Anda di halaman 1dari 36

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Satuan Pendidikan : SMPN 1 Singaparna
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII/ 2 (Dua)
Materi Pokok : Teks Eksplanasi
Alokasi Waktu :4 x 40 menit (2 pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI.2Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,  peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya

KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyajikan dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang /teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Pertemuan Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.    I 3.10 Menelaah teks 3.10.1 Mengungkapkan bagian identifikasi

eksplanasi fenomena dalam teks eksplanasi yang

dibaca.
berupa paparan kejadian
3.10.2 Mengungkapkan bagian rangkaian
suatu fenomena alam
kejadian dalam teks eksplanasi yang

yang diperdengarkan atau dibaca.

dibaca 3.10.3 Mengungkapkan bagian ulasan atau

kesimpulan dalam teks eksplanasi

yang dibaca.

3.10.4 Mengungkapkan 3 (tiga) konjungsi

kausalitas dalam teks eksplanasi yang

dibaca.

3.10.5 Mengungkapkan 3 (tiga) konjungsi

kronologis dalam teks eksplanasi

yang dibaca.

3.10.6 Mengungkapkan 3 (tiga) kata benda

dalam teks eksplanasi yang dibaca.

3.10.7 Mengungkapkan 3 (tiga) kata teknis

atau peristilahan dalam teks


Pertemuan Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
eksplanasi yang dibaca.

4      II 4.10. Menyajikan 4.10.1 Menulis teks eksplanasi dengan

informasi, bagian identifikasi fenomena yang

tepat.
data dalam bentuk teks
4.10.2 Menulis teks eksplanasi dengan
eksplanasi proses
bagian rangkaian kejadian yang tepat.
terjadinya suatu fenomena
4.10.3 Menulis teks eksplanasi dengan
secara lisan dan tulis
bagian ulasan atau kesimpulan yang
dengan memperhatikans
tepat.
truktur, unsur
4.10.4 Menulis teks eksplanasi dengan
kebahasaan, atau aspek
menggunakan konjungsi kausalitas
lisan
yang tepat.

4.10.5 Menulis teks eksplansi dengan

menggunakan konjungsi kronologis

yang tepat.

4.10.6 Menulis teks eksplanasi dengan

menggunakan kata benda yang tepat.

4.10.7 Menulis teks eksplanasi dengan

menggunakan kata teknis atau

peristilahan yang tepat.


C. Tujuan Pembelajaran

Setelah membaca teks ekspalanasi, diharapkan peserta didik mampu,

1. Mengungkapkan bagian identifikasi fenomena dalam teks eksplanasi yang

dibaca.

2. Mengungkapkan bagian rangkaian kejadian dalam teks eksplanasi yang

dibaca.

3. Mengungkapkan bagian ulasan atau kesimpulan dalam teks eksplanasi yang

dibaca.

4. Mengungkapkan 3 konjungsi kausalitas dalam teks eksplanasi yang dibaca.

5. Mengungkapkan 3 konjungsi kronologis dalam teks eksplanasi yang dibaca.

6. Mengungkapkan 3 kata benda dalam teks eksplanasi yang dibaca.

7. Mengungkapkan 3 kata teknis dalam teks eksplanasi yang dibaca.

8. Menulis teks eksplanasi dengan bagian identifikasi fenomena yang tepat.

9. Menulis teks eksplanasi dengan bagian rangkaian kejadian yang tepat.

10. Menulis teks eksplanasi dengan bagian ulasan atau kesimpulan yang tepat.
11. Menulis teks eksplanasi dengan menggunakan konjungsi kausalitas yang

tepat.

12. Menulis teks eksplansi dengan menggunakan konjungsi kronologis yang

tepat.

13. Menulis teks eksplanasi dengan menggunakan kata benda yang tepat.

14. Menulis teks eksplanasi dengan menggunakan kata teknis atau peristilahan

yang tepat.

D. Materi Pembelajaran

1. Ciri-ciri teks eksplanasi

2. Struktur teks eksplanasi

3. Kaidah kebahasaan teks eksplanasi

4. Langkah-langkah menulis teks eksplanasi

E. Deskripsi Materi

1. Penanaman sikap : memiliki sikap religius, jujur, peduli, santun dan tanggung

jawab

2. Materi pembelajaran reguler

Teks Eksplanasi Tentang Peristiwa Alam

Sumber : Hakim, Manarul Ahmad. (2017). Contoh teks eksplanasi.

[Online]Tersedia:http://googleweblight.com/?lite_url=http://www.yuksinau.id/

contoh-teks-eksplanasi-tentang-peristiwa-alam.html.
[13 Februari 2017].

Tsunami

Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu”
(pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan
tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).
Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan
kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disesabkan karena aktivitas
gunung berapi atau gempa di bawah laut.
Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan
maka saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut
terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga. Sesaat
setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke daratan
dalam bentuk gelombang besar (tsunami).
Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang
mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya. Tsunami
memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar dari pada gelombang biasa. Bahkan
sampai 700 km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.
Biasanya tinggi gelombang tsunami 50-100 meter dan menyebar ke semua arah.
Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari itu
gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.
Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya
bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan
jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.
Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk
menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung
berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.

2. Konsep

a. Menentukan struktur teks eksplanasi

1) Identifikasi fenomena, mengidentifikasi sesuatu yang akan diterangkan. Hal itu

bisa terkait dengan fenomena alam, sosial, budaya dan feomena-fenomena lain.
2) Rangkaian kejadian, sebagai perincian atas kejadian yang relevan dengan

identifikasi fenomena. Bagian ini dapat disusun dengan pola kausalitas atau

kronologis.

