Anda di halaman 1dari 11

PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DALAM PENGADAAN BAHAN

PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS

Nursaidah Hutabarat
180503071

Program Studi Ilmu Perpustakaan Fak. Adab dan Humaniora


Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

ABSTRAK

Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen pada Perpustakaan Universitas yang meliputi kegiatan


pengadaan bahan pustaka. Fungsi-fungsi manajemen yang dimaksud adalah planning,
organizing, staffing, directing, budgeting, dan controlling. Sedangkan layanan teknis yang
dimaksud adalah kegiatan pengadaan bahan pustaka dan pengolahan bahan pustaka.
Penelitian menggunakan metode Library Research atau penelitian kepustakaan. Tehnik
pengumpulan data yang digunakan melalui literatur kepustakaan meliputi buku-buku, jurnal,
dan artikel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi-fungsi manajemen yang diterapkan
di kasubdid pengadaan sudah melaksanakan fungsi organizing, actuating dan controlling
kecuali fungsi planning. Kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penerapan manajemen
yang sudah dilaksanakan mencakup mendata informasi bahan pustaka dan sumber
pengadaan bahan pustaka (organizing), staf memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai,
memiliki job description (staffing), pengarahan dilakukan oleh kasubdid langsung
(actuating), mendapat dana rutin dari pemerintah setiap tahunnya (budgeting), pengawasan
penggunaan dana dari pemerintah, pengawasan dari kepala sekolah dan pengawasan dari
kasubdid (controlling).

Kata kunci: Manajemen, Perpustakaan Universitas, Layanan teknis


A. PENDAHULUAN

Manajemen Perpustakaan merupakan salah satu kajian tentang apa dan bagaimana cara-
cara yang dapat dilakukan, baik melalui teori maupun praktik agar perpustakaan dapat di
kelola dengan berdaya guna dan berhasil guna, sehingga keberadaannya di tengah-tengah
masyarakat mampu menyeleksi, menghimpun, mengolah, memelihara sumber informasi dan
memberdayakan dengan memberikan layanan, serta nilai tambah bagi mereka yang
membutuhkannya.

James A.F Stoner dalam bukunya “Manajemen” Edisi kedua jilid I


menyatakan bahwa manajemen sering didefinisikan sebagai “seni untuk melaksanakan
sesuatu pekerjaan melalui orang lain.” Definisi Merry Parker Follett ini mengundang
perhatian kita pada kenyataan bahwa para manajer mencapai tujuan organisasi dengan
cara mengatur orang untuk melaksanakan tugas apa saja yang mungkin diperlukan untuk
mencapai tujuan itu bukan dengan cara melaksanakan sendiri pekerjaan itu.1

Dalam usaha pencapaian tujuan, perpustakaan Universitas perlu menata kegiatan.


Penataan ini biasa disebut manajemen, dalam proses manajemen ada perencanaan,
pengorganisasian, pengelolaan dan kepemimpinan. Menurut Wijayanto (012:1) manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-
usaha para anggotaa organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi manajemen perpustakaan Universitas adalah
sebagai perencanaan, maksudnya perencanaan disini ialah sebagai titik awal kegiatan
perpustakaan Universitas dan harus disusun oleh perpustakaan. Perencanaan berguna untuk
memberi arahan, menjadi standar kerja dan membantu memperkirakan peluang.2

Dalam pengamatan selama melakukan riset perpustakaan di perpustakaan Universitas


Masih ada kendala-kendala yang dihadapi seperti sumber daya manusia di perpustakaan,
tenaga pustakawannya kurang profesional dalam penerapan fungsi manajemen khususnya
dalam bidang pengelolaan perpustakaan. Dengan adanya penerapan fungsi manajemen
perpustakaan dalam pengolahan bahan pustaka yang dilakukan diharapkan dapat

