Revisi Skripsi - Leola Chandra
Revisi Skripsi - Leola Chandra
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
JAKARTA
2021
Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR
NIM : 1711.021.0105
Menyetujui, Mengetahui,
Dosen Pembimbing Thesis Counselor
Leola Chandra
Jl. Bendungan Jatiluhur no.5
Tanah Abang, Jakarta
Mobile: +62 0819 0888 3969
Email: 17110210105@lspr.edu
Personal Profile
Name : Leola Chandra
Place/DOB : Jakarta / 27 Juli 1999
Nationality : Indonesian
Work Experience
● PT Wiryamanta Sadina (Jan - Apr 2018)
Wing Stop
Front of House
● CV Media Education Consultant (Oct 2018 - Marc 2020)
Admission & Marketing
● LSPR Communication & Business Institute
(Oct 2019 - Nov 2020)
LSPR Student League - Cabinet 2nd Degree
Head of Public Relations
● PT Jakarta Akuarium Indonesia (Jan - Apr 2021)
Marketing Communication
Internship
● PT Arfadia Digital Indonesia (Apr 2021 - now)
Candi
Product Executive
Educational Background
LSPR Communication & Business Institute
Post Graduate Programme
International Communication & Management Major
(Honor Acceleration Programme)
2020 - 2022
International Certification
● City & Guilds - UK’s English for Business Communication
International Examination (Level 1 – First Class Pass), 2019
ABSTRAK
i.
ABSTRACT
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar
Curriculum Vitae
Abstrak ………………………………………………………. i
Abstract ………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
iii
BAB II KERANGKA TEORETIS
iv
4.3. Hasil Analisis Penelitian ……….………………………. 40
REFERENSI ………………...……………………………………. 80
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Bersih ……………...………………………. 57
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
sekedar suatu seni dari media audiovisual yang dapat dinikmati estetikanya
untuk pengalaman pribadi oleh audiens secara luas. Terdapat aspek lain
politik, adanya suatu kekuasaan yang mengontrol terbuatnya suatu film untuk
audiens yang dituju. Melalui film, dapat dilakukan kontrol sosial berskala
yang besar pula. Tentunya setiap film yang diproduksi memiliki tujuan,
Pada 2014, Kip Andersen dan Keegan Kuhn bersama A.U.M Media &
Netflix (Cowspiracy, n.d). Cowspiracy tidak hanya sekedar film, tapi juga
lingkungannya.
Gambar 1
Poster Film Cowspiracy
Action Network, dan lainnya. Padahal data tersebut dengan sangat jelas
Andersen dan Kuhn dinilai cukup berani mengangkat data tersebut kepada
profesional di bidangnya.
manusia yang ada saat ini, lebih dari 7.7 miliar jiwa yang menyebar di
ini, namun diperhitungkan pada 1956 jumlah populasi dunia dapat mencapai
dibanding tahun 1960. Anehnya, pada 2015 masih terdapat sebanyak 795
juta orang yang kekurangan gizi dan 2.4 miliar orang tidak memiliki akses
sanitasi. Artinya distribusi dari produksi pangan dan peternakan yang tidak
Di sisi lain, perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah
kaca telah meningkat hingga 70% dalam kurun waktu 34 tahun mulai dari
1970 hingga 2004. Hal ini berlangsung dari awal perkembangan industri.
Tentunya efek gas rumah kaca tersebut masih terus meningkat hingga saat
ini dan puluhan tahun kedepan dengan peningkatan populasi yang di mana
pastinya akan lebih besar lagi efeknya pada abad-21 (UNFCCC, 2011).
meningkatnya ketinggian air laut, dan merusak lapisan atmosfer yang dapat
akan berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia untuk saat ini maupun
jangka panjang.
(Steinfeld et al., 2006), penyebab paling utama dari permasalahan emisi gas
diperoleh dari industri peternakan sebesar 18% yang kemudian baru disusul
2006) juga menyatakan bahwa peternakan menyebabkan 55% dari erosi dan
sepertiga penggunaan nitrogen dan fosfor dari sumber mata air. Sedangkan
politik, ekonomi, dan sosial. Film Cowspiracy ini mengemukakan data dan
menyatakan fokus pesannya yakni dampak dari industri peternakan pada isu
memakan 30% dari permukaan bumi, juga 33% untuk digunakan sebagai
penangkapan sumber daya alam dari laut secara masif dan berlebihan
Worm dan lainnya (2006), memproyeksikan bahwa pada 2048 populasi dan
Konferensi PBB pada 2012. Hingga akhirnya disetujuinya agenda PBB pada
sumber dan mobilitas yang dibawahi oleh ke-193 negara anggota, PBB telah
7
sepakat untuk mencari dan menerapkan solusi dari ke-17 tujuan yang ada,
bertanggung jawab, perubahan iklim, kualitas air dan tanah, dan lainnya
depan dari dampak negatif yang ditimbulkan dari industri peternakan. Sebab
SDG pun bergerak di lingkup dan fokus yang sama dengan film Cowspiracy.
Tertera dalam SDG ke-6 mengenai air bersih dan sanitasi, dalam
(UN, 2015, p. 18). Poin ke-13 mengenai perubahan iklim, dalam upaya
batasan dan dampak yang diberikan oleh seseorang atau pun suatu institusi
(UN, 2015, p. 23). Poin ke-14 mengenai kehidupan dalam laut, dalam upaya
secara efektif pada 2020 (UN, 2015, p. 24). Poin ke-15 mengenai kehidupan
Walaupun tingkat kekuatan korelasi yang ada pada setiap Goals berbeda.
dengan apa yang dijelaskan dari data di film Cowspiracy, yang menunjukkan
Maka, solusi yang diberikan pun terbalik dengan apa yang diberikan dari
implementasi dari SDG yang dalam kurun waktu 15 tahun telah dan akan
Dari latar belakang masalah yang ada, maka penelitian ini berfokus
3. Bagaimana relevansi pesan tersebut dengan SDG ke-6, 13, 14, dan 15?
kritis dan keabsahan dalam menulis dan menganalisis. Di sisi lain, penelitian
ini juga dapat menjadi sumber solusi yang dapat diterapkan dan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan berisi analisis dan temuan yang diteliti melalui
BAB II
KERANGKA TEORETIS
untuk penelitian ini. Walaupun topik yang diangkat berbeda, kedua penelitian
dengan tidak adil. Untuk menelaah pesan yang dikomunikasikan melalui film,
tersebut, penulis pun menganalisis segi orientalisme dari film dan dari
industri Hollywood.
dilakukan oleh individu dan kelompok dalam masyarakat. Penelitian ini juga
lebih lanjut dari segi teori berdasarkan pesan yang sudah dimaknakan dari
film.
