Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN UMPAN BALIK SISWA

NAMA GURU : Sadiyanto, S.Pd


MAPEL : Bahasa Indonesia

Secara profesional guru bertanggung jawab atas keberhasilan para siswanya


menuju tujuan yang diharapkan. Tidak seorangpun guru menginginkan siswanya
gagal dalam meraih prestasi. Tidak ada guru yang senang siswanya mengalami
kegagalan. Kegagalan belajar siswa bukan cuma kerugian bagi yang bersangkutan,
tetapi juga kerugian bagi guru dan orang tua. Berbekal ilmu, guru berdaya upaya agar
tidak ada seorang siswapun yang mengalami kegagalan dalam belajar. Salah satunya
dengan cara memberikan umpan balik dalam pembelajaran.
Umpan balik ialah komentar guru terhadap hasil pekerjaan siswa. Komentar ini
dapat dilakukan secara tertulis pada pekerjaannya atau secara lisan, langsung kepada
siswa yang bersangkutan. Selain dari guru, umpan balik dapat juga diperoleh siswa
dari temannya yang lain. Pada prinsipnya, harus dapat meningkatkan proses
pembelajaran. Dengan adanya umpan balik diharapkan :
1. Siswa terangsang untuk lebih giat belajar karena pekerjaannya dihargai.
2. Setelah siswa mendapaat saran atau komentar, para siswa paham akan kekurangan
pada pekerjaannya dan segera berkeinginan memperbaikinya.
3. Guru segera dapat melihat kekurangan perencanaan program dan pelaksanaan
pembelajaran dirinya dan berusaha meningkatkan kemampuannya.

Kapan dan dimana guru memberikan umpan balik?


a. Pada Hasil Tes (Ulangan)
Tes (ulangan yang diberikan pada siswa pada akhir pelajaran, ulangan harian, ulangan
tengah semester atau ulangan semester) ada juga dijadikan kesempatan untuk
memberikan umpan balik terhadap siswa,guru,dan orang tua siswa.
b. Di dalam kelas
Waktu proses pembelajaran berlangsung, guru hendaknya mengamati kegiatan siswa.
Pada saat ini umpan balik dapat dilakukan sebagai berikut :
1) Ketika siswa mengajukan pertanyaan, biasakan janganlah langsung dijawab oleh
guru,
beri kesempatan siswa lainya untuk memberikan jawaban atau untuk didiskusikan
dengan teman temannya. Komentar datang dari berbagai pihak sehingga terjadi
pembicaraan antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa. Dengan diskusi
semacam ini, siswa yang bertanya akan mengetahui bagaimana cara
pemecahannya.
2) Pada waktu diskusi berlangsung, guru hendaknya melibatkan diri agar dapat
mengetahui proses berpikir siswa dalam memahami suatu konsep.
3) Dari pajangan ( hasil karya siswa yang dipajang ), guru dapat melihat
kekurangan dan kelemahan siswa. Kemudian guru memberikan komentar
dan petunjuk untuk memperbaikinya. Mungkin juga komentar datang dari
temannya
c. Pada Pekerjaan Siswa
Pekerjaan siswa yang terdapat pada buku latihan atau pekerjaan yang telah
dipajangkan merupakan hasil usaha siswa berdasarkan kemampuannya masing-
masing. Mereka ingin mengetahui seberapa jauh pekerjaannya dinilai oleh guru
atau temannya. Dalam hal ini, guru hendaknya memberikan pujian kepada siswa
yang hasil pekerjaannya benar/baik. Jika hasil pekerjaan siswa salah, janganlah
sekali- kali mengatakan: “Ini salah!” Sebab, hal ini akan mengurangi semangat
siswa untuk belejar. Tetapi katakanlah kepada para siswa : “Baik, coba beri
tahu Bapak/Ibu bagaimana kamu mengerjakan/ menyesaikan masalah ini!”
Selain tidak mengurangi semangat belajar siswa, kata-kata tersebut dapat
melatih siswa untuk mempertanggung- jawabkan hasil perbuatannya. Siswa
dituntut untuk mengemukakan alasan mengapa ia berbuat demikian.

