Anda di halaman 1dari 4

JANGKA SORONG

Mengenal Bagian Kerangka Penyusun Jangka Sorong

Secara standar, jangka sorong terdiri dari enam bagian penting, yaitu:
1. Pengunci
Bagian pertama adalah pengunci yang mempunyai fungsi untuk menahan bagian-bagian yang
bergerak saat berlangsungnya proses pengukuran misal rahang dan Depth probe.
2. Rahang luar
Terdiri dari rahang geser dan rahang tetap. Rahang luar memiliki fungsi untuk mengukur
diameter dalam atau sisi bagian dalam sebuah benda misalnya diameter hasil pengeboran atau
diameter sebuah lubang.
3. Rahang dalam
Terdiri dari rahang geser dan rahang tetap. Rahang dalam memiliki fungsi untuk mengukur
dimensi luar atau sisi bagian luar sebuah benda misal tebal, lebar sebuah benda kerja, atau
diameter luar sebuah kaleng.
4. Depth probe atau pengukur kedalaman
Bagian ini umumnya terletak bagian ujung jangka sorong. Depth probe memiliki fungsi untuk
mengukur kedalaman sebuah benda.
5 .Skala Utama (dalam cm dan inchi)
Skala utama dalam bentuk satuan cm memiliki fungsi untuk menyatakan ukuran utama dalam
bentuk centimeter (cm) yang disebut juga metric scale, dan dalam bentuk satuan inchi untuk
menyatakan ukuran utama dalam bentuk inci yang disebut juga imperial scale.
6. Skala nonius (vernier)
Skala nonius dalam bentuk milimeter berfungsi sebagai skala pengukuran fraksi dalam bentuk
mm. Skala nonius dinamakan juga skala Vernier, untuk menghormati nama penemunya Piere
Vernier, ahli teknik berkebangsaan Prancis. Panjang 10 skala nonius adalah 9 mm. Jadi, 1 bagian
skala nonius (jarak antara dua garis skala nonius yang berdekatan) sama dengan 0,9 mm. Untuk
ukuran inci, garis skalanya ada pada bagian atasnya
MIKROMETER
Mengenal Bagian Kerangka Penyusun Mikrometer Sekrup

Secara standar, mikrometer sekrup terdiri dari tujuh bagian penting, yaitu:
1. Spindle atau poros gerak adalah sebuah silinder yang bisa digerakan menuju anvil.
2. Anvil atau poros tetap adalah bagiam mikrometer yang berfungsi sebagai penahan
saat sebuah benda akan diukur dan ditempatkan diantara anvil dengan spindle.
3. Sleeve adalah tempat terletaknya skala utama (satuan milimeter).
4. Thimble merupakan tempat skala nonius atau skala putar berada.
5. Frame atau bingkai adalah bagian dari Mikrometer yang mempunyai bentuk
menyerupai huruf C atau U yang umumnya dibuat dari bahan logam tahan panas
serta didesain agak tebal dan kuat. Tujuannya adalah untuk meminimalkan
terjadinya peregangan yang bisa mengganggu proses pengukuran. Frame juga
dilapisi dengan lapisan plastik yang berguna meminimalkan terjadinya transfer
panas dari tangan manusia terhadap baja saat proses pengukuran.
6. Pengunci atau lock adalah bagian yang berfungsi untuk menahan spindle atau poros
gerak agar tidak bergerak saat proses pengukuran benda.
7. Ratchet Knob adalah bagian mikrometer sekrup yang digunakan untuk memutar
Spindle (poros gerak) saat ujung dari Spindle telah dekat dengan benda yang akan
di ukur dan kemudian untuk mengencangkan Spindle sampai terdengar suara bunyi.
Untuk bisa dipastikan jika ujung Spindle telah menempel sempurna dengan benda
yang diukur maka Ratchet diputar sebanyak 2-3 putaran.
MULTIMETER
Multimeter atau multitester adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-
Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus
(amperemeter). Ada dua jenis multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)
(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing
kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC. Sebuah multimeter merupakan
perangkat genggam yang berguna untuk menemukan kesalahan dan pekerjaan lapangan,
maupun perangkat yang dapat mengukur dengan derajat ketepatan yang sangat tinggi.