3) Ulasan, berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian yang

dipaparkan sebelumnya.

b. Menentukan kaidah kebahasaan teks eksplanasi

1) Konjungsi kausalitas, ciri kebahasaan yang terdapat hubungan sebab akibat

antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga.

2) Konjungsi kronologis, ciri kebahasaan yang didalammnya terdapat hubungan

waktu atantara lain, seperti, kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya.

3) Kata benda

4) Kata peristilahan

c. Metode dan Model Pembelajaran

1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

2. Metode Saintifik

d. Media dan Bahan

a. Media

a) Ceramah

b) Buku bahasa Indonesia kelas VIII


c) Laptop

b. Bahan

a) Infokus

e. Sumber Belajar

Kosasih,E.2017.Bahasa Indonesia.Jakarta:Pusat Kurikulum dan Perbukuan,

Balitbang, Kemendikbud.

f. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama (2 JP)

Kegiatan
Langkah-langkah Model Kegiatan Peserta Didik
Pembelajaran
Kegiatan 1. Memotivasi peserta 1. Peserta didik mengucapkan
Pendahuluan didik untuk fokus salam dan berdoa di awal
mengikuti pembelajaran.
pembelajaran. 2. Guru memotivasi peserta didik
2. Apersepsi untuk bertanya tentang
3. Membentuk kelompok fenomena alam.
3. Guru mengajukan pertanyaan-
pertanyaan kepada peserta didik
tentang materi yang akan di
pelajari
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai, yaitu
menelaah teks eksplanasi berupa
paparan kejadian suatu
fenomena alam yang dibaca
5. Peserta didik dibagi menjadi
beberapa kelompok. Masing-
masing kelompok terdiri atas 4
orang.
Kegiatan Inti 1. Mengamati, 1. Peserta didik menerima
mengorientasikan pertanyaan dari guru berkaitan
Peserta didik terhadap dengan pembelajaran yang akan
masalah dipelajari.
2. Peserta didik mengamati teks
eksplanasi yang diberikan guru.
2. Menanya, 3. Peserta didik melakukan tanya
memunculkan masalah jawab dengan guru berkaitan
dengan teks dan hal yang tidak
dipahami
3. Mengorganisasikan 4. Peserta didik duduk secara
peserta didik untuk berkelompok untuk berdiskusi
belajar
4. Menalar, 5. Peserta didik mengamati dan
mengumpulkan data bertanya jawab terhadap
pertanyaan yang telah diberikan
guru.
6. Peserta didik mencari informasi
lain dari berbagai sumber
5. Mengasosiasi, 7. Peserta didik merumuskan
merumuskan jawaban jawaban dari informasi yang
telah dicari dari berbagai
sumber untuk menjawab
pertanyaan yang telah diberikan
guru
8. Peserta didik mengembangkan
dan menyajikan hasil rumusan
jawaban menjadi sebuah hasil
karya
5. Mengomunikasikan 6. Peserta didik mempresentasikan
hasil diskusi
6. Menganalisis dan 7. Peserta didik membaca kembali
mengevaluasi hasil diskusi untuk dikoreksi
dan disempurnakan
Kegiatan akhir 8. Peserta didik menyampaikan
rasa puas atau tidaknya
mengikuti kegiatan penulisan
teks eksplanasi dengan alasan
yang logis
9. Guru dan peserta didik
menyimpulkan hasil
pembelajaran menelaah struktur
dan kebahasaan teks eksplanasi.
10. Guru melakukan tindak
lanjut/perbaikan untuk kegiatan
belajar berikutnya.
11. Guru memberi umpan balik
peserta didik dalam proses dan
hasil pembelajaran mengenai
teks eksplanasi.

Pertemuan Kedua ( 2 JP )

Kegiatan
Langkah-langkah Model Kegiatan Peserta Didik
Pembelajaran
Kegiatan 1. Memotivasi peserta 1. Peserta didik mengucapkan
Pendahuluan didik untuk fokus salam dan berdoa di awal
mengikuti pembelajaran.
pembelajaran.
2. Guru memotivasi peserta didik
2. Apersepsi
3. Membentuk kelompok untuk bertanya tentang
fenomena alam.
3. Guru mengajukan pertanyaan-
pertanyaan kepada peserta didik
tentang materi yang akan di
pelajari
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai, yaitu
menelaah teks eksplanasi berupa
paparan kejadian suatu
fenomena alam yang dibaca
5. Peserta didik dibagi menjadi
beberapa kelompok. Masing-
masing kelompok terdiri atas 4
orang.
Kegiatan Inti 1. Mengamati, 1. Guru memberikan suatu topik
mengorientasikan untuk dijadikan teks eksplanasi
Peserta didik terhadap
masalah
2. Mengorganisasikan 2. Peserta didik duduk
peserta didik untuk berkelompok untuk membahas
belajar terkait topik yang telah
diberikan guru

3. Menanya, 3. Peserta didik melakukan tanya


memunculkan masalah jawab berkaitan dengan teks dan
hal yang masih belum dipahami.
4. Menalar, 4. Peserta didik secara
mengumpulkan data berkelompok mencari sumber-
sumber informasi
5. Peserta didik melakukan tanya
jawab berkaitan dengan hal-hal
yang tidak dipahami.
6. Peserta didik mengambil
berbagai informasi yang
berkaitan dengan topik yang
telah ditetapkan