Terhadap siswa yang melakukan kesalahan/ mendapat kesulitan, guru


hendaknya membantu bagaimana memecahkan masalah yang dihadapi.
Petunjuk ataupun saran dapat diberikan dalam bentuk lisan atau tulisan. Yang
siswa merasakan bahwa pekerjaannya mendapat perhatian dari gurunya.

Terhadap hasil pekerjaan siswa, guru harus memberikan tanggapan


bagaimana pendapatnya mengenai hasil tersebut dan saran atau komentar apa
yang perlu disampaikan.

Dengan demikian, siswa akan terdorong untuk berusaha membuat yang lebih
baik lagi. Usaha yang lebih baik lagi ialah hasil pekerjaan siswa yang dipajangkan
digunakan sebagai alat bantu/ sumber pembelajaran. Siswa merasa bangga karena
pekerjaannya dihargai dan ia akan berusaha lebih giat lagi untuk meningkatkan
pekerjaannya.

Hasil Tes sebagai Umpan Balik Siswa, Guru, dan Orang Tua.

Siswa: …………………………….

Hasil Tes:Ulangan harian, ulangan tengah semester atau ulangan semester


758,76,80

Orang Tua:Tetap ikut aktif dalam memantau tugas anak yang di berikan oleh guru

Umpan Balik
G u r u: Memberikan pelayanan terbaik dalam kegiatan pembelajaran
Terhadap peserta didik

1. Umpan Balik bagi Siswa


Setelah siswa melihat hasil tes yang selesai diperiksa guru dan diberi
komentar pada kertas pekerjaannya, mereka akan mengetahui kekurangan yang
ada padanya. Komentar yang diberikan akan mendorong semangat siswa
meningkatkan
kemampuan, anak yang kurang menguasai suatu bahan pembelajaran. Demikian
pula, anak yang telah berhasil dalam pelajarannya akan berusaha
mempertahankan prestasinya, bahkan meningkatkannya. Sangat diharapkan agar
komentar yang diberikan oleh guru tidak mengakibatkan patahnya semangat
siswa, melainkan sebaliknya harus mampu mendorong semangat siswa.
Contoh umpan balik yang mematahkan semangat siswa :
 “Nilaimu sangat jelek!
 Bagaimana cara belajarmu?
 Berusahalah untuk maju!”
 “Hasil ulanganmu buruk!
 Lihatlah nilai temanmu, semua baik.
 Belajar lebih giat!”

Contoh umpan balik yang mendorong semangat siswa :


 “Beberapa pertanyaan telah kau jawab dengan baik dan betul, hanya
beberapa jawaban lainnya masih belum tepat. Coba usahakan agar lebih
baik.”
 “Nilai ulanganmu akan lebih baik kalau nomor 1 kamu bisa jawab dengan beanar
Ayo, perbaiki pada ulangan yang akan datang.”

2. Umpan Balik bagi Guru


Dengan melihat hasil pekerjaan siswa dan mengingat-ingat kembali kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung, mungkin akan timbul beberapa pertanyaan
sebagai berikut :

 Apakah bahan pembelajaran itu tidak terlalu berat bagi siswa?


 Apakah siswa menggunakan alat bantu pembelajaran yang cukup?
 Apakah waktu kelompok berjalan dengan baik?
 Apakah bahan pembelajaran itu sudah dikuasai siswa?
Setelah guru menjawab pertanyaan – pertanyaan tersebut dengan jujur, maka dapatlah
Ditemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan/ ketidakberhasilan proses
pembelajaran dan sekaligus ditemukan jalan untuk mengatasinya jika proses
pembelajaran tersebut
kurang berhasil. Apabila guru tidak menemukan sendiri cara pemecahannya,
maka segeralah minta tolong kepada teman guru, kepala sekolah, pengawas atau
membawa masalah itu ke kelompok kerja guru (KKG) .

