DEFINISI
1
BAB II
RUANG LINGKUP
2
BAB III
TATA LAKSANA
A. Tata Laksana
Panduan peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high alert)
adalah panduan pengelolaan obat high alert yang meliputi tata laksana obat high
alert yang mencakup: identifikasi dan daftar obat high alert, standar prosedur
operasional pengadaan obat high alert, penyimpanan obat high alert, pelabelan
obat LASA dan high alert, peresepan obat high alert, pemberian obat high alert
kepada pasien, dan pencatatan obat high alert.
B. Panduan Identifikasi dan Daftar Obat High Alert di RSIA NUN
Surabaya
Tata laksana mengidentifikasi atau inventarisasi obat high alert dengan
melakukan telusur setiap obat apakah termasuk dalam golongan obat high alert
sesuai ISMP’s List of High Alert Medication. Sesuai dengan Keputusan Direktur
RSIA NUN Surabaya Nomor: 024/S.KEP./DIR_A/III/2014 tentang Daftar Obat
LASA dan High Alert di RSIA NUN Surabaya seperti di bawah ini :
NAMA OBAT NAMA OBAT KETERANGAN
Asam Traneksamat 500mg Asam Mefenamat 500 mg Sound A Like
Epinefrin inj Ephedrin inj, Atropin inj, Look A like
Kalmethason ampul
MgSO4 40% MgSO4 20% LASA
Induxin inj Pospargin inj Look A like
Dopamine inj (INDOP) Dobutamin inj (INOTROP) LASA
Ondane 2 ml Ondane 4 ml LASA
Flagyl supp 0,5 g Flagyl supp 1 g, Flagyl syr LASA
Dulcolax supp pediatric Dulcolax supp Adult LASA
Cairan RL 500 ml Cairan RL 1000 ml LASA
Cairan D 5 ¼ NS Cairan D 10 Look A like
Cairan D 5 ¼ NS Cairan D 5 ½ NS LASA
Cairan KA EN 3 B Cairan KA EN MG 3 Sound A like
Cairan NS Cairan D 10 1/5 NS Look A like
Dextral tab Dextral forte tab LASA
Galflux Gastrul Sound A like
Mefinal 250 mg Mefinal 500 mg LASA
Intermoxil syr Intermoxil forte syr LASA
Santa E 100 Santa E 400, Santa E 200 LASA
Stesolid ampul Neo-K ampul LASA
Ozen syr Ozen drop LASA
Trimoxsul syr Thiamycin syr Look A like
3
Thiamycin syr Thiamycin forte syr LASA
Emibion Eminetton Sound A like
KB Andalan 3 bulan KB Andalan 1 bulan Sound A like
Vometa syr Vometa drop LASA
Piralen ampul Indexon ampul Look A like
Picyn vial Viccilin vial Sound A like
Cefotaxim Ceftriaxon, Cefazolin Look A like
Pamol supp 125 Pamol supp 250 LASA
4
2. Perbekalan farmasi adalah pengadaan sediaan farmasi yang terdiri dari
obat, bahan obat, alat kesehatan, reagensia, radio farmasi dan gas medis
dari penyedia barang.
3. Pengadaan perbekalan farmasi termasuk obat high alert.
Pengadaan langsung dilakukan terhadap pengadaan perbekalan farmasi
sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) Pengadaan Barang/
Jasa RSIA NUN Surabaya. Pengadaan obat high alert oleh ruangan
dilakukan sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO) Pengadaan Obat
High Alert di Ruang Perawatan.
5
2. Panduan penyimpanan obat high alert di Instalasi Rawat Jalan dan
Instalasi Rawat Inap.
a. Ada daftar obat LASA & High Alert di Instalasi Gawat Darurat.
b. Tempelkan stiker obat high alert dan LASA untuk obat yang termasuk
dalam daftar obat LASA.
c. Pisahkan obat high alert dengan obat lain dalam kontainer/rak
tersendiri/khusus dengan diberi label high alert.
d. Simpan obat-obat termolabil seperti oxytocin pada kontainer yang
telah diberi label high alert di dalam lemari pendingin.
e. Penyerahan elektrolit konsentrat KCl 1 mEq ke perawat harus sudah
dalam bentuk diencerkan.
f. Sebelum perawat memberikan obat high alert tunjukkan kepada
perawat lain untuk memastikan tak ada salah (periksa ulang).
g. Obat high alert dalam infus: cek selalu kecepatan dan ketepatan pompa
infus, tempel stiker label nama obat pada botol infus dan diisi dengan
catatan sesuai ketentuan. Catat dengan jelas menggunakan huruf atau
tulisan yang berbeda dengan sekitarnya.
