Anda di halaman 1dari 9

Programmble Logic Controller

NAMA : RIDHA THARIQ IKHSAN


NIM : 2021301004
JURUSAN : TEKNIK ELEKTRONIKA
DOSEN : FITRIADY, S.T.,M.T.,Sc.Tech
TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2022
Pendahulu

• Smart relay
Smart relay merupakan suatu alat yang mirip dengan PLC (Programmable Logic Controller), hanya
saja fitur-fitur dari Smart relay lebih sederhana dibandingkan PLC. Smart relay adalah merupakan
alat yang dapat diprogram dengan cara berulang-ulang menggunakan program tertentu yang biasa
di aplikasikan pada proses automasi.
Pada industri biasanya Smart relay diaplikasikan pada proses produksi, packing, atau finishing. Juga
diaplikasikan pada mesin home industry, yang mempunyai mesin-mesin berskala kecil hingga
bersekala besar. Pada sektor lain misalnya bangunan, Smart relay diaplikasikan pada lift, pintu
dengan ukuran besar, compressor, instalasi listrik dan lain sebagainya.
Tujuan diciptakannya Smart relay adalah:
1. Untuk menggantikan logika dan pengerjaan sirkit kontrol relay yang merupakan instalasi langsung.
2. Dengan Smart relay rangkaian kontrol cukup dibuat secara Software.
3. Smart relay dirancang untuk instalasi dan perawatan oleh teknisi elektrik industri yang tidak harus
mempunyai skill elektronika tinggi
Keunggulan Smart relay :
1.Sangat mudah untuk diimplementasikan dan waktu implementasi proyek
Lebih cepat.
2. Bersifat fleksibel dan sangat andal.
3. Mudah dalam modifikasi (dengan Software).
4. Lebih ekonomis daripada PLC untuk aplikasi yang sederhana.
5. Memerlukan waktu training lebih pendek.

• PLC
Relay starter adalah komponen penting pada sistem mesin kendaraan dengan fungsi
sebagai pengaman sekaligus saklar elektromagnetik. Komponen yang termasuk sistem
kelistrikan ini kemudian akan mengaktifkan dinamo starter untuk membuat mesin menyala

• Bahasa program PLC

1. Ladder Diagram (LD)


Ladder diagram adalah bahasa pemrograman universal PLC. Ini memiliki singkatan singkat
sebagai LD dan juga dikenal sebagai Ladder Logic atau jika dai artikan kedalam bahasa
indonesia adalah Diagram Tangga. Ladder diagram dapat di gunakan pada programmable
logic controller. Dan itu adalah salah satu bahasa pemrograman tertua untuk PLC.
Pada ladder diagram, bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat program untuk
mengontrol sistem PLC dikenal dengan istilah Ladder Diagram Language atau Ladder Logic
Language.
Umumnya, Diagram Tangga paling populer di seluruh dunia (termasuk Indonesia). Bahasa ini
mudah dipelajari dengan menggunakan gerbang logika dan beberapa aturan pemrograman
penting.
Kelebihan Ladder Diagram (LD):
• Ladder diagram adalah konstruksi logika sederhana dan lebih dapat diandalkan daripada
pengontrol sirkuit elektronik.
• Mudah dipelajari dan dibaca programnya.
• Setiap simbol pemrograman dapat melakukan tindakan tertentu.
• Ini memiliki representasi yang baik untuk logika diskrit.
• Mudah untuk memecahkan masalah

2. Structured Text (ST)


Bahasa PLC structured text secara singkat dilambangkan dengan ‘ST’ dan ‘STX’. Ini menggunakan
sintaks bahasa pemrograman tingkat tinggi. Sintaks ST mirip dengan sintaks bahasa pemrograman
tingkat tinggi dengan loop, variabel, kondisi, dan operator.
Kelebihan Structured Text
• Structured text sangat mudah dipahami oleh programmer pemula dan berpengalaman.
• Format pengkodean standarnya, mudah untuk mengedit dan memodifikasi program yang
ditulis dalam bahasa ST.

3. Function Block Diagram (FBD)


Function Block Diagram (FBD) adalah cara yang populer dan mudah untuk menulis program seperti
halnya Ladder Diagram. FBD direpresentasikan seperti kotak yang terdiri dari sejumlah baris kode
untuk meletakkan fungsi pemrograman yang berbeda.
Ini adalah bahasa grafis untuk programming logic controller (PLC). Jadi, ini dapat memudahkan
pekerjaan Sahabat untuk mendeskripsikan sebuah sistem.
4. Sequential Function Charts (SFC)
Sequential Function Charts (SFC) juga merupakan bahasa pemrograman grafis. Ini bukan basis teks.
Ini telah menjadi sebuah metode populer untuk menentukan secara akurat persyaratan kontrol
sekuensial. Manfaat SFC mudah dipahami. Karena Sahabat dapat memvisualisasikan apa yang terjadi
dan kapan itu terjadi dalam prosedur pengkodean.
Fungsi utama SFC hanya bagian aktif dari kode yang dijalankan. Karenanya, akan lebih mudah untuk
memecahkan masalah dan mengubah kode jika terjadi masalah.

5. Instruction List (IL)


Instruction List (IL) adalah jenis lain dari bahasa pemrograman Programmable Logic Controller. Ini
menggunakan kode mnemonik. Jadi sintaks dari bahasa pemrograman ini mudah diingat. Secara
umum merek AB PLC berfungsi pada bahasa pemrograman Instruction List (IL).
Kelebihan Instruction List (IL)
• Ini memiliki kecepatan eksekusi yang lebih tinggi.
• Dibutuhkan lebih sedikit memori dibandingkan dengan bahasa pemrograman lain.

• Input output PLC


Berikut ini kami akan menjelaskan pengetian digital input, digital output, analog input, analog output
pada PLC beserta contoh perlatannya.
Digital Input Pada PLC
Digital input PLC adalah suatu sinyal masukan (informasi) yang hanya berupa dua kondisi, yaitu
kondisi On atau Off dan biasa juga disimbolkan dengan kondisi 1 atau 0.

Kondisi On atau 1 berarti terdapat masukan (input) menuju ke PLC. Sedangkan kondisi Off atau 0

berarti tidak ada masukan (input) menuju ke PLC.


Selain kondisi tersebut juga biasa disimbolkan dengan kondisi High / Low dan True / False.
Contoh Peralatan Digital Input PLC
1. Push Button
2. Limit Switch
3. Selector Switch
4. Saklar Toggle
5. Proximity Switch
6. Emergency Switch
7. Level Switch
Digital Output Pada PLC
Digital Output PLC adalah sinyal yang berasal dari perintah PLC yang dikirimkan ke suatu peralatan
digital dengan hanya dua kondisi, yaitu On / Off, Run / Stop, Close / Open dll.

Contoh Peralatan Digital Output PLC


1. Lamp
2. Coil
3. Relay
4. Buzzer
5. Selenoid
6. Valve
7. Motor
8. Fan
9. Blower
10. Heater
11. Actuator
12. Pump
Analog Input PLC adalah suatu sinyal masukan yang terdiri dari banyak kondisi (kondisi
berkelanjutan), berasal dari peralatan analog yang diteruskan ke PLC.
Kondisi input analog digambarkan dengan nilai atau angka seperti 0 Volt – 10 Volt, 4 mA – 12 mA, 50
ohm – 100 ohm dan beberapa kondisi analog lainnya.
Contoh Peralatan Analog Input PLC
1. PH Level
2. Flow Dete
3. Limit Detection Switch
4. Position Detection Switch
5. Pressure Transmitter

Analog Output Pada PLC

Analog Output PLC adalah sinyal yang berasal dari perintah PLC yang dikirimkan ke suatu
peralatan analog dengan beberapa kondisi (kondisi berkelanjutan).

Kerja dari peralatan analog akan bergantung dari nilai analog yang diterima dari PLC. Missal
PLC diprogrram sehigga ketika tegangan input 6 volt maka PLC memerintahkan VSD
(output) untuk memutar motor listrik dengan kecepatan 500 RPM.

Contoh Peralatan Analog Output PLC

1. VSD (Variable Speed Drive)


2. VFD (Variable Frequency Drive)
3. Inverter
4. Control Valve

Tugas praktikum

Gerbang AND

Input Input Output


A B
0 0 0
1 0 0
0 1 0
1 1 1
ANALISA :
Gerbang AND adalah gerbang logika yang memiliki dua input yang di mana kedua input harus
bernilai 1 baru outputnya akan bernilai 1 hal ini bisa di lihat pada tabel di atas

Gerbang OR
Input Input Output
A B
0 0 0
1 0 1
0 1 1
1 1 1
ANALISA:
Gerbang OR adalah gerbang logika yang memiliki dua input yang di mana salah satu dari keuda
input harus bernilai 1 baru outputnya akan bernilai 1 hal ini bisa di lihat pada tabel di atas

Gerbang NoR
Input Input Output
A B
0 0 1
1 0 0
0 1 0
1 1 0

ANALISA:
Gerbang NOR adalah gerbang logika yang memiliki dua input yang di mana OUPUT dari gerbang ini
berbanding terbalik dari gerbang OR

Gerbang NAND
Input Input Output
A B
0 0 1
1 0 1
0 1 1
1 1 0
ANALISA:
Gerbang NAND adalah gerbang logika yang memiliki dua input yang di mana output dari gerbang ini
berbandi terbalik dari output yang di hasilkan oleh gerbang AND

Gerbang NOT
Input Output
A B
0 1
1 0
ANALISA;
GERBANG LOGIKA NOT adalah gerbang yang membalikan hasil dari input semilas input 0 maka
output adalah 1

Gerbang EXOR
Input Input Output
A B
0 0 0
1 0 1
0 1 1
1 1 0

Gambar rangkaian
Tugas praktikum
1. Gambarkan rankaian control relay mengunakan rankaian plc

Anda mungkin juga menyukai