3. Umpan Balik bagi Orang Tua


Untuk mendorong kemajuan siswa, bantuan orang tua dan saudara-saudaranya di
rumah sangatlah penting. Setelah melihat umpan balik dari guru yang tertera pada
pekerjaan siswa, orang tua dapat memperkirakan kemampuan anaknya. Karena itu, segala
pekerjaan siswa harus diketahui oleh orang tuanya. Untuk pengontrolan, setelah
ditandatangani oleh orang tua, pekerjaan itu harus di kembalikan lagi pada sekolah.

Mungkin saja orang tua atau saudara-saudaranya tidak dapat membantu siswa secara
langsung. Akan tetapi, meraka dapat mencari jalan keluar. Misalnya menyuruh anaknya
belajar dengan temannya yang lebih pandai. Orang tua mana yang tidak menginginkan
anaknya maju?

Dengan demikian, semua pihak baik anak sendiri, temannya, guru, maupun orang tua,
dan saudara-saudaranya berusaha mendorong kemajuan dan peningkatan hasil belajar
siswa.
LAPORAN UMPAN BALIK SISWA

NAMA GURU : Masrurotul Lili, S.Pd


MAPEL : BAHASA INGGRIS

Secara profesional guru bertanggung jawab atas keberhasilan para siswanya menuju
tujuan yang diharapkan. Tidak seorangpun guru menginginkan siswanya gagal dalam
meraih prestasi. Tidak ada guru yang senang siswanya mengalami kegagalan. Kegagalan
belajar siswa bukan cuma kerugian bagi yang bersangkutan, tetapi juga kerugian bagi guru
dan orang tua. Berbekal ilmu, guru berdaya upaya agar tidak ada seorang siswapun yang
mengalami kegagalan dalam belajar. Salah satunya dengan cara memberikan umpan balik
dalam pembelajaran.

Umpan balik ialah komentar guru terhadap hasil pekerjaan siswa. Komentar ini dapat
dilakukan secara tertulis pada pekerjaannya atau secara lisan, langsung kepada siswa
yang bersangkutan. Selain dari guru, umpan balik dapat juga diperoleh siswa dari
temannya yang lain. Pada prinsipnya, harus dapat meningkatkan proses pembelajaran.
Dengan adanya umpan balik diharapkan :

1.Siswa terangsang untuk lebih giat belajar karena pekerjaannya dihargai.


2.Setelah siswa mendapaat saran atau komentar, para siswa paham akan kekurangan pada
3.pekerjaannya dan segera berkeinginan memperbaikinya.Guru segera dapat melihat
kekurangan perencanaan program dan pelaksanaan pembelajaran dirinya dan berusaha
meningkatkan kemampuannya.
Kapan dan dimana guru memberikan umpan balik?

a. Pada Hasil Tes (Ulangan)


Tes (ulangan yang diberikan pada siswa pada akhir pelajaran, ulangan harian, ulangan
tengah semester atau ulangan semester) ada juga dijadikan kesempatan untuk memberikan
umpan balik terhadap siswa,guru,dan orang tua siswa.

b. Di dalam kelas
Waktu proses pembelajaran berlangsung, guru hendaknya mengamati kegiatan siswa. Pada
saat ini umpan balik dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Ketika siswa mengajukan pertanyaan, biasakan janganlah langsung dijawab oleh
guru, beri kesempatan siswa lainya untuk memberikan jawaban atau untuk
didiskusikan dengan teman temannya.
2. Komentar datang dari berbagai pihak sehingga terjadi pembicaraan antara guru
dengan siswa, dan siswa dengan siswa. Dengan diskusi semacam ini, siswa
yang bertanya akan mengetahui bagaimana cara pemecahannya. Pada waktu
diskusi berlangsung, guru hendaknya melibatkan diri agar dapat mengetahui
proses berpikir siswa dalam memahami suatu konsep.
3. Dari pajangan ( hasil karya siswa yang dipajang ), guru dapat melihat kekurangan
dan kelemahan siswa. Kemudian guru memberikan komentar dan petunjuk untuk
memperbaikinya. Mungkin juga komentar datang dari temannya.

