Anda di halaman 1dari 7

UNDANG-UNDANG

NOMOR 24 TAHUN 2003


TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI
& PERUBAHANNYA
ACHMAD REZA WAHYUDI
Undang-Undang No 24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi
telah mengalami 3 kali perubahan

Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 2014 tentang Undang-Undang
Undang-Undang Penetapan Pemerintah Pengganti Nomor 7 Tahun 2020 tentang
Nomor 8 Tahun 2011 tentang Undang-Undang Nomor 1 Tahun Tentang Perubahan Ketiga Atas
Perubahan Atas Undang-Undang 2013 Tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 24 Tahun
Nomor 24 Tahun 2003 Tentang Atas Undang-Undang Nomor 24 2003 Tentang Mahkamah
Mahkamah Konstitusi Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi
Konstitusi
Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 24
Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi

DASAR PERTIMBANGAN PERUBAHAN


bahwa Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu pelaku kekuasaan kehakiman yang merdeka mempunyai peranan
penting guna menegakkan konstitusi dan prinsip negara hukum sesuai dengan kewenangan dan kewajibannya sebagaimana
ditentukan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
bahwa Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi sebagian sudah tidak sesuai lagi dengan
perkembangan kebutuhan hukum masyarakat dan kehidupan ketatanegaraan;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Undang-Undang
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi
Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 24
Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi

Pasal 1 angka 2 diubah dan ditambah 1 (satu) angka, yakni angka 4, Pasal 4 ayat (3) diubah, di antara ayat (3) dan ayat (4)
disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (3a), di antara ayat (4) dan ayat (5) disisipkan 8 (delapan) ayat, yakni ayat (4a) sampai
dengan ayat (4h); Ketentuan Pasal 6 diubah Di antara Pasal 7 dan Pasal 8 disisipkan 2 (dua) pasal, yakni Pasal 7A dan Pasal
7B Ketentuan Pasal 8 diubah Penjelasan Pasal 10 diubah Ketentuan Pasal 15 diubah Pasal 16 dihapus. Ketentuan Pasal 23
diubah Ketentuan Pasal 26 diubah Di antara BAB IV dan BAB V disisipkan 1 (satu) bab Ketentuan lebih lanjut mengenai
susunan, organisasi, dan tata beracara persidangan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi diatur dalam Peraturan
Mahkamah Konstitusi. Ketentuan Pasal 32 Di antara Pasal 33 dan Pasal 34 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 33A Ketentuan
Pasal 34 ayat (3) diubah dan setelah ayat (3) ditambah 1 (satu) ayat, yakni ayat (4) Di antara ayat (1) dan ayat (2) Pasal 35
disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (1a) Di antara Pasal 35 dan Bagian Keempat Bab V disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal
35A Ketentuan Pasal 41 ayat (1) diubah dan ditambah 1 (satu) ayat, yakni ayat (4), sehingga Pasal 41 Di antara Pasal 42 dan
Pasal 43 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 42A Di antara Pasal 45 dan Pasal 46 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 45A
Di antara Pasal 48 dan Pasal 49 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 48A Pasal 50 dihapus. Di antara Pasal 50 dan Pasal 51
disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 50A, Di antara Pasal 51 dan Pasal 52 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 51A Di antara
ayat (2) dan ayat (3) Pasal 57 disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (2a), sehingga Pasal 57 Ketentuan Pasal 59 diubah Ketentuan
Pasal 60 diubah Pasal 65 dihapus. Pasal 79 diubah Ketentuan Pasal 87 diubah
Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penetapan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 24
Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi
DASAR PERTIMBANGAN PERUBAHAN
a. bahwa berdasarkan Pasal 24C ayat (5) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, hakim konstitusi
harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, dan negarawan yang menguasai konstitusi dan
ketatanegaraan serta tidak merangkap jabatan sebagai pejabat negara;
b. bahwa untuk menyelamatkan demokrasi dan negara hukum Indonesia serta untuk mengembalikan kewibawaan dan
kepercayaan masyarakat terhadap Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga negara yang menjalankan fungsi menegakkan
Undang-Undang Dasar, Presiden telah menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2013 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, terutama
terhadap ketentuan mengenai syarat dan tata cara seleksi, pemilihan, dan pengajuan calon hakim konstitusi serta
pembentukan majelis kehormatan hakim konstitusi;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Undang-
Undang tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi Menjadi Undang-Undang;
Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penetapan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 24
Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi

ketentuan mengenai syarat dan tata cara seleksi, pemilihan,


dan pengajuan calon hakim konstitusi serta pembentukan
majelis kehormatan hakim konstitusi
Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2020 tentang Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi

DASAR PERTIMBANGAN PERUBAHAN


Beberapa ketentuan dalam UU Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi
sebagaimana telah beberapa kali diubah yaitu dengan UU Nomor 8 Tahun 2011
tentang Perubahan atas UU Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi dan
dengan UU Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penetapan Perpu Nomor I Tahun 2013
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang
Mahkamah Konstitusi Menjadi UU sudah tidak sesuai dengan perkembangan
kebutuhan hukum masyarakat dan kehidupan ketatanegaraan sehingga perlu diubah.

Undang-undang ini mengatur mengenai beberapa perubahan terkait


dengan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi,
persyaratan menjadi hakim konstitusi, pemberhentian hakim konstitusi,
dan batas usia pensiun hakim konstitusi

Anda mungkin juga menyukai