Hal ini sama seperti apa yang akan diterapkan pada penelitian ini.
ingin mengetahui motif dan makna pesan pada film melalui dramatistic
pentad. Yang kemudian dikaitkan dengan relevansi dari SDG ke-6, 13, 14,
dan 15 melalui teori liberalisme. Penelitian pun juga dilakukan dengan teknik
Tabel 1
Perbandingan Penelitian
No. Ukuran Artikel Jurnal 1 Artikel Jurnal 2 Penelitian
Komparasi
1 Judul Representasi Analisis Analisis
Imigran Timur Dramatistic Dramatistik
dalam Film The Pentad Unsur Pentad Industri
Visitor. Konsumerisme Peternakan pada
dalam Film They Film "Cowspiracy:
Live 1998 The Sustainability
Secret" terhadap
15
Relevansi
Sustainable
Development
Goals
mengetahui berbagai perilaku dan motif manusia secara fleksibel dan melalui
yang secara kritis berfokus pada suatu penampilan yang dimainkan oleh
berbagai tokoh. Maka dapat diketahui motif dari aksi komunikasi antar teks
hubungan manusia secara luas dengan adanya dialog interaksi. Selain itu,
bahasa yang kemudian juga akan mempengaruhi pola pikir manusia itu
yang dipilih memiliki hubungan yang dituju pada audiens (West & Turner,
2010, p. 329).
Brumment sebagai kritik terhadap Burke (West & Turner, 2010, p. 330),
yakni:
17
membahas prosesnya. Selain itu, dramatisme melihat bahwa suatu aksi dan
gerakan merupakan dua hal yang berbeda. Berarti, suatu aksi hanya dapat
terjadi jika terdapat suatu gerakan, tapi suatu gerakan bisa saja terjadi tanpa
Burke melihat bahwa hidup layaknya sebuah drama yang dapat dilihat dari
setiap kali seseorang membuka mulutnya. Berbeda dengan teori retorika lama
itu dramatisme menjadi teori retorika baru yang tidak hanya mempersuasi, tapi
yang dimiliki oleh komunikator dan audiens. Hal ini dapat dicapai dengan
lainnya. Semakin besar substance yang dimiliki antara keduanya, maka akan
semakin efektif terjadinya identifikasi. Hal ini dapat dicapai oleh komunikator
dengan penyesuaian gaya dan isi pesan. Namun audiens pun juga perlu
299-300).
“Man is
(1) the symbol-using animal
(2) inventor of the negative
(3) separated from his natural condition by instruments of his own
making
(4) goaded by the spirit of hierarchy
(5) and rotten with perfection.”
mana terdapat pilihan yang diiringi dengan etika. Ketiga, manusia layaknya
aktivitas bersimbol. Hal ini terjadi karena manusia selalu merasa bersalah
bersalah tersebut. Guilt dapat berupa hal yang memalukan, suatu ketakutan,
ada, manusia dapat menolak aturan yang ada, disebut dalam istilah the
dapat menjadi kelemahan ataupun hal yang menyakitkan suatu pihak dan
kesalahan yang ada, hal ini disebut victimage. Dalam menangani guilt,
terjadinya represi diri atas tekanan dari dalam diri akibat dari rasa kecewa,
pihak luar dengan mempertimbangkan kekuatan yang ada, baik untuk hal
lemah, maka aku kuat” yang membutuhkan suatu pengorbanan dari suatu
tersebut (Burke, 1969, p. 406). Dalam prosesnya, akan ada pihak yang
1. Act: Hal apa yang sudah terjadi, baik melalui pikiran maupun tindakan.
Tabel 2
Illustrasi Dramatistic Pentad
act scene agent agency purpose
response situation subject stimulus target
Sumber: Griffin, 2012.
diproduksinya film tersebut. Selain itu, dalam teori ini juga dapat diterapkan
2.2.2. Liberalisme
agar terhindar dari potensi konflik. Di sisi lain, Kant pun menambahkan
saling adil dan terkelola berdasarkan federasi, juga tidak ada yang paksaan
Tabel 3
Asumsi Dasar Liberalisme
Isu Pandangan
Sifat dasar manusia Pengendalian diri, berbagi kepentingan
Aktor penting Negara & aktor bukan negara
Tindakan negara Pengendalian diri memungkinkan negara terlibat dalam
tindakan kolaboratif dan kerjasama
liberalisme dapat pula dicapai melalui peran institusi, baik institusi regional,
dunia. Selain itu juga, institusi dapat menjadi organisasi yang mewakili
relevansinya.
dapat diterima lintas negara dalam hitungan detik. Perkembangan media pun
memperkuat peran komunikasi massa. Hal ini dapat dilihat dari hampir setiap
orang memiliki telepon genggam, bahkan di setiap rumah bisa memiliki lebih
dari satu televisi. Maka, akan sangat mudah untuk media melakukan
cetak seperti koran, majalah, dan surat kabar, maupun melalui media
elektronik seperti televisi dan radio. Ditambah lagi dengan eksistensi internet
melalui sosial media, website, buku atau berita elektronik, dan lainnya.
responden memilih isu tersebut. Selain itu, media massa juga dinilai sebagai
2020, p. 12).
isinya yang terlihat nyata. Sejak akhir abad 19, film tidak lagi hanya sebagai
musik, drama, humor, dan trik. Film sebagai media massa bukanlah hanya
sendiri. Untuk itu perlu ditelaah lebih lagi sebagai komunikasi massa, kontrol
sosial dan kepentingan apa yang ingin dicapai melalui film ini.
