Anda di halaman 1dari 37

OASIS 2022

“Sejarah Ekonomi Islam”

Cupian
Prodi Ekonomi Islam
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Padjadjaran
Apakah Islam punya kontribusi terhadap
pemikiran ekonomi?
Rantai Sejarah yang Hilang
• Sejarah pemikiran ekonomi m odern diklaim berakar dari
pemikiran ekonomi para filsuf Yunani, yang ‘menghilang’
berabad-abad dan kemudian bangkit kembali di Eropa
melalui para pemikir Skolastik.

• Tesis “Great Gap” ini muncul di hampir seluruh karya -karya


yang relevan dengan sejarah ekonomi dan mengabaikan
kontribusi pemikiran dari peradaban Islam dan Arab.

• Padahal, terdapat cukup banyak bukti bahwa pemikiran


ilmuwa n Eropa abad pertenga han ba nya k dipengaruhi oleh
pemikiran dan institusi ekonomi yang dibangun ilmuwan
Islam m asa pertenga han.
Apa yang sebenarnya terjadi di “Dunia Islam” ketika
“Dunia Barat” tengah mengalami blank centuries?
• Ketika peradaban Islam berada di puncak kejayaan, pada
saat yang sama Eropa sedang terpuruk dalam
keterbelakangan.

• Fakta sejarah menunjukkan bahwa pemikiran-pemikiran


ekonomi di Eropa baru muncul pertama kali di tangan para
filosof skolastik pada abad ke-12 hingga ke-15. Namun,
sebelum periode itu, Eropa berada pada masa kegelapan;
dark ages.

• Keterbelakangan Eropa dalam praktek dan teknik ekonomi


dapat ditelusuri dari “ kondisi ekonomi masyarakat yang
sangat buruk”, “nyaris tanpa industri dan perdagangan ”,
sehingga sama sekali tidak memiliki tradisi ekonomi
(O’Brien, 1920, hal. 15, dalam Islahi, 2004, hal. 77-78).
Dunia Abad Pertengahan

Di saat yang sama, Ibukota Spanyol Muslim, Kordova, adalah kota


paling berbudaya di Eropa. Bersama dengan Konstantinopel dan
Baghdad, ketiga kota tersebut menjadi pusat peradaban dunia saat
itu dengan 130 ribu rumah, 21daerah sub-urban, 73 perpustakaan,
dan sejumlah besar toko buku, masjid, dan istana, Kordova
memperoleh popularitas internasional. Kordova memiliki bermil-mil
jalan yang mulus dan di malam hari disinari lampu-lampu dari
rumah-rumah dipinggirnya (Hitti, 1970, hal. 669).

Padahal, tujuh abad setelah periode keemasan Kordova ini, kota


London “hanya memiliki satu lampu umum”, dan di Paris, beberapa Masjid Kordova
abad sesudahnya, “siapapun yang berjalan di luar rumah saat hujan,
maka ia akan terjebak dalam kubangan lumpur setinggi pergelangan
kaki”. (Draper, 1910, jilid ii, hal. 31, dalam Hitti, 1970, hal. 669).
Menemukan Rantai Sejarah yang Hilang

• Peran penting pemikiran ekonomi Islam dalam


ekonomi modern ini sulit terbantahkan jika kita
melihat pengaruh Islam terhadap kebangkitan Penterjemahan Pendidikan Perdagangan

Eropa.
Petualangan & Jalur
• Setidaknya terdapat tujuh jalur kontak Perang Salib
Penjelajahan Diplomatik

terpenting masuknya pengaruh Muslim


masuk ke Barat Ziarah Suci

• Pentingnya mengetahui sejarah


perkembangan dan pemikiran ekonomi Islam.
Kontribusi Islam terhadap Ilmu Ekonomi
Kontemporer
• Berbagai teori-teori ekonomi permulaan yang dicetuskan
ilmuwan Eropa diduga keras merupakan ‘adaptasi’ dari
pemikiran ilmuwan Muslim-Arab.