5. Mengasosiasi, 7. Peserta didik secara


merumuskan jawaban berkelompok mengembangkan
topik yang sudah diberikan
menjadi sub-sub topik.
8. Peserta didik mengembangkan
sub-sub topik menjadi sebuah
teks eksplanasi.
6. Mengomunikasikan 9. Peserta didik mempresentasikan
hasil diskusi
7. Menganalisis dan 10. Peserta didik membaca kembali
mengevaluasi hasil diskusi untuk dikoreksi dan
disempurnakan
Kegiatan akhir 10. Peserta didik mengulas hasil
pembelajaran teks eksplanasi
11. Guru bersama peserta didik
membuat simpulan mengenai
teks eksplanasi
12. Guru memberi umpan balik
peserta didik dalam proses dan
hasil pembelajaran dengan cara
memberi kesempatan peserta
didik untuk menyebutkan
kembali mengenai kerangka
teks, struktur, kebahasaan, dan
menyunting teks eksplanasi.

g. Penilaian

1. Penilaian Sikap

a. Teknik : Pengamatan sikap

b. Bentuk : Lembar penilaian

c. Instrumen :

Pengamatan Sikap

No Nama Peserta Religius Jujur Peduli Santun Tanggung Nilai Konv


Disik Jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.

Keterangan:

a. Skor 1 : K (Kurang)

b. Skor 2 : C (Cukup)
c. Skor 3 : B (Baik)

d. Skor 4 : SB (Sangat Baik)

Rubrik Religius

Aspek yang Diamati Sko Keterangan


r

1. Sama sekali tidak menjawab ketika guru mengucapkan salam. 1 K

2. Menjawab salam ketika guru mengucapkan salam tetapi 2 C


sedikit belum konsisten.
3. Menjawab salam ketika guru mengucapkan salam cukup 3 B
sering dan mulai konsisten.
4. Menjawab salam ketika guru mengucapkan salam secara 4 SB
terus menerus dan konsisten.

Rubrik Jujur

Aspek yang Diamati Sko Keterangan


r

1. Sama sekali tidak jujur dan suka menyontek pada waktu 1 K


mengerjakan tugas dari guru.
2. Berperilaku jujur dan tidak menyontek waktu mengerjakan 2 C
tugas dari guru tetapi masih belum konsisten.
3. Berperilaku jujur dan tidak menyontek waktu mengerjakan 3 B
tugas dari guru dengan cukup sering dan mulai konsisten.
4. Berperilaku jujur dan tidak menyontek waktu mengerjakan 4 SB
tugas dari guru secara terus menerus dan konsisten.

Rubrik Peduli

Aspek yang Diamati Sko Keterangan


r

1. Sama sekali tidak membantu temannya yang belum paham 1 K


mengenai materi pembelajaran.
2. Membantu temannya yang belum paham mengenai materi 2 C
pembelajaran tetapi masih belum konsisten.
3. Membantu temannya yang belum paham mengenai materi 3 B
pembelajaran cukup sering dan mulai konsisten.
4. Membantu temannya yang belum paham mengenai materi 4 SB
pembelajaran secara terus menerus dan konsisten.

Rubrik Santun

Aspek yang Diamati Sko Keterangan


r

1. Sama sekali tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik 1 K


dan benar dalam menggunakan pendapat.
2. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan 2 C
mengemukakan pendapat tetapi masih belum konsisten.
3. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan 3 B
mengemukakan pendapat cukup sering dan mulai konsisten.
4. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan 4 SB
memperhatikan pendapat secara terus menerus dan konsisten.

Rubrik Tangung Jawab

Aspek yang Diamati Sko Keterangan


r

1. Sama sekali tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh 1 K


guru saat pembelajaran berlangsung.
2. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru saat 2 C
pembelajaran berlangsung tetapi masih belum konsisten.
3. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru saat 3 B
pembelajaran berlangsung cukup sering dan mulai konsisten.
4. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru saat 4 SB
pembelajaran berlangsung secara terus menerus dan
konsisten.

Keterangan:

a. Skor 1 : K (Kurang)

b. Skor 2 : C (Cukup)

c. Skor 3 : B (Baik)

d. Skor 4 : SB (Sangat Baik)

Pedoman penilaian:

Skor Maksimal = 20

Nilai Akhir = Skor yang diperoleh x 100

Skor Maksimal

Konverensi Nilai = Nilai / 100 x 4

Kategori nilai data dilihat pada konversi nilai sikap (K, C, B, SB)

2. Instrumen Penilaian Pengetahuan

KISI-KISI TES TERTULIS

LINGKUP PETUNJUK NO
NO LEVEL INDIKATOR
MATERI KERJA SOAL
Pengetahuan Teks 3.10.1 Mengungkapkan 1. Tentukan bagian 1
eksplanasi bagian identifikasi identifikasi
fenomena dalam fenomena dalam
teks eksplanasi teks eksplanasi
yang dibaca tersebut disertai
3.10.2 Mengungkapkan alasannya! 2
bagian rangkaian 2. Tentukan bagian
kejadian dalam rangkaian
teks eksplanasi kejadian dalam
yang dibaca teks eksplanasi
3.10.3 Mengungkapkan tersebut disertai 3
bagian ulasan atau alasannya!
kesimpulan dalam 3. Menentukan
teks eksplanasi bagian ulasan
yang dibaca atau kesimpulan
3.10.4 Mengungkapkan 3 dalam teks
konjungsi eksplanasi
kausalitas dalam tersebut disertai 4
teks eksplanasi alasannya!
yang dibaca. 4. Tentukan
3.10.5 Mengungkapkan 3 konjungsi
konjungsi kausalitas dalam
kausalitas dalam teks tersebut!
teks eksplanasi 5. Tentukan
yang dibaca. contoh kata
3.10.6 Mengungkapkan 3 benda dalam
kata benda dalam teks tersebut!
teks eksplanasi 6. Tentukan
yang dibaca contoh kata
3.10.7 Mengungkapkan 3 teksnis dalam
kata teknis atau teks tersebut !
peristilahan dalam
teks eksplanasi
yang dibaca.

