Anda di halaman 1dari 7

PEMBELAJARAN PPKn SD

TUGAS KE-1

OLEH
NAMA : NI PUTU YOGI SRI KUSUMAWATI
NIM : 1711031152
KELAS :A
SEMESTER : VI
NO ABSEN : 17

JURUSAN PENDIDIKAN DASAR


PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA
2020
Tugas ke: 1
MK PEMBELAJARAN PPKn SD
Semester Genap Tahun Ajaran 2019/2020

Petunjuk:

1. Jawablah semua pertanyaan dalam tugas ini dengan tepat dan benar!
2. Kerjakan pada kertas A4, margin atas bawah kiri kanan 3cm, ukuran huruf
times new roman, 12 pt, 1 spasi
3. Isikan identitas tugas, Tugas ke:….., nama mahasiswa, Nim, kelas

Soal:

1. Para pakar mengatakan PPKn sangat penting dalam rangka mencerdaskan


kehidupan bangsa, sehingga PPKn harus dibangun atas tiga paradigma,
diantaranya: PPKn secara kurikuler dirancang sebagai subjek pembelajran
yang bertujuan untuk mengembangkan potensi individu, PPKn secara
teoritis dirancang sebagai subjek pembelajaran yang memuat dimensi
kognitif, afektif dan psikomotor dan PPKn secara pragamatik dirancang
sebagai subjek pembelajaran yang menekankan pada isi yang mengusung
nilai-nilai dan pengalaman belajar. Setujukan anda dengan pendapat
tersebut, berikan rasional anda!

2. Seiring dengan perubahan kurikulum, mata pelajaran PPKn mengalami


perubahan nama. Apa yang mendasari adanya perubahan nama dari PKn
menjadi PPKn?

3. Berdasarkan kurikulum 2013 ruang lingkup PPKn mengalami perubahan.


Analisis ruang lingkup PPKn SD sesuai dengan kurikulum 2013!

4. Guru memegang peranan yang strategis dalam mencerdaskan kehidupan


bangsa. Bagaimanakah peran guru dewasa ini dalam membentuk karakter
bangsa?
5. Bagaimana cara membelajarkan konsep hak dan kewajiban dalam materi
PPKn SD

6. Perjuangan antara Hidupdan Mati

Adi, seorang anak, yang telah lama ditinggal sang ayah tercinta. Ia
hidup dengan ibu yang sangat ia cintai. Adi yang drop out dari bangku
SMP ketika masih dikelas dua setiap hari bekerja mengumpulkan barang
bekas untuk menghidupi dirinya dan ibunya yang sudah lama berjuang
melawan penyakit kanker yang dideritanya. Setiap hari, Adi berangkat dari
rumah untuk bekerja dengan penuh harap demi mencari sesuap nasi agar
dapat menyambung hidup dirinya. Ia bekerja keras mengumpulkan barang
bekas dengan semangat dan berbekal cita-cita bila uang telah cukup segera
akan mengobati ibunya yang telah lama tersiksa oleh penyakit kanker.
Suatu hari, Adi mendengar ucapan ibunya, Nak... tampaknya ibu sudah
tidak lama lagi akan meninggalkan dunia ini. Jagalah baik-baik dirimu
Nak! Tidak Ibu, Ibu tidak boleh meninggalkan Adi. Adi mau mencari obat
sekarang”. Adi pergi untuk mencari obat. Menurut dokter, Ibunya masih
dapat ditolong dengan obat namun karena ia tidak punya uang maka satu-
satunya jalan adalah mencuri uang untuk membeli obat. Adi menghadapi
dilema, bila tidak mencuri maka Ibunya mungkin meninggal, tetapi bila ia
mencuri maka ia akan berdosa bahkan mungkin ia berurusan dengan polisi
yang akhirnya masuk penjara. Apa yang harus Adi lakukan? Adakah nilai
yang terkandung dalam cerita tersebut? Nilai apa saja?
7. Buatlah satu cerita yang mengandung kasus dilema moral yang cocok
dibelajarkan di sekolah dasar!
8. Norma diperlukan dalam kehidupan sehari. Mengapa norma hukum
penting, padahal sudah ada norma agama, norma kesopanan maupun
norma kesusilaan?