• Hipotesis “uang buruk akan menendang keluar uang baik”


yang dikenal sebagai Hukum Gresham, telah dibahas oleh
Ibn Taymiyyah (1263-1328) 2.5 abad sebelum Thomas
Gresham (1519-1579).

• Ide spesialisasi kerja (division of labour) telah dibahas oleh


Imam al-Ghazali (1058-1111) dengan mempergunakan contoh
pabrik jarum, analog dengan Adam Smith (1723-1790) yang
mempergunakan contoh pabrik peniti hampir 600 tahun
kemudian.
Fase-Fase Pengembangan Pemikiran Ekonomi Islam
Fase
Fase Kebangkitan
Fase Formasi Transmisi Kembali (1785–
(632– 855 M) (1100– 1500 M) 1930 M)

Fase Fase Stagnasi Fase


Translasi (1500– 1785 M) Modern
(856– 1100 M) (1930 M–
sekarang)

Periode Klasik Periode Kontemporer


PERBANDINGAN PERIODISASI
PEMIKIRAN EKONOMI KONVENSIONAL DAN EKONOMI ISLAM

KONVENSIONAL PERIODISASI ISLAM


• Xenophon (440-355 SM) Sebelum Masehi (Klasik)
• Plato (427-357 SM)
• Aristoteles (350 SM)

• Bible: Masa Scholastic; Abad ke 1-11 M Al Qur’an dan Sunnah sebagai


• St. Thomas Aquinas (…450 H/…1058 M) sumber ilmu dan hukum, fase
(1270 M); • Masa Rasulullah (613-632) pertama: peletak dasar
• St Albertus Magnus • Khulafarasyidin (632-661) pemikiran:
(1206-1280 M). • Daulah Umayyah (abad 7-8) Abu Yusuf; Abu Ubaid; Al Daudi,
• Daulah Abbasiyah I (abad 8-11) Syafii, Abu Hanifah dll.
Masa Renaissance / keemasan
Islam
PERBANDINGAN PERIODISASI
PEMIKIRAN EKONOMI KONVENSIONAL DAN EKONOMI ISLAM

