(RPP)
Satuan Pendidikan : SMPN 1 Singaparna
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII/ 2 (Dua)
Materi Pokok : Teks Eksplanasi
Alokasi Waktu :4 x 40 menit (2 pertemuan)
A. Kompetensi Inti
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang /teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
dibaca.
berupa paparan kejadian
3.10.2 Mengungkapkan bagian rangkaian
suatu fenomena alam
kejadian dalam teks eksplanasi yang
yang dibaca.
dibaca.
yang dibaca.
tepat.
data dalam bentuk teks
4.10.2 Menulis teks eksplanasi dengan
eksplanasi proses
bagian rangkaian kejadian yang tepat.
terjadinya suatu fenomena
4.10.3 Menulis teks eksplanasi dengan
secara lisan dan tulis
bagian ulasan atau kesimpulan yang
dengan memperhatikans
tepat.
truktur, unsur
4.10.4 Menulis teks eksplanasi dengan
kebahasaan, atau aspek
menggunakan konjungsi kausalitas
lisan
yang tepat.
yang tepat.
dibaca.
dibaca.
dibaca.
10. Menulis teks eksplanasi dengan bagian ulasan atau kesimpulan yang tepat.
11. Menulis teks eksplanasi dengan menggunakan konjungsi kausalitas yang
tepat.
tepat.
13. Menulis teks eksplanasi dengan menggunakan kata benda yang tepat.
14. Menulis teks eksplanasi dengan menggunakan kata teknis atau peristilahan
yang tepat.
D. Materi Pembelajaran
E. Deskripsi Materi
1. Penanaman sikap : memiliki sikap religius, jujur, peduli, santun dan tanggung
jawab
[Online]Tersedia:http://googleweblight.com/?lite_url=http://www.yuksinau.id/
contoh-teks-eksplanasi-tentang-peristiwa-alam.html.
[13 Februari 2017].
Tsunami
Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu”
(pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan
tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).
Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan
kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disesabkan karena aktivitas
gunung berapi atau gempa di bawah laut.
Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan
maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut
terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga. Sesaat
setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan
dalam bentuk gelombang besar (tsunami).
Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang
mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya. Tsunami
memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar dari pada gelombang biasa. Bahkan
sampai 700 km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.
Biasanya tinggi gelombang tsunami 50-100 meter dan menyebar ke semua arah.
Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu
gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.
Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya
bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan
jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.
Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk
menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung
berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.
2. Konsep
bisa terkait dengan fenomena alam, sosial, budaya dan feomena-fenomena lain.
2) Rangkaian kejadian, sebagai perincian atas kejadian yang relevan dengan
identifikasi fenomena. Bagian ini dapat disusun dengan pola kausalitas atau
kronologis.
3) Ulasan, berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian yang
dipaparkan sebelumnya.
antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga.
waktu atantara lain, seperti, kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya.
3) Kata benda
4) Kata peristilahan
2. Metode Saintifik
a. Media
a) Ceramah
b. Bahan
a) Infokus
e. Sumber Belajar
Balitbang, Kemendikbud.
f. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan
Langkah-langkah Model Kegiatan Peserta Didik
Pembelajaran
Kegiatan 1. Memotivasi peserta 1. Peserta didik mengucapkan
Pendahuluan didik untuk fokus salam dan berdoa di awal
mengikuti pembelajaran.
pembelajaran. 2. Guru memotivasi peserta didik
2. Apersepsi untuk bertanya tentang
3. Membentuk kelompok fenomena alam.
3. Guru mengajukan pertanyaan-
pertanyaan kepada peserta didik
tentang materi yang akan di
pelajari
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai, yaitu
menelaah teks eksplanasi berupa
paparan kejadian suatu
fenomena alam yang dibaca
5. Peserta didik dibagi menjadi
beberapa kelompok. Masing-
masing kelompok terdiri atas 4
orang.
Kegiatan Inti 1. Mengamati, 1. Peserta didik menerima
mengorientasikan pertanyaan dari guru berkaitan
Peserta didik terhadap dengan pembelajaran yang akan
masalah dipelajari.
2. Peserta didik mengamati teks
eksplanasi yang diberikan guru.
2. Menanya, 3. Peserta didik melakukan tanya
memunculkan masalah jawab dengan guru berkaitan
dengan teks dan hal yang tidak
dipahami
3. Mengorganisasikan 4. Peserta didik duduk secara
peserta didik untuk berkelompok untuk berdiskusi
belajar
4. Menalar, 5. Peserta didik mengamati dan
mengumpulkan data bertanya jawab terhadap
pertanyaan yang telah diberikan
guru.
