Anda di halaman 1dari 39

PAPARAN

About me :

Panggil saya : RACHMAT BAHMIM SAFIRI
 Dilahirkan : Pangkalpinang, 7 Nopember 1965
Pendidikan Terakhir :S2
Tempat Tugas : Badan Diklat Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
Alamat Rumah : Jl. Letkol. Saleh Ode Gg. Merpati
No. 186 RT. 09 RW. 03 Pkp 33125
Hp. 081373496248
Email : rachmat_0007@yahoo.co.id
Alamat Kantor : Jln. Pulau Bangka Kompleks
Perkantoran Pemprov Kep. Babel
Air Itam. Tlp ( 0717 ) 439314
Fax. (0717) 439315
KURIKULUM

Aktualisasi

LEMBAGA Nilai-nilai Dasar


ADMINISTRASI

NEGARA Profesi ASN


 Nilai Pancasila Dalam Menumbuhkan
Nasionalisme
Internalis
 ASN Sebagai Pembuat dan
Pelaksana Kebijakan
asi  ASN Sebagai Pelayan Publik
 ASN Sebagai Perekat dan Pemersatu
Bangsa
 Implementasi ASN sebagai
Pelaksana Kebijakan Publik
Aktualisas
 Implementasi ASN Sebagai
i Pelayan Publik
 Implementasi ASN sebagai
Pemersatu Bangsa

1. Kemampuan melaksanakan akuntabilitas
dalam melaksanakan tugas jabatannya
2. Kemampuan mengedepankan kepentingan
nasional dalam pelaksanaan tugas
jabatannya
3. Kemampuan menjunjung tinggi standar etika
public dalam pelaksanaan tugas jabatannya
4. Kemampuan berinovasi untuk meningkatkan
mutu pelaksanaan tugas jabatannya
5. Kemampuan untuk tidak korupsi dan
mendorong percepatan pemberantasan
korupsi di instansinya
 Deskripsi:
 Mata Diklat ini memfasiltasi pengembangan
nasionalisme yang dikembangkan berdasarkan
kerangka pikir setiap pegawai ASN harus
memiliki nasionalisme dan wawasan kebangsaan
yang kuat dan mampu mengaktualisasikannya
dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan
pemersatu bangsa berlandaskan Pancasila dan
UUD tahun 1945.
Globalisasi Pluralitas
o Pelayanan Publik o Oreintasi Pada
o Profesional kepentingan Publik
o Kompetensi o Mengutamakan
(Pengetahuan, kepentingan Publik
Perilaku, Skill) o Etika publik
o Etika Profesi o Nilai-nilai publik
o Memahami bidang o Public trust
tugas
o Berorientasi pada o Pemersatu bangsa
mutu/kualitas; o Pengawal negara
o Budaya Pelayanan o Mementingkan
ASN kepentingan negara
o Tidak Diskriminatif o Loyalitas pada negara
o Membangun bukan yang lainnya
kepercayaan publik o Semangat
Nasionalisme
Konflik
Desentralisasi o Wawasan
Kebangsaan
o
PENGERTIAN:

• Secara etimologis, kata nasionalisme berasal


dari kata nationalism dan nation dalam bahasa
Inggris, yang dalam studi semantik kata nation
tersebut berasal dari kata Latin natio yang
berakar pada kata nascor yang bermakna ’saya
lahir’, atau dari kata natus sum , yang berarti
‘saya dilahirkan’.
• Dalam perkembangannya kata nation merujuk
pada bangsa atau kelompok manusia yang
menjadi penduduk resmi suatu negara.
Hans Kohn, memberikan terminologi yang
sampai saat ini masih tetap digunakan
secara relevan yakni: “ nationalism is a
state of mind in which the supreme loyalty
of individual is felt to be due the nation
state”. Bahwa nasionalisme merupakan
suatu faham yang memandang bahwa
kesetiaan tertinggi individu harus
diserahkan kepada negara kebangsaan.
 Sedangkan dalam konsepsi politik,
terminologi nasionalisme sebagai ideologi
yang mencakup prinsip kebebasan,
kesatuan, kesamarataan, serta kepribadian
selaku orientasi nilai kehidupan kolektif
suatu kelompok dalam usahanya
merealisasikan tujuan politik yakni
pembentukan dan pelestarian negara
nasional.
 Dengan demikian pembahasan masalah nasionalisme
pada awal pergerakan nasional dapat difokuskan pada
masalah kesadaran identitas, pembentukan solidaritas
melalui proses integrasi dan mobilisasi lewat organisasi
 BOEDI OETOMO (1908)→ berbasis subkultur jawa
 SERIKAT DAGANG ISLAM (1911) →kaum entrepreneur islam yg
bersifat ekstrovert dan politis
 MUHAMMADIYAH (1912) → subkultur islam modernis yg bersifat
introvert dan sosial
 INDISCHE PARTY (1912) → subkultur campuran Indo Belanda, Indo
Chinese, Indo Arab dan Indonesia asli yg mencerminkan elemen
politis nasionalisme non rasial yg berslogan “Tempat yang memberi
nafkah yg menjadikan Indonesia sebagai tanah airnya”
 INDISCHE SOCIAL DEMOCRATISCHE VERENIGING (1913)
→mengejawantahkan nasionalisme politik radikal & berorentasi
Marxist
 TRIKORO DHARMO (1915) sebagai embrio JONG JAVA (1918) &
INDONESIA MUDA (1931) → berbasis subkultur Jawa
 NAHDATOEL OELAMA (1926) →subkultur santri dan ulama
 JONG AMBON, JONG SUMATRA, JONG CELEBES

LAIRLAH

PERGERAKAN NASIONALISME
YG BERJATI DIRI “INDONESIANESS”

AKTUALISASI TEKAD POLITIKNYA DALAM


SUMPAH PEMUDA
 MANIFESTO POLITIK (1925) → Mahasiswa Indonesia di Belanda
 DARI KEANEKARAGAMAN SUBKULTUR TERKRISTALISASI →
CORE CULTURE →BASIS EKSISTENSI NATION-
STATE INDONESIA → NASIONALISME

APAPUN SUBKULTURNYA, MEREKA MERASA


BERNUSA SATU, BERBANGSA SATU,
BERBAHASA SATU- INDONESIA →
INDENTITAS NASIONAL
 Pertama gerakan kebangkitan
nasionalisme Indonesia dalam dinamika
sejarah diawali oleh Boedi Oetomo di
tahun 1908, dengan dimotori oleh para
mahasiswa kedokteran Stovia, sekolahan
anak para priyayi Jawa, di sekolah yang
disediakan Belanda di Jakarta.
 Kedua kebangkitan nasionalisme tahun 1928,
yakni 20 tahun pasca kebangkitan nasional, di
mana kesadaran untuk menyatukan negara,
bangsa dan bahasa ke dalam satu negara,
bangsa dan bahasa Indonesia, telah disadari
oleh para pemuda yang sudah mulai terkotak-
kotak dengan organisasi kedaerahan seperti
Jong Java, Jong Celebes, Jong Sumatera dan
lain sebagainya, kemudian diwujudkan secara
nyata dengan menyelenggarakan Sumpah
Pemoeda di tahun 1928.
 Ketiga masa revolusi fisik kemerdekaan.
Peranan nyata para pemuda pada masa
revolusi fisik kemerdekaan, nampak
ketika mereka menyandra Soekarno-
Hatta ke Rengas-Dengklok agar segera
memproklamirkan kemerdekaan
Indonesia. Mereka sangat bersemangat
untuk mewujudkan nation state yang
berdaulat dalam kerangka kemerdekaan.
 Keempat, perkembangan nasionalisme tahun
1966 yang menandai tatanan baru dalam
kepemerintahan Indonesia. Selama 20 tahun
pasca kemerdekaan, terjadi huru-hara
pemberontakan Gestapu dan eksesnya.
Tampaknya tanpa peran besar mahasiswa dan
organisasi pemuda serta organisasi sosial
kemasyarakatan di tahun 1966, Soeharto dan
para tentara sulit bisa memperoleh kekuasaan
dari penguasa orde-lama Soekarno.Tetapi
sayang, penguasa Orde Baru mencampakan
para pemuda dan mahasiswa yang telah
menjadi motor utama pendorong terbentuknya
NKRI tersebut dideskriditkan, dan bahkan sejak
akhir tahun 1970-an para mahasiswa dibatasi
geraknya dalam berpolitik dan dikungkung ke
dalam ruang-ruang kuliah di kampus.
 Kelima perkembangan nasionalisme masa
reformasi. Nasionalisme tidak selesai
sebatas masa pemerintahan soeharto,
melainkan terus bergulir ketika reformasi
menjadi sumber inspirasi perjuangan
bangsa meskipun melalui perjalanan
sejarah yang cukup panjang .
 Semangat nasionalisme dalam negara
kebangsaan dijiwai oleh lima prinsip
nasionalisme, yakni: 1) kesatuan (unity),
dalam wilayah teritorial, bangsa, bahasa,
ideologi, dan doktrin kenegaraan, sistem
politik atau pemerintahan, sistem
perekonomian, sistem pertahanan
keamanan, dan policy kebudayan; 2)
kebebasan (liberty, freedom,
independence), dalam beragama,
berbicara dan berpendapat lisan dan
tertulis, berkelompok dan berorganisasi;
3) kesamaan (equality), dalam
kedudukan hukum, hak dan kewajiban;
 4) kepribadian (personality) dan identitas
(identity) , yaitu memiliki harga diri (self
estreem), rasa bangga (pride) dan rasa
sayang (depotion) terhadap kepribadian
dan identitas bangsanya yang tumbuh
dari dan sesuai dengan sejarah dan
kebudayaannya; 5) prestasi
(achievement), yaitu cita-cita untuk
mewujudkan kesejahteraan (welfare)
serta kebesaran dan kemanusiaan (the
greatnees adn the glorification) dari
bangsanya
 Konstruksi kesatuan bangsa yang
dibangun berdasarkan konsep bhinneka
tunggal ika (pluralisme) menurut pola dan
kriteria-kriterianya merupakan produk
sejarah.
Proklamasi dalam konteks nasionalisme
didasarkan pada kesadaran ”bahwa sesungguhnya
kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa...” dan
secara berkeadaban dan konstitusional, ”maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu
dalam suatu Undang-Undang Dasar...”
(Pembukaan UUD 1945). Unit kesatuan teritorian
dan unit kesatuan bangsa yang kita nyatakan
sebagai negara kebangsaan yang telah merdeka
(independent) mencakup wilayah seluruh daerah
Hindia Belanda. Kebanggaan sebagai bangsa
dinyatakan dalam lagu kebangsaan ”Indonesia
Raya”, dan kesatuan kita sebagai bangsa dikat
dengan kuat oleh bahasa negara ”bahasa
Indonesia” dan bendera negara ”Sang Merah
Putih”.
 Siapa tidak kenal tokoh satu ini , namanya mencuat
berkat prestasi yang luar biasa dan dianugerahkan
sebagai Rektor Termuda di Indonesia. Ya, tokoh
tersebut adalah Anies Baswedan. Pria kelahiran 7 Mei
1969 tersebut dikenal sebagai tokoh intelektual muda
Indonesia yang namanya sudah mendunia dan
berwawasan global. Doktor ilmu politik dari Northern
Illinois University, AS, ini lahir dari keluarga pendidik
yang menyimpan tekad untuk turut membangun
bangsa melalui jalur pendidikan, di antaranya dengan
mengantarkan Paramadina menjadi universitas kelas
dunia.
= Sumpah palapa
+ sumpah pemuda 28 OktOber
1928
* PERSATUAN INDOESIA

2
2
Wawasan Implikasi

Kebangsaan
Sudutpandang atau cara
memandang yg mengandung
Menentukan cara suatu
kemampuan seseorang atau
kelompok orang, untuk bangsa, mendayagunakan
memahami keberadaan kondisi geografis, sejarah,
jatidirinya sebagai suatu Ipoleksosbudhankam
bangsa, juga dalam negaranya dalam mencapai
memandang dirinya dan cita cita dan menjamin
bertingkah laku sesuai dengan kepentingan nasionalnya
falsafah hidup bangsanya baik
dalam lingkungan internal
maupun eksternal
Wawasan Kebangsaan
Nilai Nilai Wawasan Kebangsaan Karakter
Nilai Nilai Nasionalisme Karakter
Pancasila Nasionalisme ASN
Pancasila ASN ASN
ASN
WAWASAN KEBANGSAAN
pada hakekatnya adalah hasrat
yang sangat kuat untuk
mewujudkan kebersamaan
dalam mengatasi segala
perbedaan dan diskriminasi.
ASPEKINTELEKTUAL
ASPEK INTELEKTUAL::
ASPEKMORAL
ASPEK MORAL::

Adanya pengetahuan
Adanya pengetahuan
Adanya komitmen
Adanya komitmen
yang memadai
yang memadai untuk
untuk
untuk menjaga
untuk menjaga
menghadapi berbagai
menghadapi berbagai
Eksistensi dan
Eksistensi dan
tantangan dan
tantangan dan
peningkatan kualitas
peningkatan kualitas
berbagai potensi
berbagai potensi yang
yang
bangsa
bangsa dimiliki bangsa
dimiliki bangsa
 Hakekat :
 Peristiwa Nasional di masa lampau
 Situasi Nasional di masa kini
 Aspirasi Nasional di masa mendatang
GLOBALISASI
GLOBALISASI
Liberalisasi :
Individual,materialisme

,Neo kolonialisme
KOMUNIS
KOMUNIS POK AGAMA
POK AGAMA
Kesenjangan

Sosial,Eko Negara
Negara
LAIN2
LAIN2 Islam,aliran
Islam,aliran sesat
sesat

Terorisme,Sparatis
Terorisme,Sparatis
 Para ASN peserta Prajabatan Nasionalisme
diharapkan dapat memahami, menghayati dan
mampu mengamalkan nilai-nilai penting pancasila,
yang selanjutnya bisa mengembangkan rancangan
aktualisasi di tempat tugas.
kesimpulan


 Komponen Evaluasi:
◦ Pemahaman nilai-nilai dasar profesi PNS = 30 %
◦ Aktualisasi Nilai-nilai dasar PNS = 70 %
 Rancangan aktualisasi 15 %
 Aktualisasi 55 %
 Kualifikasi Kelulusan:
◦ Sangat memuaskan > 90,0 – 100
◦ Memuaskan > 80,0 - 90,0
◦ Cukup Memuaskan > 70,0 – 80,0
◦ Kurang Memuaskan > 60,0 – 70,0
◦ Tidak Memuaskan < 60

Anda mungkin juga menyukai