26
dramatisme oleh Burke untuk menganalisis mengenai makna pesan dari film
dengan kriteria yang ada pada data primer dari teknik pengumpulan data.
Dengan begitu, peneliti dapat mengetahui hasil analisis pesan pada film
berdasarkan act, scene, agent, agency, dan purpose dari dramatistic pentad.
relevansi hubungan dari makna pesan yang ada dengan SDG sebagai
SDG yang akan dianalisis akan berfokus pada SDG ke-6, 13, 14, dan 15.
Gambar 2
Bagan Kerangka Teori
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
yang akan didalami oleh peneliti itu sendiri (Yusuf, 2014, p. 47).
pentad sebagai penerapan atau alat analisis dari teori dramatisme oleh
Burke. Melalui metode ini, peneliti dapat mengetahui strategi dari alasan dan
menjadi unit analisis pada penelitian ini. Berbeda dari film dokumenter lain
dalam jangka panjang. Dengan data tersebut, film ini membuka pengetahuan
masyarakat dan juga memberikan solusi paling efektif terhadap isu yang
diangkat.
Melalui beberapa adegan dari film yang dipublikasikan sejak 2014 ini,
yang akan dipilih sesuai dengan keterkaitannya dengan relevansi SDG. Film
dengan yang diangkat pada SDG ke-6, 13, 14, dan 15. Unsur industri
dapat ditelaah dan teori liberalisme untuk mengetahui relevansi dari SDG
dalam film Cowspiracy dan kaitannya dengan SDG, seperti pada tabel
berikut.
Tabel 4
Fokus Penelitian
Objek
Dimensi Elemen Evidensi
Penelitian
Film Dramati Act Andersen mengetahui berbagai data
"Cowspira stic krusial melalui website, dokumen, buku,
cy: The Pentad dan lainnya mengenai dampak yang
Sustainabil ditimbulkan dari industri peternakan
ity Secret" secara global dan sangat signifikan pada
keberlanjutan kualitas hidup manusia.
Scene Andersen terkejut dengan berbagai fakta
yang ada, kemudian melakukan
wawancara dan observasi lapangan
secara langsung pada berbagai pihak
yang terlibat di Amerika, yakni
peternakan, organisasi lingkungan,
pemerintah, dan lainnya.
Agent Kip Andersen
Agency Atas rasa penasarannya, Andersen
menggali kebenaran atas data yang ia
dapatkan secara kritis. Namun semakin ia
menggali lebih dalam, semakin banyak
data yang didapatkan, dan semakin besar
pula rasa penasarannya yang perlu
dijawab.
Purpose Sejak awal, Andersen memiliki tekad
untuk berdampak positif pada isu
perubahan iklim. Untuk itu, ia ingin
mencari tahu solusi yang efektif.
Liberalis Sifat dasar Mengkaji relevansi dari SDG sebagai
me manusia solusi permasalahan global terkait
kesamaan pesan pada film
Aktor SDG dibawah PBB sebagai aktor non-
penting negara yang berperan penting
30
digunakan data primer dan data sekunder sebagai sumber yang akan
ditelaah. Data primer yakni dari hasil dokumentasi dan data sekunder dari
primer dari penelitian ini. Tidak hanya dari gambar, namun juga akan
bahasa dari film. Data primer ini dapat diakses melalui Youtube, Netflix, dan
hayati.
pentad dari teori dramatisme. Burke (1969, p. xv) menyatakan bahwa melalui
Pentad ini dapat digunakan untuk mengetahui suatu makna pesan dan
alasan dibaliknya secara logis (Burke, 1969, p. 12). Teori dramatisme sendiri
yang ada :
Gambar 3
Diagram Dramatistic Pentad
act:agency, dan lainnya (Burke, 1969, p. 15). Pada penelitian ini, akan
33
saat prosesnya. Hal ini dapat terjadi karena kualitatif menganalisis situasi
data yang dianalisis, maka dilakukan uji kredibilitas (Yusuf, 2014, p. 394).
yang ada melalui perspektif dan sudut pandang yang berbeda. (Anggito &
Penelitian ini akan menggunakan data yang ada dari film Cowspiracy,
yang diberikan melalui film melalui data lain, seperti jurnal, artikel, buku, hasil
dengan data pada film agar peneliti dapat melihat permasalahan secara lebih
luas.
34
hingga Mei 2021. Tentu dalam penyusunan skripsi ini, akan membutuhkan
berikut:
Tabel 5
Waktu Penelitian
2020 2021
Sep Okt Nov Des Feb Mar Apr Mei
BAB I
Pendahuluan
BAB II
Kerangka
Teoritis
BAB III
Metodologi
Penelitian
BAB IV
Analisis dan
Pembahasan
BAB V
Simpulan dan
Saran
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2021
35
Penelitian ini hanya berfokus pada makna pesan dari film Cowspiracy:
yakni isu perubahan iklim, air bersih, kelautan, dan penggunaan lahan. Motif
mengaitkannya dengan relevansi dari SDG ke-6, 13, 14, dan 15 sebagai poin
BAB IV
adegan yang diteliti terkait fokus adegan pada film Cowspiracy: The
Sustainability Secret, yakni mengenai permasalahan air bersih, emisi gas, isu
dari permasalahan yang ada dan mengetahui tujuan atau motif dari
PBB sebagai organisasi yang bergerak di bidang yang sama dengan fokus
adegan yang diambil, yakni pada Goals ke-6, 13, 14, dan 15.
sutradara, pemain, penghargaan dan pencapaian film, dan asal film tersebut
yang dipublikasikan pada 15 September 2015 oleh AUM Films and Media
dan argumentasi yang dikemukakan pada film sepanjang 1 jam 30 menit ini
Oppenlander, Michael Pollan, Dr. Will Tuttle, Howard Lyman, Will Potter, Will
Anderson, Michael Besancon, Michael Klaper, David Robinson Simon, dan Dr.
Kirk R. Smith.
& Media, guru yoga bersertifikat, dan juga seorang pengusaha. Setelah
menjalankan peran yang sama pada film What the Health pada 2017.
