Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KELOMPOK 4 WSBM

Disusun Oleh:

1. Artesya Juliana Saragih (C021211085)


2. Prajna Paramitha (C021211090)
3. Muh. Raihan Zaki (C021211097)
4. Putri Ramadhani Al Imran (C021211102)
5. Andi Izza Nour Hafifah (C021211109)
6. Ghina Anisah Awra (C021211114)

Kelas Psikologi C 2021


Fakultas Kedokteran
UNIVERSITAS HASANUDDIN

Page | i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. Karena, atas limpahan
berkah, rahmat, dan kasih sayangnya-lah, sehingga kami dapat
menyelesaikan sebuah makalah kelompok ini dengan tema “kebudayaan
Maritim” dan dengan hasil karya bersama ini, kami harap Makalah ini bisa
digunakan dengan baik, serta bisa membantu teman-teman dalam
memahami materi, atau menambah wawasan-nya terkait dengan kebudayaan
Maritim

Kami. Selaku tim penyusun, berharap Makalah ini, bisa menjadi


refereni tambahan. Dikarenakan, kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam pengerjaan makalah ini. Maka dari itu, kritik, saran, serta umpan
balik akan sangat kami harapkan dari para pembaca setelah membaca
makalah ini, sehingga bisa membantu kami untuk lebih berkembang dalam
pembuatan makalah kedepannya

Makassar, 17 Oktober 2021

Tim Penyusun
(Kelompok 4)

Page | ii
Daftar Isi :
Sampul.................................................................................................... i

Kata Pengantar...................................................................................... ii

Daftar Isi................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................ 2
1.3 Tujuan................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN (Kebudayaan Maritim).............................. 3


1. Konsep Sistem Teknologi.................................................... 3
2. Realita Sistem Teknologi dalam budaya Maritim................ 3
3. Masalah dan Solusi............................................................... 5

BAB III PENUTUP............................................................................... 8


Kesimpulan ............................................................................................. 8
Daftar Pustaka......................................................................................... 8

Page | iii
BAB I
Pendahuluan

1. I Latar Belakang
Istilah maritim berasal dari bahasa Inggris yaitu maritime, yang berarti
navigasi, maritim atau bahari. Dari kata ini kemudian lahir istilah maritime
power yaitu negara maritim atau negara samudera. Pemahaman maritim
merupakan segala aktivitas pelayaran dan perniagaan/perdagangan yang
berhubungan dengan kelautan atau disebut pelayaran niaga, sehingga dapat
disimpulkan bahwa maritim adalah terminologi kelautan dan maritim
terminologi kelautan dan maritime
Budaya atau kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki oleh kelompok orang atau masyarakat yang diwariskan dari
generasi kegenerasi. Budaya sendiri, terbentuk dari dasar kebiasaan yang
rumit, seperti sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karyaseni. bahasa, seba
gaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia,
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya sebagai warisan genetis
Melihat keberpihakan negara terhadap dunia maritim pun masih lemah.
Meski Departemen Kelautan dan Perikanan sudah dibentuk namun fokus
pembangunan negara ini masih berfokus di sektor “darat”. Bahkan sejumlah
kalangan masih menganggap sektor kelautan merupakan sebuah beban
dibandingkan sebuah aset berharga, menjadi latar belakang kelompok kami
untuk menyusun makalah ini.
Hal ini, agar masyarakat tidak hanya menggntungkan harapan pekerjaan
pada sektor darat saja, tetapi juga dalam sektor laut, demi menunjang
Indonesia menjadi poros Maritim dunia sebagaimana, budaya maritim
menjadi dasar dalam pembentukan elemen elemen pertahanan maritim di
Indonesia.

Page | 1
1. II Rumusan Masalah
 Apa saja realita sistem teknologi dalam kebudayaan Maritim?
 Apa saja masalah yang timbul dari sistem teknologi dalam
kebudayaan maritim?
 Apa solusi untuk permasalahan tersebut?