- Instrumen Soal

Tes tertulis

Bacalah teks eksplanasi berikut kemudian kerjakan sesuai dengan perintah!

Angin Puting Beliung


Puting beliung merupakan salah satu jenis angin yang berputar dengan
kecepatan lebih dari 60 km/jam membentuk satu garis lurus meliuk-liuk dari
atas ke bawah dengan kisaran kejadian 10-30 menit.

Di Jawa angin semacam ini disebut juga sebagai angin lesus, sementara
di daerah Sumatra orang menyebut angin ini sebagai angin bahorok. Di
amerika, angin semacam ini bisa berukuran 10 kali lebih besar dan dengan
kekuatan 6 kali lebih besar, yakni sekitar 300km/jam dengan ukuran diameter
mencapai 500 meter. Angin inilah yang disebut sebagai angin tornado dan
sangat ditakuti karena kekuatannya yang bisa menghancurkan apapun yang
dilewatinya.

Angin puting beliung merupakan salah satu fenomena alam yang tak
bisa diremehkan dampaknya. Oleh karena itu sebaiknya perlu diketahui tanda-
tanda akan terjadinya puting beliung. Berikut ini merupakan beberapa tanda
akan terjadinya angin puting beliung:

1. Udara terasa sangat panas.


2. Muncul awan (awan cumulus) berbentuk seperti kembang kol raksasa di
langit. Awan ini makin lama akan menjadi mendung (awan
cumulonimbus) dengan bentuk yang kurang lebih mirip namun
berukuran lebih besar lagi.
3. Perlahan terasa ada hembusan angin yang semakin lama akan semakin
kencang.

Bila sudah ada tiga ciri-ciri tersebut, kemungkinan besar akan terjadi angin
puting beliung sehingga diharapkan seluruh masyarakat waspada dan bersiap-
siap mencari tempat perlindungan yang aman. Angin puting beliung terbentuk
dari tiga fase, yakni fase tumbuh, fase dewasa, dan fase punah. Berikut
penjelasan selengkapnya:

1. Fase Tumbuh

Ketika suhu udara sedang panas-panasnya, dalam awan terjadi arus udara yang
naik ke atas. Udara panas ini juga membawa uap air dalam jumlah besar
sehingga perlahan awan akan menjadi gelap.

2. Fase Dewasa
Dalam fase ini, jumlah titik-titik air dalam awan sudah tak tertahan lagi dan
akhirnya turun menjadi hujan.

Hujan ini menimbulkan gaya gesek antara arus udara yang naik dan yang turun
dan tentunya temperature udara yang turun lebih dingin dari temperature udara
di bawahnya.

Gaya gesek dari udara naik dan turun dengan temperature berbeda inilah yang
menyebabkan terjadinya perputaran angin yang besar yang disebut sebagai
angin puting beliung.

3. Fase Punah

Fase ini merupakan akhir atau melemahnya perputaran angin karena suhu udara
akhirnya stabil dan pergesekan berhenti.

Kehadiran angin puting beliung ini tidak bisa diramalkan karena prosesnya bisa
terjadi tiba-tiba.

Namun demikian, yang pasti angin puting beliung terjadi pada waktu siang atau
sore hari ketika intensitas temperature bumi sedang panas.

Angin puting beliung biasanya terjadi pada skala local saja dengan durasi antara
5-7 menit untuk puncak putaran angin yang paling kuat.

Angin puting beliung ini lebih sering muncul pada daerah dataran rendah
dengan suhu rata-rata 30-32 derajaT celcius.

Meski angin puting beliung bukan termasuk jenis angin yang sangat berbahaya,
namun bila terjadi dengan kekuatan maksimal, kerusakan yang ditimbulkan
oleh angin ini tidak bisa diremehkan.

Bahkan, angin puting beliung bisa merobohkan pohon berukuran besar sehingga

bila sudah tampak tanda-tanda akan terjadi angin puting beliung, sebaiknya

segera berteduh ke tempat yang aman; jauh dari pepohonan, tiang-tiang

reklame, dan bangunan yang rentan ambruk.


Setelah membaca teks di atas, jawablah pertanyaan dibawah ini!

1. Tentukan dan jelaskan bagian identifikasi fenomena alam dalam teks

eksplanasi di atas secara tepat disertai alasannya!

2. Tentukan dan jelaskan bagian rangkaian kejadian dalam teks eksplanasi di

atas secara tepat disertai alasannya!

3. Tentukan dan jelaskan bagian ulasan dalam teks eksplanasi di atas secara tepat

disertai alasannya!