6. Peserta didik mencari informasi
lain dari berbagai sumber
5. Mengasosiasi, 7. Peserta didik merumuskan
merumuskan jawaban jawaban dari informasi yang
telah dicari dari berbagai
sumber untuk menjawab
pertanyaan yang telah diberikan
guru
8. Peserta didik mengembangkan
dan menyajikan hasil rumusan
jawaban menjadi sebuah hasil
karya
5. Mengomunikasikan 6. Peserta didik mempresentasikan
hasil diskusi
6. Menganalisis dan 7. Peserta didik membaca kembali
mengevaluasi hasil diskusi untuk dikoreksi
dan disempurnakan
Kegiatan akhir 8. Peserta didik menyampaikan
rasa puas atau tidaknya
mengikuti kegiatan penulisan
teks eksplanasi dengan alasan
yang logis
9. Guru dan peserta didik
menyimpulkan hasil
pembelajaran menelaah struktur
dan kebahasaan teks eksplanasi.
10. Guru melakukan tindak
lanjut/perbaikan untuk kegiatan
belajar berikutnya.
11. Guru memberi umpan balik
peserta didik dalam proses dan
hasil pembelajaran mengenai
teks eksplanasi.
Pertemuan Kedua ( 2 JP )
Kegiatan
Langkah-langkah Model Kegiatan Peserta Didik
Pembelajaran
Kegiatan 1. Memotivasi peserta 1. Peserta didik mengucapkan
Pendahuluan didik untuk fokus salam dan berdoa di awal
mengikuti pembelajaran.
pembelajaran.
2. Guru memotivasi peserta didik
2. Apersepsi
3. Membentuk kelompok untuk bertanya tentang
fenomena alam.
3. Guru mengajukan pertanyaan-
pertanyaan kepada peserta didik
tentang materi yang akan di
pelajari
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai, yaitu
menelaah teks eksplanasi berupa
paparan kejadian suatu
fenomena alam yang dibaca
5. Peserta didik dibagi menjadi
beberapa kelompok. Masing-
masing kelompok terdiri atas 4
orang.
Kegiatan Inti 1. Mengamati, 1. Guru memberikan suatu topik
mengorientasikan untuk dijadikan teks eksplanasi
Peserta didik terhadap
masalah
2. Mengorganisasikan 2. Peserta didik duduk
peserta didik untuk berkelompok untuk membahas
belajar terkait topik yang telah
diberikan guru
g. Penilaian
1. Penilaian Sikap
c. Instrumen :
Pengamatan Sikap
Keterangan:
a. Skor 1 : K (Kurang)
b. Skor 2 : C (Cukup)
c. Skor 3 : B (Baik)
Rubrik Religius
Rubrik Jujur
Rubrik Peduli
Rubrik Santun
Keterangan:
a. Skor 1 : K (Kurang)
b. Skor 2 : C (Cukup)
c. Skor 3 : B (Baik)
Pedoman penilaian:
Skor Maksimal = 20
Skor Maksimal
Kategori nilai data dilihat pada konversi nilai sikap (K, C, B, SB)
LINGKUP PETUNJUK NO
NO LEVEL INDIKATOR
MATERI KERJA SOAL
Pengetahuan Teks 3.10.1 Mengungkapkan 1. Tentukan bagian 1
eksplanasi bagian identifikasi identifikasi
fenomena dalam fenomena dalam
teks eksplanasi teks eksplanasi
yang dibaca tersebut disertai
3.10.2 Mengungkapkan alasannya! 2
bagian rangkaian 2. Tentukan bagian
kejadian dalam rangkaian
teks eksplanasi kejadian dalam
yang dibaca teks eksplanasi
3.10.3 Mengungkapkan tersebut disertai 3
bagian ulasan atau alasannya!
kesimpulan dalam 3. Menentukan
teks eksplanasi bagian ulasan
yang dibaca atau kesimpulan
3.10.4 Mengungkapkan 3 dalam teks
konjungsi eksplanasi
kausalitas dalam tersebut disertai 4
teks eksplanasi alasannya!
yang dibaca. 4. Tentukan
3.10.5 Mengungkapkan 3 konjungsi
konjungsi kausalitas dalam
kausalitas dalam teks tersebut!
teks eksplanasi 5. Tentukan
yang dibaca. contoh kata
3.10.6 Mengungkapkan 3 benda dalam
kata benda dalam teks tersebut!
teks eksplanasi 6. Tentukan
yang dibaca contoh kata
3.10.7 Mengungkapkan 3 teksnis dalam
kata teknis atau teks tersebut !
peristilahan dalam
teks eksplanasi
yang dibaca.
