Anda di halaman 1dari 14

BAB I

DEFINISI

RSIA NUN Surabaya mempunyai misi yang salah satunya adalah


menciptakan budaya patient safety sehingga dalam menjalankan misi tersebut
RSIA NUN Surabaya perlu mengembangkan kebijakan pengelolaan obat untuk
meningkatkan keamanan, khususnya obat yang perlu diwaspadai (high-alert
medication). High-alert medication adalah obat yang harus diwaspadai karena
sering menyebabkan terjadi kesalahan/kesalahan serius (sentinel event) dan obat
yang berisiko tinggi menyebabkan Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan (ROTD)
(Kep Menkes no. 58/Menkes/SK/X/2014).
Kelompok obat high-alert antara lain:
a. Obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa dan
Ucapan Mirip/NORUM, atau Look Alike Sound Alike/LASA).
b. Elektrolit konsentrasi tinggi (misalnya kalium klorida 2 meq/ml atau yang lebih
pekat, kalium fosfat, natrium klorida lebih pekat dari 0,9%, dan magnesium
sulfat 50% atau lebih pekat).
c. Obat- obat yang mempengaruhi ritme jantung.
d. Obat-obat golongan agonis adrenergik dan adrenergik antagonis.
e. Obat-obat anestesi.
f. Obat golongan hormon dengan pemberian parenteral.
g. Obat-obat golongan opioid.
h. Obat-obat golongan antiaritmia.
i. Obat-obat spesifik seperti oxytocin.
j. Obat golongan antitrombotik.
k. Obat hipoglikemik oral.
l. Air injeksi dengan kemasan > 100 ml
m. Nutrisi parenteral.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup manajemen ini adalah panduan menyangkut peningkatan


keamanan obat yang perlu diwaspadai (High Alert) di RSIA NUN Surabaya.
Ruang lingkup kegiatan dalam panduan ini mencakup:
1. Identifikasi dan daftar obat High Alert di RSIA NUN Surabaya
2. Pengadaan obat High Alert di ruangan
3. Penanganan obat High Alert
4. Penyimpanan obat High Alert meliputi lokasi penyimpanan dan cara
penyimpanan.
5. Pelabelan obat LASA dan High Alert
6. Peresepan obat High Alert
7. Pemberian obat High Alert pada pasien
8. Pencatatan obat High Alert
Ruang lingkup tempat pelaksanaan panduan peningkatan kewaspadaan
obat high alert meliputi :
1. Gudang Utama Farmasi
2. Instalasi Farmasi
3. Instalasi Rawat Jalan (IGD & Rawat Jalan)
4. Instalasi Rawat Inap (OK, HCU, Ruang Bersalin, Ruang Anak &
Neonatus)

2
BAB III
TATA LAKSANA

A. Tata Laksana
Panduan peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high alert)
adalah panduan pengelolaan obat high alert yang meliputi tata laksana obat high
alert yang mencakup: identifikasi dan daftar obat high alert, standar prosedur
operasional pengadaan obat high alert, penyimpanan obat high alert, pelabelan
obat LASA dan high alert, peresepan obat high alert, pemberian obat high alert
kepada pasien, dan pencatatan obat high alert.
B. Panduan Identifikasi dan Daftar Obat High Alert di RSIA NUN
Surabaya
Tata laksana mengidentifikasi atau inventarisasi obat high alert dengan
melakukan telusur setiap obat apakah termasuk dalam golongan obat high alert
sesuai ISMP’s List of High Alert Medication. Sesuai dengan Keputusan Direktur
RSIA NUN Surabaya Nomor: 024/S.KEP./DIR_A/III/2014 tentang Daftar Obat
LASA dan High Alert di RSIA NUN Surabaya seperti di bawah ini :
NAMA OBAT NAMA OBAT KETERANGAN
Asam Traneksamat 500mg Asam Mefenamat 500 mg Sound A Like
Epinefrin inj Ephedrin inj, Atropin inj, Look A like
Kalmethason ampul
MgSO4 40% MgSO4 20% LASA
Induxin inj Pospargin inj Look A like
Dopamine inj (INDOP) Dobutamin inj (INOTROP) LASA
Ondane 2 ml Ondane 4 ml LASA
Flagyl supp 0,5 g Flagyl supp 1 g, Flagyl syr LASA
Dulcolax supp pediatric Dulcolax supp Adult LASA
Cairan RL 500 ml Cairan RL 1000 ml LASA
Cairan D 5 ¼ NS Cairan D 10 Look A like
Cairan D 5 ¼ NS Cairan D 5 ½ NS LASA
Cairan KA EN 3 B Cairan KA EN MG 3 Sound A like
Cairan NS Cairan D 10 1/5 NS Look A like
Dextral tab Dextral forte tab LASA
Galflux Gastrul Sound A like
Mefinal 250 mg Mefinal 500 mg LASA
Intermoxil syr Intermoxil forte syr LASA
Santa E 100 Santa E 400, Santa E 200 LASA
Stesolid ampul Neo-K ampul LASA
Ozen syr Ozen drop LASA
Trimoxsul syr Thiamycin syr Look A like