KONVENSIONAL PERIODISASI ISL AM


Ada Great Gap selama 500 Daulah Abbasiyah II Fase kedua
tahun, the dark ages di Barat. (abad 11 – 15 ) • Al Ghazali (1055-1111);
Namun sesungguh-nya masa (450-850 H/1058-1466 M) • Al Mawardi (1058);
ini adalah masa keemasan di Masa kemunduran Baghdad. • Ibnu Hazm (1064);
dunia muslim. Beberapa Baghdad jatuh ke tangan • Ibn Taimiyah (1263-1328);
pemikiran ekonomi muslim Mongol, Dinasti dilanjutkan • Abu Ishak Al Syatibi (1388);
banyak dikutip tanda turun-temurun di Mesir • Ibnu Khaldun (1332-1404);
disebutkan sumber-nya al.: dengan Ibukota Kairo. • al Maqrizi (1364-1441)
• Teori pareto optimum dr
Kitab Nahjul Balaghah Imam
Ali;
• Bar Hebralus dari Ihya
’Ulumuddin al Ghazali.
Merkantilisme Abad ke 15-20 M Fase Ketiga
• Jean Bodin (1530-1596M); (850-1350 H)/1446-1932 Terjadi kemunduran
• Thomas Mun (1571-1641 M); M) pemikiran ekonomi di dunia
• J.B. Colbert (1619-1683 M); muslim sedangkan dunia
• Sir William Petty (1623-1687 Barat mulai bangkit dikenal
M) dengan Renaissance
KONVENSIONAL PERIODISASI ISLAM
Fisiokratis Sekitar abad ke 16 di fase ini
• Quesnay (1694-1774) banyak buku-buku pemikir muslim
Masa Klasik & Neo Klasik yang hilang dan dikutip setelah
• David Hume (1711-1776 ); dialihbahasakan.
• Adam Smith (1723-1790);
• R. Maltus (1766-1834);
• David Ricardo (1772-1823);
• J.B. Say (1767-1832);
• J.S Mill (1806-1873).
Sosialisme Komunitas Bersama
• Robert Owen (1771-1858);
• Charles Fourier (1772-1837);
• Louis Blanc (1811-1882)
Kapitalis vs Sosialis, Marxisme • Al Afghani (1897);
• J.S Mill (1806-1873); • Syah Wali Allah (1703-1762)
• Karl Marx (1818-1883);
• Engels (1848);
• Keynes;
• Marshal.
• Simon Kuznes; Abad ke 20 M. Iqbal (1873 – 1938)
• WW. Rustow; Fase Sekarang
• V. Lenin;
• Milton Friedman
KRONOLOGIS SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM
Fase Pertama (sampai 450 Hijrah)
• Meliputi para penemu dan pendiri dlm bidang hukum “Fuqaha”, diantara
mereka yang menuliskan karyanya dalam bidang ekonomi adalah ‘Abû Yûsuf
(182/798); Muhammad bin Hasan Asy-Syaibâni (189/804); ‘Abû Ubaid
(224/838); Yahya bin ‘Umar (289/902); Mawardi (450/1058); Ibnu Hazm
(456/1064).
Fase Kedua (400 tahun berikutnya)
• Tokoh intelektual terkenal, al.: al-Ghazâli (451-505/1055-1111); Ibnu
Taimiyyah (661-728/1263-1328); Ibnu Khaldun (732-808/1332-1404).
Fase Ketiga (500 tahun terakhir)
• Shah Waliullah (1114-1176/1703-1762), Muhammad bin Abdul Wahhâb
(1206/1787); Muhammad ‘Abduh (1230/1905); Muhammad Iqbal
(1356/1932) dan beberapa pemikir lain.
Masa berikutnya banyak tokoh pemikir kontemporer yangg mengkhususkan
diri/ menekuni bidang ekonomi Islam scr lebih sistematis dgn mengikuti
perkembangan ilmu ekonomi modern, al.: Khursyid Ahmad, Nejatullah Siddiqi,
Umer Chapra, Afzalurrahman, Muhammad Abdul Mannan, dll.
Nejatullah Siddiqi, “The Hostory of Islamic Economic Thought”, dalam Ausaf Ahmad dan Kazim Raza Awan, Lectures
on Islamin Economics, (Jeddah: IRTI, IDB, 1992), h. 71
Beberapa Kontribusi Pemikiran
Ekonomi dari ParaTokoh Muslim
BEBERAPA KONTRIBUAI PEMIKIRAN
EKONOMI ISLAM DARI PARA ULAMA
MUSLIM DAN RELEVANSINYA
Konsep Maslahah
Dalam membahas persoalan manusia termasuk aktivitas ekonomi, As Syatibi, al
Ghazali telah mengembangkan konsep Mashlahah. Maslahah adalah memelihara
tujuan syariah yang meliputi: perlindungan agama (hifdz din), jiwa (hifdz an nafs),
akal (hifdz al’aql),keturunan (hifdz al nasl) dan harta (hifdzu al maal).
Tiga tingkatan dalam mashlahah:
a. Dharuriyat (primer)
b. Hajjiyat (sekunder)
c. Tahsiniyat (tersier)
Konsep Maslahah ini telah banyak dikembangkan oleh para pemikr ekonomi
Islam kontemporer dalam mengkonstruks teori maslahah index ataupun
maqashid syariah index sebagai metode dalam pengukuran kinerja lembaga
keuangan Islam. Ada juga yang membandingkan Maqshid Syariah dengan Target
SDG’s. Juga digunakan dalam Menyusun Zakat dan indeks Kesejahteraan
Mustahiq oleh Baznas.
MAQASHID AL-SYARIAH DAN PRINSIP EKONOMI
SYARIAH