- Instrumen Soal
Tes tertulis
Di Jawa angin semacam ini disebut juga sebagai angin lesus, sementara
di daerah Sumatra orang menyebut angin ini sebagai angin bahorok. Di
amerika, angin semacam ini bisa berukuran 10 kali lebih besar dan dengan
kekuatan 6 kali lebih besar, yakni sekitar 300km/jam dengan ukuran diameter
mencapai 500 meter. Angin inilah yang disebut sebagai angin tornado dan
sangat ditakuti karena kekuatannya yang bisa menghancurkan apapun yang
dilewatinya.
Angin puting beliung merupakan salah satu fenomena alam yang tak
bisa diremehkan dampaknya. Oleh karena itu sebaiknya perlu diketahui tanda-
tanda akan terjadinya puting beliung. Berikut ini merupakan beberapa tanda
akan terjadinya angin puting beliung:
Bila sudah ada tiga ciri-ciri tersebut, kemungkinan besar akan terjadi angin
puting beliung sehingga diharapkan seluruh masyarakat waspada dan bersiap-
siap mencari tempat perlindungan yang aman. Angin puting beliung terbentuk
dari tiga fase, yakni fase tumbuh, fase dewasa, dan fase punah. Berikut
penjelasan selengkapnya:
1. Fase Tumbuh
Ketika suhu udara sedang panas-panasnya, dalam awan terjadi arus udara yang
naik ke atas. Udara panas ini juga membawa uap air dalam jumlah besar
sehingga perlahan awan akan menjadi gelap.
2. Fase Dewasa
Dalam fase ini, jumlah titik-titik air dalam awan sudah tak tertahan lagi dan
akhirnya turun menjadi hujan.
Hujan ini menimbulkan gaya gesek antara arus udara yang naik dan yang turun
dan tentunya temperature udara yang turun lebih dingin dari temperature udara
di bawahnya.
Gaya gesek dari udara naik dan turun dengan temperature berbeda inilah yang
menyebabkan terjadinya perputaran angin yang besar yang disebut sebagai
angin puting beliung.
3. Fase Punah
Fase ini merupakan akhir atau melemahnya perputaran angin karena suhu udara
akhirnya stabil dan pergesekan berhenti.
Kehadiran angin puting beliung ini tidak bisa diramalkan karena prosesnya bisa
terjadi tiba-tiba.
Namun demikian, yang pasti angin puting beliung terjadi pada waktu siang atau
sore hari ketika intensitas temperature bumi sedang panas.
Angin puting beliung biasanya terjadi pada skala local saja dengan durasi antara
5-7 menit untuk puncak putaran angin yang paling kuat.
Angin puting beliung ini lebih sering muncul pada daerah dataran rendah
dengan suhu rata-rata 30-32 derajaT celcius.
Meski angin puting beliung bukan termasuk jenis angin yang sangat berbahaya,
namun bila terjadi dengan kekuatan maksimal, kerusakan yang ditimbulkan
oleh angin ini tidak bisa diremehkan.
Bahkan, angin puting beliung bisa merobohkan pohon berukuran besar sehingga
bila sudah tampak tanda-tanda akan terjadi angin puting beliung, sebaiknya
3. Tentukan dan jelaskan bagian ulasan dalam teks eksplanasi di atas secara tepat
disertai alasannya!
4. Sebutkan konjungsi kausalitas yang terdapat dalam teks tersebut secara tepat!
5. Sebutkan kata benda yang terdapat dalam teks tersebut secara tepat!
6. Sebutkan kata peristilahan yang terdapat dalam teks tersebut secara tepat!
1
6 Ketepatan a. Tepat, jika mampu mengungkapkan 5-6 kata
mengungkapkan benda dalam teks eksplanasi.
kata benda b. Kurang tepat, jika mampu mengungkapkan 3- 3
dalam teks 4 kata benda dalam teks eksplanasi.
eksplanasi c. Tidak tepat, jika hanya mengungkapkan 1-2 2
kata benda dalam teks eksplanasi.