Kemudian pada 2021 ini, Kip Andersen tetap aktif sebagai produser di film
tentang industri peternakan (About the film, n.d.). Keegan Kuhn juga
38
mengambil peran yang sama pada film Cowspiracy dengan produksi film
sosial, membuat Andersen dan Kuhn memiliki rasa penasaran yang tinggi
informasi yang ada pada dunia melalui film dokumenter secara transparan.
Audience Choice Award di 2015 South Africa Eco Film Festival dengan nilai
4.83 dari 5.00 (Andreas, 2015). Di tahun yang sama, meraih gelar the Best
menerapkan gaya hidup yang menghemat sumber daya alam, listrik, bahkan
bahwa industri peternakan sapi menghasilkan 18% emisi gas yang bahkan
lebih tinggi dibandingkan transportasi, Andersen pun sadar bahwa tidak akan
39
efektif jika hanya sedikit orang yang menerapkan gaya hidup seperti itu. Ia
mulai mencari tahu bagaimana cara yang dapat membawa dampak paling
lingkungan dan gaya hidup yang ia terapkan selama itu sama sekali tidak
Selain itu, Andersen juga mendapatkan berbagai informasi dari banyak ahli
dan respon dari NGO tersebut, seperti Oceana, Greenpeace, Sierra Club,
yang selama ini ditutupi oleh berbagai media dan organisasi internasional
Kuhn, 2015).
sebelumnya Andersen juga berusaha untuk mencari tahu efek dari pola
hidup veganisme dan dampak yang ditimbulkan dari berbagai jenis industri
setiap data pada film Cowspiracy yang memiliki relevansi dengan SDG yang
akan dianalisis, yakni penggunaan air bersih, emisi gas yang berdampak
karena telah diketahui bahwa agent dari film merupakan Kip Andersen,
Sustainability Secret.
41
Tabel 6
Data Dampak Industri Peternakan Terhadap Penggunaan Air Bersih
Durasi pada
Data dari Dampak Industri Peternakan terhadap
Film
Penggunaan Air
Cowspiracy
00:05:52 Industri peternakan membutuhkan 34 triliun galon air
setiap tahunnya di Amerika Serikat.
00:06:09 Menurut Pacific Institute, di California sebagai negara
bagian yang kering, penduduknya membutuhkan 1.500
galon air per orang setiap harinya. Setengah dari
penggunaan air tersebut didapatkan dari konsumsi susu
dan daging.
00:06:40 Burger dengan berat sekitar 100 gram membutuhkan 660
galon air. Penggunaan air sebanyak itu sama dengan
yang dibutuhkan untuk mandi selama 2 bulan.
00:06:55 Hanya 5% dari penggunaan air bersih yang dialokasikan
untuk penduduk, sedangkan 55% penggunaan air bersih
dialokasikan untuk industri peternakan di Amerika Serikat.
00:07:09 Department of Water Resource sebagai badan pemerintah
menghimbau masyarakat untuk menghemat air dalam
kampanye Save Our Water. Sayangnya tidak ada
informasi mengenai industri peternakan, justru pemerintah
hanya menghimbau penghematan air untuk mandi (3
galon air/hari), keran air (1 galon/hari), toilet (19
galon/hari), dan kebutuhan lainnya (24 galon/hari).
00:11:53 Sepertiga dari penggunaan air bersih dialokasikan untuk
perkambangbiakan hewan ternak untuk dikonsumsi
00:51:06 Untuk memproduksi satu galon susu sapi, memerlukan
lebih dari 1.000 galon air untuk digunakan.
42
Dari data tersebut dapat diketahui motif dari makna pesan yang ingin
5W1H dan dengan berarti apa. Dalam hal ini, tentu melalui act akan
berbeda. Seperti yang dituliskan oleh Aristotle (dalam Burke, 1969, p. 230),
karena apa yang kita lakukan juga berdampak pada kualitas kita dalam hal
terhadap penggunaan air bersih, dapat diketahui apa makna pesan dari
Sejak awal hingga akhir film, tidak ada data yang menunjukkan
Department of Water Resource dan juga pihak NGO melalui Pacific Institute.
ketersediaan air bersih. Tentu jika terus berlanjut seperti ini, sumber air
bersih yang merupakan kebutuhan hidup bagi setiap makhluk hidup akan
saja.
kebutuhan lainnya. Padahal cara penghematan seperti itu dinilai tidak begitu
konsumsi daging yang dapat menyumbang lebih dari 50% sumber daya air
bersih.
Dari scene juga dapat diketahui bahwa film ini menggunakan Amerika
Serikat sebagai acuan. Hal ini dapat dilihat dari data dan perhitungan yang
44
kebutuhan air bersih setiap orang per harinya di California, jumlah alokasi air
air bersih yang dibutuhkan 1.5 miliar manusia dan industri peternakan.
sebesar jumlah populasi penduduk 7.7 miliar per 2019, dan diproyeksikan 10
Maka dari act tersebut, dapat dianalisis motif atau alasan dibalik
hampir semua orang memiliki tujuan yang kemudian menjadi suatu motif
pada penggunaan air bersih, tentu Andersen juga memiliki tujuan tertentu.
Tidak hanya memperlihatkan tindakan yang telah ia lalui, tapi Andersen juga
yang secara acuh tidak mengungkapkan fakta bahwa alokasi air bersih
masyarakat menghemat air bersih dengan cara yang tidak efektif. Selain itu,
dengan memilih Amerika Serikat sebagai negara adidaya menjadi acuan dari
dunia, juga menjaga kualitas dan kelangkaan air bersih dari berbagai macam
Itu sudah menjadi peran dari SDG sebagai salah satu bentuk dari
126).
Pada satu abad terakhir ini, air bersih digunakan lebih dari dua kali
cuaca, dan lainnya. Berdasarkan progres yang ada, SDG (UN, 2021, p. 13-
2. Pada 2020, terhitung 56% dari jumlah limbah air yang telah dikelola dari
128 negara.
3. Pada 2020, terdapat 60% dari badan pengelolaan air pada 89 negara
melaporkan kualitas air yang masih dalam keadaan baik. Tentunya perlu
dijaga kualitasnya.