Berikut ini, ada beberapa fungsi dari multimeter atau AVO meter yang perlu kamu ketahui nih,
diantaranya yaitu:
1. Mengukur Arus Listrik
Fungsi utama pada AVO meter yaitu mengukur arus listrik. Ada 2 jenis Ampere yang ada
disebuah alat ukur yaitu arus AC (Alternating Current) dan arus DC (Direct Current). Buat
menghindari kerusakan yang terjadi, maka dihimbau buat memperhatikan arus listrik yang akan
kamu ukur dan jangan sampai diluar jangkauan batas ukur maksimal.
2. Mengukur Tegangan Listrik
Fungsi AVO meter berikutnya adalah mengukur tegangan listrik atau tingkat Voltase dari
sebuah komponen listrik. Disetiap Multimeter/AVO meter ini ada saklar selector yang berfungsi
buat menentukan batas ukur maksimum. Makanya, kamu prediksi dulu level tegangan listrik
dari sebuah rangkaian listrik yang akan kamu ukur.
3. Mengukur Hambatan Listrik
Fungsi Multimeter/AVO meter selanjutnya yaitu mengukur tingkat hambatan atau resistansi dari
suatu komponen listrik atau resistor yang mempunyai unsur resistansi. Penting, disini kamu
harus memperhatikan batas ukur resistansi sebuah komponen listrik yang akan kamu pakai.
4. Fungsi HFE
Gak semua alat ukur mempunyai fungsi Hfe. Fungsi Hfe ini dipakai buat mengetahui nilai dari
faktor penguatan transistor. Fungsi Hfe ini biasanya dipakai buat mengukur penguatan
transistor yang ada pada tipe NPN dan PNP.
5. Mengukur Nilai Kapasitansi
Fungsi lain yang belum tentu ada pada setiap multimeter/AVOmeter yaitu mengukur nilai
kapasitansi dari suatu kapasitor. Baik pada tipe Analog ataupun Digital. Keduanya mempunyai
batas ukur tingkat resistansi yang harus diperhatikan.
6. Mengukur Frekuensi Sinyal
Fungsi yang terakhir dari sebuah Multimeter/AVO meter yaitu buat mengetahui nilai frekuensi
dari suatu isyarat atau sinyal pada komponen elektronika.
Bagian-bagian Multimeter

Cara Menggunakan Multimeter


 Pertama, kamu perhatikan dulu, jarum penunjuk yang memperlihatkan skala
pengukuran.
 Perhatikan juga pengaturan knob atau saklar yang dipakai buat mengatur fungsi
Ampere, Voltage, ataupun Ohm.
 Lalu, lakukan setting juga pada skala x1, x10 atau yang lainnya dan pastikan knob pada
posisi Off saat udah gak dipakai lagi.
 Tentukan lubang buat memasukkan kabel jack sesuai dengan fungsi yang diinginkan.
Ada dua lubang yaitu (+) dan (-) yang nantinya menunjukkan polaritas dari tegangan
atau probe.
 Kemudian, kamu cek kembali apakah baterai udah terpasang dengan baik. Pastikan
kondisi baterai tersebut masih bagus dan berkualitas.
Ada beberapa hal, yang perlu kamu perhatikan saat menggunakan fungsi Ampere, Voltage,
atau Ohm yaitu:
 Saat mengukur arus (Ampere), pastikan saklar pada posisi DCA. Putar saklar selector
pada posisi atau skala di atas arus yang diukur. Hal ini buat menghindari kerusakan
sekring, pastikan Power Suplay terhubung ke beban dan silakan baca hasil pengukuran
di layar display.
 Buat mengukur Tegangan, pastikan saklar berada di posisi AVC dan pilih skala
pengukuran yang tepat. Kalo gak mengetahui nilai tegangan yang akan diukur,
sebaiknya memilih skala tertinggi untuk menghindari kerusakan. Terakhir hubungkan
Probe ke dalam terminal yang akan diukur. Silakan baca hasilnya di display.
 Pada saat mengukur Hambatan (Ohm), pastikan saklar di posisi tersebut. Lalu pilih
skala yang diukur. Hubungkan Probe ke dalam komponen Resistor dan bacalah
hasilnya di display

Anda mungkin juga menyukai