Diin
(Agama)
Tawheed and
Brotherhood
Mal Aql
(Harta) (A ka l) Work and
Maslahah Productivity

D istributional
Equity
Nasl Nafs
M a q a s h i d Sya r i a h
(K e turuna n) (Jiw a )

Sumber: IRTI(2016), SDGs and The Role of Islamic Finance Sumber: Choudhury (1982), Principles of Islamic Economic
MEKANISME HARGA ADIL DAN KONSEP
UANG AL GHAZALI

• Ia berbicara mengenai harga yang berlaku seperti yang ditentukan oleh


praktek-praktek pasar. Konsep harga ini disebut sebagai harga adil oleh
para cendikiawan muslim semasanya yang kemudian diikuti oleh para
scholastik Eropa.Konsep ini dikenal sebagai harga equilibrium.
• Al Ghazali berpendapat bahwa uang dibutuhkan sebagai ukuran niai
suatu barang sekalipun dalam perekonomian barter. Dengan
keberadaan uang sebagai ukuran nilai barang (unit of account), uang
akan berfungsi pula sebagai media penukaran (medium of exchange)
untuk melancarkan pertukran dan menetapkan niai yang wajar dari
pertukaran tersebut.
IBNU TAIMIYYAH
DALAM BUKUNYA, MAJMU’ FATWA, IBNU TAIMIYAH

MENGEMUKAKAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


FLUKTUASI PERMINTAAN DAN KONSEKUENSINYA TERHADAP HARGA
1. Kebutuhan manusia sangat beragam dan berfariasi satu sama lain.
2. Harga suatu barang beragam tergantung pada tingginya jumlah orang-
orang yang melakukan permintaan
3. Harga barang juga dipengaruhi oleh besar atau kecilnya kebutuhn
terhadap barang dan tingkat ukurannya
4. Harga barang berfluktuasi
5. Harga juga dipengaruhi oleh bentuk alat pembayaran yang digunakan
dalam bentuk jual beli
6. Tujuan dari kontrak adalah adanya timbal balik kepemilikan oleh kedua
pihak yang melakukan transaksi
7. Aplikasi yang sama berlaku bagi seseorang yang meminjam atau
menyewa.
REGULASI HARGA
Regulasi harga adalah pengaturan terhadap harga barang-barang yang dilakukan
oleh pemerintahan. Hal ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Anas bin
Malik ra:

‫ﻼﻏﻟاﺴﻌﺮا ﻠﻤﺪﻨﯿﺔﻞﻋ ﺪ ﻮﻞﷲاﻞﺻ ﯿﮫ ﻟﻢ‬:‫ﯿﮫ ﻟﻢﻦإﷲا اﻟﻤﺴﻌﺮﺎﻟﻘاﻦﻋﻨاﺲﻦﺑﺎﻤﻚﻟﺿﺮﻰﷲا ﮫﺎﻗﻞ‬ ‫ﺎ ﻞ ﻮﻞﷲاﻞﺻ‬


.‫ﷲاﻼﻏﻟاﺴﻌﺮﻔﺴﻌﺮﻟﻨﺎ‬ ‫ﺎ ﻞ ﻟاﻨﺎﺲﺎﯿ ﻮ‬
‫ﻞ‬
‫ﺴاﺮزاﻖ ﻨﻰﻷﺮﺠأﻮﻦﻟاﻘﻰﷲا ﺎﻟﻰ ﯿﺲﺤاﺪ ﻜﻢ ﻟﺑﻨﻰﻤﺑﻈﻟﻤﺔﻰﻔﺪﻢﻻﻮﺎﻤﻞ )ها‬‫ﺾﺑﻟاط ﻟ‬
‫ﺎ‬
(‫ﻠم‬