4. Pada 2018, terdapat kenaikan 10% dari efisiensi penggunaan air dari
2015 yang terjadi di seluruh dunia. Pada sektor ekonomi sendiri dengan
dunia yang tidak memiliki akses untuk mencuci tangan dengan bersih. Selain
47
itu, 129 negara masih belum mencapai target dari Agenda 2030. Ditambah
pada 1970-2015, lahan basah menurun sebanyak 35% yang artinya tiga kali
Dibalik usaha yang telah dijalankan PBB dalam SDG selama ini, tidak
ada informasi yang diberikan dan dijalankan mengenai kerusakan dan tidak
meratanya air bersih akibat industri peternakan. Justru SDG berfokus pada
langkah signifikan yang diambil. Walaupun pada laporan, SDG meminta agar
yang diperlukan.
sempat diangkat oleh SDG dalam UN Water (2021, p. 19), bahwa industri
peternakan dan pertanian, serta limbah yang tidak dikelola menjadi faktor
48
utama bagi rusaknya kualitas air dunia. Industri peternakan dan pertanian
juga dinilai menjadi industri paling banyak membutuhkan air dalam sektor
Dari laporan yang sama (SDG, 2021, p. 23), penggunaan air bersih
lainnya hanya sebanyak 12%. Namun, solusi yang difokuskan dari SDG
mencari solusi dan kemajuan penyelesaian masalah air bersih dunia/. Juga
bersifat liberal yang artinya legitimasi suatu negara negara didapat dari
adanya demokrasi dan pasar bebas, jadi mengikuti kondisi dari tatanan
juga berhasil berkolaborasi dengan Sanitation and Water for All, Green
Climate Fund, AquaFed, WaterAid, WWF, World Water Council, dan masih
Dari berbagai data yang telah dilaporkan dan himbauan SDG, dapat
diketahui bahwa SDG mengetahui besarnya alokasi air bersih untuk industri
mendatang. Artinya data dari SDG ke-6 ini memiliki keselarasan dengan film
membatasi alokasi air bersih tersebut ataupun menyorot dampak dari industri
Maka dari itu dapat terlihat relevansi dari SDG sebagai aktor non-
bersama dengan adanya progres dari SDG dan adanya UN Water untuk
perubahan iklim global. Hal ini juga dijelaskan melalui data dan hasil
Tabel 7
Data Dampak Industri Peternakan terhadap Perubahan Iklim
Durasi pada Data dari Dampak Industri Peternakan terhadap
Film Perubahan Iklim
Cowspiracy
00:04:17 Industri peternakan sapi menyumbangkan 18% gas emisi,
sedangkan transportasi sebesar 13% di Amerika Serikat.
Gas dihasilkan dari saluran pencernaan sapi, Gas ini 25
kali lipat lebih berbahaya dibanding transportasi. Hal ini
didasari oleh data dari PBB.
00:04:56 Berdasarkan PBB dan organisasi lain, industri peternakan
menjadi penyebab utama dari perubahan iklim, kerusakan
lingkungan, dan penggunaan sumber daya berlebih.
00:11:22 Berdasarkan data dari World Bank pada 2009, industri
peternakan berperan atas 51% gas emisi dunia,
sedangkan transportasi sebesar 13%.
00:40:25 Gas metana yang dihasilkan oleh sapi mencapai 150
miliar galon per harinya, artinya 130 kali lipat lebih banyak
dibanding jumlah yang dihasilkan oleh seluruh umat
manusia. Daruratnya, belum ada pengolahan limbah yang
diterapkan terhadap gas metana dari sapi ini.
51
dapat diketahui act dan purpose film. Dengan menganalisis act, dapat
diketahui aksi apa yang terjadi secara sengaja, baik dari perbuatan maupun
kata-kata. Act sendiri harus berirama dengan scene yang ada, kalau tidak
maka makna dari aksi tersebut akan menghasilkan makna yang berbeda.
suatu aksi tersebut diambil oleh seorang komunikator (Larson, 2010, p. 147-
150).
Maka dari data yang ada dapat diketahui act yang disampaikan pada
gas emisi yang dihasilkan industri peternakan. Sapi menghasilkan gas emisi
yang dihasilkan sapi dengan manusia, sapi memproduksi gas metana 130
gas emisi bagi lingkungan. Gas yang dihasilkan sapi ini menjadi
gas tersebut.
52
mengemukakan data yang diambil dari PBB dan World Bank sebagai
gas metana dan gas emisi yang diproduksi oleh peternakan sapi bagi
menunjukkan data yang telah berkredibilitas dari PBB dan World Bank.
institusionalis, saat ini kita telah hidup dalam borderless world yang di mana
wilayah. Tentu hal ini tidak bisa dicegah seiring dengan kemajuan teknologi
negara dan memfasilitasi kebutuhan global, selain itu juga mampu menjadi
akan lebih terjamin di bawah norma, nilai, dan aturan yang diterapkan dalam
dunia, yakni World Bank dan PBB dalam memberikan penjelasan mengenai
diberikan karena kedua institusi tersebut memegang peran yang kuat dalam
didalam SDG mengelola solusi yang ada dengan 5 target yang terdiri dari 8
indikator. Dari salah satu target tersebut, pada target 13.2, SDG berfokus
negara dalam suatu aturan dan strategi yang disepakati bersama demi
ditaati oleh negara anggotanya. Hal ini masuk dalam visi PBB yang menjaga
menyatakan bahwa dunia masih perlu bekerja keras lebih lagi untuk
mengurangi penggunaan gas emisi sebesar 45% per tahun 2030 dibanding
dengan iklim terpanas sepanjang sejarah dunia. Bahkan pada 2020, emisi
gas dari negara maju yang berkisar 70 negara anggota justru naik hingga
dibawah naungan SDG terdapat 189 negara dan Uni Eropa yang tergabung
setiap anggotanya untuk mencapai target yang ada dalam goals ke-13 ini.