c. Pada Pekerjaan Siswa


Pekerjaan siswa yang terdapat pada buku latihan atau pekerjaan yang telah dipajangkan
merupakan hasil usaha siswa berdasarkan kemampuannya masing- masing. Mereka ingin
mengetahui seberapa jauh pekerjaannya dinilai oleh guru atau temannya. Dalam hal ini, guru
hendaknya memberikan pujian kepada siswa yang hasil pekerjaannya benar/baik. Jika hasil
pekerjaan siswa salah, janganlah sekali- kali
mengatakan: “Ini salah!” Sebab, hal ini akan mengurangi semangat siswa untuk belejar.
Tetapi katakanlah kepada para siswa : “Baik, coba beri tahu Bapak/Ibu bagaimana
kamu mengerjakan/ menyesaikan masalah ini!” Selain tidak mengurangi semangat
belajar siswa, kata-kata tersebut dapat melatih siswa untuk
mempertanggung- jawabkan hasil perbuatannya. Siswa dituntut untuk mengemukakan
alasan mengapa ia berbuat demikian.

Terhadap siswa yang melakukan kesalahan/ mendapat kesulitan, guru hendaknya


membantu bagaimana memecahkan masalah yang dihadapi. Petunjuk ataupun saran
dapat diberikan dalam bentuk lisan atau tulisan. Yang siswa merasakan bahwa
pekerjaannya mendapat perhatian dari gurunya.

Terhadap hasil pekerjaan siswa, guru harus memberikan tanggapan bagaimana


pendapatnya mengenai hasil tersebut dan saran atau komentar apa yang perlu
disampaikan.

Dengan demikian, siswa akan terdorong untuk berusaha membuat yang lebih baik
lagi. Usaha yang lebih baik lagi ialah hasil pekerjaan siswa yang dipajangkan
digunakan sebagai alat bantu/ sumber pembelajaran. Siswa merasa bangga karena
pekerjaannya dihargai dan ia akan berusaha lebih giat lagi untuk meningkatkan
pekerjaannya.

Hasil Tes sebagai Umpan Balik Siswa, Guru, dan Orang Tua.

Siswa: ………………………..

Hasil Tes:Ulangan harian, ulangan tengah semester atau ulangan semester


82,78,80

Orang Tua:Tetap ikut aktif dalam memantau tugas anak yang di berikan oleh guru

Umpan Balik

G u r u: Memberikan pelayanan terbaik dalam kegiatan pembelajaran


Terhadap peserta didik

1. Umpan Balik bagi Siswa


Setelah siswa melihat hasil tes yang selesai diperiksa guru dan diberi
komentar pada kertas pekerjaannya, mereka akan mengetahui kekurangan yang ada
padanya. Komentar yang diberikan akan mendorong semangat siswa meningkatkan
kemampuan, anak yang kurang menguasai suatu bahan pembelajaran. Demikian
pula, anak yang telah berhasil dalam pelajarannya akan berusaha mempertahankan
prestasinya, bahkan meningkatkannya. Sangat diharapkan agar komentar yang
diberikan oleh guru tidak mengakibatkan patahnya semangat siswa, melainkan
sebaliknya harus mampu mendorong semangat siswa.
Contoh umpan balik yang mematahkan semangat siswa :
 “Nilaimu sangat jelek!
 Bagaimana cara belajarmu?
 Berusahalah untuk maju!”
 “Hasil ulanganmu buruk!
 Lihatlah nilai temanmu, semua baik.
 Belajar lebih giat!”