6
F. Panduan Peresepan Obat High Alert
Peresepan obat-obat High Alert dan elektrolit konsentrat di ruang
perawatan adalah permintaan tertulis dari dokter untuk menyediakan dan
memberikan obat yang dibutuhkan oleh pasien sesuai peraturan yang berlaku.
Hal-hal yang harus dilakukan saat meresepkan obat high alert antara lain :
1. Identifikasi kebutuhan pasien terhadap obat high alert.
2. Dokter menuliskan resep secara lengkap meliputi: nama pasien, no. RM,
tanggal dan waktu instruksi dibuat, nama obat (generik), dosis, rute
pemberian, dan tanggal pemberian setiap obat, kecepatan dan atau durasi
pemberian obat. Jangan memberikan instruksi hanya secara verbal terkait
obat high alert.
3. Petugas ruangan melakukan serah terima dengan petugas farmasi dan
mencatat pada buku ekspedisi.
4. Petugas farmasi melakukan skrining resep, menyiapkan obat sesuai resep
dengan memberikan etiket, label dan aturan pakai dan berikan paraf pada
resep yang telah dilayani, kemudian dikemas. Petugas farmasi memeriksa
kembali resep yang sudah dilayani dan kemudian serahkan ke
perawat/petugas ruangan dengan melihat/mencocokan pada buku
ekspedisi.
5. Perawat melakukan pemeriksaan ulang dengan mencocokan pada resep
atau rekam medis dan menyimpan obat sesuai dengan standar.
7
3. Kebutuhan minimal untuk melakukan pengecekan ganda/ verifikasi
oleh orang kedua dilakukan pada kondisi-kondisi seperti berikut:
a. Setiap akan memberikan injeksi obat.
b. Untuk infus:
1. Saat terapi inisial.
2. Saat terdapat perubahan konsentrasi obat.
3. Saat pemberian bolus.
4. Saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien.
5. Setiap terjadi perubahan dosis obat
c. Pengecekan tambahan dapat dilakukan sesuai dengan instruksi dari
dokter.
4. Petugas ruangan melakukan penandaan pada buku catatan injeksi dengan
memberi garis bawah warna merah pada semua obat high alert dan
elektrolit konsetrat.
5. Petugas ruangan membawa buku catatan injeksi saat pemberian obat dan
melakukan pemberian obat dengan memperhatikan 7 benar (benar pasien,
benar obat, benar dosis, benar rute pemberian, benar waktu pemberian,
benar informasi obat yang disampaikan, dan benar pencatatan obat yang
diberikan).
6. Petugas ruangan melakukan pendokumentasian obat pada rekam medis
pasien sesuai dengan format yang telah ditentukan.
7. Petugas ruangan melakukan evaluasi efek samping obat.
8. Berikut adalah high alert medications yang memerlukan pengecekan
ganda:
High alert medications yang Memerlukan Pengecekan Ganda untuk Semua
Dosis Termasuk Bolus
Obat-obatan
Kemoterapi
Heparin
Insulin
Infuse Magnesium sulfat pada pasien obstetric
Infuse kateter saraf epidural dan perifer
8
*abciximab
Argatroban
Bivalirudin
*eptifibatide
Lepirudan
Citrate ACD-A
Kalsium klorida 8 gm/1000ml infuse (untuk CRRT)
Obat-obatan
Epoprostenol
Kemoterapi
Treprostinil
Infuse bensodiazepin
Infuse opioid, epidural
Heparin
Prosedur:
A. Untuk dosis inisial atau inisiasi infuse baru
1. Petugas kesehatan mempersiapkan obat dan hal-hal di bawah ini
untuk menjalani pengecekan ganda oleh petugas kedua:
a. Obat-obatan pasien dengan label yang masih intak.
b. Rekam medis pasien, catatan pemberian medikasi pasien, atau resep /
instruksi tertulis dokter.
9
c. Obat yang hendak diberikan lengkap dengan labelnya.
2. Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini:
a. Obat telah disiapkan dan sesuai dengan instruksi.
b. Perawat pasien harus memverifikasi bahwa obat yang hendak
diberikan telah sesuai dengan instruksi dokter.
c. Obat memenuhi 5 persyaratan.
d. Membaca label dengan suara lantang kepada perawat untuk
memverifikasi kelima persyaratan ini:
Obat tepat
Dosis atau kecepatannya tepat, termasuk pengecekan ganda
mengenai penghitungan dan verifikasi pompa infus.