Selamat Mengerjakan
JAWABAN :
1. Ya, PPKn sangat penting, hal ini dikarenakan kehidupan berbangsa dan
bernegara Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat dinamis
dengan segala liku-liku permasalahannya. Sejak diproklamirkan
kemerdekaannya oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945 sampai dengan saat ini, bangsa dan negara
Indonesia telah mengalami pasang surut dalam instrumentasi dan praksis
kehidupannya, walaupun secara formal landasanfilosofinya tetap, yakni
Pancasila. Sistem kenegaraan yang dibangun dan dilaksanakan pada era
Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi, pada dasarnya tidak banyak
berubah, yakni tetap sebagai negara demokrasi yang berkedaulatan rakyat.
Namun demikian setiap era kehidupan itu berada dalam konteks
kehidupan masyarakat dunia yang berbeda-beda. Kini konteks kehidupan
global itu ditandai oleh semakin terbukanya kerja sama dan sekaligus
persaingan antarbangsa/antarnegara, yang berarti juga semakin
kompleksnya bangsa Indonesia mengarungi era reformasi di berbagai
bidang menuju kehidupan masyarakat.
2. Dimulai dengan diintroduksikannya mata pelajaran Civics dalam
kurikulum SMA tahun 1962 yang berisikan materi tentang pemerintahan
Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 (Dept. P&K: 1962).
Pada saat itu, mata pelajaran Civics atau kewarganegaraan, pada dasarnya
berisikan pengalaman belajar yang digali dan dipilih dari disiplin ilmu
sejarah, geografi, ekonomi, dan politik, pidato-pidato presiden, deklarasi
hak asasi manusia, dan pengetahuan tentang Perserikatan Bangsa-Bangsa
(Somantri, 1969:7). Istilah Civics tersebut secara formal tidak dijumpai
dalam Kurikulum tahun 1957 maupun dalam Kurikulum tahun 1946.
Namun secara materiil dalam Kurikulum SMP dan SMA tahun 1957
terdapat mata pelajaran tata negara dan tata hukum, dan dalam kurikulum
1946 terdapat mata pelajaran pengetahuan umum yang di dalamnya
memasukkan pengetahuan mengenai pemerintahan. Kemudian dalam
kurikulum tahun 1968 dan 1969 istilah civics dan Pendidikan Kewargaan
Negara digunakan secara bertukar-pakai (interchangeably). Misalnya
dalam Kurikulum SD 1968 digunakan istilah Pendidikan Kewargaan
Negara yang dipakai sebagai nama mata pelajaran, yang di dalamnya
tercakup sejarah Indonesia, geografi Indonesia, dan civics (d iterjemahkan
sebagai pengetahuan kewargaan negara). Dalam kurikulum SMP 1968
digunakan istilah Pendidikan Kewargaan Negara yang berisikan sejarah
Indonesia dan Konstitusi termasuk UUD 1945. Sedangkan dalam
kurikulum SMA 1968 terdapat mata pelajaran Kewargaan Negara yang
berisikan materi, terutama yang berkenaan dengan UUD 1945. Sementara
itu dalam Kurikulum SPG 1969 mata pelajaran Pendidikan Kewargaan
Negara yang isinya terutama berkenaan dengan sejarah Indonesia,
konstitusi, pengetahuan kemasyarakatan dan hak asasi manusia (Dept.
P&K: 1968a; 1968b; 1968c; 1969). (Winataputra, 2006 : 1). Secara umum
mata pelajaran Pendidikan Kewargaan Negara membahas tentang
nasionalisme, patriotisme, kenegaraan, etika, agama dan kebudayaan
(Somantri, 2001:298) Pada Kurikulum tahun 1975 istilah Pendidikan
Kewargaan Negara diubah menjadi Pendidikan Moral Pancasila (PMP)
yang berisikan materi Pancasila sebagaimana diuraikan dalam Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila atau P4. Perubahan ini sejalan
dengan missi pendidikan yang diamanatkan oleh Tap. MPR II/MPR/1973.
Mata pelajaran PMP ini merupakan mata pelajaran wajib untuk SD, SMP,
SMA, SPG dan Sekolah Kejuruan. Mata pelajaran PMP ini terus
dipertahankan baik istilah maupun isinya sampai dengan berlakunya
Kurikulum 1984 yang pada dasarnya merupakan penyempurnaan dari
Kurikulum 1975 (Depdikbud: 1975 a, b, c dan 1976). Pendidikan Moral
Pancasila (PMP) pada masa itu  berorientasi pada value inculcation
dengan muatan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 (Winataputra dan
Budimansyah, 2007:97) Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 2
tahun 1989 tentang Sistim Pendidikan Nasional yang menggariskan
adanya muatan kurikulum Pendidikan Pancasila dan Pendidikan
Kewarganegaraan, sebagai bahan kajian wajib kurikulum semua jalur,
jenis dan jenjang pendidikan (Pasal 39), Kurikulum Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah tahun 1994 mengakomodasikan misi baru
pendidikan tersebut dengan memperkenalkan mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan atau PPKn.
3. Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi
aspek-aspek sebagai berikut:
a. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam
perbedaan, cinta lingkungan, kebanggan sebagai bangsa Indonesia,
sumpah pemuda, keutuhan NKRI, partisipasi dalam pembelaan negara,
sikap positif terhadap NKRI.
b. Norma, hukum, dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan
keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat,
peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, system hokum dan peradilan nasional, hukum dan
peradilan internasional.
c. Hak asasi manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan
kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional
HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
d. Kebutuhan warga negara, meliputi: gotong royong, harga diri sebagai
masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan
pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan
kedudukan warga negara.
e. Konstitusi negara, meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi
yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di
Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi.
f. Kekuasaan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan,
pemerintah daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan
system politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat
madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.
g. Pancasila, meliputi: kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara,
pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
pancasila sebagai ideologi terbuka.
h. Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan
internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi
globalisasi.
4. Peran guru dalam membentuk karakter bangsa yakni, dengan memberikan
bimbingan serta memberikan konsep tentang nilai, sikap, norma, dan
moral.

5. Cara membelajarkan konsep hak dan kewajiban dalam materi PPKn SD


yakni, guu memberikan contoh-contoh real dalam kehidupan sehari-hari
pada anak. Contoh : Hak anak untuk belajar, dan Kewajiban anak untuk
mematuhi peraturan yang ada di Sekolah.

6. Adi tak seharusnya mencuri, meskipun dalam keadaan terdesak. Nilai yang
terkandung ialah, nilai sikap dan moral.

7. Ani adalah seorang gadis yang periang, suatu hari Ani melihat uang 5000
rupiah di meja kerja ayahnya, di waktu yang bersamaan datanglah
pedagang bakso dan kebetulan Ani sangat lapar, sedangkan orangtuanya
sedang pergi ke rumah pamannya. Dan dia sedang berada sendirian di
rumah. Jika dia ambil uang di meja tersebut dia akan merasa berdosa,
namun jika tidak diambil dia akan merasa lapar. Hal ini membuat Ani
sangat dilema. Nilai yang terkandung dalam cerita ini ialah nilai sikap,
norma, dan moral.

8. Norma hukum penting penting karena norma hukum berarti suatu aturan
yang didasari oleh hukum. negara kita semuanya didasari oleh hukum jadi
norma hukum sangat penting sbgai pondasi kehidupan bernegara. Serta
kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara lebih tertib dan teratur

Anda mungkin juga menyukai