1
7 Ketepatan a. Tepat, jika mampu mengungkapkan 5-6 kata
mengungkapkan teknis dalam teks eksplanasi.
kata teknis atau b. Kurang tepat, jika mampu mengungkapkan 3- 3
peristilahan 4 kata teknis dalam teks eksplanasi.
dalam teks c. Tidak tepat, jika hanya mengungkapkan 1 kata 2
eksplanasi teknis dalam teks eksplanasi.
1
Kunci Jawaban
a. Identifikasi fenomena
Puting beliung merupakan salah satu jenis angin yang berputar dengan kecepatan
lebih dari 60 km/jam membentuk satu garis lurus meliuk-liuk dari atas ke bawah
Di Jawa angin semacam ini disebut juga sebagai angin lesus, sementara di daerah
Sumatra orang menyebut angin ini sebagai angin bahorok. Di amerika, angin
semacam ini bisa berukuran 10 kali lebih besar dan dengan kekuatan 6 kali lebih
besar, yakni sekitar 300km/jam dengan ukuran diameter mencapai 500 meter.
Angin inilah yang disebut sebagai angin tornado dan sangat ditakuti karena
b. Rangkaian Kejadian
Angin puting beliung merupakan salah satu fenomena alam yang tak bisa
akan terjadinya puting beliung. Berikut ini merupakan beberapa tanda akan
langit. Awan ini makin lama akan menjadi mendung (awan cumulonimbus)
dengan bentuk yang kurang lebih mirip namun berukuran lebih besar lagi.
3. Perlahan terasa ada hembusan angin yang semakin lama akan semakin
kencang.
Bila sudah ada tiga ciri-ciri tersebut, kemungkinan besar akan terjadi angin puting
terbentuk dari tiga fase, yakni fase tumbuh, fase dewasa, dan fase punah. Berikut
penjelasan selengkapnya:
1. Fase Tumbuh
Ketika suhu udara sedang panas-panasnya, dalam awan terjadi arus udara yang
naik ke atas. Udara panas ini juga membawa uap air dalam jumlah besar
2. Fase Dewasa
Dalam fase ini, jumlah titik-titik air dalam awan sudah tak tertahan lagi dan
Hujan ini menimbulkan gaya gesek antara arus udara yang naik dan yang turun
dan tentunya temperature udara yang turun lebih dingin dari temperature udara di
bawahnya.
Gaya gesek dari udara naik dan turun dengan temperature berbeda inilah yang
menyebabkan terjadinya perputaran angin yang besar yang disebut sebagai angin
puting beliung.
3. Fase Punah
Fase ini merupakan akhir atau melemahnya perputaran angin karena suhu udara
Kehadiran angin puting beliung ini tidak bisa diramalkan karena prosesnya bisa
terjadi tiba-tiba.
Namun demikian, yang pasti angin puting beliung terjadi pada waktu siang atau
Angin puting beliung biasanya terjadi pada skala local saja dengan durasi antara
Angin puting beliung ini lebih sering muncul pada daerah dataran rendah dengan
c. Ulasan
Meski angin puting beliung bukan termasuk jenis angin yang sangat berbahaya,
namun bila terjadi dengan kekuatan maksimal, kerusakan yang ditimbulkan oleh
bila sudah tampak tanda-tanda akan terjadi angin puting beliung, sebaiknya segera
berteduh ke tempat yang aman; jauh dari pepohonan, tiang-tiang reklame, dan
menyebabkan.
b. Menggunakan kata benda : awan, udara, kembang kol, langit, angin, masyarakat,,
dan sebagainya.
c. Kata teknis atau peristilahan : lesus, bohorok, tornado, fase, temperature, celcius,
cumulus.
Pedoman Penilaian
(LKPD 1)
Kelas/Kelompok : ................................................................
Puting beliung merupakan salah satu jenis angin yang berputar dengan
kecepatan lebih dari 60 km/jam membentuk satu garis lurus meliuk-liuk dari atas ke
bawah dengan kisaran kejadian 10-30 menit.
Di Jawa angin semacam ini disebut juga sebagai angin lesus, sementara di
daerah Sumatra orang menyebut angin ini sebagai angin bahorok. Di amerika, angin
semacam ini bisa berukuran 10 kali lebih besar dan dengan kekuatan 6 kali lebih
besar, yakni sekitar 300km/jam dengan ukuran diameter mencapai 500 meter. Angin
inilah yang disebut sebagai angin tornado dan sangat ditakuti karena kekuatannya
yang bisa menghancurkan apapun yang dilewatinya.
Angin puting beliung merupakan salah satu fenomena alam yang tak bisa
diremehkan dampaknya. Oleh karena itu sebaiknya perlu diketahui tanda-tanda akan
terjadinya puting beliung. Berikut ini merupakan beberapa tanda akan terjadinya
angin puting beliung:
Bila sudah ada tiga ciri-ciri tersebut, kemungkinan besar akan terjadi angin puting
beliung sehingga diharapkan seluruh masyarakat waspada dan bersiap-siap mencari
tempat perlindungan yang aman. Angin puting beliung terbentuk dari tiga fase, yakni
fase tumbuh, fase dewasa, dan fase punah. Berikut penjelasan selengkapnya:
1. Fase Tumbuh
Ketika suhu udara sedang panas-panasnya, dalam awan terjadi arus udara yang naik
ke atas. Udara panas ini juga membawa uap air dalam jumlah besar sehingga perlahan
awan akan menjadi gelap.
2. Fase Dewasa
Dalam fase ini, jumlah titik-titik air dalam awan sudah tak tertahan lagi dan akhirnya
turun menjadi hujan.
Hujan ini menimbulkan gaya gesek antara arus udara yang naik dan yang turun dan
tentunya temperature udara yang turun lebih dingin dari temperature udara di
bawahnya.
Gaya gesek dari udara naik dan turun dengan temperature berbeda inilah yang
menyebabkan terjadinya perputaran angin yang besar yang disebut sebagai angin
puting beliung.
3. Fase Punah
Fase ini merupakan akhir atau melemahnya perputaran angin karena suhu udara
akhirnya stabil dan pergesekan berhenti.
Kehadiran angin puting beliung ini tidak bisa diramalkan karena prosesnya bisa
terjadi tiba-tiba.
Namun demikian, yang pasti angin puting beliung terjadi pada waktu siang atau sore
hari ketika intensitas temperature bumi sedang panas.
Angin puting beliung biasanya terjadi pada skala local saja dengan durasi antara 5-7
menit untuk puncak putaran angin yang paling kuat.
Angin puting beliung ini lebih sering muncul pada daerah dataran rendah dengan
suhu rata-rata 30-32 derajaT celcius.
Meski angin puting beliung bukan termasuk jenis angin yang sangat berbahaya,
namun bila terjadi dengan kekuatan maksimal, kerusakan yang ditimbulkan oleh
angin ini tidak bisa diremehkan.
Bahkan, angin puting beliung bisa merobohkan pohon berukuran besar sehingga bila
sudah tampak tanda-tanda akan terjadi angin puting beliung, sebaiknya segera
berteduh ke tempat yang aman; jauh dari pepohonan, tiang-tiang reklame, dan
bangunan yang rentan ambruk.
3. Tentukan dan jelaskan bagian ulasan dalam teks eksplanasi di atas secara tepat
disertai alasannya!
4. Sebutkan konjungsi kausalitas yang terdapat dalam teks tersebut secara tepat!
5. Sebutkan kata benda yang terdapat dalam teks tersebut secara tepat!
6. Sebutkan kata peristilahan yang terdapat dalam teks tersebut secara tepat!
Pertemuan Kedua
1. Penilaian Sikap
c. Instrumen :
Pengamatan Sikap
Keterangan:
e. Skor 1 : K (Kurang)
f. Skor 2 : C (Cukup)
g. Skor 3 : B (Baik)
Rubrik Religius
Rubrik Jujur
Rubrik Peduli
Rubrik Santun
Keterangan:
e. Skor 1 : K (Kurang)
f. Skor 2 : C (Cukup)
g. Skor 3 : B (Baik)
Pedoman penilaian:
Skor Maksimal = 20
Skor Maksimal
LINGKUP NO
NO LEVEL INDIKATOR PETUNJUK KERJA
MATERI SOAL
Tes Tertulis
Pedoman Penilaian
(LKPD 2)
Nama :
Kelas :
No absen :
PETUNJUK KERJA!
1. Buatlah teks eksplanasi bertema mengenai kenakalan remaja dengan
memperhatikan :
a. identifikasi fenomena secara tepat!
b. bagian rangkaian kejadian secara tepat!
c. bagian ulasan secara tepat!
d. Penggunaan konjungsi kausalitas!
e. Penggunaan kata benda!
f. Penggunaan kata peristilahan!
……………………………… ………………………………..
NIP ………………………… NIP …………………………..