Anda di halaman 1dari 5

Kualitas, Suhu, Kecerahan, Dan Salinitas Air Laut

Berikut ini adalah kualitas, suhu, kecerahan dan salinitas air laut yang perlu kita ketahui
bersama.

Kualitas Air Laut


Kualitas air laut ditentukan oleh konsentrasi bahan kimia terlarut dalam air.
Permasalahan kualitas air dapat ditimbulkan oleh proses alamiah maupun akibat ulah
manusia. Misalnya, pencemaran air laut akibat limbah industri, rumah tangga,
pertanian, buangan minyak, dan tingginya kadar muatan tersuspensi karena erosi.

Suhu atau Temperatur Air Laut


Temperatur atau suhu air laut, di suatu tempat ditentukan oleh besar kecilnya
pemanasan matahari, letak lintang geografis tempat itu, dan keadaan angin. Suhu
permukaan laut di bumi  ini berbeda-beda. Pada daerah lintang pertengahan, suhu
permukaan laut berkisar antara 5°C sampai 18°C. Di laut-laut tropika sampai. 30°C
(misalnya di Teluk Mexico dan Laut Tiongkok).

Di laut-laut pinggir yang tertutup dapat mencapai suhu 33°C. Suhu air laut tidak begitu
tinggi waktu pemanasan dan tidak begitu dingin waktu pend inginan. Karena itu pula
amplitudo suhu harian maupun amplitudo suhu tahunan air laut kecil. Hal tersebut
disebabkan sebagian panas matahari digunakan untuk penguapan air laut, panas
matahari menembus air laut sampai sedalam ± 50 m, air laut bergerak dan mengkilap
sehingga berfungsi sebagai cermin yang memantulkan sinar matahari.

Besar kecilnya, pemanasan matahari merupakan faktor utama yang menentukan suhu
air di suatu tempat. Akan tetapi, faktor angin tak boleh dilupakan. Angin selalu
memindahkan udara panas dan dingin. Angin panas membawa panas ke daerah dingin
dan menaikkan suhu di tempat yang didatangi, demikian pula sebaliknya.

Kecerahan Air laut


Kecerahan atau warna air laut tergantung pada zat-zat organik maupun anorganik yang
ada di laut. Wama air laut ada beberapa macam karena beberapa sebab berikut.

1. Pada umumnya lautan berwarna biru, hal ini disebabkan oleh sinar matahari
yang bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebih banyak daripada sinar
lain.
2. Warna kuning, karena dasamya terdapat lumpur kuning, misalnya: Sungai
Kuning di Cina (Sungai Huang).
3. Wama hijau karena adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai yang
memantulkan warna hijau dan karena adanya plankton-plankton dalam jumlah
besar.
4. Warna putih, karena permukaannya selalu tertutup es, misalnya laut di Kutub
Utara dan Selatan.
5. Warna ungu, karena adanya orgariisme kecil yang mengeluarkan sinar-sinar
fosfor, rnisalnya Laut Ambon.
6. Warna hitam, karena di dasarnya terdapat lumpur hitam, misalnya Laut Hitam.
7. Warna merah, karena banyaknya binatang-binatang kecil berwarna merah yang
terapunga pung, misalnya Laut Merah.

Salinitas Air Laut


Salinitas atau kadar garam air laut ialah banyaknya garam (dinyatakan dengan gram)
yang terdapat dalam satu liter air laut. Garam di laut berasal dan hasil-hasil pelapukan
di daratan. Hasil-hasil pelapukan mi mengandung bermacam-macam garam, yang oleh
air surlgai dilarutkan, dihanyutkan, serta dibawa ke laut. Hampir di setiap tempat laut
memiliki salinitas (kadar garam) antara 33% hingga 37%. Pada air laut dalam, nilai
salinitasnya antara 34,5% dan 35%. Rata-rata salinitas air laut adalah 35%.

Menurut Clarke, di dalam air laut terdapat larutan garam seperti:

1. kalsium karbonat (CaCO3) : 0,34% 5) magnesium sulfat (MgSO4) : 4,74%


2. magnesium bromida (MgBr2) : 0,22% 6) magnesium kiorida (MgC12) :10,88%
3. kalium sulfat (K2S04) : 2,64% 7) natrium klorida (NaC1) : 77,78%
4. kalsium sulfat (CaSO4) : 3,60%
Perubahan kadar garam di laut tidak besar. Hal ini disebabkan oleh kecilnya proses
penguapan bila dibandingkan dengan isi air laut tersebut. Besar kecilnya kadar garam
di laut ditentukan oleh faktor-faktor berikut.

1. Banyak sedikitnya air yang berasal dan gletser.


2. Besar kecilnya curah hujan di tempat tersebut.
3. Besar kecilnya penguapan di tempat tersebut.
4. Besar kecilnya atau banyak sedikitnya sungai yang bermuara di tempat tersebut.
Sumber Pustaka: Erlangga

Kualitas, Suhu, Kecerahan, Dan Salinitas Air Laut


Berikut ini adalah kualitas, suhu, kecerahan dan salinitas air laut yang perlu kita ketahui
bersama.