Contoh umpan balik yang mendorong semangat siswa :


 “Beberapa pertanyaan telah kau jawab dengan baik dan betul, hanya
beberapa jawaban lainnya masih belum tepat. Coba usahakan agar lebih
baik.”
 “Nilai ulanganmu akan lebih baik kalau nomor 1 kamu bisa jawab dengan beanar
Ayo, perbaiki pada ulangan yang akan datang.”

2. Umpan Balik bagi Guru


Dengan melihat hasil pekerjaan siswa dan mengingat-ingat kembali kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung, mungkin akan timbul beberapa pertanyaan
sebagai berikut :

 Apakah bahan pembelajaran itu tidak terlalu berat bagi siswa?


 Apakah siswa menggunakan alat bantu pembelajaran yang cukup?
 Apakah waktu kelompok berjalan dengan baik?
 Apakah bahan pembelajaran itu sudah dikuasai siswa?
Setelah guru menjawab pertanyaan – pertanyaan tersebut dengan jujur, maka
dapatlah
Ditemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan/ ketidakberhasilan proses
pembelajaran dan sekaligus ditemukan jalan untuk mengatasinya jika proses
pembelajaran tersebut kurang berhasil. Apabila guru tidak menemukan sendiri cara
pemecahannya, maka segeralah minta tolong kepada teman guru, kepala sekolah,
pengawas atau membawa masalah itu ke kelompok kerja guru (KKG) .

3. Umpan Balik bagi Orang Tua


Untuk mendorong kemajuan siswa, bantuan orang tua dan saudara-saudaranya di
rumah sangatlah penting. Setelah melihat umpan balik dari guru yang tertera pada
pekerjaan siswa, orang tua dapat memperkirakan kemampuan anaknya. Karena itu,
segala pekerjaan siswa harus diketahui oleh orang tuanya. Untuk pengontrolan, setelah
ditandatangani oleh orang tua, pekerjaan itu harus di kembalikan lagi pada sekolah.
Mungkin saja orang tua atau saudara-saudaranya tidak dapat membantu siswa
secara langsung. Akan tetapi, meraka dapat mencari jalan keluar. Misalnya menyuruh
anaknya belajar dengan temannya yang lebih pandai. Orang tua mana yang tidak
menginginkan anaknya maju?
Dengan demikian, semua pihak baik anak sendiri, temannya, guru, maupun
orang tua, dan saudara-saudaranya berusaha mendorong kemajuan dan peningkatan
hasil belajar siswa.
LAPORAN UMPAN BALIK SISWA

NAMA GURU : Moh. Aris Alwan, S.Pd.I


MAPEL : PAI

Secara profesional guru bertanggung jawab atas keberhasilan para siswanya


menuju tujuan yang diharapkan. Tidak seorangpun guru menginginkan siswanya
gagal dalam meraih prestasi. Tidak ada guru yang senang siswanya mengalami
kegagalan. Kegagalan belajar siswa bukan cuma kerugian bagi yang bersangkutan,
tetapi juga kerugian bagi guru dan orang tua. Berbekal ilmu, guru berdaya upaya agar
tidak ada seorang siswapun yang mengalami kegagalan dalam belajar. Salah satunya
dengan cara memberikan umpan balik dalam pembelajaran.

Umpan balik ialah komentar guru terhadap hasil pekerjaan siswa. Komentar ini
dapat dilakukan secara tertulis pada pekerjaannya atau secara lisan, langsung kepada
siswa yang bersangkutan. Selain dari guru, umpan balik dapat juga diperoleh siswa
dari temannya yang lain. Pada prinsipnya, harus dapat meningkatkan proses
pembelajaran. Dengan adanya umpan balik diharapkan :

Siswa terangsang untuk lebih giat belajar karena pekerjaannya dihargai.