1. III Tujuan pembuatan Makalah


 Mengajak pembaca untuk memahami konsep dari sistem
teknologi dalam budaya maritim
 Untuk menginformasikan kepada pembaca mengenai realita,
masalah, dan solusi sistem teknologi dalam budaya maritim
 Untuk menganalisa masalah dan solusi yang mungkin dilakukan
dalam permasalahan teknologi dalam budaya kemaritman

Page | 2
BAB II
Kebudayaan Maritim
(Sistem Teknologi)
Salah satu perbedaan utama antara budaya masyarakat maritim dan
pertanian, yang sekaligus merupakan keunikan yang mengejutkan, adalah
kompleksitas spesies/bentuk dan keragaman teknologi yang digunakan.
Kompleksitas jenis dan variasi teknologi kelautan menunjukkan adanya
perbedaan antara wilayah etnis dengan wilayah etnis lain di dunia. Beberapa
faktor yang berkontribusi terhadap keragaman dan keragaman teknologi
maritim antara lain kreativitas dan inovasi lokal, sifat elemen teknologi
maritim yang menyebar dengan cepat, dan sikap terbuka masyarakat
maritim untuk merespon perubahan eksternal.

1. Realitas Sistem teknologi kebudayaan maritime


Digitalisasi kebudayaan merupakan suatu konsep pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi dalam meningkatkan daya guna
dalam bidang kebudayaan. Digital adalah sesuatu yang berhubungan
dengan angka dan penomoran untuk sistem tertentu. Namun, untuk
pengertian teknologi sendiri adalah metode ilmiah atau cara untuk
mencapai tujuan kehidupan yang diperlukan untuk kenyamanan dan
kelangsungan hidup masyarakat. Berdasarkan pengertian tersebut,
dapat disimpulkan bahwa teknologi digital adalah suatu hal yang
hanya menggunakan komputerisasi atau format yang dapat dibaca
oleh komputer yang modern dan tidak lagi menggunakan atau
memakai tenaga manusia. Budaya digital merupakan hasil pemikiran,
kreativitas, dan cipta karya masyarakat dalam menggunakan teknologi
internet. Perkembangan budaya digital sangat ditentukan oleh
kemampuan dari masyarakat mengenai pengetahuan dan teknologi
digital. Pada dasarnya, teknologi digital telah mengubah cara
masyarakat dalam berinteraksi dengan sesama, dengan media dan
muatannya, atau hal lainnya yang berkaitan dengan budayanya.

Page | 3
Sebagai contoh yang pertama yaitu dahulu masyarakat menerapkan
budaya hiburan melewati Seni daerah dan tradisional serta seni
nusantara yang dilihat secara langsung. Namun, ketika teknologi
digital berkembang di Indonesia, beberapa media seperti televisi yang
dapat menampilkan siaran seni tradisional, komputer permainan dan
apapun yang berkaitan dengan budaya hiburan sangat mempengaruhi
kehidupan masyarakat sehari-hari yang bersifat menghibur. Namun,
pada akhirnya bisa menimbulkan dampak negatif yaitu penggunaan
budaya hiburan ini dapat menentukan ekonomi moral dan sejauh mana
identidas anggota rumah tangga dari sebuah keluarga.
Tidak hanya itu, dampak yang kedua adalah cara berkomunikasi
masyarakat terhadap sesama. Dengan adanya teknologi digital di
Indonesia, masyarakat yang dulunya berkomunikasi menggunakan
surat atau mengirim pesan singkat SMS, sekarang terbiasa
berkomunikasi lewat e-mail atau media sosial lainnya tanpa batas
ruang dan waktu. Namun, hal ini juga bisa menimbulkan dampak
negatif bagi masyarakat yaitu membuat masyarakat jarang menjalin
komunikasi tatap muka sehingga bisa menjauhkan diri dari orang
sekitar.
Selain itu, cara berpakaian juga menimbulkan dampak positif yang
berpengaruh pada kebudayaan. Sekarang cara berpakaian yang sedang
trend dikalangan anak muda adalah gaya yang lebih modern dan bisa
menjangkau berbagai kalangan yang harus disesuaikan dengan
pakaian yang layak digunakan di Indonesia. Berbagai contoh trend
berpakaian bisa diakses dari Smarthphone melalui Internet seperti
media sosial. Akan tetapi, hal ini juga dapat memberikan dampak
negatif yaitu tidak sesuainya cara berpakaian dengan budaya
Indonesia seperti memakai bikini saat berenang dipantai kemudian
mengumbar photo serta video ke media sosial yang dapat
menimbulkan ketidaknyamanan bagi yang melihat postingan tersebut.