55
Tentu tidak mudah untuk membuat jumlah negara sebanyak itu untuk
sepakat dalam suatu tujuan bersama, jika tanpa peran dari institusi seperti
SDG ini. Di sisi lain, SDG juga telah berhasil mengurangi tingkat gas emisi
yang digunakan oleh negara berkembang sebanyak 6.2% per tahun 2019
untuk dapat mengikuti lajunya anggota untuk mengikuti hukum atau aturan
yang disepakati dalam suatu institusi, perlu diketahui kapasitas dari masing-
kesepakatan.
utama dari gas emisi, justru hanya menyebutkan bahan bakar fosil yang
transportasi. Tentu hal ini sangat berbanding terbalik dengan data yang PBB
berikan di film Cowspiracy. Selain itu, SDG ke-13 ini juga menyatakan bahwa
penyebab perubahan iklim juga karena bencana alam yang secara terus-
Dari sini dapat dianalisis bahwa SDG sebagai institusi telah berhasil
dan solusi masalah dari SDG ke-13 ini. Justru sejak adanya SDG hingga
56
tahun 2020, masalah gas emisi ini malah semakin bertambah dan bahkan
mencetak rekor sejarah dunia dengan 2019 sebagai puncak iklim dunia
terpanas kedua.
adanya hukum dan peran institusi yang dapat mendorong dan meregulasikan
Di sini dapat diketahui SDG pun telah melakukan hal tersebut, salah
satunya dengan mendorong ke-189 negara anggota dan Uni Eropa dalam
NDC, maka membuat para anggotanya menjadi lebih taat lagi dalam
liberalisme, tindakan dari SDG telah berdasarkan dalam tujuan bersama dan
SDG ke-13 dalam menjaga suhu global, SDG sebagai institusi internasional
pemanasan global. Walau langkah yang diambil masih belum secara tegas
Walaupun luas laut jauh lebih besar dari daratan, namun sumber daya
yang diambil dari lautan telah tercemar dan rusak akibat berbagai hal.
dan hasil dari kotoran yang ditimbulkan dari industri peternakan sapi yang
tidak diolah, sehingga mencemari lautan. Berikut scene pada film yang
Tabel 8
Data Dampak Industri Peternakan terhadap Isu Kelautan
Durasi pada Data dari Dampak Industri Peternakan terhadap Isu
Film Kelautan
Cowspiracy
00:20:57 Terdapat .116 pon kotoran yang dihasilkan dari binatang
ternak setiap detiknya di Amerika Serikat.
00:21:22 Industri peternakan berhasil memproduksi 500 nitrogen
yang berujung mematikan zona laut di dunia sebesar
95.000 mil persegi, berdasarkan Dr. Richard Oppenlander.
00:24:22 Data dari Sea Shepherd menyatakan lebih dari 28 miliar
satwa laut telah ditangkap pada tahun 2014, yang
pastinya tidak mudah untuk mengembalikan kondisi dan
populasi laut sebanyak itu dengan cepat.
58
Selain ketersediaan air bersih dan iklim global, laut menjadi korban
Berdasarkan data yang diberikan pada film Cowspiracy terkait rusaknya laut
laut selama ini, baik dari industri peternakan dan juga penangkapan ikan
yang berlebihan.
menganalisis kata kerja yang digunakan komunikator karena dari situ dapat
mendefinisikan aksi apa yang diambil (Larson, 2010, p. 148). Tentu dari
scene yang dikomunikasikan pada film, dapat diketahui makna pesan yang
disampaikan.
sapi yang menjadi limbah laut dan mematikan zona laut. Limbah tersebut
dihasilkan lebih dari seratus pon setiap detiknya di Amerika Serikat, artinya
Selain limbah sapi, film ini juga menuturkan bahwa kehidupan laut
masif satwa laut membuat banyaknya jutaan hiu dan miliaran satwa laut lain
yang tidak sengaja tertangkap setiap tahunnya, bahkan lebih banyak satwa
Eksploitasi ini pun mengancam ekosistem laut karena tidak mudah untuk
meningkat dan diproyeksikan sebesar 9.2 miliar per 2050 (FAO, n.d.). Maka
Sea Shepherd sebagai NGO yang bergerak di bidang kelautan, dan juga
PBB sebagai IGO yang mengatur kedamaian dan keamanan global. Pastinya
ini membuat data yang diberikan semakin konkret karena data yang
dengan memilih Amerika Serikat sebagai negara yang mewakili kasus yang
secara terlihat maupun tidak (Larson, 2010, p. 150). Maka melalui act di atas,
mematikan zona laut, juga bahaya eksploitasi ikan secara masif yang
berbeda, baik NGO, IGO, dan ahli di bidangnya. Serta berusaha untuk
Masalah kelautan ini menjadi hal yang harus segera diatasi oleh PBB
yang berisi jutaan jenis makhluk hidup di dalamnya (UN, 2020, p. 52).
telah dalam penjagaan pada 2019. Selama era Covid-19 ini, aktivitas
61
agar kondisi laut menjadi lebih baik. Di bawah SDG, 97 negara telah sepakat
Di sini terlihat bagaimana salah satu peran dari SDG sebagai institusi
kondisi laut yang sehat. Tanpa adanya badan internasional yang besar
seperti SDG ini, maka seluruh negara akan berfokus pada kepentingan
skala kecil, terutama di era pandemi ini. Menurut SDG, penangkapan ikan
the Context of Food Security and Poverty Eradication (UN, 2020, p. 53).
SDG sendiri telah menyatakan kondisi darurat dari laut global dengan
berbagai masalah yang ada dan usaha yang telah dilakukan dalam laporan
SDG terbarunya (UN, 2021, p. 24) sebagai berikut yang memiliki relevansi
1. Laut memiliki peran vital bagi peradaban manusia yang di mana lebih
laut. Padahal kondisi laut sendiri telah dalam darurat yang di mana
keasaman air.
sehingga tingkat pH air laut terus berkurang dalam 20-30 tahun terakhir.
3. Terjadi peningkatan dari 28% pada 2000 menjadi 44% pada 2020
telah disepakati telah meningkat progresnya dari 3/5 pada 2018 menjadi
4/5 berskala global. Hal ini tentu juga diregulasikan dalam pengawasan
tingkat regional.