Setelah siswa mendapaat saran atau komentar, para siswa paham akan kekurangan
pada pekerjaannya dan segera berkeinginan memperbaikinya.
Guru segera dapat melihat kekurangan perencanaan program dan pelaksanaan
pembelajaran dirinya dan berusaha meningkatkan kemampuannya.

Kapan dan dimana guru memberikan umpan balik?


a. Pada Hasil Tes (Ulangan)
Tes (ulangan yang diberikan pada siswa pada akhir pelajaran, ulangan harian, ulangan
tengah semester atau ulangan semester) ada juga dijadikan kesempatan untuk
memberikan umpan balik terhadap siswa,guru,dan orang tua siswa.
b. Di dalam kelas
Waktu proses pembelajaran berlangsung, guru hendaknya mengamati kegiatan siswa.
Pada saat ini umpan balik dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Ketika siswa mengajukan pertanyaan, biasakan janganlah langsung dijawab
oleh guru, beri kesempatan siswa lainya untuk memberikan jawaban atau
untuk didiskusikan dengan teman temannya. Komentar datang dari berbagai
pihak sehingga terjadi pembicaraan antara guru dengan siswa, dan siswa
dengan siswa. Dengan diskusi semacam ini, siswa yang bertanya akan
mengetahui bagaimana cara pemecahannya.
2. Pada waktu diskusi berlangsung, guru hendaknya melibatkan diri agar dapat
mengetahui proses berpikir siswa dalam memahami suatu konsep.
3. Dari pajangan ( hasil karya siswa yang dipajang ), guru dapat melihat
kekurangan dan kelemahan siswa. Kemudian guru memberikan komentar
dan petunjuk untuk memperbaikinya. Mungkin juga komentar datang dari
temannya.
d. Pada Pekerjaan Siswa
Pekerjaan siswa yang terdapat pada buku latihan atau pekerjaan yang
telah dipajangkan merupakan hasil usaha siswa berdasarkan kemampuannya
masing-masing. Mereka ingin mengetahui seberapa jauh pekerjaannya dinilai
oleh guru atau temannya. Dalam hal ini, guru hendaknya memberikan pujian
kepada siswa yang hasil pekerjaannya benar/baik. Jika hasil pekerjaan siswa
salah, janganlah sekali- kali mengatakan: “Ini salah!” Sebab, hal ini akan
mengurangi semangat siswa untuk belejar. Tetapi katakanlah kepada para
siswa : “Baik, coba beri tahu Bapak/Ibu bagaimana kamu mengerjakan/
menyesaikan masalah ini!” Selain tidak mengurangi semangat belajar siswa,
kata-kata tersebut dapat melatih siswa untuk mempertanggung- jawabkan hasil
perbuatannya. Siswa dituntut untuk mengemukakan alasan mengapa ia berbuat
demikian.

Terhadap siswa yang melakukan kesalahan/ mendapat kesulitan, guru hendaknya


membantu bagaimana memecahkan masalah yang dihadapi. Petunjuk ataupun saran
dapat diberikan dalam bentuk lisan atau tulisan. Yang siswa merasakan bahwa
pekerjaannya mendapat perhatian dari gurunya.

Terhadap hasil pekerjaan siswa, guru harus memberikan tanggapan bagaimana


pendapatnya mengenai hasil tersebut dan saran atau komentar apa yang perlu
disampaikan.

Dengan demikian, siswa akan terdorong untuk berusaha membuat yang lebih baik
lagi. Usaha yang lebih baik lagi ialah hasil pekerjaan siswa yang dipajangkan
digunakan sebagai alat bantu/ sumber pembelajaran. Siswa merasa bangga karena
pekerjaannya dihargai dan ia akan berusaha lebih giat lagi untuk meningkatkan
pekerjaannya.

Hasil Tes sebagai Umpan Balik Siswa, Guru, dan Orang Tua.

Siswa: ……………………………………..

Hasil Tes:Ulangan harian, ulangan tengah semester atau ulangan semester


80,79,83

Orang Tua:Tetap ikut aktif dalam memantau tugas anak yang di berikan oleh guru
Umpan Balik

G u r u: Memberikan pelayanan terbaik dalam kegiatan pembelajaran Terhadap


peserta didik

1. Umpan Balik bagi Siswa


Setelah siswa melihat hasil tes yang selesai diperiksa guru dan diberi komentar
pada kertas pekerjaannya, mereka akan mengetahui kekurangan yang ada padanya.
Komentar yang diberikan akan mendorong semangat siswa meningkatkan
kemampuan, anak yang kurang menguasai suatu bahan pembelajaran. Demikian pula,
anak yang telah berhasil dalam pelajarannya akan berusaha mempertahankan
prestasinya, bahkan meningkatkannya. Sangat diharapkan agar komentar yang
diberikan oleh guru tidak mengakibatkan patahnya semangat siswa, melainkan
sebaliknya harus mampu mendorong semangat siswa.

Contoh umpan balik yang mematahkan semangat siswa :


 “Nilaimu sangat jelek!
 Bagaimana cara belajarmu?
 Berusahalah untuk maju!”
 “Hasil ulanganmu buruk!
 Lihatlah nilai temanmu, semua baik.
 Belajar lebih giat!”

Contoh umpan balik yang mendorong semangat siswa :


 “Beberapa pertanyaan telah kau jawab dengan baik dan betul, hanya beberapa
jawaban lainnya masih belum tepat. Coba usahakan agar lebih baik.”
 “Nilai ulanganmu akan lebih baik kalau nomor 1 kamu bisa jawab dengan beanar
Ayo, perbaiki pada ulangan yang akan datang.”

2. Umpan Balik bagi Guru


Dengan melihat hasil pekerjaan siswa dan mengingat-ingat kembali kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung, mungkin akan timbul beberapa pertanyaan sebagai
berikut :
 Apakah bahan pembelajaran itu tidak terlalu berat bagi siswa?
 Apakah siswa menggunakan alat bantu pembelajaran yang cukup?
 Apakah waktu kelompok berjalan dengan baik?
 Apakah bahan pembelajaran itu sudah dikuasai siswa?
Setelah guru menjawab pertanyaan – pertanyaan tersebut dengan jujur, maka dapatlah

Ditemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan/ ketidakberhasilan proses pembelajaran


dan sekaligus ditemukan jalan untuk mengatasinya jika proses pembelajaran tersebut
kurang berhasil. Apabila guru tidak menemukan sendiri cara pemecahannya, maka
segeralah minta tolong kepada teman guru, kepala sekolah, pengawas atau membawa
masalah itu ke kelompok kerja guru (KKG) .
3. Umpan Balik bagi Orang Tua
Untuk mendorong kemajuan siswa, bantuan orang tua dan saudara-saudaranya di
rumah sangatlah penting. Setelah melihat umpan balik dari guru yang tertera pada
pekerjaan siswa, orang tua dapat memperkirakan kemampuan anaknya. Karena itu, segala
pekerjaan siswa harus diketahui oleh orang tuanya. Untuk pengontrolan, setelah
ditandatangani oleh orang tua, pekerjaan itu harus di kembalikan lagi pada sekolah.

Mungkin saja orang tua atau saudara-saudaranya tidak dapat membantu siswa secara
langsung. Akan tetapi, meraka dapat mencari jalan keluar. Misalnya menyuruh anaknya
belajar dengan temannya yang lebih pandai. Orang tua mana yang tidak menginginkan
anaknya maju?

Dengan demikian, semua pihak baik anak sendiri, temannya, guru, maupun orang tua,
dan saudara-saudaranya berusaha mendorong kemajuan dan peningkatan hasil belajar
siswa.

Anda mungkin juga menyukai