Anda di halaman 1dari 2

Nama : Widya Adriyani

NPM : 2006474696
Kelas : A
Pendalaman Materi
Tata Kelola Arsip Tak Berjalan, Desa Rawan Kasus
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten Wonosobo,
Eko Yuwono menilai, kondisi tata kelola arsip di pemerintahan desa kurang berjalan baik.
Belum terkelolanya kearsipan di desa secara baik selama ini, berdampak terhadap kerawanan
kasus akibat kelalaian terhadap pengarsipan dokumen-dokumen penting di lingkup
pemerintahan desa.
Menurut Eko pengelolaan dokumen penting desa, selayaknya diarsipkan dengan baik.
Namun, sejauh ini masih belum terwujud dengan ideal. Padahal, seiring semakin majunya
jaman kebutuhan terhadap manajemen arsip yang baik menjadi salah satu kepentingan utama
bagi pemerintahan desa. "Kedepan tata kelola arsip di desa harus semakin baik, dan tidak
memunculkan persoalan akibat kelalaian manajemen arsip,” tutur Eko
Dikatakan, ada sejumlah dokumen pemerintah desa sangat penting, namun masih
kurang mendapat perhatian khusus, seperti dokumen-dokumen kependudukan dan surat surat
tanah. "Dokumen itu biasanya kurang mendapat perhatian, semoga kedepan bisa diarsipkan
secara baik. Dokumen-dokumen itu sudah saatnya mendapat tempat yang layak, agar tidak
mudah rusak maupun hilang," terang dia.
Mengingat pentingnya kearsipan di pemerintah desa, Dinas Arpusda Wonosobo
berupaya memfasilitasi sebanyak 35 perangkat desa dari 15 wilayah untuk mengikuti
bimbingan teknis (bimtek) kearsipan pada Rabu-Kamis (4-5/7). “Pelatihan kami dilaksanakan
selama dua hari, agar kedepan tata kelola arsip di desa semakin baik, dan tidak memunculkan
persoalan akibat kelalaian manajemen arsip,” harapnya.
Para perangkat yang diundang untuk mengikuti bimtek, sebagian besar merupakan
sekretaris desa (sekdes), khususnya yang belum lama dilantik. Dari pelatihan tersebut, para
peserta diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari para instruktur, serta
menularkannya kepada para perangkat lain, sehingga nantinya mereka juga semakin sadar
dengan pentingnya arsip bagi pelayanan masyarakat
Kepada para peserta, Eko mengaku menyediakan instruktur berkompeten dari Dinas
Arpusda Provinsi Jawa Tengah guna memberikam materi-materi terkait pelatihan arsip. "Para
instruktur selain memberikan materi teori juga akan mengajak peserta untuk berlatih secara
langsung mengarsipkan dokumen-dokumen secara lebih baik dan proporsional," jelas Eko.
Referensi : https://www.suaramerdeka.com/jawa-tengah/pr-0456659/tata-kelola-arsip-tak-
berjalan-desa-rawan-kasus
Analisis :
Berdasarkan kode etik arsiparis AAI dapat diketahui bahwa arsiparis Indonesia harus
jujur & bertanggungjawab, bersemangat untuk meningkatkan kompetensi, profesionalitas,
komitmen, dedikasi dan integritas dalam menjalankan tugas dan fungsinya dan juga arsiparis
Indonesia bertanggungjawab atas pengelolaan arsip, mulai dari penciptaan, penggunaan &
pemeliharaan, penyusutan, penilaian & akuisisi, deskripsi, pelestarian, sampai dengan akses
dan pemanfaatan arsip demi kemaslahatan bangsa.
Tidak hanya itu pada kode etik pustakawan Indonesia IPI menyatakan bahwa
pustakawan ikut melaksanakan kelancaran arus informasi dan pemikiran yang bertanggung
jawab bagi keperluan generasi sekarang dan yang akan datang. Pustakawan berperan aktif
melakukan tugas sebagai pembawa perubahan dan meningkatkan kecerdasan masyarakat
untuk mengantisipasi perkembangan dan perubahan di masa depan.
Maka dari itu, berdasarkan kasus atau peristiwa artikel diatas. Seharusnya arsiparis
atau pustakawan yang bertugas pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Arpusda)
Kabupaten Wonosobo dapat berpegang teguh dengan kode etik yang sudah ada dan juga
dapat menjalankan maupun bertanggung jawab dengan kode etik tersebut.
Dan juga seharusnya Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten
Wonosobo dapat mengawasi para arsiparis atau pustakawan yang bertugas sudah menerapkan
kode etik arsiparis atau belum, dan juga melakukan penyeleksian terhadap sumber daya
arsiparisnya dengan memasukkan kode etik sebagai ketentuan untuk persyaratan menjadi
arsiparis disana, karena dengan adanya persyaratan tersebut kita dapat mengetahui apakah
calon arsiparis mengetahui mengenai kode etik arsiparis dan dapat menerapkannya atau tidak
Kemudian, arsiparis yang bertugas diharuskan untuk sering mengikuti pelatihan atau
bimbingan mengenai kearsipan agar mereka dapat lebih paham mengenai tugas arsiparis atau
dunia kearsipan, karena pada era sekarang ini banyak sekali yang basicnya bukan arsiparis
namun mereka bekerja sebagai arsiparis, sehingga mereka juga belum paham tentang dunia
kearsipan dan masih bingung mengenai tugas, tanggung jawab, dan kode etik sebagai
arsiparis.
Dengan dilakukannya hal tersebut, maka tidak akan terjadi lagi kelalaian manajemen
arsip, dan pengelolaan arsip dapat berjalan dengan baik, terlebih lagi mereka dapat lebih
berhati-hati lagi dalam mengelola dokumen-dokumen penting yang terdapat pada Dinas
Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten Wonosobo

Anda mungkin juga menyukai