4. Sebutkan konjungsi kausalitas yang terdapat dalam teks tersebut secara tepat!

5. Sebutkan kata benda yang terdapat dalam teks tersebut secara tepat!

6. Sebutkan kata peristilahan yang terdapat dalam teks tersebut secara tepat!

RUBRIK PENILAIAN DAN PEDOMAN PENSKORAN

No Aspek Kriteria Penilaian Skor


Soal yang Dinilai
1 Ketepatan a. Tepat, jika mampu mengungkapkan 3 bagian
mengungkapkan identifikasi fenomena dalam teks eksplanasi
bagian secara tepat. 3
identifikasi b. Kurang tepat, jika hanya mampu
fenomena dalam mengungkapkan 2 bagian identifikasi
teks eksplanasi fenomena dalam teks eksplanasi secara tepat. 2
yang dibaca c. Tidak tepat, jika hanya mampu
mengungangkap 1 bagian identifikasi
1
fenomena dalam teks eksplanasi.
2 Ketepatan a. Tepat, jika mampu mengungkapkan 4-5
mengungkapkan bagian rangkaian kejadian dalam teks
bagian eksplanasi secara tepat. 3
rangkaian b. Kurang tepat, jika hanya mampu
kejadian dalam mengungkapkan 2-3 bagian rangkaian
teks eksplanasi kejadian dalam teks eksplanasi secara tepat. 2
yang dibaca atau c. Tidak tepat, jika hanya mampu menjawab 1
didengar bagian rangkaian kejadian dalam teks
1
eksplanasi.
3 Ketepatan a. Tepat, jika mampu mengungkapkan 2 bagian
mengungkapkan ulasan dalam teks eksplanasi secara tepat
bagian ulasan b. Kurang tepat, jika hanya mampu 3
dalam teks mengungkapkan 1 bagian ulasan dalam teks
eksplanasi yang eksplanasi secara tepat. 2
dibaca atau c. Tidak tepat, jika tidak menjawab sesuai
didengar pertanyaan.
1

5 Ketepatan a. Tepat, jika mampu mengungkapkan 4-5


mengungkapkan konjungsi kausalitas dalam teks eksplanasi.
konjungsi b. Kurang tepat, jika mampu mengungkapkan 2- 3
kausalitas dalam 3 konjungsi kausalitas dalam teks eksplanasi.
teks eksplanasi c. Tidak tepat, jika hanya mengungkapkan 1
konjungsi kausalitas dalam teks eksplanasi. 2

1
6 Ketepatan a. Tepat, jika mampu mengungkapkan 5-6 kata
mengungkapkan benda dalam teks eksplanasi.
kata benda b. Kurang tepat, jika mampu mengungkapkan 3- 3
dalam teks 4 kata benda dalam teks eksplanasi.
eksplanasi c. Tidak tepat, jika hanya mengungkapkan 1-2 2
kata benda dalam teks eksplanasi.
1
7 Ketepatan a. Tepat, jika mampu mengungkapkan 5-6 kata
mengungkapkan teknis dalam teks eksplanasi.
kata teknis atau b. Kurang tepat, jika mampu mengungkapkan 3- 3
peristilahan 4 kata teknis dalam teks eksplanasi.
dalam teks c. Tidak tepat, jika hanya mengungkapkan 1 kata 2
eksplanasi teknis dalam teks eksplanasi.
1

Kunci Jawaban

1. Struktur dalam teks eksplanasi

a. Identifikasi fenomena
Puting beliung merupakan salah satu jenis angin yang berputar dengan kecepatan

lebih dari 60 km/jam membentuk satu garis lurus meliuk-liuk dari atas ke bawah

dengan kisaran kejadian 10-30 menit.

Di Jawa angin semacam ini disebut juga sebagai angin lesus, sementara di daerah

Sumatra orang menyebut angin ini sebagai angin bahorok. Di amerika, angin

semacam ini bisa berukuran 10 kali lebih besar dan dengan kekuatan 6 kali lebih

besar, yakni sekitar 300km/jam dengan ukuran diameter mencapai 500 meter.

Angin inilah yang disebut sebagai angin tornado dan sangat ditakuti karena

kekuatannya yang bisa menghancurkan apapun yang dilewatinya.

b. Rangkaian Kejadian

Angin puting beliung merupakan salah satu fenomena alam yang tak bisa

diremehkan dampaknya. Oleh karena itu sebaiknya perlu diketahui tanda-tanda

akan terjadinya puting beliung. Berikut ini merupakan beberapa tanda akan

terjadinya angin puting beliung:

1. Udara terasa sangat panas.

2. Muncul awan (awan cumulus) berbentuk seperti kembang kol raksasa di

langit. Awan ini makin lama akan menjadi mendung (awan cumulonimbus)

dengan bentuk yang kurang lebih mirip namun berukuran lebih besar lagi.

3. Perlahan terasa ada hembusan angin yang semakin lama akan semakin

kencang.
Bila sudah ada tiga ciri-ciri tersebut, kemungkinan besar akan terjadi angin puting

beliung sehingga diharapkan seluruh masyarakat waspada dan bersiap-siap

mencari tempat perlindungan yang aman.

Bagaimana proses terjadinya angin puting beliung? Angin puting beliung

terbentuk dari tiga fase, yakni fase tumbuh, fase dewasa, dan fase punah. Berikut

penjelasan selengkapnya:

1. Fase Tumbuh

Ketika suhu udara sedang panas-panasnya, dalam awan terjadi arus udara yang

naik ke atas. Udara panas ini juga membawa uap air dalam jumlah besar

sehingga perlahan awan akan menjadi gelap.

2. Fase Dewasa

Dalam fase ini, jumlah titik-titik air dalam awan sudah tak tertahan lagi dan

akhirnya turun menjadi hujan.

