Telah diperiksa untuk disetujui sebagai Laporan FMEA “Formulir Permintaan Laboratorium
Tidak Lengkap” RSIA NUN Surabaya, pada tanggal 27 Desember 2019
Mengajukan, Menyetujui,
1|LAPORAN FMEA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmatnya “Laporan FMEA
Formulir Permintaan Laboratorium Tidak Lengkap” RSIA NUN Surabaya telah dapat
diselesaikan.Dalam pembangunan sektor kesehatan, salah satu prakondisi yang harus
dipenuhi adalah meningkatkan mutu pelayanan, termasuk mutu pelayanan di rumah
sakit agar pengelolaan rumah sakit menjadi lebih efektif dan efisien.
Laporan “Laporan FMEA Formulir Permintaan Laboratorium Tidak Lengkap” RSIA
NUN Surabaya disusun berdasarkan program kerja yang telah disepakati bersama oleh
direktur dan seluruh stake holder yang terlibat dalam upaya peningkatan mutu dan
keselamatan pasien dan nantinya diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit yang disesuaikan dengan
situasi dan kondisi yang ada.
Akhir kata, semoga “Laporan FMEA Formulir Permintaan Laboratorium Tidak
Lengkap” RSIA NUN Surabaya ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai rujukan bagi
pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatam pasien di RSIA NUN Surabaya
yang bermuara peningkatan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Aamiin.
2|LAPORAN FMEA
SAMBUTAN KETUA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATA PASIEN
RSIA NUN SURABAYA
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmatnya “Laporan FMEA
Formulir Permintaan Laboratorium Tidak Lengkap” RSIA NUN Surabayatelah dapat
diselesaikan. Laporan ini disusun sebagai implementasi dari Program Kerja Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien di RSIA NUN Surabayadan berisikan hasil kerja berupa riset
yang dilakukan oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien RSIA NUN Surabayaselama
tahun 2017 ini yang nantinya dapat menjadi acuan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien rumah sakit di tahun tahun berikutnya.
Demikianlah sambutan kami, dengan disusunnya “Laporan FMEA Formulir
Permintaan Laboratorium Tidak Lengkap” ini semoga kita dapat meningkatkan mutu
layanan RSIA NUN Surabaya.
Widyaningrum,Amd.Kep
3|LAPORAN FMEA
TIM PENYUSUN
PENASEHAT
Numbi Mediatmapratia, dr.,M.Kes (direktur)
KETUA PMKP
Widyaningrum,AMd.Kep
SEKERTARIS
Nisa Kurnia,S.Gz
KONTRIBUTOR
1. Rizki Khusnul K, AMd.Keb
2. Kartika Indraratna,Amd.Kep
3. Dr. Yolanda
4. Rini Harwati
5. Desty
6. Ummu
4|LAPORAN FMEA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Melakukan penilaian, analisis dan menyusun rekomendasi perbaikan terhadap prosedur
Keamanan rumah sakit.
1.3 MANFAAT
1. Untuk meminimalkan resiko atau potensi resiko yang terjadi
2. Memperoleh pelayanan yang bermutu dan aman
5|LAPORAN FMEA
BAB II
FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS (FMEA)
A.Failure Mode Effect Analysis (FMEA)
FMEA adalah suatu alat mutu untuk mengkaji suatu prosedur secara rinci, dan
mengenali model-model kemungkinan adanya kegagalan atau kesalahan pada suatu
prosedur, melakukan penilaian terhadap tiap model kesalahan atau kegagalan dengan
mencari penyebab terjadinya, mengenali akibat dari kegagalan atau kesalahan dan
mencari solusi dengan melakukan perubahan desain atau prosedur.
Tahap-tahap FMEA :
Langkah-langkah Failure Mode Effect Analysis(FMEA), antara lain:
a) Langkah 1 : Mencari proses yang beresiko tinggi dan
b) Langkah 2 : Membentuk Tim
c) Langkah 3 : Menyusun flow-chart pelayanan
d) Langkah 3 : Identifikasi efek kegagalan (failure model)
e) Langkah 4 : Menetapkan tingkat keparahan dan efek kegagalan dengan skoring ( Risk
Priority Number)
f) Langkah 5 : Melakukan Root Cause Analysis (RCA) dan melakukan identifikasi
masalah dengan fishbone.
g) Langkah 6 : Membuat rancangan ulang proses
h) Langkah 7 : Analisa dan Pengujian Proses Baru
i) Langkah 8 : Implementasi dan Monitoring Proses Baru
B. Pembahasan FMEA
1. Langkah 1 : Menetukan Prioritas
Menentukan Prioritas Proses
Berdasarkan rapat Tim PMKP ditetapkan Topik Untuk dibahas adalah Upaya
peningkatan prosedur keamanan terhadap pencegahan penculikan bayi atau bayi pulang tidak
bersama orang tuanya (Bayi Tertukar). Adapun alasan pemilihan topik adalah :
1. Sebagai tindakan Pencegahan terhadap penculikan bayi di RSIA NUN Surabaya.
2. Risiko yg mungkin terjadi akibat kesalahan keamanan di ruang VK dan ruang bayi
utamanya di RSIA NUN Surabaya mengenai prosedur keamanan pasien.
2. FMEA Langkah 2
Membentuk Tim :
6|LAPORAN FMEA
Ketua : Widyaningrum,Amd.Kep (Ka Tim PMKP)
Sekertaris : Nisa Kurnia,S.Gz
Anggota : dr. Yolanda
Rizki Khusnul K,Amd.Keb
Kartika Indraratna,Amd.Kep
Rini Harwati
Ummu
Desty
Menetapkan Tujuan :
Terciptanya budaya ketertiban dalam melakukan pengisian form permintaan pemeriksaan
laboratorium
7|LAPORAN FMEA
SUB PROSES
NO PENULISAN FORM PENGANTARAN FORM PELAYANAN LAB PEMERIKSAAN SAMPLE HASIL PEMERIKSAAN
8|LAPORAN FMEA
3. FMEA Langkah 3 :
Menentukan langkah yang mungkin gagal dan bisa terjadi dengan melihat SPO dan
alur permintaan pemeriksaan laboratoeium .
(Lihat Lampiran 1)
4. FMEA Langkah 4:
Mengidentifikasi efek kegagalan dan menetapkan kemungkinan tingkat keparahan dari efek
yang terjadi:
(Lihat lampiran 2 )
9|LAPORAN FMEA
BAB III
PENUTUP
Demikian laporan FMEA Formulir Permintaan Laboratorium Tidak Lengkap di RSIA
NUN Surabaya ini disusun untuk memberikan gambaran tentang FMEA yang ada
berdasarkan hasil pengukuran di RSIA NUN Surabaya tahun 2019. Semoga laporan ini dapat
digunakan sebagai petimbangan dalam menyusun kebijakan terkait dengan upaya
peningkatan mutu dan keselamatan di RSIA NUN Surabaya selanjutnya.
10 | L A P O R A N F M E A