Page | 4
2. Masalah dan Solusi Sistem Teknologi Masyarakat Maritim
 Indonesia saat ini menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN,
dimana perdagangan serta tenaga kerja antar negara semakin terbuka
dan persaingan dalam menjalankan usaha atau mencari pekerjaan
semakin meningkat. Selain itu, perkembangan teknologi juga
berkembang pesat yang dimana jikatidak bisa
mengikutiperkembangan,kemungkinan besar akan ketinggalan.
Namun, masyarakat nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan, serta
produsen garam yang merupakan kelompok terbesar masyarakat
Indonesia masih terlalu nyaman dengan keterampilan yang mereka
warisi secara turun temurun, menggunakan cara tradisional yang di
mana akan memperlambat, seharusnya dengan adanya perkembangan
zamaninovasi serta teknologi bisa membuatnya lebih modern sehingga
dapatmenambah nilai bisnis atau usahanya.
Untuk menyikapi hal ini, dari awal tahun 2017, Kementerian Kelautan
dan Perikanan menggabungkan Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BPSDM) dan Badan Penelitian dan Pengembangan
(Balitbang) Kelautan dan Perikanan yang bertujuan agar aktivitas riset
bisa berkembang menjadi lebih maju dan dapat diaplikasikan dalam
pengembangan kapasitas masyarakat maritim dengan diseminasi
massal IPTEK melalui berbagai kegiatan entah itu pendidikan,
pelatihan dan penyuluhan dalam satu tempat. Inovasi yang mereka
berikan kepada anak-anak nelayan diharapkan mampu diterapkan di
kampung halamannya, yang dimana akan mendorong peningkatan
teknologi untuk komunitas nelayan, pembudidaya pengolah ikan dan
penambak garam. Selain itu, orangtua dan pelaku usaha ekonomi
sangatmembutuhkan peningkatan pelatihan agar para pelaku usaha di
sektor kelautan dan perikanan memiliki sertifikat kompetensi serta
dapat bersaing dan menangkal serbuan dari tenaga kerja asing.
 isu (tahun 2016) tentang batalnya program pemerintah memberi
bantuan pengadaan 1.000 kapal nelayan berbobot mati di atas 30 GT,

Page | 5
karena Komisi IV DPR tidak setuju dan mendesak pemerintah agar
memprioritaskan yang berukuran lebih kecil (tradisional). Hal ini
sebagai upaya mencegah perubahan sosial masyarakat nelayan.
Namun menjadi kurang bijak jika penolakan tersebut menentang
inovasi teknologi guna meningkatkan kemampuan tangkap. Masalah
ini berkaitan dengan proses modernisasi, tidak saja berkaitan dengan
proses perubahan yang menyangkut tradisi dan sosial budaya
masyarakat pesisir, tetapi juga disebabkan oleh kondisi dan iklim
perekonomian yang diciptakan pemerintah seperti apa.
 Pada sisi lain, soal kisruh garam impor yang terjadi akhir-akhir ini.
Sebagian besar masyarakat mempertanyakan kenapa Indonesia yang
lautnya luas masih mengimpor garam. Catatan menunjukkan,
tingginya impor garam sebesar 1,8 juta ton (data tahun 2017)
disebabkan, antara lain, produksi garam nasional 100 persen masih
mengandalkan panas matahari. Proses produksi garam nasional yang
masih sangat tradisional tersebut menjadi pemicu rendahnya produksi
garam nasional. Sampai saat ini tidak dikembangkan teknologi tepat
guna dan ekonomis yang dapat diaplikasikan oleh para petambak
garam. Akibatnya, produksi garam nasional masih sangat tergantung
pada kondisi cuaca, kalau panas matahari cukup, produksi garam
meningkat dan sebaliknya.
Seharusnya sejak lama pemerintah dan perguruan tinggi dapat
mengembangkan berbagai teknologi tepat guna dan ekonomis bagi
para petani garam. Namun hal itu hanya berhenti di angan-angan.
Bahkan kita juga tidak tahu, sebenarnya di kalangan akademisi dan
birokrasi, apakah ada ahli garam di Indonesia? Jika jawabannya
banyak yang tidak tahu, lantas bagaimana dapat memacu teknologi
untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya.
Teknologi memang merupakan stimulan untuk meningkatkan
produksi pengelolaan sumber daya alam, tetapi harus dipahami bahwa
stimulan itu memiliki makna sebagai fungsi terwujudnya struktur