1
James A.F Stoner, Manajemen(Edisi Kedua Jilid I. Jakarta, PT. Gelora Aksara Pratama. 1996).
Hlm. 7-8.
2
Winda Sari, Penerapan Fungsi Manajemen Dalam Pengelolaan Perpustakaan Di Smk Taman siswa
Padang, Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol. 1, No. 1, September 2012, Seri A.
memberikan kemudahan kepada pemustaka dalam penelusuran informasi yang
dibutuhkan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan pemustakanya, Perpustakaan dituntut untuk
dapat menyediakan bahan-bahan pustaka yang berkualitas dan sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh pemustaka. Proses pengadaan bahan pustaka yang termasuk di dalamnya
adalah proses seleksi bahan pustaka tentunya memainkan peran yang penting untuk
mewujudkan hal tersebut. Pihak perpustakaan tentunya harus melakukan langkah-langkah
yang tepat untuk mengatasi persoalan pengadaan bahan pustaka tersebut karena bukan hanya
kuantitas bahan pustaka yang harus diperhatikan oleh pustakawan, kualitas bahan pustaka
pun haruslah dijadikan prioritas pustakawan saat pengadaan bahan pustaka.

Berkaitan dengan latar belakang di atas, maka perumusan masalah atas penelitian ini
dapat dispesifikasikan sebagai berikut:

1. Apa saja fungsi-fungsi manajemen di perpustakaan?


2. Bagaimana penerapan fungsi pengadaan bahan pustaka di perpustakaan
Universitas?
3. Darimana saja sumber koleksi bahan pustaka di perpustakaan didapat?

B. PEMBAHASAN

Sifat dasar manajemen sangat beragam, karena mencakup banyak dimensi aktifitas dan
lembaga. Manajemen berhubungan dengan semua aktifitas organisasi dan dilaksanakan pada
semua level organisasi. Oleh karena itu, manajemen bukan merupakan suatu yang terpisah
tetapi suatu perpaduan aktivitas dalam organisasi. Aktifitas manajemen mencakup spektrum
yang sangat luas, sebab dimulai dari bagaimana menentukan arah organisasi di masa depan,
sampai mengawasi kegiatan untuk mencapai tujuan. Maka dalam rangka mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efesien manajemen harus difungsikan sepenuhnya pada setiap
organisasi, adapun fungsi-fungsi manajemen dapat di jelaskan sebagai berikut.

1. Fungsi perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan alternatif-alternatif,


kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program sebagai bentuk usaha
untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Tingkat kemampuan dasar dalam kegiatan
perencanaan.
a. Insight, kemampuan untuk menghimpun fakta dengan jalan mengadakan penyelidikan
terhadap hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang direncanakan.
b. Forsight, kemampuan untuk memproyeksikan atau menggambarkan jalan atau cara-
cara yang ditempuh, memperkirakan keadaan-keadaan yang mungkin timbul sebagai
akibat dari kegiatan yang dilakukan.
c. Studi eksploratif, kemampuan untuk melihat segala sesuatu secara keseluruhan,
sehingga diperoleh gambaran secara integral dari kondisi yang ada.
d. Doorsight, kemampuan untuk mengetahui segala cara yang dapat menyamarkan
pandangan, sehingga memungkinkan untuk dapat mengambil keputusan.

Empat langkah perencanaan adalah.

1) Tetapkan tujuan atau seperangkat tujuan, dimulai dengan keputusan tentang apa yang
diinginkan atau dibutuhkan oleh organisasi perpustakaan
2) Definisikan situasi saat ini (menganalisa keadaan sekarang)
3) Identifikasi hal-hal yang membantu dan menghambat tujuan-tujuan
4) Kembangkan rencana atau perangkat tindakan untuk mencapai tujuan.

2. Fungsi pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian merupakan suatu tindakan atau kegiatan menggabungkan seluruh


Potensi yang ada dari seluruh bagian dalam suatu kelompok atau badan atau organisasi
untruk bekerja secara bersama-sama guna mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama.
Baik untuk tujuan pribadi atau tujuan kelompok dan organisasi. Dalam pengorganisasian,
koordinasi, integrasi, simplikasi, dan sinkronisasi diperlukan dalam rangka menciptakan
keharmonisan dalam kegiatan organisasi. Hasil pengorganisasian ini bukanlah sebuah
struktur organisasi melainkan terorganisasinya semua unsur manajemen, sehingga pekerjaan
yang telah direncanakan dapat terselenggara dengan baik. Pada prinsipnya pengorgaanisasian
adalah tindak lanjut untuk menjalankan rencana, artinya pengorganisasian merupakan
penjabaran dari perencanaan yang dianalogikan sebagai pedoman pembagian kerja disebuah
organisasi.

