Anda di halaman 1dari 2

Judul: Alam Terkembang Jadi Guru: Adat dan Kebudayaan Minangkabau

Penulis: A.A. Navis


Penerbit: Grafiti Pers, 1984

Di dalam buku ini banyak ditemukan hal yang penting dan menarik tentang adat Minang. A.A.
Navis menulis dengan gaya yang lancar dan berkadar informasi tinggi. Buku ini menjadi salah
satu buku baku tentang adat dan kebudayaan Minang.

Di dalam buku ini Navis membahas tentang falsafah alam, di mana alam merupakan hal yang sangat
berarti bagi masyarakat Minangkabau, tidak hanya sebagai tempat lahir, hidup, berkembang biak
dan mati, namun juga mempunyai makna filosofis, seperti yang diungkap dalam falsafah alam
takambang jadi guru (alam terkembang jadi guru). Di mana alam diumpamakan menjadi seorang
guru yang selalu mengajari dan mendidik masyarakat Minangkabau dalam proses kehidupannya.
Oleh karena itu, ajaran dan pandangan hidup Minangkabau yang dinukilkan dalam pepatah, petitih,
pituah, mamangan, serta lainnya mengambil bentuk, sifat dan kehidupan alam. Navis juga
menyinggung perihal status dan peran manusia yang berbedabeda menurut kodrat dan harkat yang
diberikan alam kepadanya, tetapi nilainya tetap sama.

Di dalam Manusia Sunda ini, pembaca akan mendapati uraian secara garis besar tentang
manusia Sunda dengan sejumlah cirinya serta budayanya yang tak kalah kaya dengan étnis-étnis
besar lainnya di Indonésia. Dalam menyingkap jatidiri manusia Sunda ini, Ajip Rosidi
menggunakan pendekatan “membedah” karakter tokoh-tokoh sastera (imajinér) Sunda, baik
sastera lama maupun baru, lisan maupun tulisan, diikuti dengan mengupas tokoh-tokoh
terkemuka dalam sejarah Sunda.

Novel ini berkisahkan sebuah keluarga yang memilih hidup dengan hanya bermodalkan kejujuran.

Keluarga yang amat sangat sederhana, terdiri atas Abah, kepala keluarga yang bekerja sebagai
penarik becak dan buruh apa saja; Ema, sang ibu yang membuat opak untuk dijajakan putrinya; Euis,
si sulung yang kelas enam SD, pernah mengalami masa jaya orangtuanya sebagai pengusaha; Ara
atau Cemara yang baru masuk TK; serta Agil si bungsu.

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Kisah Keluarga Cemara, Musik Musim
Hujan, dan Kupon Kemenangan, http://pontianak.tribunnews.com/2018/02/17/kisah-keluarga-
cemara-musik-musim-hujan-dan-kupon-kemenangan.

Penulis: Listya Sekar Siwi

Editor: Dhita Mutiasari


Judul Keluarga Cemara: musik musim hujan
Pengarang Arswendo Atmowiloto
Penerbit Gramedia, 1984
Asli dari Universitas Michigan
Didigitalkan 19 Mei 2008
Tebal 80 halaman

Anda mungkin juga menyukai