Hujan ini menimbulkan gaya gesek antara arus udara yang naik dan yang turun

dan tentunya temperature udara yang turun lebih dingin dari temperature udara di

bawahnya.
Gaya gesek dari udara naik dan turun dengan temperature berbeda inilah yang

menyebabkan terjadinya perputaran angin yang besar yang disebut sebagai angin

puting beliung.

3. Fase Punah

Fase ini merupakan akhir atau melemahnya perputaran angin karena suhu udara

akhirnya stabil dan pergesekan berhenti.

Kehadiran angin puting beliung ini tidak bisa diramalkan karena prosesnya bisa

terjadi tiba-tiba.

Namun demikian, yang pasti angin puting beliung terjadi pada waktu siang atau

sore hari ketika intensitas temperature bumi sedang panas.

Angin puting beliung biasanya terjadi pada skala local saja dengan durasi antara

5-7 menit untuk puncak putaran angin yang paling kuat.

Angin puting beliung ini lebih sering muncul pada daerah dataran rendah dengan

suhu rata-rata 30-32 derajad celcius.

c. Ulasan

Meski angin puting beliung bukan termasuk jenis angin yang sangat berbahaya,

namun bila terjadi dengan kekuatan maksimal, kerusakan yang ditimbulkan oleh

angin ini tidak bisa diremehkan.


Bahkan, angin puting beliung bisa merobohkan pohon berukuran besar sehingga

bila sudah tampak tanda-tanda akan terjadi angin puting beliung, sebaiknya segera

berteduh ke tempat yang aman; jauh dari pepohonan, tiang-tiang reklame, dan

bangunan yang rentan ambruk.

2. Ciri kabahasaan teks eksplanasi

a. Konjungsi kausalitas : karena, oleh karena itu, sehingga, menimbulkan dan

menyebabkan.

b. Menggunakan kata benda : awan, udara, kembang kol, langit, angin, masyarakat,,

dan sebagainya.

c. Kata teknis atau peristilahan : lesus, bohorok, tornado, fase, temperature, celcius,

cumulus.

Pedoman Penilaian

Skor = jumlah perolehan angka seluruh aspek

skor yang diperoleh


Nilai= x 100
skor maksimal
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD 1)

Nama Peserta didik/Kelompok: ................................................................

Kelas/Kelompok : ................................................................

Bacalah teks di bawah ini kemudian kerjakan tugas berikut!

Angin Puting Beliung

Puting beliung merupakan salah satu jenis angin yang berputar dengan
kecepatan lebih dari 60 km/jam membentuk satu garis lurus meliuk-liuk dari atas ke
bawah dengan kisaran kejadian 10-30 menit.

Di Jawa angin semacam ini disebut juga sebagai angin lesus, sementara di
daerah Sumatra orang menyebut angin ini sebagai angin bahorok. Di amerika, angin
semacam ini bisa berukuran 10 kali lebih besar dan dengan kekuatan 6 kali lebih
besar, yakni sekitar 300km/jam dengan ukuran diameter mencapai 500 meter. Angin
inilah yang disebut sebagai angin tornado dan sangat ditakuti karena kekuatannya
yang bisa menghancurkan apapun yang dilewatinya.

Angin puting beliung merupakan salah satu fenomena alam yang tak bisa
diremehkan dampaknya. Oleh karena itu sebaiknya perlu diketahui tanda-tanda akan
terjadinya puting beliung. Berikut ini merupakan beberapa tanda akan terjadinya
angin puting beliung:

4. Udara terasa sangat panas.


5. Muncul awan (awan cumulus) berbentuk seperti kembang kol raksasa di
langit. Awan ini makin lama akan menjadi mendung (awan cumulonimbus)
dengan bentuk yang kurang lebih mirip namun berukuran lebih besar lagi.
6. Perlahan terasa ada hembusan angin yang semakin lama akan semakin
kencang.

Bila sudah ada tiga ciri-ciri tersebut, kemungkinan besar akan terjadi angin puting
beliung sehingga diharapkan seluruh masyarakat waspada dan bersiap-siap mencari
tempat perlindungan yang aman. Angin puting beliung terbentuk dari tiga fase, yakni
fase tumbuh, fase dewasa, dan fase punah. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Fase Tumbuh

Ketika suhu udara sedang panas-panasnya, dalam awan terjadi arus udara yang naik
ke atas. Udara panas ini juga membawa uap air dalam jumlah besar sehingga perlahan
awan akan menjadi gelap.

2. Fase Dewasa

Dalam fase ini, jumlah titik-titik air dalam awan sudah tak tertahan lagi dan akhirnya
turun menjadi hujan.

Hujan ini menimbulkan gaya gesek antara arus udara yang naik dan yang turun dan
tentunya temperature udara yang turun lebih dingin dari temperature udara di
bawahnya.

Gaya gesek dari udara naik dan turun dengan temperature berbeda inilah yang
menyebabkan terjadinya perputaran angin yang besar yang disebut sebagai angin
puting beliung.

3. Fase Punah

Fase ini merupakan akhir atau melemahnya perputaran angin karena suhu udara
akhirnya stabil dan pergesekan berhenti.

Kehadiran angin puting beliung ini tidak bisa diramalkan karena prosesnya bisa
terjadi tiba-tiba.

Namun demikian, yang pasti angin puting beliung terjadi pada waktu siang atau sore
hari ketika intensitas temperature bumi sedang panas.