3. Fungsi penggerakan (Actuating)

Penggerakan merupakan implementasi dan pengorganisasian dimana seluruh komponen


yang berada dalam satu sistem dan satu organisasi tersebut bekerja secara bersama-sama
sesuai dengan bidang masing-masing dapat mewujudkan tujuan. pada fungsi penggerakan
unsur yang disorot adalah menejer atau pemimpin organisasi karena peran utamanya adalah
pemimpin, mengarahkan, mengkomunikasikan, memberi motivasi serta menyediakan sarana
prasarana untuk menunjang kinerja di organisasi.

4. Fungsi Pengawasan (controlling)

Pengawasan merupakan pengendalian merupakan pengendalian semua kegiatan dari


proses perencanaan, pengorganisasian dan penggerakan. Pada tahap ini mengkaji apakah
semua kegiatan yang telah dilakukan memberikan hasil yang efektif dan efisien serta bernilai
dan berhasil guna. Pengawasan merupakan suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk
mengusahakan agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan dan tahapan yang harus dilalui. Namun apabila kegiatan tidak sesuai dengan
rencana dan tahapan diadakan suatu tindakan perbaikan. (corrective actions.)

Pengawasan dapat dilakukan dengan berdasarkan.

1) Suatu perangkat kriteria yang harus ditetapkan sebelumnya guna mengukur


pelaksana.
2) Suatu sistem yang dapat membuat kesalahan-kesalahan dan penyimpanganmenjadi
tampak jelas sehingga dapat dilakukan perbaikan secepat mungkin.3

C. METODE PENELITIAN

Dalam kajian yang membahas tentang Penerapan manajemen di perpustakaan ini


menggunakan metode Library Research atau disebut sebagai penelitian kepustakaan. Ada
banyak hal yang dapat ditela’ah atau di amati di dalam manajemen perpustakaan diantaranya
adalah proses pengelolaan perpustakaan, penyeleksian bahan pustaka atau koleksi di
perpustakaan, sistem layanan yang ada di perpustakaan.

1. Riset Kepustakaan (Library Research)


Dalam penelitian riset kepustakaan ini dengan mempergunakan dan mempelajari buku-
buku, literatur-literatur,artikel-artikel bermaksud untuk mendapatkan gambaran tentang topik
yang akan dibahas. Penelitian ini yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan
literatur (kepustakaan), baik berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian dari

3
Elva rahmah, Marlini, dan Gustina Erlianti, Manajemen Perpustakaan, Depok : Rajawali pers, 2018.
Hlm. 18-20.
penelitian terdahulu.4
Penelitian kepustakaan memiliki beberapa ciri khusus, antara lain; pertama penelitian
ini berhadapan langsung dengan teks atau data angka, bukan dengan lapangan atau saksi mata
(eyewitness), berupa kejadian, orang atau benda-benda lain. Kedua, data bersifat siap pakai
(readymade), artinya peneliti tidak pergi kemana-mana, kecuali hanya berhadapan langsung
dengan sumber yang sudah ada di perpustakaan. Ketiga, data diperpustakaan umumnya
adalah sumber data sekunder, dalam arti bahwa peneliti memperoleh data dari tangan
kedua bukan asli dari tangan pertama dilapangan. Keempat, kondisi data di perpustakaan
tidak dibagi oleh ruang dan waktu.5

D. HASIL PEMBAHASAN

Pada Bab ini berisi hasil yang didapat penulis selama melakukan penelitian yang
didapat dari berbagai sumber seperti buku-buku, jurnal, dan artikel. Bab ini menjadi inti dari
penelitian yang penulis lakukan mengenai penerapan fungsi manajemen pada pelaksanaan
kegiatan pengadaan bahan pustaka di Perpustakaan Universitas. Fungsi manajemen yang
dimaksud adalah planning, organizing, actuating, budgeting dan controlling. Sedangkan
kegiatan pengadaan bahan pustaka yang dimaksud adalah kegiatan menambah koleksi bahan
pustaka yang ada di perpustakaan.

Pengadaan Bahan Pustaka


1. Perencanaan (planning)
Dalam sebuah perpustakaan, fungsi manajemen sangatlah penting dilakukan guna
untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang diinginkan. Perencanaan adalah yaitu
perhitungan dan penentuan tentang apa yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan
tertentu, dimana menyangkut tempat, oleh siapa pelaku atau pelaksana, dan bagaimana tata
cara mencapai itu.
Sedangkan menurut Sutarno NS, perencanaan itu adalah Proses analitis atau cara
pemakaian yang meliputi penaksiran masa depan, menetapkan tujuan, mengembangkan
alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut dan memilih sebuah cara atau beberapa

4
M Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya, (Jakarta Ghalia
Indonesia, 2002), hlm. 11
5
Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004).
cara diantara alternatif-alternatif yang ada.6
Jadi untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang diinginkan, maka fungsi
perencanaan ini sangatlah penting dalam sebuah perpustakaan, karena fungsi perencanaan
merupakan suatu kegiatan yang bisa memberikan penilaian kepada pemustaka terhadap
perpustakaan.
2. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian dalam perpustakaan adalah berupa lembaga atau unit kerja yang
bertugas menghimpun koleksi pustaka dan menyediakannya bagi masyarakat untuk
dimanfaatkan. ada beberapa kategori fungsi pengorganisasian yang penulis temukan pada
kegiatan ini:
1) Mendata informasi bahan pustaka yang akan diadakan

Untuk mengadakan bahan pustaka, pihak perpustakaan sudah menyebarkan angket


terlebih dahulu kepada pemustaka. Gunanya untuk mengetahui bahan pustaka apa saja yang
dibutuhkan oleh pemustaka. Dari hasil penyebaran angket terhadap pemustaka hanya 30%
saja yang diambil untuk kegiatan pengadaan bahan pustaka.Selain dari angket yang disebar
kepada pemustaka, perpustakaan menemukan judul-judul yang akan diadakan dengan cara
menelusuri internet. Kemudian perpustakaan melakukan penyeleksian bahan pustaka. Tahap
penyeleksian sebagai berikut:
a. Katalog Penerbit dari berbagai penerbit

Katalog penerbit berisi informasi buku-buku terbaru dari penerbit dalam dan luar
negeri. Informasi yang dikandung biasanya berisi judul, pengarang, tahun penerbit, harga
buku dan sering pula menyertakan anotasi atau deskripsi cakupan buku.
b. Bibliografi Nasional Indonesia
Berisi informasi tentang terbitan seluruh Indonesia yang mencakup buku, bacaan anak-
anak, majalah dan lain-lainnya.
c. Tinjauan buku-buku masa kini
d. Buku-buku terbaik, daftar yang direkomendasikan

