Anda di halaman 1dari 3

1.

Partai politik
Dalam undang-undang No. 2 tahun 2008 partai politik adalah organisasi yang bersifat
nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas
dasar kesamaan dan kehendak cita2untuk memperjuangkan dan membela kepentingan
politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan NKRI
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Sistem kepartaian di Indonesia menganut sistem multi partai yang membolehkan jumlah
partai lebih dari 1 yang di mana sudah di atur dalam pasal 6A (2) UUD 1945 yang
menyebutkan presiden dan wakil diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai
politik
2. Electoral procces
Electoral process atau proses pemilihan umum adalah serangkaian tahapan yang
dilakukan untuk memilih pemimpin atau wakil rakyat dalam suatu sistem pemerintahan
demokratis. Electoral process ini melibatkan partisipasi masyarakat dalam menentukan
siapa yang akan dipilih menjadi pemimpin atau wakil rakyat, serta bagaimana cara
pemilihan tersebut dilakukan.
Dimana pemilih untuk mencapai legislator terpilih melalui proses Electoral Procces,
dimana didalam nya mempunyai 3 Aspek :
- Pencalonan (Parpol): dilakukan untuk memastikan bahwa hanya orang yang
memenuhi syarat yang dapat memberikan suara dalam pemilihan.
- Penyelenggara (KPUD)
- Pengawas (Bawaslu)
3. Partisipasi
Partisipasi politik adalah ke ikut sertaan masyarakat dalam berbagai proses politik, seperti
pemilihan dan pembuatan kebijakan. Semakin tinggi partisipasi politik dalam masyarakat
dapat menunjukkan kondisi demokrasi yang berkualitas

1. Memberikan suara dalam pemilihan Memberikan suara adalah bentuk partisipasi politik
yang paling umum dilakukan oleh masyarakat dalam sistem pemerintahan demokratis.
Melalui memberikan suara, masyarakat memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin
atau wakil rakyat yang dianggap paling mampu mewakili kepentingan mereka.
2. Kampanye Kampanye adalah bentuk partisipasi politik yang dilakukan oleh para kandidat
dalam memperkenalkan diri dan program mereka kepada pemilih. Masyarakat juga dapat
terlibat dalam kampanye sebagai relawan atau donor.
3. Demonstrasi Demonstrasi atau unjuk rasa adalah bentuk partisipasi politik yang
dilakukan oleh masyarakat untuk mengekspresikan pendapat mereka terhadap kebijakan
pemerintah atau isu sosial tertentu.
4. Petisi Petisi adalah bentuk partisipasi politik yang dilakukan dengan cara mengumpulkan
tanda tangan untuk menuntut suatu perubahan atau tindakan dari pemerintah atau institusi
publik lainnya.
5. Bergabung dengan partai politik Bergabung dengan partai politik adalah bentuk
partisipasi politik yang memungkinkan masyarakat untuk memiliki pengaruh lebih besar
dalam proses pengambilan keputusan politik. Sebagai anggota partai politik, masyarakat
dapat terlibat dalam penentuan kebijakan partai, memilih kandidat, dan berpartisipasi
dalam pemilihan.
Partisipasi politik yang aktif dari masyarakat sangat penting dalam menjaga
keberlangsungan sistem pemerintahan demokratis dan memastikan bahwa kebijakan
publik yang dihasilkan mencerminkan kepentingan rakyat.

4. Lembaga parlemen, hak DPR


Lembaga parlemen merupakan salah satu institusi penting dalam sistem pemerintahan
demokratis. Lembaga parlemen adalah badan legislatif yang bertanggung jawab untuk
membuat, mengubah, dan menetapkan undang-undang atau peraturan-peraturan yang
diperlukan dalam sebuah negara atau wilayah. Lembaga parlemen terdiri dari Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Fungsi utama lembaga parlemen adalah untuk memastikan bahwa undang-undang yang
dibuat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.
Lembaga parlemen juga berperan dalam mengawasi kinerja pemerintah dan
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepadanya oleh konstitusi atau undang-
undang.
Hak Anggota DPR
– mengajukan usul rancangan undang-undang;
– mengajukan pertanyaan;
– menyampaikan usul dan pendapat;
– memilih dan dipilih;
– membela diri;
– imunitas;
– protokoler; dan
– keuangan dan administratif.
Hak Anggota MPR
– mengajukan usul pengubahan pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
– menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan;
– memilih dan dipilih;
– membela diri;
– imunitas;
– protokoler; dan
– keuangan dan administratif.

Hak Anggota DPRD

– mengajukan rancangan peraturan daerah provinsi; (kabupaten/kota)

– mengajukan pertanyaan;

– menyampaikan usul dan pendapat;

– memilih dan dipilih;

– membela diri;
– imunitas;

– mengikuti orientasi dan pendalaman tugas;

– protokoler; dan

– keuangan dan administratif.

Persamaan
IMUNITAS

– Anggota MPR tidak dapat dituntut di depan pengadilan karena pernyataan, pertanyaan,
dan/atau pendapat yang dikemukakannya baik secara lisan maupun tertulis di dalam
sidang atau rapat MPR ataupun di luar sidang atau rapat MPR yang berkaitan dengan
tugas dan wewenang MPR.

– Anggota MPR tidak dapat diganti antarwaktu karena pernyataan, pertanyaan, dan/atau
pendapat yang dikemukakannya baik di dalam sidang atau rapat MPR maupun di luar
sidang atau rapat MPR yang berkaitan dengan tugas dan wewenang MPR.

– Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku dalam hal anggota yang
bersangkutan mengumumkan materi yang telah disepakati dalam rapat tertutup untuk
dirahasiakan atau hal lain yang dimaksud dalam ketentuan mengenai rahasia negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
HAK PROTOKOLER
Hak protokoler adalah hak yang diberikan kepada para anggota Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), dan Dewan Perwakilan Daerah
(DPD) yang memberikan perlakuan istimewa dan kehormatan terhadap posisi mereka
sebagai wakil rakyat.

Anda mungkin juga menyukai