5. SDG dibawah PBB telah berhasil membuat 168 negara yang mengikuti
1982 UN Convention on the Law of the Sea. Selain itu, juga terdapat 150
SDG ke-14 dinilai masih tertinggal dari target yang telah ditentukan
(UN, 2021, p. 24). Walau demikian, SDG sebagai suatu institusi internasional
yang telah aktif menyatukan berbagai negara di dunia untuk sepakat dalam
suatu aturan bersama demi tercapainya tujuan dari SDG itu sendiri. Di sisi
lain, SDG ke-14 memiliki relevansi dengan act dan purpose pada film
kebijakan yang telah disepakati setiap anggotanya, SDG perlu mengerti dan
memperhatikan aspek lain seperti kendala ekonomi, politik, dan lainnya. Hal
ini juga diterapkan pada UN Convention on the Law of the Sea, 1994 Part XI
SDG hanya terfokus pada kondisi laut saat ini dan mengarahkan pada solusi
yang sesuai dengan idealisme dan pertimbangan dari SDG, tanpa membuat
masyarakat mengerti penyebab itu semua terjadi. Hal ini keterbalikan dari
peternakan. Isu ini dijelaskan melalui film Cowspiracy melalui scene berikut.
65
Tabel 9
Data Dampak Industri Peternakan terhadap Pengggunaan Lahan dan
Keanekaragaman Hayati
Durasi pada Data dari Dampak Industri Peternakan terhadap
Film Pengggunaan Lahan dan Keanekaragaman Hayati
Cowspiracy
00:14:04 Manusia dan binatang yang dipelihara (baik dari
peternakan dan satwa laut yang diambil) menghasilkan
98% biomassa, sedangkan hanya terdapat 2% biomassa
dari satwa liar. Hal ini dinyatakan oleh Dr. Will Tuttle.
00:31:08 Setiap detiknya, satu hektar dari lahan hutan ditebang
dengan tujuan utamanya untuk industri peternakan. Hal ini
menyebabkan berkurang dan terancamnyanya
keanekaragaman hayati di dunia.
00:32:24 Industri kelapa sawit menyebabkan 26 juta hektar lahan
hutan ditebang, sedangkan industri peternakan
menyebabkan 136 juta hektar.
00:35:03 Berdasarkan Amazon Watch, penyebab utama dari
pengundulan hutan Amazon berlebihan adalah industri
peternakan dan pertanian, terutama industri peternakan
sapi yang membutuhkan produksi kacang kedelai juga.
00:45:35 Untuk memenuhi kebutuhan industri peternakan di
Amerika Serikat dibutuhkan 3.7 miliar hektar lahan hijau,
sedangkan Amerika Serikat hanya memiliki 1.9 miliar
hektar.
00:52:33 Industri peternakan menyebabkan perburuan hewan liar
secara berlebih, dari kuda, anjing hutan, beruang,
predator, dan lainnya akibat keperluan pangan dan lahan.
Sumber: Andersen & Kuhn, 2015.
keanekaragaman hayati, dapat diketahui poin dari act pada film. Kip
peternakan dan pakannya secara berlebihan dalam waktu yang begitu cepat,
yang digunakan untuk industri peternakan berskala global. Hal ini dibuktikan
dari data bahwa industri peternakan memakan lahan 6 kali lipat lebih banyak
Amazon, juga membutuhkan 1.8 miliar hektar lahan hijau yang lebih banyak
Serikat saja.
karena pastinya dengan kebutuhan sebesar itu akan banyak sekali lahan
hijau yang disalahgunakan. Lahan untuk industri peternakan ini bukan hanya
rusaknya rumah bagi berbagai satwa dan fauna. Bahkan juga membuat
67
disengaja hanya untuk diambil lahan dan pangannya. Tentu hal ini akan
Andersen dari data, hanya sebesar 2% biomassa dari satwa liar yang ada di
dunia ini.
mewawancarai Dr. Will Tuttle sebagai pendapat ahli dan Amazon Watch
Andersen.
purpose seperti suatu seni dan kebutuhannya yang diciptakan untuk suatu
tujuan yang baik, maka kebaikan itu menjadi tujuan. Maka, pastinya setiap
kesadaran akan bahaya dan vitalnya dampak yang ditimbulkan oleh industri
melalui film Cowspiracy, tentu SDG menjadi kunci global untuk mengontrol
perkembangan dan data terkait poin ke-15 ini dengan relevansinya terhadap
68
film Cowspiracy yang dapat dilihat dalam laporan yang dibuat oleh Secretary
ekosistem. Maka, perlunya upaya yang jauh lebih besar lagi dalam
tahun terakhir.
4. Pada Februari 2021, SDG berhasil membuat 127 negara untuk menjaga
terakhir.
total 128 negara dan Uni Eropa telah mengenai Access and Benefit
Plant 27, yakni tanaman genetik serta industri pertanian dan peternakan.
Empat target diantaranya seharusnya telah dicapai pada tahun 2020, namun
69
seperti yang disebutkan pada progres dan informasi di atas, target tersebut
gagal dicapai sesuai dengan target waktu yang disepakati bersama karena
2012, p. 127).
dan perdamaian.
menyampaikan dan menjadi solusi sesuai dengan makna pesan film. SDG
peternakan, seperti yang dinyatakan oleh PBB (UN, 2018, p. 8), bahwa
Walau memiliki relevansi dengan makna pesan pada film, SDG belum
seperti yang dinyatakan pada film, salah satunya dengan ideologi Andersen
4.4. Pembahasan
Tidak lama sejak perang dunia pertama berakhir, industri film menjadi
Amerika Serikat sendiri telah menjadi negara adidaya dunia, hingga saat ini
pun masih mendominasi dunia. Film memegang peran besar dalam industri
media massa karena segala informasi yang ditampilkan melalui film dapat
71
ditonton secara masif dan bahkan berulang kali. Misalnya film yang
internet, dan berbagai media massa lainnya. Maka film pun memiliki berbagai
Walaupun porsinya berbeda dengan sekarang yang di mana industri film dari
negara lain juga telah mendunia, seperti India, Korea, Jepang, dan berbagai
negara lainnya. Namun film Cowspiracy sendiri berasal dari Amerika Serikat.
dunia.
yang mencari tahu cara untuk menjaga lingkungan, namun berakhir dengan
Pada setiap bidang yang digali, Andersen menunjukkan data dan hasil
72
Dengan demikian, akan ada victimage yang pada kasus ini industri
peternakanlah yang menjadi pihak yang disalahkan atas dampak dari industri
peternakan itu sendiri, juga pemerintah yang tidak tegas dalam bertindak dan
secara acuh menutupi data yang ada dan tidak memberikan solusi efektif.
suatu masalah dan sumber dari masalah, tentu diperlukan solusi atas
2015).
Di sisi lain, saat ini dunia pun memiliki redeemer lain dalam bentuk
bidang lingkungan hidup dan sosial seperti film Cowspiracy. SDG ke-6, 13,
14, dan 15 memiliki relevansi dengan makna pesan pada film dalam
keanekaragaman hayati.
Jika ditinjau dari asumsi dasar liberalisme (Dugis, 2016, p. 65), SDG
sendiri telah menjadi wadah bagi berbagai negara dunia untuk menyatukan
Seperti yang telah dibahas pada Bab 4.3. dalam setiap progresnya,
diketahui relevansi dari peran SDG sendiri sebagai institusi liberal yang telah
anggota yang memiliki kapasitas berbeda. Maka SDG tidak bisa dengan
kesejahteraan bersama.
Hal ini dapat dilihat melalui rasio dari dramatistic pentad, yakni
sebagai penyumbang utama dari besarnya alokasi air bersih dunia secara
metana dan gas emisi yang tidak dikelola dan telah mengubah iklim dunia
mematikan zona laut dan penangkapan ikan secara masif telah membunuh
dan bahkan institusi besar seperti World Bank dan PBB pun untuk
Adapun tujuan dari film, jika dilihat dari masing-masing poin analisis
untuk menegur NGO dan pemerintah yang telah menutupi fakta untuk
bergerak lebih efektif dan tegas dalam menjaga kondisi lingkungan dan
Di sisi lain SDG yang juga berdiri sejak 2015 memiliki relevansi sebagai
disepakati di awal.
Ditambah, SDG juga memiliki relevansi dengan makna pesan pada film
Cowspiracy. Dari data, dapat diketahui bahwa SDG ke-6, 13, 14, 15 telah
BAB V
5.1. Simpulan
lainnya, matinya zona laut dan miliaran satwa laut yang secara tidak sengaja
menunjukkan kredibilitas yang diambil dari berbagai organisasi dan para ahli
peternakan tersebut.
karena telah menutupi data dan secara tidak efektif menyelesaikan isu
bergerak demi mencapai SDG ke-6, 13, 14, dan 15. Berbeda dengan
menjadi vegan.
aspek lain bagi seluruh negara anggotanya. Maka SDG hanya menghimbau
5.2. Saran
berikut:
1. Seluruh pembaca lebih kritis dalam menilai suatu organisasi atau pun
79
film pun tidak ditutupi. Dengan demikian, audiens dari film akan merasa
percaya akan data yang diberikan, juga mengetahui solusi dari masalah
tersebut.
REFERENSI
About the film. (n.d.). Diperoleh pada Mei 10, 2021 dari
https://www.cowspiracy.com/about
Andreas. (2015). Cowspiracy wins eco film fest audience choice award.
Diperoleh pada Mei 10, 2021 dari
https://whileyouweresleeping.wordpress.com/2015/04/09/Cowspiracy-
wins-eco-film-fest-audience-choice-award/
Cinema politica’s 2015 audience choice award winner is…. (2016). Diperoleh
pada Mei 10, 2021 dari
https://www.cinemapolitica.org/blog/network/2015-audience-choice-
winner
Griffin, E. (2012). A first look at communication theory (8th ed.). New York,
NY: McGraw-Hill.
Heren, R. V. (2012). The science of animal agriculture (4th ed.). New York,
NY: Delmar Cengage Learning.
Keeling, L., Tunon, H., Antillon, G., Berg, C., Jones, M., Stuardo, L.,
…Swanson, J. (2019). Animal welfare and the united nations
Sustainable Development Goals. Frontiers in Veterinary Science,
6(336), 1-12. doi:10.3389/fvets.2019.00336
Pabian, S., Hudders, L., Poels, K., Stoffelen, F., & Becker, C. J. S. D. (2020).
Ninety minutes to reduce one’s intention to eat meat: a preliminary
82
Roser, M., Ritchie, H., & Ospina, E. O. (2019, Mei). World population growth.
Diperoleh pada Oktober 12, 2020 dari
http://www.fao.org/docrep/010/a0701e/a0701e00.HTM
Steinfeld, H., Gerber, P., Wassenaar, T., Castel, V., Rosales, M., & Haan,
C.d. (2006). Livestock’s long shadow. Roma, Italy: Food and
Agriculture Organization of the United Nations.
UN. (2018). Economic and social council. Diperoleh pada Mei 10, 2021 dari
https://www.un.org/ga/search/view_doc.asp?symbol=E/HLS/2018/1&L
ang=E
UN. (2021). Progress towards the sustainable goals. Diperoleh pada Mei 20,
2021 dari
https://sustainabledevelopment.un.org/content/documents/27610SG_
SDG_Progress_report_2021.pdf
UNFCCC. (2011). Fact sheet: climate change science - the status of climate
change science today. Diperoleh pada Oktober 12, 2020 dari
https://unfccc.int/files/press/backgrounders/application/pdf/press_facts
h_science.pdf
Worm, B., Barbier, E. B., Beaumont, N., Duffy, J. E., Folke, C., Halpern, B.
S., …Watson, R. (2006). Impacts of biodiversity loss on ocean
ecosystem services. Science, 314(5800), 787-790.
doi:10.1126/science.1132294.
Genre : Dokumenter
Durasi : 90 menit
Pemeran :
1. Kip Andersen
34. William Potter (Jurnalis dan penulis ‘Green is the New Red’)