Artinya : 32. “Dari Anas bin Malik ra beliau berkata : harga barang-barang pernah mahal di
Madina pada masa Rasullah Saw. Lalu orang-orang berkata : Ya Rasulallah, harga-harga menjadi
mahal, tetapkanlah standar harga untuk kami, lalu Rasullah Saw bersabda : sesungguhnya
Allahlah yang menetapkan harga, yang menahan dan membagikan rizqi, dan sesungguhnya saya
mengharapkan agar saya berjumpa dengan Allah Swt dalam keadaan tidak seorangpun diantara
kamu sekalian yang menuntut saya karena kezaliman dalam pertumpahan darah (pembunuh)
dan harta.” (diriwayatkan oleh perawi yang lima kecuali an-Nasai (Ahmad, Abu Daud,
Tirmizi dan ibnu Majah).
SEPINTAS PENDAPAT IBNU TAIMIYAH BERTENTANGAN DENGAN
P EN O LA K A N R A S U LU LLA H U N TU K M ELA K U K A N PRI C E I N T ERVEN T IO N.
NAMUN, SEBENARNYA IBNU TAIMIYAH MALAH MENJABARKAN HADIST
R A S U LU LL A H TER S EB U T YAI TU H A R G A S EH A R U S N YA TER J A D I S EC A R A
RELA SAMA RELA PADA SAAT SUPPLY BERTEMU DEMAND. BAGI IBNU
TAIMIYAH PRICE INTERVENTION DAPAT DIBEDAKAN MENJADI DUA,
YAI TU :

1. Price intervention yang zalim


Suatu interverensi harga dianggap zalim bila harga atas (ceiling
price) ditetapkan di bawah harga ekuilibrium yang terjadi melalui
mekanisme pasar,yaitu atas dasar rela sama rela.
2. Price intervention yang adil
Suatu interverensi harga dianggap adil bila tidak menimbulkan
aniaya terhadap penjual maupun pembeli.
PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN
ILMU & SISTEM EKONOMI ISLAM
Ada 2 pola kegiatan pemikiran ekonomi di dunia Islam.
Pertama adalah pola ideal yakni sistem ekonomi Islam yang lebih
komprehensif dan holistik sebagai agenda jangka panjang dan hal ini
diupayakan secara terus-menerus.
Kedua adalah pola pragmatis yaitu mengembangkan sistem yang bersifat
parsial dan satu aspek saja, dalam hal ini lembaga keuangan syariah
(perbankan syariah).

Jauh sebelum kritik Ilmu Ekonomi konvensional berkembang, para pemikir


Muslim telah lebih dulu merumuskan kemakmuran suatu negara
berdasarkan Tauhid, kekeluargaan (brotherhood), kebersamaan
(cooperation), kerja (work) dan produktivitas (productivity), kepemilikan
(ownership), dan keadilan (justice). Pemikiran yang sangat brilian dari para
fuqaha, filosuf, dan sufi memiliki benang merah berupa penerapan etika dan
moral dalam seluruh aktivitas ekonomi.
I SL A MI C E C O N O M I C S

ECONOMICS ECON.
FIQH PHIL&METH
MUAMMALAH O-DOLOGY
MACRO MICRO
ACCOU
BUS.& BUSINESS
MONETAR NTING
CONTRACT
Y ACTUARY
LAW
TRADE &
INTN’L FINANCE
REL’TN APPRAISA
L
DEVELOP CITIZEN MARKETIN
MENT FINANCE G

POVERTY HRM
ALLEVIATION

MICRO BUSINESS
& FINANCE SOCIAL ENTER-
PRENEURSHIP
Islamic Finance is The Outcome of Religion in Banking

Fiqh al-Muamalat
Fiqh al- contract
Sharia Muamalat
Sources contract Partnership
Quran
Banking and Finance Musharaka Partnership
Sunah Needs