2) Sumber pengadaan bahan pustaka

6
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan Umum: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Samitra Media
Utama, 2006) h.135
Perpustakaan mendapatkan bahan pustaka dengan cara membeli dari penerbit-penerbit,
hibah dan hadiah pemerintah atau instansi-instansi. Bahan pustaka yang dibeli berupa buku,
majalah, novel, koran, ensiklopedia dan lain-lain. Untuk mendapatkan bahan pustaka yang
akan dibeli, pihak perpustakaan menggunakan jasa rekanan atau pihak ketiga.
Dalam melakukan pengadaan bahan pustaka, pihak perpustakaan selalu
memperhatikan kualitas bahan pustaka yang sudah dipilih. hal-hal yang diperhatikan yaitu
kualitas bahasa, kualitas penerbit, kualitas pengarang, kualitas isi dan kualitas cetakannya,
sehingga pemustaka memiliki kesan yang kuat terhadap buku yang mereka inginkan. Selain
mengadakan buku-buku baru, Perpustakaan juga mengadakan buku-buku lama yang sudah
tersedia di perpustakaan. Buku-buku itu diadakan kembali karena permintaaan atau minat
pemustaka terhadap buku tersebut masih cukup besar, sehingga perpustakaan mengadakan
kembali dengan buku yang sama.
Selain bahan pustaka berupa buku, perpustakaan juga mengadakan bahan pustaka
berupa ensiklopedi, majalah Koran dll. Dalam pengadaan bahan pustaka, perpustakaan
menggunakan jasa rekanan untuk membeli buku-buku yang dibutuhkan. Selain dari proses
pembelian, bahan pustaka yang didapat oleh perpustakaan juga berasal dari hadiah, baik itu
dari institusi atau lembaga lainnya seperti Perpustakaan Nasional dan kementrian yang lain,
yang semuanya diberikan secara gratis.
Semua hadiah dari pihak lain diterima oleh perpustakaan tanpa ada pengecualian. Jadi
meskipun pemustaka memberikan buku-buku yang sudah lama akan tetap diterima oleh
perpustakaan sebagai bentuk penghargaan kepada pihak pemberi, agar pihak pemberi tidak
merasa kecewa. Sedangkan menurut Sismanto, dalam pengorganisasian ditentukan tenaga-
tenaga yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana yang telah disusun. Setelah
menentukan tenaga yang dibutuhkan, kita harus mengorganisasikannya agar dapat bekerja
secara efektif dan efisien.
3. Pengarahan (actuating)

Menurut Sutarno NS, pengarahan adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan
bagaimana cara mengarahkan anggota organisasi agar dapat bekerja demi meningkatkan
efisiensi dan efektivitas kerja.7
Pengarahan dalam kegiatan pengadaan bahan pustaka dilakukan oleh Kepala
Perpustakaan. Kepala Perpustakaan hanya memberikan pengarahan kepada para staf

7
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, h. 145-146
perpustakaan dalam kegiatan pengadaan bahan pustaka. Pengarahan yang diberikan
berkaitan dengan kegiatan non teknis, seperti kinerja para staf. Sedangkan untuk teknisnya
langsung diberikan kepada kasubdid pelayanan.
Pengarahan yang diberikan oleh kepala perpustakaan biasanya disertai dengan
motivasi agar para staf tetap semangat dalam bekerja. Dengan adanya pemberian motivasi
kepada para staf, pengaruhnya sangat besar terutama pada kinerja para staf dalam bekerja.
Para staf juga merasa diperhatikan dengan adanya pengarahan dan pemberian motivasi dari
atasannya.
Agar semua kegiatan berjalan dengan lancar dibutuhkan pengarahan dari orang yang
mengerti tentang perpustakaan, sehingga apa yang telah direncanakan bisa dapat tercapai dan
dilaksanakan sesuai dengan apa yang diinginkan.
4. Pengawasan

Ada beberapa kegiatan yang berhungan dengan fungsi pengawasan, yaitu:


a) Pengawasan penggunaan dana dari pihak pemerintah

Pengawasan dari pihak pemerintah dilakukan oleh Inspektorat. Inspektorat mengawasi


tentang penggunaan dana yang dikeluarkan dan buku-buku yang diadakan apakah sesuai atau
tidak dengan apa yang direncanakan. Selain itu Inspektorat juga mengawasi tugas rutin
perpustakaan yang meliputi:
b) Pelaksanaan tugas rutin pengadaan bahan pustaka
Pemeriksaan yang dilakukan oleh Inspektorat berupa pemeriksaan laporan pengadaan
bahan pustaka yang dibuat oleh perpustakaan, apakah sesuai dengan buku dan majalah yang
diadakan atau tidak. Atau dapat dikatakan apakah buku-buku yang tercantum dalam daftar
pengadaan bahan pustaka benar-benar tersedia di perpustakaan atau tidak.
3) Penggunaan anggaran untuk pengadaan bahan pustaka
Pemeriksaan ini biasanya berupa kesesuaian harga dan jumlah buku yang diadakan dan
pemeriksaan kondisi fisik buku yang diadakan, dan apakah sesuai dengan harga beli buku
tersebut atau tidak.
4) Pengawasan dari pimpinan perpustakaan
Pengawasan dari pimpinan perpustakaan diawasi oleh kepala perpustakaan. Kepala
perpustakaan mengawasi bagaimana kegiatan dan kinerja para staf dalam melakukan
tugasnya. Sehingga para staf pun merasa diperhatikan oleh pimpinan mereka.
5) Pengawasan dari kasubdid.
Kasubdid mengawasi kegiatan teknis dan non teknis dalam kegiatan pengadaan dan
pengolahan. sehingga mengurangi akan adanya terjadi kesalahan dalam kegiatan tersebut.
Menurut Sulistyo Basuki, pengawasan adalah proses yang dilakukan untuk memastikan
seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan dan diimplementasikan bisa berjalan
sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan
yang dihadapi.8

E. KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penerapan fungsi manajemen di


Perpustakaan universitas dilakukan secara manual dan melalui tahapan-tahapan yang
telah ditentukan oleh badan instansi. selain itu perpustakaan sudah menentukan judul-
judul buku atau bahan pustaka yang akan diadakan untuk menjadi koleksi mereka dari
berbagai katalog penerbit-penerbit yang sudah dilanggan. Proses ini dilaksanakan
sebelum kegiatan pengadaan bahan pustaka. Terlebih lagi pengadaan bahan pustaka
yang dilakukan oleh Perpustakaan tergantung dari anggaran APBD (Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah)

2. Perpustakaan Universitas memperoleh bahan pustaka dengan beberapa cara, yakni:


pembelian bahan pustaka yang menggunakan jasa rekanan; bahan pustaka yang
diperoleh dari hadiah (baik perorangan maupun lembaga); perpustakaan mengajukan
permintaan bahan pustaka kepada pihak lain, seperti Perpustakaan Nasional.

3. Buku yang menjadi prioritas pengadaan di Perpustakaan Universitas adalah buku-


buku yang dibutuhkan terutama buku yang belum ada di perpustakaan, buku yang
banyak diminati dari saran atau request pemustaka.

4. Kepala Perpustakaan menjadi penanggungjawab organisasi dalam kegiatan pengadaan


bahan pustaka. Sedangkan staf-staf perpustakaan bertanggung jawab mengenai
masalah teknis dalam kegiatan pengadaan bahan pustaka.

5. Pengarahan dalam kegiatan pengadaan bahan pustaka diberikan oleh Kepala


Perpustakaan. Pengarahan biasanya terkait dengan APBD yang dialokasikan untuk
Perpustakaan setiap tahunnya, maka dari itu Kepala Perpustakaan memberi arahan

8
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka, 1991), hal. 194.
pada staf-stafnya agar lebih selektif dalam menentukan bahan pustaka yang tepat dan
dibutuhkan oleh pemustaka.

6. Pengawasan kegiatan pengadaan bahan pustaka dilakukan oleh Inspektorat.


Pengawasan meliputi pengawasan pelaksaan tugas rutin perpustakaan dalam hal
pengadaan bahan pustaka dan pengawasan penggunaan APBD yang dialokasikan
untuk perpustakaan.

F. DAFTAR PUSTAKA

James A.F Stoner,1996, manajemen, Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama. Hlm. 7-8.

Winda Sari, Penerapan Fungsi Manajemen Dalam Pengelolaan Perpustakaan Di Smk


Taman siswa Padang, Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol. 1, No. 1,
September 2012, Seri A.

Elva rahmah, Marlini, dan Gustina Erlianti, 2018, Manajemen Perpustakaan, Depok :
Rajawali pers, Hlm. 18-20.

M Iqbal Hasan, 2002, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan


Aplikasinya, Jakarta : Ghalia Indonesia, hlm. 11
Mestika Zed, 2004, Metode Penelitian Kepustakaan, Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.

Sutarno NS, 2006, Manajemen Perpustakaan Umum: Suatu Pendekatan Praktik,


Jakarta: Samitra Media Utama, hlm.135.

Sutarno NS,2006, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, h. 145-146

Sulistyo Basuki, 1991, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka, hal.
194.

Anda mungkin juga menyukai