Rute pemberian tepat
Frekuensi / interval tepat
Diberikan kepada pasien yang tepat
3. Pada beberapa kasus, harus tersedia juga kemasan / vial obat untuk
memastikan bahwa obat yang disiapkan adalah obat yang benar,
misalnya: dosis insulin.
4. Ketika petugas kedua telah selesai melakukan pengecekan ganda dan
kedua petugas puas bahwa obat telah sesuai, lakukanlah pencatatan
pada rekam medis / catatan pemberian medikasi pasien.
5. Petugas kedua harus menulis ‘dicek oleh:’ dan diisi dengan nama
pengecek.
6. Pengecekan ganda akan dilakukan sebelum obat diberikan kepada pasien.
7. Pastikan infus obat berada pada jalur / selang yang benar dan lakukan
pengecekan selang infus mulai dari larutan / cairan infus, pompa, hingga
tempat insersi selang.
8. Pastikan pompa infus terprogram dengan kecepatan pemberian
yang tepat, termasuk ketepatan data berat badan pasien.
B. Untuk pengecekan saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien:
1. Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini:
a. Obat yang diberikan harus memenuhi kelima persyaratan.
10
b. Perawat berikutnya akan membaca label dengan lantang kepada
perawat sebelumnya untuk memverifikasi kelima persyaratan
(seperti yang telah disebutkan di atas).
2. Saat pengecekan telah selesai dan kedua perawat yakin bahwa obat
telah sesuai, lakukanlah pencatatan pada bagian ‘pengecekan oleh
perawat’ di rekam medis pasien.
3. Sesaat sebelum memberikan obat, perawat mengecek nama pasien,
memberitahukan kepada pasien mengenai nama obat yang diberikan,
dosis, dan tujuannya (pasien dapat juga berperan sebagai pengecek, jika
menungkinkan).
4. Semua pemberian high alert medications intravena dan bersifat
kontinu harus diberikan melalui pompa infus IV. Pengecualian dapat
diberikan pada pasien di Ruang Rawat Intensif Neonatus (Neonates
Intensive Care Unit – NICU), atau pada pasien risiko tinggi mengalami
kelebihan cairan (volume over-load).4Setiap selang infuse harus diberi
label dengan nama obat yang diberikan di ujung distal selang dan pada
pintu masuk pompa (untuk mempermudah verifikasi dan
meminimalkan kesalahan).
5. Pada situasi emergensi, di mana pelabelan dan prosedur pengecekan
ganda dapat menghambat / menunda penatalaksanaan dan berdampak
negatif terhadap pasien, perawat atau dokter pertama-tama harus
menentukan dan memastikan bahwa kondisi klinis pasien benar-
benar bersifat emergensi dan perlu ditatalaksana segera sedemikian
rupa sehingga pengecekan ganda dapat ditunda. Petugas yang
memberikan obat harus menyebutkan dengan lantang semua terapi obat
yang diberikan sebelum memberikannya kepada pasien.
6. Obat yang tidak digunakan dikembalikan kepada farmasi / apotek, dan
dilakukan peninjauan ulang oleh ahli farmasi atau apoteker apakah
terjadi kesalahan obat yang belum diberikan.
7. Dosis ekstra yang digunakan ditinjau ulang oleh apoteker untuk
mengetahui indikasi penggunaan dosis ekstra.
11
H. Panduan Pencatatan Obat High Alert
Pencatatan merupakan kegiatan administrasi mulai pengadaan,
penggunaan, pengawasan, dan pelaporan semua jenis obat high alert dan
elektrolit konsentrat yang terdapat di ruang khusus yaitu: IGD. Pencatatan
yang dilakukan meliputi :
1. Laporan jumlah obat high alert dan elektrolit konsentrat yang masuk.
2. Pencatatan kegiatan pelayanan yang membutuhkan obat high alert dan
elektrolit konsentrat setiap shift dan permasalahannya.
3. Membuat pelaporan setiap bulan dengan diketahui kepala ruangan dan
penanggungjawab farmasi.
Kepala ruangan, dan penanggungjawab farmasi melakukan evaluasi terhadap
laporan yang telah dibuat oleh penanggungjawab obat high alert dan elektrolit
konsentrat di IGD.
12
BAB IV
DOKUMENTASI
TRIWULAN
No PROGRAM KEGIATAN
1 2 3 4
13
14