Angin puting beliung biasanya terjadi pada skala local saja dengan durasi antara 5-7
menit untuk puncak putaran angin yang paling kuat.

Angin puting beliung ini lebih sering muncul pada daerah dataran rendah dengan
suhu rata-rata 30-32 derajaT celcius.

Meski angin puting beliung bukan termasuk jenis angin yang sangat berbahaya,
namun bila terjadi dengan kekuatan maksimal, kerusakan yang ditimbulkan oleh
angin ini tidak bisa diremehkan.
Bahkan, angin puting beliung bisa merobohkan pohon berukuran besar sehingga bila
sudah tampak tanda-tanda akan terjadi angin puting beliung, sebaiknya segera
berteduh ke tempat yang aman; jauh dari pepohonan, tiang-tiang reklame, dan
bangunan yang rentan ambruk.

1. Tentukan dan jelaskan bagian identifikasi fenomena alam dalam teks

eksplanasi di atas secara tepat disertai alasannya!

2. Tentukan dan jelaskan bagian rangkaian kejadian dalam teks eksplanasi di

atas secara tepat disertai alasannya!

3. Tentukan dan jelaskan bagian ulasan dalam teks eksplanasi di atas secara tepat

disertai alasannya!

4. Sebutkan konjungsi kausalitas yang terdapat dalam teks tersebut secara tepat!

5. Sebutkan kata benda yang terdapat dalam teks tersebut secara tepat!

6. Sebutkan kata peristilahan yang terdapat dalam teks tersebut secara tepat!
Pertemuan Kedua

1. Penilaian Sikap

a. Teknik : Pengamatan sikap

b. Bentuk : Lembar penilaian

c. Instrumen :

Pengamatan Sikap

No Nama Peserta Religius Jujur Peduli Santun Tanggung Nilai Konv


Disik Jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.

Keterangan:

e. Skor 1 : K (Kurang)

f. Skor 2 : C (Cukup)

g. Skor 3 : B (Baik)

h. Skor 4 : SB (Sangat Baik)

Rubrik Religius

Aspek yang Diamati Sko Keterangan


r

5. Sama sekali tidak menjawab ketika guru mengucapkan salam. 1 K

6. Menjawab salam ketika guru mengucapkan salam tetapi 2 C


sedikit belum konsisten.
7. Menjawab salam ketika guru mengucapkan salam cukup 3 B
sering dan mulai konsisten.
8. Menjawab salam ketika guru mengucapkan salam secara 4 SB
terus menerus dan konsisten.

Rubrik Jujur

Aspek yang Diamati Sko Keterangan


r

5. Sama sekali tidak jujur dan suka menyontek pada waktu 1 K


mengerjakan tugas dari guru.
6. Berperilaku jujur dan tidak menyontek waktu mengerjakan 2 C
tugas dari guru tetapi masih belum konsisten.
7. Berperilaku jujur dan tidak menyontek waktu mengerjakan 3 B
tugas dari guru dengan cukup sering dan mulai konsisten.
8. Berperilaku jujur dan tidak menyontek waktu mengerjakan 4 SB
tugas dari guru secara terus menerus dan konsisten.

Rubrik Peduli

Aspek yang Diamati Sko Keterangan


r

5. Sama sekali tidak membantu temannya yang belum paham 1 K


mengenai materi pembelajaran.
6. Membantu temannya yang belum paham mengenai materi 2 C
pembelajaran tetapi masih belum konsisten.
7. Membantu temannya yang belum paham mengenai materi 3 B
pembelajaran cukup sering dan mulai konsisten.
8. Membantu temannya yang belum paham mengenai materi 4 SB
pembelajaran secara terus menerus dan konsisten.

Rubrik Santun

Aspek yang Diamati Sko Keterangan


r

5. Sama sekali tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik 1 K


dan benar dalam menggunakan pendapat.
6. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan 2 C
mengemukakan pendapat tetapi masih belum konsisten.
7. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan 3 B
mengemukakan pendapat cukup sering dan mulai konsisten.
8. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan 4 SB
memperhatikan pendapat secara terus menerus dan konsisten.

Rubrik Tangung Jawab

Aspek yang Diamati Sko Keterangan


r

5. Sama sekali tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh 1 K


guru saat pembelajaran berlangsung.
6. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru saat 2 C
pembelajaran berlangsung tetapi masih belum konsisten.
7. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru saat 3 B
pembelajaran berlangsung cukup sering dan mulai konsisten.
8. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru saat 4 SB
pembelajaran berlangsung secara terus menerus dan
konsisten.

Keterangan:

e. Skor 1 : K (Kurang)

f. Skor 2 : C (Cukup)

g. Skor 3 : B (Baik)

h. Skor 4 : SB (Sangat Baik)

Pedoman penilaian:

Skor Maksimal = 20

Nilai Akhir = Skor yang diperoleh x 100

Skor Maksimal

Konverensi Nilai = Nilai / 100 x 4


Kategori nilai data dilihat pada konversi nilai sikap (K, C, B, SB)
2. Instrumen Penilaian Keterampilan