3
Thiamycin syr Thiamycin forte syr LASA
Emibion Eminetton Sound A like
KB Andalan 3 bulan KB Andalan 1 bulan Sound A like
Vometa syr Vometa drop LASA
Piralen ampul Indexon ampul Look A like
Picyn vial Viccilin vial Sound A like
Cefotaxim Ceftriaxon, Cefazolin Look A like
Pamol supp 125 Pamol supp 250 LASA

NAMA OBAT GOLONGAN


KCL 1 mEq Elektrolit konsentrat
Dextrose 40% Elektrolit konsentrat
Dopamin (Indop) Cardiac Drugs
Dobutamin inj (Inotrop) Cardiac Drugs
Epineprine Agonis adrenergic
Midazolam (Miloz) Anestesi, sedasi moderat
Ketamin (KTM) Anestesi
Bupivacain (Bucain, Regivell) Anestesi
Lidocain ampul Antiaritmia
Propofol (Safol) Anestesi
Isofluran (Terrel) Anestesi
Insulin (Humulin R) Hormon
Morphin ampul Analgesik opioid –anestesi
Pethidin ampul Analgesik opioid-anestesi
Fentanyl ampul Analgesik opioid-anestesi
Codein 20 mg tab Opioid
Oxytocin iv ampul (Induxin) Obat spesifik
Heparin (Inviclot) Antitrombotic
Glimepiride 2 mg tab Oral hipoglikemik
Glibenclamide 0,25 mg Oral hipoglikemik
Otsu WI 1000 ml Air steril untuk injeksi > 100 ml
Pan Amin G 500 ml Nutrisi Parenteral

C. Panduan Pengadaan Obat High Alert


Uraian tentang pengadaan barang/jasa sebagai berikut :
1. Pengadaan barang/jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa
oleh suatu divisi yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan
sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa,
yang menggunakan anggaran pendapatan rumah sakit termasuk salah
satunya adalah Perbekalan Farmasi.

4
2. Perbekalan farmasi adalah pengadaan sediaan farmasi yang terdiri dari
obat, bahan obat, alat kesehatan, reagensia, radio farmasi dan gas medis
dari penyedia barang.
3. Pengadaan perbekalan farmasi termasuk obat high alert.
Pengadaan langsung dilakukan terhadap pengadaan perbekalan farmasi
sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) Pengadaan Barang/
Jasa RSIA NUN Surabaya. Pengadaan obat high alert oleh ruangan
dilakukan sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO) Pengadaan Obat
High Alert di Ruang Perawatan.

D. Panduan Penyimpanan Obat High Alert


1. Panduan penyimpanan obat high alert di Gudang Farmasi dan Instalasi
Farmasi.
a. Ada daftar obat LASA & High Alert.
b. Tempelkan stiker obat high alert pada setiap dos obat dan stiker LASA
untuk obat yang termasuk dalam daftar obat LASA.
c. Beri stiker high alert pada setiap ampul obat high alert yang akan
diserahkan kepada perawat.
d. Pisahkan obat high alert dengan obat lain dalam kontainer/rak
tersendiri/khusus dengan diberi label high alert.
e. Simpan obat sitostatika secara terpisah dari obat lainnya.
f. Simpan obat narkotika secara terpisah dalam lemari berkunci ganda
dengan pintu ganda. Setiap pengeluaran harus diketahui oleh
penanggungjawabnya dan dicatat, setiap pergantian shift harus tercatat
dalam buku serah terima lengkap dengan jumlahnya dan
ditandatangani.
g. Simpan obat-obat termolabil seperti oxytocin, propofol dan insulin
pada kontainer yang telah diberi label high alert di dalam lemari
pendingin.
h. Elektrolit konsentrat KCl 1 mEq yang belum diencerkan hanya
terdapat di Instalasi Farmasi.
i. Penyerahan elektrolit konsentrat KCl 1 mEq ke perawat harus sudah
dalam bentuk diencerkan.

