi Kering
Dalam jenis expansi kering, cairan yang diexpansikan melalui
katup expansi, pada waktu masuk kedalam evaporator sudah dalam
keadaan campuran cair dan uap, sehingga keluar dari evaporator
dalam keadaan uap kering .
Oleh karena itu sebagian besar dari evaporator terisi oleh uap refrigeran,
maka perpindahan kalor yang terjadi tidak begitu besar, jika dibandingkan dengan
keadaan dimana evaporator terisi oleh refrigeran cair. Akan tetapi, evaporator
jenis expansi kering tidak memerlukan refrigerant dalam jumlah yang besar. Di
samping itu, jumlah minyak pelumas yang tertinggal di dalam evaporator sangat
kecil.
Jumlah refrigeran yang masuk kedalam evaporator dapat diatur oleh katup
expansi demikian rupa sehingga semua refrigeran meninggalkan evaporator dalam
bentuk uap jenuh , dan bahkan dalam keadaan super panas .

b. Evaporator Jenis Setengah Basah


Evaporator jenis setengah basah adalah evaporator dengan kondisi
refrigeran diantara evaporator jenis expansi kering dan evaporator jenis basah.
Dalam evaporator jenis ini, selalu terdapat refrigeran cair dalam pipa
penguapanya. Oleh karena itu, laju perpindahan kalor dalam evaporator jenis
setengah basah lebih tinggi daripada yang dapat diperoleh dari jenis kering, tetapi
lebih rendah daripada yang diperoleh pada jenis basah . Pada jenis expansi kering,
refrigeran masuk dari bagian atas koil, sedangkan pada evaporator jenis setengah
basah, refrigeran dimasukan dari bagian bawah koil evaporator.
c. Evaporator Jenis Basah
Dalam evaporator jenis basah, sebagian dari jenis evaporator
terisi oleh cairan refrigerant . Proses penguapan terjadi seperti pada ketel uap.
Gelembung refrigeran yang terjadi karena pemanasan akan naik , pecah pada
permukanaan cair atau terlepas dari permukaan. Sebagiaan refrigeran kemudiaan
masuk ke dalam akumulator yang memisahkan uap dari cairannya maka
refrigerantyang ada dalam bentuk uap sajalah yang masuk dalam kompresor.
Bagian refrigeran cair yang dipisahkan di dalam akumulator akan masuk kembli
ke dalam evaporator, bersama-sama dengan refrigeran (cair) yang berasal dari
kondesor .
Jadi tabung evaporator terisi oleh cairan refrigeran. Cairan refrigeran
menyerap kalor dari fluida yang hendak di dinginkan (air larutan garam, dsb),
yang mengalir di dalam pipa uap refrigeran yang terjadi dikumpulkan di bagian
atas dari evaporator sebelum masuk ke kompresor.
Tinggi permukaan cairan refrigeran yang ada di dalam evaporator diatur
oleh katup palampung, biasanya sedikit lebih dari setengah tinggi tabung. Jumlah
refrigeran yang dimasukan ke dalam tabung evaporator disesuaikan dengan
beban pendingin yang harus dilayani.

C. PRINSIP KERJA EVAPORATOR


Prinsip kerja atau cara kerja dari evaporasi itu sendiri. Prinsip kerjanya
dengan penambahan kalor atau panas untuk memekatkan suatu larutan yang
terdiri dari zat terlarut yang memiliki titik didih tinggi dan zat pelarut yang
memiliki titik didih lebih rendah sehingga dihasilkan larutan yang lebih pekat
serta memiliki konsentrasi yang tinggi.

1. Pemekatan larutan didasarkan pada perbedaan titik didih yang sangat besar
antara zat-zatnya.
2. Titik didih cairan murni dipengaruhi oleh tekanan.
3. Dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal.
4. Titik didih cairan yang mengandung zat tidak mudah menguap (misalnya:
gula) akan tergantung tekanan dan kadar zat tersebut.
5. Beda titik didih larutan dan titik didih cairan murni disebut Kenaikan titik
didih (boiling point rise).

D. APLIKASI PENGGUNAAN EVAPORATOR


Aplikasi dari evaporator antrara lain digunakan pada pabrik gula, pabrik,
garam,industri bahan kimia, industri makanan dan minuman, dan kilang minyak.
Proses evaporasi telah dikenal sejak dahulu, yaitu untuk membuat garam dengan
cara menguapkan air dengan bantuan energi matahari dan angin. Kegunaan utama
dari evaporator adalah menguapkan air pada larutan sehingga larutan memiliki
konsentrasi tertentu. Pada industri makanan dan minuman, agar memiliki mutu
yang sama pada jangka waktu yang lama, dibutuhkan evaporasi. Misalnya untuk
pengawetan adalah pembuatan susu kental manis.Evaporasi merupakan satu unit
operasi yang penting dan biasa dipakai dalam industri kimia dan mineral,
misalnya industri aluminium dan gula. Evaporator juga digunakan untuk
mengolah limbah radioaktif cair. Kegunaan lainnya adalah mendaur ulang pelarut
mahal seperti hexane ataupun sodium hydroxide pada kraft pulping bisa
juga untuk menguapkan limbah agar proses penanganan limbah lebih murah.
Contoh-contoh operasi Evaporasi dalam Industri Kimia lainnya yaitu :
Pemekatan larutan NaOH, Pemekatan larutan KNO3, Pemekatan larutan NaCL,
Pemekatan larutan nitrat dan lain-lain
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Evaporator adalah alat industri untuk memekatkan larutan dengan jalan
menguapkan pelarutnya.Hasil utamanya adalah cairan dengan konsentrasi yang
lebih pekat. Evaporator melibatkan peristiwa transfer massa, yaitu dengan adanya
perpindahan massa dari fasa cair ke uap pada peristiwa penguapan pelarut, dan
transfer panas, yaitu adanya energi panas yang diperlukan untuk menguapkan
pelarut. Sumber panas yang biasa digunakan adalah uap air (steam).
Jenis alat evaporator di industri :
1. Horisontal Tube evaporator,
2. Vertical-tube evaporator yang terdiri dari dua jenis :
a. basket evaporator dan
b. standard vertical.
3. Forced-circulation evaporator
4. Long tube vertical evaporator (LTV)
Evaporator berdasarkan keadaan refrigerant yang ada didalamnya antara
lain :
1. Jenis expansi kering
2. Evaporator jenis setengah basah
3. Evaporator jenis basah

B. SARAN
Semoga makalah ini bisa dikembangkan lebih baik lagi dikemudian
hari.Serta bermanfaat bagi yang akan melakukan tugas pra perancangan pabrik.

Anda mungkin juga menyukai