Ijma (jurist Mudaraba Purchase-resale


consensus)
Murabaha Lease
Qiyas (analogy) Sharia Filter
Ijara
Manufacturing
Istisna
Ijtihad (reasoning)
Salam Forward
sale
Islamic Banking and Finance Solutions

Prohibition of certain investment:


Asset-backed
•Sector (e.g.: alcohol, armaments,
transactions
financial services, gambling, pork, Credit and debt
Prohibition on Interest, Speculative, with
pornography, tobacco products are not
Gambling. investment in
• Instruments (e.g. no forward encouraged
real, durable
transactions, limited option use, no
derivatives, short-selling assets
Sistem Ekonomi Islam

1. Islam sebagai jalan hidup (way of life) dengan berpandukan al-Qur’an dan al-
Sunnah Mengandung prinsip-prinsip ekonomi.
2. sebagai sebuah sistem, ekonomi Islam memiliki peran yang tidak hanya
memiliki peran pemberi “stempel” halal.
3. ekonomi Islam sebagai sebuah ilmu berusaha untuk memahami persoalan
ekonomi dan perilaku manusia dalam sudut pandang shari‘ah.
Kedudukan Ekonomi Islam

1. Ekonomi Islam merupakan bagian integral dari sistem ajaran Islam.


2. Ekonomi Islam merupakan ekonomi ilahiah, karena titik berangkatnya dari
Allah
3. Ekonomi Islam bertujuan mencari ridha Allah dan cara-caranya tidak
bertentangan dengan shariat-Nya.
4. Ekonomi Islam bukan lahir sebagai produk alternatif dari sistem yang sedang
berlaku sekarang (baca sosialis maupun kapitalis), tetapi merupakan sunnat
Allah (ketetapan Allah) yang seharusnya diaplikasikan di sepanjang
lembaran sejarah peradaban manusia.
Kedudukan Ekonomi Islam
 Ekonomi Islam merupakan bagian integral dari sistem ajaran Islam.
 Ekonomi Islam merupakan ekonomi ilahiah, karena titik berangkatnya dari
Allah, tujuannya mencari ridha Allah dan cara-caranya tidak bertentangan
dengan shari‘at-Nya.
 Ekonomi Islam bukan lahir sebagai produk alternatif dari sistem yang sedang
berlaku sekarang (sosialis maupun kapitalis), tetapi merupakan sunnat Allah
(ketetapan Allah) yang seharusnya diaplikasikan di sepanjang lembaran
sejarah peradaban manusia.
 Ekonomi Islam adalah sebuah sistem yang sudah ada semenjak Islam
diturunkan di tanah Arab. Hal tersebut bisa diyakinkan dengan praktek
Rasulullah Saw yang menjadikan nilai-nilai Qur’ani sebagai rujukan dalam
menentukan pilihan atau kegiatan ekonominya (economic behaviour).
Makna Ekonomi Islam

Anas Zarqa yang memetakan ekonomi Islam menjadi dua bagian


yang saling terkait
1. Ekonomi Islam sebagai sebuah sistem nilai
2. Ekonomi Islam sebagai sebuah Ilmu (sistem analisis).
Tujuh Alasan Mengapa Ilmu Ekonomi Islam Penting Untuk
Dipelajari dan Dikembangkan (M. A. Mannan )