5
2. Panduan penyimpanan obat high alert di Instalasi Rawat Jalan dan
Instalasi Rawat Inap.
a. Ada daftar obat LASA & High Alert di Instalasi Gawat Darurat.
b. Tempelkan stiker obat high alert dan LASA untuk obat yang termasuk
dalam daftar obat LASA.
c. Pisahkan obat high alert dengan obat lain dalam kontainer/rak
tersendiri/khusus dengan diberi label high alert.
d. Simpan obat-obat termolabil seperti oxytocin pada kontainer yang
telah diberi label high alert di dalam lemari pendingin.
e. Penyerahan elektrolit konsentrat KCl 1 mEq ke perawat harus sudah
dalam bentuk diencerkan.
f. Sebelum perawat memberikan obat high alert tunjukkan kepada
perawat lain untuk memastikan tak ada salah (periksa ulang).
g. Obat high alert dalam infus: cek selalu kecepatan dan ketepatan pompa
infus, tempel stiker label nama obat pada botol infus dan diisi dengan
catatan sesuai ketentuan. Catat dengan jelas menggunakan huruf atau
tulisan yang berbeda dengan sekitarnya.

E. Panduan Pelabelan Obat LASA dan High Alert


1. Petugas farmasi menempelkan label LASA pada setiap dos dan kotak obat
yang termasuk dalam daftar obat LASA di Instalasi Farmasi.
2. Petugas farmasi menempelkan label High Alert pada dos dan kotak obat
yang termasuk dalam Daftar Obat High Alert di Instalasi Farmasi.
3. Petugas farmasi menempelkan label LASA dan atau High Alert pada
ampul, vial, botol atau kemasan obat saat penyerahan obat LASA dan
High Alert ke ruang perawatan (IGD, Ruang Bersalin, Ruang Anak, Ruang
OK).
4. Petugas farmasi menempelkan label LASA dan High Alert pada kotak obat
High Alert dan rak obat emergency di ruang perawatan.

6
F. Panduan Peresepan Obat High Alert
Peresepan obat-obat High Alert dan elektrolit konsentrat di ruang
perawatan adalah permintaan tertulis dari dokter untuk menyediakan dan
memberikan obat yang dibutuhkan oleh pasien sesuai peraturan yang berlaku.
Hal-hal yang harus dilakukan saat meresepkan obat high alert antara lain :
1. Identifikasi kebutuhan pasien terhadap obat high alert.
2. Dokter menuliskan resep secara lengkap meliputi: nama pasien, no. RM,
tanggal dan waktu instruksi dibuat, nama obat (generik), dosis, rute
pemberian, dan tanggal pemberian setiap obat, kecepatan dan atau durasi
pemberian obat. Jangan memberikan instruksi hanya secara verbal terkait
obat high alert.
3. Petugas ruangan melakukan serah terima dengan petugas farmasi dan
mencatat pada buku ekspedisi.
4. Petugas farmasi melakukan skrining resep, menyiapkan obat sesuai resep
dengan memberikan etiket, label dan aturan pakai dan berikan paraf pada
resep yang telah dilayani, kemudian dikemas. Petugas farmasi memeriksa
kembali resep yang sudah dilayani dan kemudian serahkan ke
perawat/petugas ruangan dengan melihat/mencocokan pada buku
ekspedisi.
5. Perawat melakukan pemeriksaan ulang dengan mencocokan pada resep
atau rekam medis dan menyimpan obat sesuai dengan standar.

G. Panduan Pemberian Obat High Alert


Hal-hal yang harus dilakukan sebelum memberikan obat high alert
kepada pasien antara lain:
1. Perawat melakukan pemeriksaan ulang terhadap obat yang akan diberikan
kepada pasien meliputi: nama, nomor rekam medis, tanggal lahir, nama
obat, dan dosis obat.
2. Semua perawat harus selalu melakukan pengecekan silang (cross check)
terhadap semua obat high alert meliputi: nama, nomor rekam medis,
tanggal lahir, nama obat, dan dosis obat kepada perawat lain yang
kompeten sebelum obat diberikan kepada pasien.

