Febrianti1 , Hafulyon 2
Manajemen Pendidikan Islam, Institut Agama Islam Negeri Batusangkar, Indonesia
email : vebriy0599@gmail.com 1, hafulyon@gmail.com2
Abstract
The purpose of this study was to determine the process of creating archives, using
and maintaining archives, and destroying archives and how to apply archive
management in administrative services at MAN 5 Pasaman Barat. The type of
research that the author uses is a type of field research, to obtain data from the
problems studied. Data collection techniques that the author uses are
observation, interviews and documentation. Sources of data came from the Head
of MAN, Head of Administration, Administrative staff and Teachers at MAN 5
Pasaman Barat. The data analysis technique that the writer uses is data
reduction, data presentation and conclusion drawing. The results of the study
found that the creation of archives was created internally and externally. In the
use of archives, there is a policy in using archives quite well, in maintaining
archives using a number system, subject system, numerical system and even using
a chronological system. Archive storage has not been supported by adequate
facilities and infrastructure. The destruction of archives is carried out in two
ways, namely stored and burned after an archive assessment carried out by the
madrasa without involving an archivist expert then, the application of archive
management in administrative services, the school administration process has
started well in school administration services, the implementation of archive
management is carried out together without any planning and organization has
not yet implemented the archivist archives.
1
Analysis Of Archives Structure In Administrative Services In Man 5 West Pasaman
PENDAHULUAN
Pengelolaan arsip sebagai bagian penting untuk menunjang kualitas administrasi
di lembaga pendidikan. Apabila manajemen kearsipan bagus, pelayanan administrasinya
bagus maka ini akan mampu menunjang pencapaian tujuan pendidikan di lembaga
pendidikan. Kegiatan administrasi akan lebih efektif apabila didukung dengan
manajemen yang baik. Administrasi adalah rangkaian kegiatan bersama sekelompok
manusia secara sistematis untuk menjalankan roda suatu usaha atau misi organisasi
sehingga dapat terlaksana sebagaimana yang telah direncanakan, diorganisasikan,
digerakkan, dikendalilkan, dan diawasi sehingga tercapailah tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Devi Melta Sari (2020) menunjukkan
bahwa pelaksanaan manajemen kearsipan belum maksimal dilakukan di sekolah.
Padahal pelaksanaan manajemen kearsipan yang baik dapat menjadikan manajemen
kearsipan di sekolah berjalan dengan baik dan rapi.Pelaksanaan manajemen kearsipan
yang baik dapat memudahkan staf tata usaha dalam mengelola kearsipan di sekolah.
Beraneka macam cara dilakukan untuk pengelolaan arsip yang baik dalam setiap
instansi, mengarsipakan dokumen penting dalam bentuk softfile maupun hardfile
dilakukan tetapi tidak seutuhunya tertata rapi, karena masih banyak ditemukan dokumen
penting sulit ditemukan ketika diperlukan. Arsip harus dikelola dengan baik dengan
tujuan untuk membantu pekerjaan suatu instansi dalam pencapaian tujuan.Apabila
kearsipan suatu instansi tidak tertata rapi, maka pegawai atau staff instansi
akankesulitan dalam menemukan dokumen yang dibutuhkan dalam waktu yang singkat
(Devi Melta Sari, 2020).
Masalah dalam bidang kearsipan biasanya yang sering terjadi yaitu jumlah arsip
yang terus bertambah, tempat penyimpanan yang terbatas, kertas yang mudah rusak.
Maka diperlukannya pengelola arsip agar tetap aman dan terjaga, jika pengelolaan arsip
tidak dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ada maka akan terjadi pemborosan
tenaga, biaya dan waktu. Jadi dalam pengelolaan arsip dibutuhkan SDM yang cakap dan
berkompeten agar arsip tetap aman, terjaga dan mudah ditemukan kembali secara tepat
dan cepat bila diperlukan
Pada penataan arsip masih dilakukan apabila arsip sudah menumpuk dan
dilakukan pada waktu luang serta dilakukan gotong royong bersama yang melibatkan
warga sekolah seperti tenaga kependidikan, guru dan siswa.Dilihat dari segi
pengorganisasian belum diterapkannya arsiparis pada kearsipan melainkan semua tugas
itu dibebankan kepada pegawai tata usaha.Dari segi pelaksanaan pengelolaan arsip
dilakukan secara bersama-sama tanpa dilakukan suatu perencanaan. Sedangkan dalam
bentuk pengawasan arsip kepala sekolah ikut andil dalam melakukan pengawasan arsip
berupa menanyakan secara langsung ke bagian tata usaha tentang surat-surat.
Berdasarkan hasil penelitian analisis penataan kearsipan di MAN 5 Pasaman
Barat meliputi kegiatan penciptaan arsip, penggunaan arsip, pemeliharaan arsip,
penyimpanan arsip dan pemusnahan arsip. Oleh karna itu tentang analisis penataan arsip
dalam pelayanan administrasi di MAN 5 Pasaman Barat
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah jenis penelitian lapangan (Field
Research), untuk mendapatkan data-data dari permasalahan yang diteliti. Teknik
pengumpulan data yang penulis gunakan adalah observasi, wawancara dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang penulis gunakan adalah reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan. Teknik penjaminan keabsahan data yang penulis
gunakan yaitu ketekunan pengamatan, triangulasi dan menggunakan bahan referensi,
kemudian diuraikan serta melakukan klasifikasi terhadap aspek masalah tertentu dan
memaparkan melalui kalimat yang efektif.
Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan fenomena yang terjadi di lapangan
yang terkait dengan penelitian. Penelitian ini akan menggambarkan fenomena yang
terjadi tentang analisis penataan arsip mulai dari tahap penciptaan, penggunaan dan
pemeliharaan, pemusnahan serta pelayanan adminitrasi di MAN 5 Pasaman Barat.
tata usaha dan mengarsipkan untuk bagiannya. Penciptaan arsip secara eksternal dapat
berupa surat yang diterima dari pihak luar sekolah baik secara individu ataupun
kelompok/organisasi atau lembaga lainnya. Mengingat kegiatan madrasah yang tidak
hanya berjalan dalam waktu yang singkat dan tidak memiliki satu kegiatan saja
sehingga penciptaan arsip tidak dapat disentralisasikan dan terjadila desentralisasi
dalam pemciptaan arsip.
Penciptaan arsip secara desentraslisasi mempunyai prosedur yang tetap menjaga
keberadaan tata usaha sebagai sentral kearsipan, yaitu sebelum membuat surat meminta
nomor surat ke bagian tata usaha, membuat surat di bagian masing-masing sesuai
dengan kebutuhan bagian dan meminta tanda tangan sebagai wujud persetujuan kepala
madrasah mengenai tentang penciptaan arsip serta menggandakan arsip yang sudah
disetujui kepala sekolah, sebagai arsip untuk bagian masing-masing dan juga arsip bagi
tata usaha.
Untuk penciptaan arsip secara eksternal salah satunya adalah dengan penerimaan
surat dari instansi lain. Penerimaan surat ini hanya terfokus kepada tata usaha, sehingga
surat yang masuk memang terfokus kepada tata usaha. Jika surat ditujukan kepada
bagian lain maka tata usaha akan menyampaikan terlebih dahulu surat yang masuk
kepada kepala madrasah dan menunggu arahan kepala madrasah untuk penyerahan surat
kebagian yang berkepentingan. Dengan demikian MAN 5 Pasaman Barat sudah
melakukan penciptaan arsip secara internal dan eksternal.
Pengurusan arsip terdapat dua kegiatan yaitu kegiatan pendistribusian arsip dan
pengendalian arsip. Pendistribusian arsip dilakukan dengan dua cara jika surat ditujukan
untuk guru atau pegawai lainnya akan diserahkan langsung oleh bagian tata usaha dan
jika surat tersebut ditujukan kepada siswa maka akan diserahkan kepada wali kelas atau
ketua kelas. Sedangkan dalam pengendalian arsip dilakukan melalui pertimbangan dan
persetujuan kepala sekolah dalam mengeluarkan arsip atau menerima arsip. Ini dapat
dilihat melalui bentuk naskah surat yang terdapat tanda tangan kepala sekolah dan
stempel yang menjadi salah satu cara kepala sekolah dalam mengendalikan arsip.
atas arsip tersebut. Maka dari itu perlu adanya surat izin peminjaman arsip yang telah
disediakan sebelumnya oleh tata usaha.
Sarana dan prasarana yang sudah diperhatikan oleh staf tata usaha MAN 5
Pasaman Barat karena dengan keadaan sarana prasarana sangat mempengaruhi
keamanan, keterjagaan dan keterpeliharaan arsip. Di MAN 5 Pasaman Barat karena
keadaan sarana dan prasaran sangat mempengaruhi keamanan, keterjagaan terpeliharaan
arsip. Di MAN 5 Pasaman Barat sudah memiliki ruangan dengan kondisi yang cukup
baik dan strategis, berada di dekat kantor kepala madrasah dan mudah dijangkau oleh
tamu atau pihak luar yang akan menyampaikan surat.
Namun untuk perlengkapan seperti AC belum ada, sebaiknya untuk ruangan
penyimpanan ruangan yang memiliki kelembapan lingkungan yang stabil agar arsip
tetap aman dan tidak mempercepat kerusakan dari arsip itu sendiri. Untuk mengatur
suhu ruangan memanfaatkan lingkungan yang adaditami pohon supaya tetap stabil
udaranya. Begitupun dengan pemilihan bahan sarana dan prasarana sedang berusaha
untuk menyesuaikan dengan standarnya. Seperti dalam pemilihan lemari yang
seharusnya lemari arsip yang berbentuk sperti lemari biasa yang terdiri dari susunan
rak-rak biasanya lemari ini dibuat dari bahan baja atau jenis metal lainnya. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari dari bahaya kebakaran. MAN 5 Pasaman Barat
memiliki lemari untuk penyimpanan arsip yang berbahan kayu, tetapi lemari kayu yang
digunakan cukup untuk menjaga keamanan dari arsip tersebut.
MAN 5 Pasaman Barat secara umum menggunakan sistem penyimpanan
nomor, sistem nomor itu sendiri merupakan penyimpanan arsip dengan mengurutkan
nomor masuk surat. Ini biasanya digunakan dalam penyimpanan surat menyurat, ada
sebagian arsip yang menggunakan sistem subjek misalnya saja dalam penyimpanan
berkas siswa maupun berkas guru. Dalam melakukan penyimpanan arsip supaya
terhindar atau meminimalisir kerusakan arsip, ada beberapa atau faktor-faktor penyebab
kerusakan arsip. Secara umum kerusakan arsip dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor
internal dan eksternal.
MAN 5 Pasaman Barat juga mempunyai faktor-faktor penyebab kerusakan arsip
yaitu, faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam arsip itu sendiri yang
disebabkan oleh lamanya waktu pemakaian sehingga mengakibatkan kerusakan. Bisa
disebabkan dari kertas yang digunakan memiliki kualitas yang kurang baik ataupun tinta
pulpen yang mudah luntur atau memiliki kualitas yang kurang bagus. Selanjutnya faktor
eksternal merupakan faktor kerusakan yang berasal dari luar, yang dipengaruholeh
kelembapan udara, debu yang berlebihan hama dan sebagainya, meskipun hama jarang
terjadi tetapi itu pernah mempengaruhi kerusakan arsip.
Tahap penggunaan dan pemeliharaan arsip di MAN 5 Pasaman Barat dalam
penggunaan arsip semua pihak boleh meminjam arsip sesuai dengan kebutuhan. Untuk
peminjaman arsip tidak boleh dilakukan begitu saja, melainkan harus menjalan prosedur
peminjaman yang telah berlaku yaitu dengan cara pembuatan surat izin peminjaman
arsip yang sebelumnya telah disediakan oleh tata usaha, kemudian peminjam arsip
mengisi formulir yang telah disetujui oleh staf tata usaha atau tata usaha dan setelah itu
menggandakan arsip yang dipinjam.
Adapun tahapan pemeliharaan arsip yang dilaksanakan dengan melakukan
penyimpanan arsip yang menggunakan sistem dalam penyimpanan arsip yaitu
menggunakan sistem nomor, sistem subjek, sistem kronologis dan disesuaikan dengan
kegunaanya. Penyimpanan arsip juga menggunakan sarana dan prasarana yang
mendukung keawetan dari arsip ini. Namun dari segi tempat penyimpanan sekolah ini
masih memerlukan sarana dan prasana yang mendukung agar arsip tetap terjaga dan
sempurna penyimpanannya.
Tahap pemusnahan arsip dilakukan setelah melakukan penilai dari arsip tersebut.
Setelah dinilai maka akan ditentukan dari nasib akhir arsip tersebut, setelah itu
melakukan penyusutan dan dengan tujuan untuk mengurangi arsip-arsip yang sekiranya
tidak digunakan lagi dan kemudian baru dilakukan pemusnahan arsip yaitu
menghancurkan bukti fisik dari arsip itu sendiri. MAN 5 Pasaman Barat memiliki cara
dalam melakukan pemusnahan yaitu dengan cara dibakar, itu dilakukan agar arsip tidak
dapat dilihat lagi. Maka dapat disimpulkan bahwa tahap pemusnahan arsip di MAN 5
Pasaman Barat dimulai dengan menentukan nasip akhir arsip, penilaian arsip,
penyusutan arsip dan pemunahan arsip.
KESIMPULAN
Analisis penataan arsip di MAN 5 Pasaman Barat itu dimulai dari tahap penciptaan,
penggunaan, pemeliharaan, penyimpanan dan pemusnahan arsip. Penciptaan arsip di
MAN 5 Pasaman dapat di ciptakan langsung oleh sekolah yang berpedoman sesuai
kebijakan madrasah dan dapat tercipta dari luar sekolah. Penggunaan arsip semua
elemen madrasah boleh menggunakan arsip dengan adanya surat peminjaman namun
pada tahapan ini tidak semua elemen yang melaksanakannya karena kurangnya
kesadaran dan pengawasan dari madrasah tersebut. Pemeliharaan arsip dilakukan
dengan sarana dan prasarana yang seadanya, alat penyimpanan arsip tesebut harus lebih
diperhatikan karena arsip terbuat kertas dan mudah rusak, maka dari dibutuhkan
peralatan dan sistem penyimpanan yang sesuai dengan pedoman yang ada dan didukung
oleh sarana dan prasarana yang memadai. Pemusnahan arsip dilakukan dengan cara
dibakar atas kebijakan yang madrasah buat. Penerapan manajenem kearsipan dalam
pelayanan administrasi proses administrasi madrasah sudah mulai baik dalam pelayanan
administrasi madrasah, pelaksanaan pengelolaan arsip dilakukan secara bersama-sama
tanpa dilakukan suatu perencanaan dan pengorganisasiannya pun belum menerapkan
arsiparis arsip.
DAFTAR PUSTAKA
Amsyah, Zulkifli. (2001). Manajemen Kearsipan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Anggrawati, Dewi. (2004). Membuat dan Menjaga Sistem Kearsipan Untuk Menjamin
Integritas SMK Jilid 1 Berdasarkan Kurikulum. Bandung: CV Amirco.
Barthos, Basir. (1989). Manajemen Kearsipan untuk Lembaga Negara, Swasta, dan
Perguruan Tinggi.Jakarta: Bumi Aksara
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 34 tahun 1979 tentang penyusutan arsip
Priansa, Donni Juni. (2017). Manajemen Sekretaris dan Perkantoran Terampil dan
Profesional. Bandung: Pustaka Setia.