1. Kepentingan ideologi (ideological imperatives).


2. Kepentingan ekonomi (economic imperatives).
3. Kepentingan sosial (social imperatives).
4. Keempat, kepentingan moral dan etika (moral and ethical imperatives).
5. Kepentingan politik (political imperatives).
6. Perspektif sejarah (historical perspective).
7. Kepentingan internasional (international imperatives).
Konstruksi Keilmuan dan
Pengembangan Ekonomi Islam
Faktor pembeda antara ekonomi Islam dan
ekonomi konvensional
1. Integrasi ilmu dengan menafikan adanya dikotomi antara religious sciences
dan wordly sciences.
2. Pemahaman yang komprehensif tentang konsep pandangan dunia yang
berkaitan dengan pembahasan konsep Tawhid, Nubuwwah, Khalifah dan
Alam.
3. Sebagai sebuah sistem nilai maupun sistem analisis (ilmu), ekonomi Islam juga
bisa dikaji vis a vis dengan ekonomi konvensional dengan pendekatan filasafat
pada umumnya.
4. Pendekatan ontologis, epistemologis dan aksiologis yang kesemuanya
mengarah kepada kepastian Ekonomi Islam sebagai ilmu yang kokoh
Perbandingan Ekonomi Konvensional
dan Ekonomi Islam

1. pemahaman cara pandang terhadap dunia (worldview) yang diungkap oleh


kedua sistem tersebut khususnya yang berkaitan dengan alam beserta isinya.
2. pendekatan yang sering digunakan dalam filsafat umum. yaitu pendekatan
ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
1. Aksiologis
 kedua ilmu ekonomi tersebut cenderung memiliki fungsi yang sama yaitu
bertujuan untuk membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
 Secara prinsipil ekonomi konvensional lebih mengedepankan memenuhi
keinginan dimensi dunia dan materi belaka, sehingga cenderung individualis.
 Ekonomi Islam memmiliki fungsi sosial lewat berbagai macam aktivitas seperti
zakat, wakaf, dan infaq yang memang secara inheren merupakan bagian dari
pelaksanaan ibadah kepadaNya.
2. Ontologis
 Ilmu ekonomi Islam membahas dua disiplin ilmu secara bersamaan yaitu ilmu
ekonomi murni dan ilmu fiqih mu‘amalat.
 Dalam operasionalnya ilmu ekonomi dalam perspektif Islam akan selalu
menyandarkan segala analisis ekonomi pada pedoman al- Qur’an dan Hadith
Nabi SAW.
3. Epistemologis
Menurut Yusuf Qardhawi, Ilmu ekonomi Islam memiliki tiga prinsip dasar yaitu
Tauhid, Akhlaq ( kedua prinsip tersebuttidak ada dalam landasan dasar ekonomi
konvensional ). dan Keseimbangan(Prinsip keseimbangan pun dalam prakteknya
justru yang membuat ekonomi konvensional semakin dikritik dan ditinggalkan
orang).
5 tujuan pembelajaran ekonomi Islam

1. Melayani tanpa pamrih demi mendapatkan cinta dari Allah.


2. Mengajarkan sumber-sumber kebahagiaan yang sejati.
3. Mengembangkan potensi keunggulan bahwa seseorang memiliki potensi
untuk mengubah dunia.
4. Mengembalikan kepercayaan diri bahwa ekonomi Islam bisa bangkit dan
bersaing dengan ekonomi konvensional.
5. Mengembangan manusia yang dipersonalisasi, karena ekonomi Islam
mengajarkan kerja sama, kedermawanan, tanggung jawab sosial, komunitas,
dan pelayanan (Asad Zaman)
Muatan kurikulum perlu menggambarkan sasaran-
sasaran yang hendak dicapai yang meliputi:

1. Penguasaan bahasa Arab dan bahasa Inggris.


2. Penguasaan ilmu-ilmu dasar kesyariahan seperti qawaid fiqhiyyah, ushul fiqh
dan fiqh muamalah.
3. Penguasaan ilmu ekonomi Islam.
4. Penguasaan ilmu ekonomi umum termasuk aspek keuangan dan akuntansi.
5. Penguasaan metodologi penelitian (tools of analysis), baik penelitian kualitatif
maupun kuantitatif sehingga outputnya adalah SDM yang memiliki
kapabilitas, kompetensi dan keilmuan yang luas baik dalam ilmu syariah
maupun ilmu ekonomi (Amalia, 2013).
WASSALAMU ALAIKUM

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai