1. Pengertian Kejang demam atau disebut febrile convulsion adalah bangkit kejang yang
terjadi karena kenaikan suhu tubuh (suhu rekal diats 38°C) yang
disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Terjadi pada 2-4% anak
berumur 6 bulan sampai 5 tahun.
2. Tujuan 1. Untuk mengatasi serangan kejang
2. Untuk mencegah atau meminimumkan cedera akibat kejang.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Birem Bayeun Nomor
4. Referensi http://venasaphenamagna.blogspot.co.id/2012/05/kejang-
demam.html
https://id.scribd.com/doc/99575925/Sop-Penatalaksanaan-Kejang
1. Pengertian Suatu tindakan medik dan perawatan luka bakar yang disebabkan
oleh karena trauma baik api, elektrik, cairan/benda panas, bahan
kimia dan lain-lain.
2. Tujuan 1. Mencegah kerusakan lebih lanjut pada kulit dan jaringan
2. Mencegah terjadinya infeksi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Birem Bayeun Nomor Tentang
4. Referensi https://id.scribd.com/doc/300747801/09-Sop-penanganan-Luka-
Bakar
5. Prosedur 1. Mengatur posisi pasien
2. Memberitahukan maksud dan tujuan tindakan
3. Mendekatkan peralatan kedekat pasien
4. Mencucui tangan dan memakai sarung tangan
5. Bila perlu kolaborasi pemberian infus
6. Membersihkan bagian luka yang kena luka bakar dengan
menggunakan kassa steril.
7. Memberi zalf luka bakar
8. Menutup luka dengan kassa steril berzalf dan kasa steril serta
balut dena perban bila luka luas di tutup dengan sprei kecll
9. Membereskan pasien
10. Cuci tangan
11. Lakukan pendokumentasian
6. Unit terkait UGD dan Poli Umum
PENANGANAN GIGITAN ULAR
No. Kode : Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas
Terbitan : 01 Birem Bayeun
LOGO No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Mulai Berlaku : 03/01/2017
Halaman :1 dr. Hambali
NIP:19760829 200312 1 006
1. Pengertian Memasukkan cairan atau obat langsung melalui pembuluh darah vena
dalam jumlah dan waktu tertentu dengan menggunakan infus set.
2. Tujuan 1. Mengembalikan dan mempertahankan keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh.
2. Memberikan obat.
3. Transfuse darah dan produk darah.
4. Memberikan nutrisi parenteral dan suplemen nutrisi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Birem Bayeun Nomor Tentang
4. Referensi http://www.kompasiana.com/tiarafebriani/cara-pemasangan-infus-
sesuai-dengan-spo-standar-prosedur-operasional-ditulis-oleh-tiara-
febriani_54f953d0a333112c048b4cbe
5. Prosedur a. Persiapan alat
Standar infuse
Cairan infus dan infus set sesuai kebutuhan
Jarum / wings needle/abocath sesuai dengan ukuran yang
dibutuhkan
Perlak dan tourniquet - Plester dan gunting - Bengkok
Sarung tangan bersih - Kassa seteril
Kapas alkohol dalam tempatnya Bethadine dalam tempatnya
b. Penatalaksanaannya
Mencuci tangan
Memberitahu tindakan yang akan dilakukan
Mengisi selang infuse
Membuka plastic infus set dengan benar
Tetap melindungi ujung selang steril
Menggantungkan infus set dengan cairan infus dengan posisi
cairan infus mengarah keatas
Menggantung cairan infus di standar cairan infuse
Mengisi cairan infus set dengan cara menekan (tapi jangan
sampai terendam)
Mengisi selang infus dengan cairan yang benar
Menutup ujung selang dan tutup dengan mempertahankan
kesterilan
Cek adanya udara dalam selang
Pakai sarung tangan bila perlu
Memilih posisi yang tepat untuk memasang infus
Meletakkan perlak dan pengalas
Memilih vena yang tepat dan benar
Memasang tourniquet
Deninfeksi vena dengan alcohol dari atas kebawah dengan
sekali hapus.
Buka abocath apakah ada kerusakan atau tidak
Menusukan abocath pada vena yang telah dipilih
Memperhatikan adanya darah dalam kompartemen darah
dalam abocath
Tourniquet di cabut
Menyambungkan dengan ujung selang yang telah terlebih
dahulu dikeluarkan cairannya sedikit, dan sambil dibiarkan
menetes sedikit
Memberikan plester pada ujung abocath tapi tidak menyentuh
area penusukan untuk fiksasi
Membalut dengan kassa betadinsteril dan menutupnya dengan
kassa steril kering
Memberi plester dengar benar dan mempertahankan
keamanan abocath agar tidak tercabut
Mengatur cairan tetesan infus sesuai kebutuhan pasien
Alat-alat di bereskan dan perhatikan bagaimana respon pasien
Perawat kembali cuci tangan
Catat tindakan yang dilakukan.
c. Evaluasi
Perhatikan kelancaran infus, dan perhatikan juga respon klien
terhadap pemberian tindakan.
d. Dokumentasi
Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan,
hasil tindakan, reaksi respon klien terhadap pemasangan infus,
cairan dan tetesan yang diberikan, nomor abocath, vena yang
dipasang, dan perawat yang melakukan) pada catatan.
dokumentasi Nah itu cara memasang infus sesuai spo ( standar
6. Unit Terkait UGD
SOP TRANSPORTASI RUJUKKAN
No. Kode : Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas
Terbitan : 01 Birem Bayeun
LOGO No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Mulai Berlaku : 03/01/2017
Halaman :1 dr. Hambali
NIP:19760829 200312 1 006