Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Multimeter

Multimeter dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk mengukur permasalahan
kelistrikan. Alat ini dapat mengukur tegangan, resistansi dan arus listrik disebuah rangkaian
elektronik. Beberapa orang lainnya menyebutkan alat ini dengan nama AVO meter atau
maksudnya A (Ampere), V (Volt) dan O (Ohm). Ada juga yang menyebutnya sebagai
multitester.

Fungsi Multimeter
Kini multimeter telah dikembangkan dan memiliki banyak fungsi didalamnya, antara lain:
1. Mengukur Arus Listrik
2. Mengukur Tegangan Listrik
3. Mengukur Hambatan Listrik
4. Mengukur Nilai Kapasitansi
5. Mengukur Frekuensi Sinyal
6. Mengukur Penguatan Transistor

Jenis Jenis Multimeter


1. Analog
Jenis multimeter yang pertama adalah analog. Ciri-cirinya, pada multimeter analog
mempunyai tampilan seperti jarum jam yang dilengkapi range atau nilai dari hasil
pengukuran. Multimeter dengan jenis ini mempunyai perhitungan secara manual sehingga
membutuhkan ketelitian yang lebih tinggi.
2. Digital
Jenis multimeter digital merupakan perkembangan dari yang bertipe analog. Ciri-cirinya,
pada multimeter analog mempunyai tampilan led dan memiliki perhitungan secara otomatis.
Jadi kita langsung dapat mengetahui hasil nilai pengukurannya. Multimeter berjenis ini lebih
akurat dibanding tipe analog dan mudah digunakannya. Selain mengukur tegangan, resistansi
dan arus listrik multimeter digital juga dapat mengetahui nilai pada Hfe transistor dan fungsi
tambahan lainnya.
Bagian-bagian Multimeter
Pentingnya multimeter sebagai media alat pengukuran rangkaian elektronik tak luput dari
fungsi disetiap bagiannya. Berikut penjelasan singkat tentang bagian-bagian dari multimeter :
1. Sekrup Pengatur Jarum Penujuk (Zero Adjust Screw)
Komponen ini berfungsi untuk mengatur posisi jarum penujuk dengan cara memutar
sekrupnya baik kenanan atau kekiri. Biasanya untuk dapat mengatur posisi jarum kita dapat
menggunakan obeng pipih kecil.
2. Tombol Pengatur Jarum Penunjuk (Zero Ohm Adjust Knob)
Komponen ini berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk ke posisi nol. Langkahnya, dengan
memutar tombol baik kekiri atau ke kanan sehingga menunjukkan posisi nol.
3. Pemilih saklar (Range Selector Switch)
Komponen ini berfungsi untuk memilih posisi pengukuran dan batas ukur maksimalnya.
Biasanya pada multimeter terdapat empat posisi pengukuran, yaitu :

Multimeter yang memilih posisi ini berfungsi sebagai pengukuran


Posisi Ohm resistansi. Umumnya, posisi ini memiliki tiga batas ukur seperti x1,
x10 dan W+K

 Multimeter yang memilih posisi ini berfungsi sebagai pengukuran


Posisi ACV
volt atau tegangan listrik AC. Umumnya, posisi ini memiliki lima
(Volt AC)
batas ukur seperti 10, 50, 250, 500 dan 1000.

Posisi DCV Multimeter yang memilih posisi ini berfungsi sebagai pengukuran
(Volt DC) tegangan listrik bertipe DC. Umumnya, posisi ini memiliki lima
batas ukur seperti 10, 50, 250, 500 dan 1000.

Posisi DCma  Multimeter yang memilih posisi ini berfungsi sebagai pengukuran
(Miliampere arus listrik DC. Umumnya, posisi ini memiliki tiga batas ukur seperti
DC) 0.25, 25 dan 500.

4. Lubang Kutub (Common Terminal)


Komponen ini berfungsi sebagai tempat masuknya test lead + (warna merah) – (warna
hitam).
5. Saklar Polaritas (Polarity Selector Switch)
Komponen ini berfungsi sebagai saklar untuk memilih polaritas dari arus bertipe DC atau AC.
6. Jarum Penunjuk (Knife Edge Pointer)
Komponen ini berfungsi sebagai jarum penunjuk posisi dari hasil pengukuran.
7. Skala (Scale)
Komponen ini berfungsi untuk membaca hasil akhir dari rangkaian listrik yang diukur.

Cara Menggunakan Multimeter


Untuk dapat menggunakan multimeter, kita harus mengetahui dulu langkah-langkah
pemakaiannya. Berikut ini adalah cara menggunakan multimeter untuk mengukur rangkaian
listrik :
1. Langkah pertama adalah memperhatikan jarum penunjuk yang memperlihatkan skala
dari pengukuran.
2. Selanjutnya perhatikan pengaturan knob atau saklar untuk mengatur fungsi ampere,
voltage maupun ohm.
3. Atur batas ukurnya sesuai posisi knob yang telah dipilih sebelumnya. Selain itu,
pastikan juga knob dalam posisi off saat sudah tidak digunakan lagi.
4. Tentukan lubang untuk menginput kabel jack sesuai fungsinya. Pada multimeter
umunya terdapat dua lubang yaitu (+) dan (-) yang menunjukkan polaritas dari probe
atau tegangan listrik.
5. Pastikan kondisi baterai didalamnya masih bagus dan telah terpasang dengan baik.
Selain itu, ada hal yang harus diperhatikan saat menggunakan fungsi Ampere, Voltage dan
Ohm, yaitu saat mengukur arus listrik (Ampere), pastikan posisi pengukurannya pada DCA
atau DCma.

Anda mungkin juga menyukai