NORMAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
95% janin dalam uterus berada dalam presentasi kepala dengan ubun-ubun kecil kiri depan
sebanyak 58%, kedepan sebanyak 23% kanan-belakang 11% dan kiri-belakang 8%. Janin dengan
presentasi kepala disebabkan karena kepala relatif lebih besar dan lebih berat serta bentuk
uterus sedemikian rupah sehingga volume bokong dan eksteremitas yang lebih besar berada
diatas diruang yang lebih luas sedangkan kepala berda dibawah ruang yang sempit.
2.RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas mengambil rumusan masalah mengenai mekanisme persalinan
normal yaitu :
2.Diameter janin?
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN
Mekanisme persalinan normal adalah proses adaptasi dan akomodasi yang tepat antarabagian
kepala terhadap berbagai segmen panggul, agar proses persalinan dapat
berlangsung/perubahan posisi bagian terendah (Mac Donald, 1991).
B.DIAMETER JANIN
1. a) Turunnya kepala
Turunnya kepala dibagi dalam :
Pada synclitismus os parielete depan dan belakang sama tingginya jika sutura sagitalis agak
kedepan mendekati symphysis atau agak kebelakang mendekati promotorium maka dikatakan
synclitismus . dikatakan synclitismus posterior ialah kalau sutura sagitalis agak kebelakang
mendekati symphysis dan os parialate belakang lebih rendah dari osparialate depan dan
dikatakan synclitismus anterior adalah kalau sutura sagitalis mendekati promotoriumsehingga
os pariental depan lebih rendah dari os parintal belakang. Pada pintu atas panggaul biasnya
kepala dalam asynlitismus posterior yang ringan.
Pada derajat sedang asiknklitimus pasti terjadi pada persalinan normal, tetapi bila berat
gerakanini dapat menimbuljan disproporsi sevalopelvis dengan panggul yang berukuran normal
seklipun.Penurunan kepala lebih lanjut terjadi pada kala satu dan kala dua persalinan. Hal ini
disebabkan kareana adanya kontaksi dan retraksi dari segmen atas rahim, yang menyebabkan
tekanan langsung pada funduspada bokong janin. Dalam waktu yang bersamaan terjadi
relaksasi dari segmen bawah rahim, sehingga terjadi penipisan dan dilatasi serviks. Keadaan ini
menyebabkan bayi terdorong kelenjar lahir.
2). Majunya kepala
Pada primigravida maju ke dalam rongga panggul dan biasanya baru mulai pada kala II. Pada
multipara sebaliknya majunya kepal dan masunya kepala dalam rongga panggul terjadi
bersamaan. Majunya kepala ini bersamaan dengan gerakan- gerakan yang lain yaitu :fleksi
putaran paksi dalam,dan ekstensi.
Putaran paksi dalam mutlak perlu untuk pada kepalah karena putaran paksi merupakan suatu
usaha untuk menyusaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir khusunya bentuk bidang
tengah dan pintu bawah panggul. Putaran paksi dalam bersamaan dengan majunya kepala dan
pintu bawah panggul. Putaran paksi dalam bersamaan dengan majunya kepala dan tidak terjadi
sebelum kepala sampai hodge III, kadang-kadang baru setelah kepala samapai didasar panggul
Pada letak fleksi, bagian belakang kepala merupakan bagian terendah dari kepala
Bagian terendah dari kepala ini mencari tahanan yang paling sedikit terdapat sebelah depan
atas dimana terdapat hiatus genetalis antara m.levator ani kiri dan kanan.
Ukuran terbesar dari bidang tengah panggul ialah diameter anteroposterior
1. d) Ekstensi putaran
Setelah putaran paksi selesai dan dan kepala didasar panggi, terjadi ekstensi atau defleksi
dari kepala.hal ini disebabkan karena sumbuh jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah
kedepan atas, sehingga kepala harus mengadakan ektensi untuk melaluinya.Pada kepala
bekerja dua kekuatan yang satu mendesaknya ke bawah dan satunyadisebabkan ketahanan
dasar panggul yang menolaknya keatas.
Setelah suboksiput tertahan pada pinggir bawah symphysis akan maju karena kekuatan
tersebut ditas bagian yang berhadapan dengan suboksiput, maka lahirlah berturut-turut pada
pinggir atas perineum ubun-ubun besar, dahi,hidung, mulut dan akhirnya dagu dengan gerakan
ekstensi.suboksiput yang menjadi pusat pemutaran disebut hypomochlion.
1. e) Paksi luar
Setelah kepala lahir, maka kepala anak memutar kembali ke arah punggung anak untuk
menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena putaran paksi dalam.gerakan ini disebut
putaran restitusi (putaran balasan = putaran paksi luar ).Selanjutnya putaran dilanjutkan hingga
belakang kepala berhadapan dengan tubur isciadicum sepihak. Gerakan yang terakhir ini adalah
putaran raksi luar yang sebenarnya dan disebabkan karena ukuran bahu (diameter biacromial)
menempatkan diri dalam diameter anteroposterior dari pintu bawah pinggul.
f) Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai dibawah symphysis dan menjadi hypomoclion
untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh
badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir.
Dengan kontaksi yang efektif fleksi kepala yang adekuat dan janin dengan ukuran yang rata-
rata, sebagian besar oksiput yang posisinya posterior berputar cepat segera setelah
mencapai dasar panggul sehingga persalinan tidak begitu bertambah panjang. Akan tetapi pada
kira-kira 5-10% kasus, keadaan yang menguntukan ini tidak terjadi. Sebagai contoh konstraksi
yang buruk atau fleksi kepala yang salah atau keduanya, rotasi mungkin tidak sempurna atau
mungkin tidak terjadi sama sekali.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Selama proses persalinan janin melakukan serangkaian kegiatan untuk melewati panggul yaitu :
1. Turunnya kepala
2. Fleksi
3. Putaran paksi dalam
4. Ekstensi putaran
5. Paksi luar
6. Ekspulsi
Gerakan-gerakan tersebut menyebabkan janin dapat mengatasi rintangan jalan lahir dengan
baik sehingga dapat terjadi persalinan pervaginam secara spontan.
SARAN
Semoga dapat memberikan manfaat bagi pembaca maupun penulis sendiri dalam
meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan dan memberikan pengetahuan sesama mahasiswa
satu sama lain.
DAFTAR PUSTAKA
Asrinah. 2010 . Asuhan Kebidanan Masa Persalinan . Yogyakarta : Graha ilmu
Hidayat Asri . 2010 . Asuhan Kebidanan PERSALINAN. Yogyakarta : Nuha Medika