KISI-KISI TES KETERAMPILAN

LINGKUP NO
NO LEVEL INDIKATOR PETUNJUK KERJA
MATERI SOAL

4.10.1 Menulis teks 1. Buatlah teks 1


eksplanasi dengan eskplanasi sesuai
bagian identifikasi dengan bagian
fenomena yang tepat. identifikasi
4.10.2 Menulis teks fenomena!
eksplanasi dengan 2. Buatlah teks 2
bagian rangkaian eskplanasi sesuai
kejadian yang tepat. dengan bagian
4.10.3 Menulis teks rangkaiasn
eksplanasi dengan kejadian!
bagian ulasan atau 3. Buatlah teks 3
kesimpulan yang tepat. eskplanasi sesuai
4.10.4 Menulis teks dengan bagian
eksplanasi dengan ulasan!
menggunakan 4. Tulislah teks 4
Teks konjungsi kausalitas eksplanasi
Keterampilan
eksplanasi yang tepat. dengan
4.10.5 Menulis teks menggunakan
eksplanasi dengan konjungsi
menggunakan kausalitas, kata
konjungsi kronologis benda dan kata
yang tepat. peristilahan!
4.10.6 Menulis teks
eksplanasi dengan
menggunakan kata
benda yang tepat.
4.10.7 Menulis teks
eksplanasi dengan
menggunakan kata
teknis atau peristilahan
yang tepat.
-Instrumen soal

Tes Tertulis

Buatlah teks eksplanasi dengan Topik kenakalan remaja dengan

memperhatikan kerangka struktur teks eksplanasi dibawah ini!

1. Buatlah teks eksplanasi bertema mengenai


kenakalan remaja dengan memperhatikan :
a. identifikasi fenomena secara tepat!
b. bagian rangkaian kejadian secara tepat!
c. bagian ulasan secara tepat!
d. Penggunaan konjungsi kausalitas!
e. Penggunaan kata benda!
f. Penggunaan kata peristilahan!
RUBRIK PENILAIAN DAN PEDOMAN PENSKORAN

No Aspek Kriteria Penilaian Skor


Soal yang Dinilai
1. Menulis teks a. Tepat, jika mampu menulis teks 3
eksplanasi dengan eksplanasi dengan bagian identifikasi
bagian identifikasi fenomena secara tepat.
fenomena secara tepat b. Kurang tepat, jika kurang mampu 2
menulis teks eksplanasi dengan bagian
identifikasi fenomena secara tepat.
c. Tidak tepat, jika tidak mampu menulis 1
teks eksplanasi dengan bagian
identifikasi fenomena secara tepat.
2. Menulis teks a. Tepat, jika mampu menulis teks 3
eksplanasi dengan eksplanasi dengan bagian rangkaian
bagian rangkaian peristiwa dengan tepat.
kejadian secara tepat b. Kurang tepat, jika kurang mampu 2
menulis teks eksplanasi dengan bagian
rangkaian kejadian secara tepat.
c. Tidak tepat, jika tidak mampu menulis 1
teks eksplanasi dengan bagian
rangkaian peristiwa dengan tepat.
3. Menulis teks a. Tepat, jika mampu menulis teks 3
eksplanasi dengan eksplanasi dengan bagian ulasan
bagian dengan tepat.
ulasan/kesimpulan b. Kurang tepat, jika kurang mampu 2
secara tepat menulis teks eksplanasi dengan bagian
ulasan secara tepat.
c. Tidak tepat, jika tidak mampu menulis 1
bagian ulasan yang memaparkan
komentar atau penilaian dari rangkaian
kejadian fenomena alam dalam teks
eksplanasi dengan tepat.
4. Menulis teks a. Tepat, jika mampu menulis teks 3
eksplanasi dengan eksplanasi dengan menggunakan
menggunakan konjungsi kausalitas secara tepat.
konjungsi kausalitas b. Kurang tepat, jika kurang mampu 2
secara tepat menulis teks eksplanasi dengan
menggunakan konjungsi kausalitas
secara tepat
c. Tidak tepat, jika tidak mampu menulis
1
teks eksplanasi dengan menggunakan
konjungsi kausalitas secara tepat.

6. Menulis teks a. Tepat, jika mampu menulis teks 3


eksplanasi dengan eksplanasi dengan menggunakan kata
menggunakan kata benda secara tepat.
benda secara tepat b. Kurang tepat, jika kurang mampu 2
menulis teks eksplanasi dengan
menggunakan kata benda secara tepat.
c. Tidak tepat, jika tidak mampu menulis 1
teks eksplanasi dengan mengunakan
kata benda secara tepat.
7. Menulis teks a. Tepat, jika mampu menulis teks 3
eksplanasi dengan eksplanasi dengan menggunakan kata
menggunakan kata teknis/peristilahan secara tepat.
teknis/peristilahan b. Kurang tepat, jika kurang mampu
secara tepat menulis teks eksplansai dengan 2
menggunakan kata
teksnis/peristilahan secara tepat.
1
c. Tidak tepat, jika tidak mampu
menulis teks eksplanasi dengan
menggunakan kata
teksnis/peristilahan secara tepat.

Pedoman Penilaian

Skor = jumlah perolehan angka seluruh aspek

skor yang diperoleh


Nilai= x 100
skor maksimal
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD 2)

Nama :
Kelas :
No absen :

PETUNJUK KERJA!
1. Buatlah teks eksplanasi bertema mengenai kenakalan remaja dengan
memperhatikan :
a. identifikasi fenomena secara tepat!
b. bagian rangkaian kejadian secara tepat!
c. bagian ulasan secara tepat!
d. Penggunaan konjungsi kausalitas!
e. Penggunaan kata benda!
f. Penggunaan kata peristilahan!

Mengetahui, April 2018


Kepala SMP Negeri 1 Singaparna Guru Mata Pelajaran,

……………………………… ………………………………..
NIP ………………………… NIP …………………………..

Anda mungkin juga menyukai