Page | 6
sosial dan budaya baru dalam eksistensi masyarakat itu sendiri.
Teknologi dapat dijadikan sebagai suatu pusat orientasi dan titik
penting untuk memenuhi bagaimana berlangsungnya proses dan
mekanisme perkembangan yang terjadi.
Fungsi teknologi bagi struktur masyarakat pesisir adalah
memantapkan struktur baru sebagai akibat dari transformasi struktur
lama, dimana stuktur lama yang tidak fungsional lagi digantikan
kedudukannya oleh komponen struktur yang lebih sesuai dengan pola-
pola nilai yang adaptif. Struktur baru yang mewarnai kehidupan
masyarakat nelayan misalnya, terutama berkaitan dengan penguasaan
dan pemanfaatan teknologi kapal yang besar dan alat-alat tangkap
baru. Mereka yang menguasai, memanfaatkan, dan memiliki teknologi
baru dengan segala perangkatnya menduduki posisi-posisi baru dalam
struktur masyarakat, dan mereka ini tentu saja memainkan peranan-
peranan sosial tertentu sesuai dengan tuntutan statusnya yang baru.
Tetapi perubahan status itu melalui suatu proses peralihan nilai
budaya yang apabila tidak dikendalikan akan mengakibatkan konflik
horisontal maupun vertikal.
Inovasi teknologi identik dengan terminologi “modernisasi”. Menurut
Ralph Linton (1986), pengertian modernisasi mencakup suatu
transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pra-
modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola-pola
ekonomis dan politis yang menandai negara-negara yang stabil.
Modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan social terarah yang
didasarkan pada suatu perencanaan. Dari pengertian ini, apabila
dikaitkan dengan kondisi masyarakat nelayan, berarti modernisasi
merupakan proses menciptakan masyarakat nelayan yang maju, aman,
dan sejahtera; selalu siap sedia menghadapi kemajuan teknologi dan
perubahan sosial dengan kemampuan yang selaras dan seimbang

Page | 7
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Kompleksitas jenis dan variasi teknologi kelautan menunjukkan
adanya perbedaan antara wilayah etnis dengan wilayah etnis lain di dunia.
teknologi digital adalah suatu hal yang hanya menggunakan komputerisasi
atau format yang dapat dibaca oleh komputer yang modern dan tidak lagi
menggunakan atau memakai tenaga manusia. Budaya digital merupakan
hasil pemikiran, kreativitas, dan cipta karya masyarakat dalam
menggunakan teknologi internet. Perkembangan budaya digital sangat
ditentukan oleh kemampuan dari masyarakat mengenai pengetahuan dan
teknologi digital. Pada dasarnya, teknologi digital telah mengubah cara
masyarakat dalam berinteraksi dengan sesama, dengan media dan
muatannya, atau hal lainnya yang berkaitan dengan budayanya.

Daftar Pustaka
Putri. V. K. M. (2021) Dampak Kemajuan Teknologi di Bidang Sosial dan
Budaya
Widjaja, S. (2019). Membangun Masyarakat Maritim Modern Berbasis
Pada Inovasi Teknologi.E-Book Transformasi budaya Maritim
berbasis Inovasi Teknologi
Darmawan. (2019). Teknologi untuk Masyarakat Pesisir. Blog Persatuan
purnawirawan Angkatan Laut
Sitokdana M. N. N (2015) Digitalisasi Kebudayaan Di Indonesia
Putri. P (2015) Teknologi Digital dan Kebudayaan
Ahmad. M. (2007). Zteknologi Bahari Melayu Riau.Makalah
Makalah WSBM Kebudayaan Maritim

Page | 8

Anda mungkin juga menyukai