Anda di halaman 1dari 2

NETRALITAS TNI DALAM PEMILU

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh, Salam sejahtera bagi kita semua.

Yang terhormat Gumil, yang saya hormati rekan-rekan capa. Pertama-tama marilah kita
panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat
dan karunia-Nya kita dapat berkumpul pada siang hari ini dalam keadaan sehat
walafiat.
Netral" berarti tidak memihak, tidak mempunyai muatan politis, berdiri di tengah sebagai wasit.
Menempatkan TNI sebagai penjaga, sebagai pemantau dan siaga mengamankan, bersikap seadil-adilnya.
Netralitas TNI merupakan amanah dalam pelaksanakan reformasi internal TNI sesuai Undang-Undang RI
Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, yaitu TNI bersikap Netral dalam kehidupan politik dan tidak
melibatkan diri pada kegiatan politik praktis.

Netralitas TNI akan berpengaruh terhadap eksistensi TNI sebagai Bhayangkari Negara
yang profesional dan solid. Oleh karena itu netralitas TNI harus ditegakkan.
Komitmen inilah yang hendak dijalankan oleh TNI. Sekarang mari kita berandai-andai
bila pada akhirnya TNI tidak netral. Di situ partai-partai politik akan bersaing untuk
memperebutkan suara KBT, akibatnya segala cara dan upaya dilakukan untuk
memperebutkan suara KBT

TNI dituntut untuk tidak melibatkan diri pada kegiatan politik praktis. Salah satu
aktualisasinya TNI harus bersikap netral dalam setiap kegiatan pesta demokrasi
(Pemilu). Bersikap netral dalam kehidupan politik, diartikan berdiri sama jarak
dan tidak memihak serta tidak terpengaruh oleh tarikan partai politik untuk ikut
memperjuangkan kepentingannya. Sementara tidak melibatkan diri pada kegiatan
politik praktis diartikan tidak terlibat dalam kegiatan dukung-mendukung untuk
kepentingan sesaat,  pedoman penting oleh Prajurit TNI terkait dengan
pelaksanaan adalah
 
Pertama, TNI bertekad mengamankan setiap tahapan pelaksanaan Pemilu yang akan
datang sesuai dengan tugas dan fungsi bantuan TNI kepada Polri.
 
Kedua, Anggota TNI akan tetap menjaga netralitas, dengan tidak memihak dan
memberikan dukungan kepada salah satu kandidat, Parpol atau kontestan dalam
pelaksanaan Pemilu.
 
Ketiga, Satuan maupun perorangan tidak dibenarkan untuk memberikan fasilitas
dinas dan dukungan apapun kepada perorangan maupun salah satu kontestan pada
seluruh rangkaian kegiatan Pemilu.
 
Keempat, Setiap anggota TNI yang masih aktif tidak diperkenankan menggunakan hak
pilihnya dalam Pemilu.
 
Kelima, Bagi anggota PNS TNI dan anggota keluarga TNI dapat menggunakan hak
pilihnya sesuai dengan pilihannya masing-masing.

Sekian dari saya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai