Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK NASIONALISME

KELOMPOK :1-C
ANGKATAN : XVI
NAMA ANGGOTA :

Nama NIP Unit Kerja


Stasiun Meteorologi Kelas
Ahsan Rosyadi 199708172021061001
III Paloh – Sambas
Stasiun Klimatologi Kelas I
Althaf 'Aini 199807242021062001 Palembang - Sumatera
Selatan
Stasiun Meteorologi Kelas
Andre Alfando 199702072021061001 III Fatmawati Soekarno –
Bengkulu
Stasiun Meteorologi Kelas
Aziz Alfarizi 199808042021061002
III Beringin - Barito Utara

Nasionalisme berdasarkan definisi chauvinisme adalah suatu sikap yang


meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
sebagaimana mestinya. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham
kecintaan rakyat Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila. Nasionalisme berkaitan erat dengan rasa kebangsaan. Rasa
kebangsaan adalah kesadaran berbangsa, yaitu rasa yang lahir secara alamiah
karena adanya kebersamaan sosial yang tumbuh dari kebudayaan, sejarah dan
aspirasi perjuangan masa lampau serta kebersamaan dalam mengahadapi tantangan
sejarah masa kini.

1. Sila ke 1 (Ketuhanan Yang Maha Esa)


Segenap umat beragama bebas memeluk menurut kepercayaannya karena
kira semua satu bangsa dan satu negara. Sejarah kepercayaan Indonesia sejak
zaman dahulu dimulai dengan animisme yaitu kepercayaan bahwa setiap benda
di bumi memiliki jiwa yang harus dihormati. Selain itu ada kepercayaan
dinamisme yaitu segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yang dapat
mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan manusia dalam upaya
mempertahankan hidupnya.
Dalam perkembangannya, unsur ketuhanan juga terdapat dalam perumusan
Pancasila. Pancasila menjadikan nilai-nilai moral ketuhanan sebagai landasan
pengelolaan kehidupan dalam konteks masyarakat yang majemuk, tanpa
menjadikan salah satu agama tertentu mendikte negara. Indonesia bukan negara
sekuler sekaligus bukan negara agama.
Nilai ketuhanan pada Pancasila mengarjakan tentang :
- Melahirkan etos kerja yang positif dan kepercayaan diri dalam mengelola
kekayaan yang diberikan Tuhan untuk kemakmuran masyarakat.
- Sikap transparan dan akuntabel dalam menjalankan amanat rakyat dan
amanat Tuhan.
- Etika sosial di masyarakat.
- Memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian.

2. Sila ke 2 (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


Bangsa Indonesia sudah sejak lama dipengaruhi dan mempengaruhi
kehidupan global. Sejarah interaksi nenek moyang dengan berbagai bangsa dan
peradaban dunia memberi andil dalam menumbuhkan nilai kekeluargaan antar
bangsa atau yang disebut dengan perikemanusiaan. Perikemanusiaan adalah
perilaku yang menjujung tinggi setiap manusia berdasarkan martabat
kemanusiannya dalam porsi yang pantas.
Dalam perumusan Pancasila, nilai kemanusiaan diangkat dalam upacara
pembukaan BPUPKI yang berkaitan dengan pentingnya nilai gotong royong. Sila
kedua Pancasila memiliki konsekuensi untuk menjadi pedoman negara dalam
memuliakan nilai-nilai kemanusiaan dan HAM. Selain itu dapat pula menjadi
pedoman politik luar negeri bebas aktif. Implementasi nilai kemanusiaan berupa
semangat nasionalisme dan semangat kemanusiaan serta adanya keselarasan
kepentingan nasional dan kemaslahatan global ditujukan untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat.
3. Sila ke 3 (Persatuan Indonesia)
Indonesia sebagai negara kepulauan yang berada pada posisi persilangan
antar benua dan samudera, menyebabkan Indonesia bersifat majemuk.
Kemajemukan Indonesia berupa keragaman kultural, agama, sosial dan teritorial.
Terdapat tiga fase untuk melihat nilai Persatuan Indonesia dalam kebhinekaan,
yaitu :
- Masa purba
- Masa pra sejarah nusantara
- Masa sejarah nusantara
Kesadaran nasionalisme terbagi menjadi dua, yaitu nasionalisme purba dan
nasionalisme tua. Nasionalisme purba muncul pada masyarakat yang masih
sederhana dan bersifat lokalitas. Misalnya gerakan perlawanan lokal dan
umumnya masih banyak didukung oleh komunitas keagamaan. Sedangkan
nasionalisme tua dilandasi oleh gerakan-gerakan sosial yang lebih terorganisir
dalam suatu organisasi.
Tujuan nasionalisme dari semangat gotong royong yaitu :
- Kemajemukan dan keanekaragaman yang dimiliki Indonesia harus dipandang
positif sebagai limpahan karunia yang memperkaya budaya dan pengetahuan.
- Memuliakan kemanusiaan universal dengan menjunjung tinggi persaudaraan,
perdamaian dan keadilan antar umat manusia.

4. Sila ke 4 (Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan dan Perwakilan)
Tradisi musyawarah yang dilandasi semangat kekeluargaan telah lama ada
dalam masyarakat Indonesia. Sehingga pada akhirnya muncul keinginan untuk
melakukan demokrasi yang sesuai dengan karakter dan cita-cita bangsa.
Demokrasi Indonesia yang dibangun oleh pendiri bangsa menginginkan adanya
keseimbangan dalam pemenuhan hak-hak sipil dan politik dengan pemenuhan
hak-hak sosial ekonomi. Demokrasi permusyawaratan dibangun berdasarkan
akal dan kearifan (hikmat dan kebijaksanaan), bukan berdasarkan kekuasaan.
Maka dalam pengambilan keputusan, yang lebih diutamakan bukan voting tetapi
musyawarah bersama dengan prosedur pengambilan keputusan yang terbuka.
5. Sila ke 5 (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia)
Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa menyatakan
bahwa Negara merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan
menyelenggarakan keadilan. Untuk itulah diperlukan dua syarat yaitu adanya
emansipasi dan partisipasi bidang politik, yang sejalan dengan emansipasi dan
partisipasi bidang ekonomi. Kedua partisipasi inilah yang oleh Soekarno seringkali
disebut dengan istilah Sosio Demokrasi.

6. Penerapan
1. Penerapan fungsi ASN dengan jiwa Nasionalisme
• Sebagai pelaksana kebijakan publik.
Kebijakan publik adalah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah
sebagai pembuat kebijakan untuk mencapai tujuan tertentu di
masyarakat dimana dalam penyusunannya melalui berbagai
tahapan. Tujuan kebijakan publik yaitu diperolehnya nilai-nilai yang
berkaitan dengan public goods (barang publik) maupun public
service (jasa publik). ASN sebagai pelaksana kebijakan diatur dalam
Pasal 10 UU No 5 Tahun 2014.
• Sebagai pelayan publik.
Pelayanan adalah untuk membantu dan mengurus apa yang
diperlukan orang lain. Inti dari pelayanan adalah adanya pemberi
layanan, penerima layanan dan indeks kepuasan. Konsep pelayanan
publik yaitu birokrasi memberikan pelayanan kepada rakyat,
kemudian rakyat mengontrol birokrasi. ASN harus melayani
kepentingan publik yang berorientasi pada kepuasan masyarakat.
Namun pada kenyataannya, masalah pelayanan publik di Indonesia
terjadi karena tidak adanya standar palayanan, mekanisme
pengaduan dan mekanisme penyelesaian sengketa.
• Sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
ASN sebagai pemersatu bangsa diatur dalam UU No 5 Tahun 2014
Pasa 66 Ayat 1 dan 2. Peran ASN yaitu bersikap netral dan adil,
mengayomi dan menjadi figur teladan bagi masyarakat. ASN
pemersatu bangsa memiliki jiwa nasionalisme dan wawasan
kebangsaan yang kuat, memiliki kesadaran sebagai penjaga
kedaulatan negara, menjadi perekat bangsa dan mengupayakan
situasi damai di Indonesia.
2. Penerapan sikap nasionalisme di unit kerja :
• Memahami adanya keberagaman latar belakang antar pegawai di
unit kerja. Misalnya toleransi dalam melakukan kegiatan ibadah
sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
• Memiliki rasa bangga terhadap budaya Indonesia dengan
menggunakan seragam batik BMKG di hari-hari tertentu sesuai
peraturan yang ada.
• Menaikkan dan menurunkan bendera merah putih di halaman kantor.
• Mendahulukan musyawarah dalam berdiskusi untuk mendapatkan
kata mufakat.
• Kemudian apabila diharuskan melakukan pemungutan suara, maka
harus ikut serta dengan bersifat objektif.
• Mendukung dan menerapkan kebijakan yang dibentuk oleh
pemerintah maupun kebijakan yang bersifat lokal seperti peraturan-
peraturan yang ada di kantor.
• Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan stakeholder terkait
data maupun informasi cuaca dan iklim dengan cepat, tepat, akurat
dan mudah dipahami guna tercapainya kesejahteraan masyarakat.

7. Tokoh Milenial Inspiratif


Generasi millennial merupakan generasi yang terus dibahas saat ini, generasi
ini merupakan generasi yang hadir di tengah kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi. Generasi Milenial sering juga dijuluki sebagai generasi masa kini atau
dengan istilah “Anak Jaman Now”. Mereka sering digadang-gadang menjadi
generasi yang ingin hidup sebebas-bebasnya tapi sebenarnya generasi ini adalah
generasi emas yang nantinya dapat memajukan Indonesia menjadi Negara yang
maju dan membanggakan. Kaum millennial mungkin merasa sangat betah untuk
berada di situs jejaring media sosial dan internet. Apa yang mereka lihat di situs
internet dapat menjadi acuan gaya hidupnya, menjadi motivasinya, serta hal-hal
yang menjadi inspirasinya kebanyakan apa yang mereka temui di berbagai media
sosial. Beberapa tokoh yang terkenal dikalangan generasi millennial adalah
Najwa Shihab, Sandiaga Salahuddin Uno, Nadiem Makarim dan Ganjar Pranowo.

1. Najwa Shihab
Najwa shihab atau yang akrab disapa
“Mba Nana” ini merupakan seorang jurnalis,
pembawa acara, feminis dan aktivis media
sosial yang sering muncul pada pembahasan
anak muda jaman sekarang ini. Beliau
merupakan anak kedua Quraish Shihab, yang
merupakan Menteri Agama Republik Indonesia
di era Kabinet Pembangunan VII dan
keponakan dari politikus Alwi Shihab.
Karir jurnalis seorang najwa shihab dimulai pada taun 2001, beliau
bergabung dengan stasiun MetroTV karena ia merasa bahwa disanalah ia
dapat mengembangkan minatnya di dunia jurnalistik. Seorang Najwa Shihab
sudah beberapa kali menerima penghargaan dimulai dari penghargaan
Jurnalis Terbaik Metro TV tahun 2006, dan masuk nominasi Pembaca Berita
Terbaik Panasonic Awards, hingga masuk nominasi penghargaan
mancanegara ajang bergengsi di tingkat Asia, yaitu Asian Television Awards
untuk kategori Best Current Affairs/Talkshow Presenter.
Kaum Millenial menjadi tertarik kepadanya dikarenakan beliau juga
merupakan generasi millennial yang paham dan mahir dalam menyampaikan
situasi berita terkini mengenai politk Indonesia sehingga dapat diterima baik
oleh anak-anak muda generasi saat ini. Semangat jiwa nasionalisme yang ia
miliki sangat terpancar pada saat ia memberikan informasi kepada media.
Selain itu wujud rasa nasionalisme nya terhadap Negara ini juga dapat
ditemukan melalui buku karyanya yang berjudul Catatan Najwa yang juga
membahas tentang nasionalisme. Najwa Shihab menyelipkan ajaran
nasionalisme di beberapa narasi-narasinya. Melalui bukunya, masyarakat
Indonesia dapat belajar tentang nasionalisme yang relevan dengan zaman
sekarang, Kutipannya tentang nasionalisme yang cukup dikenal yaitu
“Nasionalisme bukan slogan mati, tapi pengorbanan kolektif membela visi”.
Sosok Najwa Shihab merupakah tokoh yang pantas untuk ditiru oleh
anak-anak muda saat ini. Hampir semua tindakan yang ia tampilkan di
masyarakat menunjukkan sikap yang nasionalis. Mulai dari mengungkap isu-
isu kotemporer yang berada di Indonesia, hingga memberikan pernyataan
solusi yang tepat untuk masa depan Indonesia. Dalam wawancaranya dengan
Kompas.com, Najwa Shihab mengatakan Indonesia membutuhkan anak muda
yang percaya pada kekuatan dirinya dan tidak gampang terhasut oleh berita
dusta. Yang punya kegigihan untuk mau mencoba dan tidak takut gagal. Anak
muda yang peduli lingkungan, peduli bumi. Karena kita akan hidup ini bumi ini
bukan hanya untuk kita sekarang, tapi untuk anak-cucu kita. Jadi penting anak
muda yang sadar pentingnya peduli lingkungan. Selain itu, Indonesia juga
butuh anak muda yang bisa menggalang solidaritas. Koontribusi lainnya dari
Najwa Shihab untuk memajukan bangsa yaitu dengan mendirikan Gerakan
Indonesia Butuh Anak Muda. Gerakan ini memfasilitasi para anak muda bukan
hanya mendengarkan atau berdiskusi, tapi juga diberi ruang untuk
berpartisipasi, terlibat dalam beberapa gerakan yang memang dipercaya
penting, bukan hanya untuk Indonesia tapi dunia.

2. Nadiem Makarim
Kecintaan terhadap nusa dan bangsa tidak hanya
didominasi oleh warga negara asli Indensia, tetapi
mereka juga yang lahir dari luar Indonesia. Hal ini
ditunjukkan oleh seorang tokoh milineal yaitu Bapak
Nadiem Makarim. Beliau lahir di Singapura, 04 Juli 1984.
Beliau sekarng menjabat sebagai Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dimasa pimpinan
Bapak Jokowi. Nadiem menjalani proses pendidikan
dasar hingga SMA berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura. Sehabis
menyelesaikan pendidikan SMA-nya di Singapura pada tahun 2002 ia
mengambil jurusan Hubungan Internasional di Universitas Brown, Amerika
Serikat. Setelah memperoleh gelar sarjana pada tahun 2006, tiga tahun
kemudian mengambil pascasarjana dan meraih gelar Master of Bussiness
Administration di Harvard Bussiness School.
Setelah menyelesaikan sekolahnya di Harvard dengan gelar MBA,
Nadiem memutuskan untuk pulang ke tanah air. Ini merupakan bentuk
kecintaannya akan tanah airnya, walaupun disisi lain bekerja di luar negeri
menghasilkan keuntungan yang lebih banyak daripada di Indonesia. Lalu,
Nadiem bekerja di Mc Kingsey & Co sebuah konsultan ternama di Jakarta dan
menghabiskan masa selama tiga tahun bekerja. Diketahui pula ia pernah
berkerja sebagai Co-founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia
kemudian menjadi Chief Innovation officer kartuku. Berbekal banyak
pengalaman selama bekerja, Nadiem Makarim kemudian diri untuk berhenti
dari pekerjaannya dan mendirikan perusahan GO-JEK pada tahun 2011.
Alasannya yaitu “ Saya tidak betah bekerja di perusahaan orang lain, saya
ingin mengontrol takdir saya sendiri”. Hal tersebut didorong juga jiwa
nasionalisme untuk membuka lowongan kerja bagi seluruh warga Indonesia.
Dia berpikir jika tidak yang bertindak mungkin tidak ada yang bertindak. Dari
alasan sederhana itulah yang membuat Nadiem Makarim mencoba merintis
perusahaan sendiri yang berbekal pengalaman kerja serta memiliki jiwa
entrepreneurship. Karier bisnis Nadiem Makarim di Gojek membawanya
masuk dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Globe Asia.
Berkat kerja keras Nadiem Makarim pendiri Gojek dan para karyawan serta
drivernya, kini Gojek merupakan salah satu perusahaan teknologi jasa
transportasi nomor satu di Indonesia dan membuka lowongan kerja lebih
kurang 300 ribu driver yang tersebar di Indonesia.
Pada 22 Oktober 2019, Nadiem secara resmi menyatakan bahwa dirinya
mengundurkan diri sebagai Direktur Utama Gojek setelah pagi harinya
dipanggil oleh Presiden Joko Widodo ke istana negara. Kebijakan yang cukup
hangat dari beliau yaitu kebijakan kuota internet gratis untuk siswa,
mahasiswa dan guru. Hal ini sangat bagus karena ditengah wabah covid-19
banyak orang yang terbeban untuk membeli paket kuota dikarenakan banyak
dari orang tua murid yang di PHK sehingga membebankan orang tua murid
masing-masing. Pemberian kuota internet ini juga mengurangi beban murid
untuk focus belajar melalui system daring ini. Pada tahun 2016, Nadiem
menerima penghargaan The Strais Times Asian of the Year, dan merupakan
orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan tersebut. Hal tersebut
diberikan karena beliau secara signifikan berkontribusi pada peningkatan
kesejahteraan orang di negara mereka atau Asia pada umumnya.
Hal yang dapat diteladani dari beliau dari beliau yaitu rasa cinta tanah
airnya. Walaupun beliau udah kuliah di luar negeri tetapi beliau masih mau
loyal kepada Indonesia dan bekerja di Indonesia walaupun dari nol (sila ke-
3). Dan juga beliau membuka lowongan kerja sampai kurang lebih 300 ribu
driver, hal ini mendorong kesejahteraan dari warga Indonesia(sila ke-5). Hal
yang dapat saya mungkin dapat saya terapkan di UPT saya yaiu dengan hal
kecil semisalnya melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh merupakan
salah satu bentuk nasionalisme dalam hal kecil, karena data yang kita
kirimkan tersebut berpengaruh kepada penerbangan, jika hal ini dilakukan
dengan main-main akan berakibat fatal buat keselamatan orang. Hal kecil
lainnya yang dapat kita lakukan yaitu misalnya datang tepat waktu ke kantor,
tidak korupsi waktu. Mungkin hal ini sederhana tapi ini berdampak besar untuk
kedisplinan kita. Hal lainnya yang bisa kita lakukan yaitu mengikuti upacara
apel , pembacaan Pancasila dan mendengarkan lagu Indonesia Raya sesuai
dengan ketetapan yang disekapati oleh ibu Kepala Badan, dan terakhir yang
mungkin dapat saya lakukan yaitu menjaga kebersihan tempat kerja,
lingkungan rumah dinas.

3. Ganjar Pranowo
H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P. atau yang akrab
disapa Pak Ganjar adalah Gubernur Provinsi Jawa
Tengah menjabat (Periode 2018-2023). Karir politiknya
dimulai dengan bergabung ke Partai PDI Perjuangan
menjadi Deputi I Badan Pendidikan dan Pelatihan
Pusat PDI Perjuangan di tahun 2002 serta menjadi
Anggota MPR/DPR RI sebagai anggota Komisi IV DPR
pada tahun 2004 hingga sekarang menjadi Gubernur
Jawa Tengah period ke-2 (2018-2023).
Nilai-nilai Nasionalisme Pancasila banyak sekali didapati dalam diri Pak
Ganjar selama mengabdi menjadi Gubernur dengan visinya JAWA TENGAH
BERDIKARI. Pencerminan nilai Nasionalisme Pancasila juga didapati dengan
jelas pada misi nya sebagai Gurbernur Jawa Tengah menjabat;
1. Membangun Jawa Tengah berbasis ekonomi rakyat dan kedaulatan
pangan untuk menanggulangi kemiskinan dan pengangguran.
2. Memastikan partisipasi masyarakat Jawa Tengah dalam setiap proses
pengambilan keputusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
3. Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang
bersih, jujur dan transparan dalam pelayanan publik.
4. Memperkokoh gotong royong, “guyub-rukun” serta “tepa slira” sebagai jati
diri Jawa Tengah
Misi pertama beliau ditujukan untuk mewujudkan masyarakat Jawa
Tengah berkeadilan sosial sebagai bagian dari masyarakat Indonesia.
Rencana pembangunan ekonomi berbasis pada ekonomi rakyat dengan tujuan
masyarakat mampu mengelola sumber daya tersedia dengan baik sehingga
perekonomian tumbuh secara mandiri dan adil. Misi kedua beliau
menggambarkan kepemimpinan yang menjunjung tinggi kemusyawaratan
pada masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik, hal tersebut
tergambarkan pada masa jabatannya dengan selalu berinteraksi dengan
masyarakat, menerima kritik saran atas jalannya pemerintahannya. Misi
mewujudkan pemerintahan Jawa Tengah yang bersih, jujur dan transparan
dalam pelayanan publik berarti mendasarkan segala bentuk kebijakan
pelayanan publik pada sila Ketuhanan Pancasila, memimpin dengan rasa
penuh tanggung jawab, menempatkan pelayan publik dibawah Tuhan dan
rakyat sehingga pelayanan publik dilakukan dengan jujur sebagai sebuah
bentuk pengabdian. Sedangkan misi memperkokoh gotong royong, “guyub-
rukun” serta “tepa slira” sebagai jati diri Jawa Tengah merupakan misi
mewujudkan Persatuan Indonesia sebagaimana masyarakat Jawa Tengah
yang merupakan bagian dari Masyarakat Indonesia.
Tidak hanya tergambarkan dari Visi Misi beliau selama menjabat
sebagai Gubernur Jawa Tengah, namun juga terlihat pada perilaku yang di
tampilkan, gagasan yang disampaikan dan kebijakan yang ditetapkan sebagai
perwujudan beliau yang merupakan seorang pemimpin yang menjunjung tinggi
nilai-nilai nasionalisme Pancasila. Hal-hal tersebut ditampilkan beliau guna
mewujudkan sistem ekonomi nasional yang berasas kekeluargaan,
berkedaulatan rakyat, bermoral Pancasila dan menunjukan kesungguhan
membela ekonomi rakyat terutama untuk masyarakat Jawa Tengah
sebagaimana disampaikan pada pemaparan visi Gubernur Jawa Tengah.

4. Sandiaga Uno
Sandiaga Salahuddin Uno atau yang
dikenal dengan nama Sandiaga Uno adalah
seorang politisi sekaligus pengusaha muda
Indonesia. Beliau lahir di Pekanbaru 28 Juni
1969. Walaupun sudah menginjak usia
kepala 5 namun beliau masih nampak sangat
muda dan penuh energi. Sandiaga Uno
mengawali karirnya dengan bekerja di beberapa perusahaan besar seperti
Summa Bank, MP Group Holding Limited, dan NTI Resources Ltd sebelum
akhirnya mengembangkan bisnisnya sendiri yaitu PT Recapital Advisors dan
berhasil masuk jajaran orang terkaya di Indonesia. Di balik kesuksesan
bisnisnya, beliau memiliki latar pendidikan yang mumpuni. Lulus dari Wichita
State University pada 1990 dan meraih gelar MBA dari George Washington
University pada 1992.
Karir politiknya diawali pada tahun 2015 ketika beliau memutuskan untuk
meninggalkan dunia bisnis dan bergabung dengan Partai Gerindra. Pada tahun
2017 beliau mencalonkan diri menjadi wakil gubernur DKI Jakarta bersama
Anies Baswedan dan berhasil memenangi pemilihan tersebut. Lalu pada 2018
beliau maju menjadi calon presiden membersamai Prabowo Subianto namun
kali ini beliau gagal memenangkan pemilu. Dan saat ini beliau dipercaya oleh
Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Hal yang menginspirasi dari sosok Sandiag Uno diantaranya adalah,
beliau pengusaha muda yang peduli dengan pengusaha-pengusaha kecil
dengan cara meluncurkan program untuk membantu pelaku UMKM. Sandiaga
Uno juga membantu pengembangan usaha-usaha kecil melalui pembimbingan
dan pelatihan. Dengan kapasitasnya sebagai seorang menteri, Sandiaga Uno
mampu membuat terobosan-terobosan untuk membantu meningkatkan
kualitas UMKM di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Sandiaga Uno sangat
memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi dan selalu ingin memajukan bangsa
Indonesia.
Selain memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi, beliau juga memiliki
semangat dan daya juang yang tinggi pula. Beliau meyakini bahwa keberanian
dan optimisme dalam memandang masa depan menjadi kunci pembuka jalan
untuk meraih kesuksesan. Kegagalan dan kesalahan merupakan keniscayaan
dalam berusaha. Namun beliau optimis bahwa kegigihan dalam upaya untuk
terus berani mencoba adalah kunci menuju kesuksesan. Dari berbagai
pernyataan beliau tersebut yang selalu memberi semangat bagi para pelaku
usaha untuk terus menguatkan ekonomi Indoneisa sudah tidak diragukan lagi
jiwa nasionalisme yang sangat kuat ada di dalam dirinya.

Anda mungkin juga menyukai