Anda di halaman 1dari 9

BAGIAN KEPALA BAYI DAN UKURANNYA, RANGKA PANGGUL DAN

UKURANNYA SERTA MEKANISME PERSALINAN

BAGIAN KEPALA BAYI

1. Sutura sagitalis
menghubungkan kedua ossis parietalis kiri dan kanan.
2. Sutura koronaria
menghubungkan os parietalis dengan os frontalis.
3. Sutura lambdoidea
menghubungkan os parietalis dengan os oksipitalis.
4. Sutura frontalis
menghubungkan kedua ossis frontalis.

Tulang Pembentuk Kepala Bayi


Terdiri dari :

a. Bagian Muka

Tulang hidung (os nasale)

Tulang pipi (os zigomaticum)

Tulang rahang atas (os maxilaris)

Tulang rahang bawah (os mandibularis)

b. Bagian Tengkorak

Tulang dahi (os fontale)

Tulang ubun-ubun (os parietale)

Tulang pelipis (os temporal)

Tulang belakang kepala (os occipital)

Ukuran Kepala Bayi

a. Ukuran muka belakang

Diameter Suboccipito Bregmatica : dari foramen magnum ke ubun-ubun


besar (9,5 cm)

Diameter Suboccipito Frontalis : dari foramen magnum ke pangkal hidung


(11 cm )

Diameter Fronto Occipitalis : dari pangkal hidung ke titik terjauh di belakang


kepala (12 cm)
Diameter Mento Occipitalis : dari dagu ke titik terjauh di belakang kepala
(13, 5 cm)

Diameter Submento Bregmatica : dari bawah dagu ke ubun-ubun besar (9,5


cm)

b. Ukuran melintang

Diameter biparietalis (9 cm)

Diameter bitemporal (8 cm)

c. Ukran lingkaran

Circumferentia Suboccipito Bregmatica (lingkaran kecil kepala) 32 cm

Circumferentia Fronto Occipitalis (lingkaran sedang kepala) 34 cm

Circumferentia Mento Occipitalis (lingkaran besar kepala) 35 cm

UKURAN PANGGUL
(1) Ukuran panggul luar :
a) Distansia spinarum : jarak antara kedua spina illiaka anterior superior : 24 26 cm
b) Distansia cristarum : jarak antara kedua crista illiaka kanan dan kiri : 28 30 cm
c) Konjugata externa (Boudeloque) 18 20 cm
d) Lingkaran Panggul 80-90 cm
e) Konjugata diagonalis (periksa dalam) 12,5 cm - Distansia Tuberum (dipakai Oseander)
10,5 cm

(2) Ukuran panggul dalam :


Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh promontorium, linea
inniminata, dan pinggir atas simfisis pubis
1. konjugata vera : dengan periksa dalam diperoleh konjugata diagonalis 10,5-11 cm
2. konjugata transversa 12-13 cm
3. konjugata obliqua 13 cm
4. konjugata obstetrica adalah jarak bagian tengah simfisis ke promontorium

Jenis Panggul
Berdasarkan pada ciri-ciri bentuk pintu atas panggul, ada 4 bentuk pokok jenis panggul :
(1) Ginekoid
(2) Android
(3) Antropoid
(4) Platipeloid

MEKANISME TURUNNYA KEPALA JANIN (FETAL SKILL)

Ada 6 gerakan pada mekanisme panggul :

1. Engagement (Penurunan Kepala)

2. Fleksi

3. Putar paksi dalam

4. Defleksi/ekstensi

5. Putar paksi luar

6. Ekspulsi

1. Turunnya kepala

Turunnya kepala dibagi dalam :

a. Masuknya kepala dalam pintu atas panggul

Masuknya kepala ke dalam pintu atas panggul pada primigravida sudah


terjadi pada bulan terakhir kehamilan tetapi pada multipara biasanya baru terjadi
pada permulaan persalinan. Masuknya kepala ke dalam pintu atas panggul biasanya
dengan sutura sagitalis melintang dan dengan fleksi yang ringan. Apabila sutura
sagitalis berada di tengah-tengah jalan lahir, tepat diantara symphysis dan
promotorium, maka dikatakan kepala dalam keadaan synclitismus.

Pada synclitismus os parietale depan dan belakang sama tingginya. Jika


sutura sagitalis agak ke depan mendekati symphysis atau agak ke belakang
mendekati promotorium, maka dikatakan asynclitismus. Dikatakan asynclitismus
posterior, ialah kalau sutura sagitalis mendekati symphysis dan os parietale
belakang lebih rendah dari os parietale depan, dan dikatakan asynclitismus anterior
ialah kalau sutura sagitalis mendekati promotorium sehingga os parietale depan
lebih rendah dari os parietale belakang. Pada pintu atas panggul biasanya kepala
dalam asynclitismus posterior yang ringan.