7
3. Kebutuhan minimal untuk melakukan pengecekan ganda/ verifikasi
oleh orang kedua dilakukan pada kondisi-kondisi seperti berikut:
a. Setiap akan memberikan injeksi obat.
b. Untuk infus:
1. Saat terapi inisial.
2. Saat terdapat perubahan konsentrasi obat.
3. Saat pemberian bolus.
4. Saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien.
5. Setiap terjadi perubahan dosis obat
c. Pengecekan tambahan dapat dilakukan sesuai dengan instruksi dari
dokter.
4. Petugas ruangan melakukan penandaan pada buku catatan injeksi dengan
memberi garis bawah warna merah pada semua obat high alert dan
elektrolit konsetrat.
5. Petugas ruangan membawa buku catatan injeksi saat pemberian obat dan
melakukan pemberian obat dengan memperhatikan 7 benar (benar pasien,
benar obat, benar dosis, benar rute pemberian, benar waktu pemberian,
benar informasi obat yang disampaikan, dan benar pencatatan obat yang
diberikan).
6. Petugas ruangan melakukan pendokumentasian obat pada rekam medis
pasien sesuai dengan format yang telah ditentukan.
7. Petugas ruangan melakukan evaluasi efek samping obat.
8. Berikut adalah high alert medications yang memerlukan pengecekan
ganda:
High alert medications yang Memerlukan Pengecekan Ganda untuk Semua
Dosis Termasuk Bolus
Obat-obatan
Kemoterapi
Heparin
Insulin
Infuse Magnesium sulfat pada pasien obstetric
Infuse kateter saraf epidural dan perifer

8
*abciximab
Argatroban
Bivalirudin
*eptifibatide
Lepirudan
Citrate ACD-A
Kalsium klorida 8 gm/1000ml infuse (untuk CRRT)

Obat-obatan yang Memerlukan Pengecekan Ganda jika terdapat


Perubahan Kantong Infus
Obat-obatan
Infuse Benzodiazepin
Kemoterapi
Infuse Epidural
Infuse Opioid
Infuse kateter saraf perifer

Obat-obatan yang Memerlukan Pengecekan Ganda jika Terdapat


Perubahan Dosis /Kecepatan Pemberian

Obat-obatan
Epoprostenol
Kemoterapi
Treprostinil
Infuse bensodiazepin
Infuse opioid, epidural
Heparin

Prosedur:
A. Untuk dosis inisial atau inisiasi infuse baru
1. Petugas kesehatan mempersiapkan obat dan hal-hal di bawah ini
untuk menjalani pengecekan ganda oleh petugas kedua:
a. Obat-obatan pasien dengan label yang masih intak.
b. Rekam medis pasien, catatan pemberian medikasi pasien, atau resep /
instruksi tertulis dokter.

9
c. Obat yang hendak diberikan lengkap dengan labelnya.
2. Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini:
a. Obat telah disiapkan dan sesuai dengan instruksi.
b. Perawat pasien harus memverifikasi bahwa obat yang hendak
diberikan telah sesuai dengan instruksi dokter.
c. Obat memenuhi 5 persyaratan.
d. Membaca label dengan suara lantang kepada perawat untuk
memverifikasi kelima persyaratan ini:
Obat tepat
Dosis atau kecepatannya tepat, termasuk pengecekan ganda
mengenai penghitungan dan verifikasi pompa infus.
Rute pemberian tepat
Frekuensi / interval tepat
Diberikan kepada pasien yang tepat
3. Pada beberapa kasus, harus tersedia juga kemasan / vial obat untuk
memastikan bahwa obat yang disiapkan adalah obat yang benar,
misalnya: dosis insulin.
4. Ketika petugas kedua telah selesai melakukan pengecekan ganda dan
kedua petugas puas bahwa obat telah sesuai, lakukanlah pencatatan
pada rekam medis / catatan pemberian medikasi pasien.
5. Petugas kedua harus menulis ‘dicek oleh:’ dan diisi dengan nama
pengecek.
6. Pengecekan ganda akan dilakukan sebelum obat diberikan kepada pasien.
7. Pastikan infus obat berada pada jalur / selang yang benar dan lakukan
pengecekan selang infus mulai dari larutan / cairan infus, pompa, hingga
tempat insersi selang.
8. Pastikan pompa infus terprogram dengan kecepatan pemberian
yang tepat, termasuk ketepatan data berat badan pasien.
B. Untuk pengecekan saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien:
1. Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini:
a. Obat yang diberikan harus memenuhi kelima persyaratan.

10
b. Perawat berikutnya akan membaca label dengan lantang kepada
perawat sebelumnya untuk memverifikasi kelima persyaratan
(seperti yang telah disebutkan di atas).
2. Saat pengecekan telah selesai dan kedua perawat yakin bahwa obat
telah sesuai, lakukanlah pencatatan pada bagian ‘pengecekan oleh
perawat’ di rekam medis pasien.
3. Sesaat sebelum memberikan obat, perawat mengecek nama pasien,
memberitahukan kepada pasien mengenai nama obat yang diberikan,
dosis, dan tujuannya (pasien dapat juga berperan sebagai pengecek, jika
menungkinkan).
4. Semua pemberian high alert medications intravena dan bersifat
kontinu harus diberikan melalui pompa infus IV. Pengecualian dapat
diberikan pada pasien di Ruang Rawat Intensif Neonatus (Neonates
Intensive Care Unit – NICU), atau pada pasien risiko tinggi mengalami
kelebihan cairan (volume over-load).4Setiap selang infuse harus diberi
label dengan nama obat yang diberikan di ujung distal selang dan pada
pintu masuk pompa (untuk mempermudah verifikasi dan
meminimalkan kesalahan).
5. Pada situasi emergensi, di mana pelabelan dan prosedur pengecekan
ganda dapat menghambat / menunda penatalaksanaan dan berdampak
negatif terhadap pasien, perawat atau dokter pertama-tama harus
menentukan dan memastikan bahwa kondisi klinis pasien benar-
benar bersifat emergensi dan perlu ditatalaksana segera sedemikian
rupa sehingga pengecekan ganda dapat ditunda. Petugas yang
memberikan obat harus menyebutkan dengan lantang semua terapi obat
yang diberikan sebelum memberikannya kepada pasien.
6. Obat yang tidak digunakan dikembalikan kepada farmasi / apotek, dan
dilakukan peninjauan ulang oleh ahli farmasi atau apoteker apakah
terjadi kesalahan obat yang belum diberikan.
7. Dosis ekstra yang digunakan ditinjau ulang oleh apoteker untuk
mengetahui indikasi penggunaan dosis ekstra.

11
H. Panduan Pencatatan Obat High Alert
Pencatatan merupakan kegiatan administrasi mulai pengadaan,
penggunaan, pengawasan, dan pelaporan semua jenis obat high alert dan
elektrolit konsentrat yang terdapat di ruang khusus yaitu: IGD. Pencatatan
yang dilakukan meliputi :
1. Laporan jumlah obat high alert dan elektrolit konsentrat yang masuk.
2. Pencatatan kegiatan pelayanan yang membutuhkan obat high alert dan
elektrolit konsentrat setiap shift dan permasalahannya.
3. Membuat pelaporan setiap bulan dengan diketahui kepala ruangan dan
penanggungjawab farmasi.
Kepala ruangan, dan penanggungjawab farmasi melakukan evaluasi terhadap
laporan yang telah dibuat oleh penanggungjawab obat high alert dan elektrolit
konsentrat di IGD.

12
BAB IV
DOKUMENTASI

TRIWULAN
No PROGRAM KEGIATAN
1 2 3 4

01 PELAYANAN a. Perencanaan Obat High Alert √ √ √ √


b. Pengadaan Obat High Alert
√ √ √ √
c. Penerimaan Obat High Alert
d. Penyimpanan Obat High √ √ √ √
Alert
√ √ √ √
e. Pendistribusian Obat High
Alert √ √ √ √
f. Penggunaan Obat High Alert
√ √ √ √
g. Pembuangan dan
pemusnahan Obat High Alert √ √ √ √
h. Pencatatan Obat High Alert

02 SDM a. Edukasi peningkatan √


keamanan obat high alert
03 PERALATAN a. Perencanaan dan pengadaan √ √ √ √
label LASA, high alert, dan
elektrolit konsentrat.
b. Perencanaan dan pengadaan √ √ √
kotak atau rak penyimpanan
obat high alert
c. Perencanaan dan pengadaan √ √ √
label untuk cairan infus

13
14

Anda mungkin juga menyukai