Kualitas Air Laut


Kualitas air laut ditentukan oleh konsentrasi bahan kimia terlarut dalam air.
Permasalahan kualitas air dapat ditimbulkan oleh proses alamiah maupun akibat ulah
manusia. Misalnya, pencemaran air laut akibat limbah industri, rumah tangga,
pertanian, buangan minyak, dan tingginya kadar muatan tersuspensi karena erosi.

Suhu atau Temperatur Air Laut


Temperatur atau suhu air laut, di suatu tempat ditentukan oleh besar kecilnya
pemanasan matahari, letak lintang geografis tempat itu, dan keadaan angin. Suhu
permukaan laut di bumi  ini berbeda-beda. Pada daerah lintang pertengahan, suhu
permukaan laut berkisar antara 5°C sampai 18°C. Di laut-laut tropika sampai. 30°C
(misalnya di Teluk Mexico dan Laut Tiongkok).
Di laut-laut pinggir yang tertutup dapat mencapai suhu 33°C. Suhu air laut tidak begitu
tinggi waktu pemanasan dan tidak begitu dingin waktu pend inginan. Karena itu pula
amplitudo suhu harian maupun amplitudo suhu tahunan air laut kecil. Hal tersebut
disebabkan sebagian panas matahari digunakan untuk penguapan air laut, panas
matahari menembus air laut sampai sedalam ± 50 m, air laut bergerak dan mengkilap
sehingga berfungsi sebagai cermin yang memantulkan sinar matahari.

Besar kecilnya, pemanasan matahari merupakan faktor utama yang menentukan suhu
air di suatu tempat. Akan tetapi, faktor angin tak boleh dilupakan. Angin selalu
memindahkan udara panas dan dingin. Angin panas membawa panas ke daerah dingin
dan menaikkan suhu di tempat yang didatangi, demikian pula sebaliknya.

Kecerahan Air laut


Kecerahan atau warna air laut tergantung pada zat-zat organik maupun anorganik yang
ada di laut. Wama air laut ada beberapa macam karena beberapa sebab berikut.

1. Pada umumnya lautan berwarna biru, hal ini disebabkan oleh sinar matahari
yang bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebih banyak daripada sinar
lain.
2. Warna kuning, karena dasamya terdapat lumpur kuning, misalnya: Sungai
Kuning di Cina (Sungai Huang).
3. Wama hijau karena adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai yang
memantulkan warna hijau dan karena adanya plankton-plankton dalam jumlah
besar.
4. Warna putih, karena permukaannya selalu tertutup es, misalnya laut di Kutub
Utara dan Selatan.
5. Warna ungu, karena adanya orgariisme kecil yang mengeluarkan sinar-sinar
fosfor, rnisalnya Laut Ambon.
6. Warna hitam, karena di dasarnya terdapat lumpur hitam, misalnya Laut Hitam.
7. Warna merah, karena banyaknya binatang-binatang kecil berwarna merah yang
terapunga pung, misalnya Laut Merah.

Salinitas Air Laut


Salinitas atau kadar garam air laut ialah banyaknya garam (dinyatakan dengan gram)
yang terdapat dalam satu liter air laut. Garam di laut berasal dan hasil-hasil pelapukan
di daratan. Hasil-hasil pelapukan mi mengandung bermacam-macam garam, yang oleh
air surlgai dilarutkan, dihanyutkan, serta dibawa ke laut. Hampir di setiap tempat laut
memiliki salinitas (kadar garam) antara 33% hingga 37%. Pada air laut dalam, nilai
salinitasnya antara 34,5% dan 35%. Rata-rata salinitas air laut adalah 35%.

Menurut Clarke, di dalam air laut terdapat larutan garam seperti:

1. kalsium karbonat (CaCO3) : 0,34% 5) magnesium sulfat (MgSO4) : 4,74%


2. magnesium bromida (MgBr2) : 0,22% 6) magnesium kiorida (MgC12) :10,88%
3. kalium sulfat (K2S04) : 2,64% 7) natrium klorida (NaC1) : 77,78%
4. kalsium sulfat (CaSO4) : 3,60%

Perubahan kadar garam di laut tidak besar. Hal ini disebabkan oleh kecilnya proses
penguapan bila dibandingkan dengan isi air laut tersebut. Besar kecilnya kadar garam
di laut ditentukan oleh faktor-faktor berikut.

1. Banyak sedikitnya air yang berasal dan gletser.


2. Besar kecilnya curah hujan di tempat tersebut.
3. Besar kecilnya penguapan di tempat tersebut.
4. Besar kecilnya atau banyak sedikitnya sungai yang bermuara di tempat tersebut.
Sumber Pustaka: Erlangga
https://tugassekolah.co.id/2020/10/kualitas-suhu-kecerahan-dan-salinitas.html

Anda mungkin juga menyukai