Penurunan kepala lebih lanjut terjadi pada kala satu dan kala dua
persalinan. Hal ini disebabkan karena adanya kontraksi dan retraksi dari segmen
atas rahim, yang menyebabkan tekanan langsung pada fundus pada bokong janin.
Dalam waktu yang bersamaan terjadi relaksasi dari segmen bawah rahim,sehingga
terjadi penipisan dan dilatasi serviks. Keaadaan ini menyebabkan bayi terdorong
kejalan lahir.

2. Majunya kepala

Pada primigravida majunya kepala terjadi setelah kepala masuk ke dalam


rongga panggul dan biasanya baru mulai pada kala II. Pada multipara sebaliknya
majunya kepala dan masuknya kepala dalam rongga panggul terjadi bersamaan.
Majunya kepala ini bersamaan dengan gerakan-gerakan yang lain yaitu : fleksi,
putaran paksi dalam, dan ekstensi.

Penyebab majunya kepala antara lain :

a) tekanan cairan intrauterine

b) tekanan langsung oleh fundus pada bokong

c) kekuatan mengejan

d) melurusnya badan anak oleh perubahan bentuk rahim

2. Fleksi
Dengan majunya kepala biasanya fleksi bertambah hingga ubun-ubun kecil jelas
lebih rendah dari ubun-ubun besar. Keuntungan dari bertambah fleksi ialah bahwa
ukuran kepala yang lebih kecil melalui jalan lahir: diameter suboksipito bregmatika
(9,5 cm) menggantikan diameter suboksipito frontalis (11 cm).

Fleksi ini disebabkan karena anak didorong maju dan sebaliknya mendapat
tahanan dari pinggir pintu atas panggul, serviks, dinding panggul atau dasar panggul.
Akibat dari kekuatan ini adalah terjadinya fleksi karena moment yang menimbulkan
fleksi lebih besar dari moment yang menimbulkan defleksi.

3. Putaran paksi dalam

Yang dimaksud dengan putaran paksi dalam adalah pemutaran dari bagian
depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar ke
depan ke bawah symphisis. Pada presentasi belakang kepala bagian yang terendah
ialah daerah ubun-ubun kecil dan bagian inilah yang akan memutar ke depan dan ke
bawah symphysis.

Putaran paksi dalam mutlak perlu untuk kelahiran kepala karena putaran
paksi merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan
lahir khususnya bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul. Putaran paksi dalam
bersamaan dengan majunya kepala dan tidak terjadi sebelum kepala sampai Hodge
III, kadang-kadang baru setelah kepala sampai di dasar panggul.

Sebab-sebab terjadinya putaran paksi dalam adalah :

a. Pada letak fleksi, bagian belakang kepala merupakan bagian terendah dari kepala

b. Bagian terendah dari kepala ini mencari tahanan yang paling sedikit terdapat sebelah
depan atas dimana terdapat hiatus genitalis antara m. levator ani kiri dan kanan.

c. Ukuran terbesar dari bidang tengah panggul ialah diameter anteroposterior.


4. Ekstensi Putaran

Setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai di dasar panggul,


terjadilah ekstensi atau defleksi dari kepala. Hal ini disebabkan karena sumbu jalan
lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan atas, sehingga kepala harus
mengadakan ekstensi untuk melaluinya.

Pada kepala bekerja dua kekuatan, yang satu mendesak nya ke bawah dan
satunya disebabkan tahanan dasar panggul yang menolaknya ke atas. Setelah
suboksiput tertahan pada pinggir bawah symphysis akan maju karena kekuatan
tersebut di atas bagian yang berhadapan dengan suboksiput, maka lahirlah berturut-
turut pada pinggir atas perineum ubun-ubun besar, dahi, hidung, mulut dan akhirnya
dagu dengan gerakan ekstensi. Suboksiput yang menjadi pusat pemutaran disebut
hypomochlion.

5. Paksi luar

Setelah kepala lahir, maka kepala anak memutar kembali ke arah


punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena putaran
paksi dalam. Gerakan ini disebut putaran restitusi (putaran balasan = putaran paksi
luar).

Selanjutnya putaran dilanjutkan hingga belakang kepala berhadapan


dengan tuber isciadicum sepihak. Gerakan yang terakhir ini adalah putaran paksi luar
yang sebenarnya dan disebabkan karena ukuran bahu (diameter biacromial)
menempatkan diri dalam diameter anteroposterior dari pintu bawah panggul.

7. Ekspulsi

Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah symphysis dan
menjadi hypomoclion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu depan
menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir.

Dengan konrtaksi yang efektif pleksi kepala yang adekuat dan janin
dengan ukuran yang rata rata, sebagian besar oksiput yang posisinya posterior
berputar cepat segera setelah menvapai dasar panggul sehingga pesalinan tidak begitu
bertambah pajang. Akan tetapi, pada kira-kira 5-10% kasus, keadaan yang
menguntukan ini tidak terjadi. Sebagai contoh kontraksi yang buruk atau fleksi
kepala yang salah atau keduanya,rotasi mungkin tidak sempurna atau mungkin tidak
terjadi sama sekali,khussnya kalau janin besar.

SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai