Sap PHBS
Sap PHBS
Tim PKRS
SATUAN ACARA PENYULUHAN
CEGAH PENYAKIT DENGAN PHBS
Topik : Penyuluhan tentang PHBS di tatanan Rumah Tangga dan
Rumah Sakit
Hari/Tanggal : Kamis, 31 Maret 2022
Waktu : 30 menit
Tempat Pelaksanaan : Ruang Tunggu Dekat Rawat Inap
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Sub Topik : 1. Pengertian PHBS
2. Tatanan PHBS
3. Sasaran dan Manfaat PHBS di tatanan Rumah Tangga dan
Rumah Sakit
4. Indikator PHBS di tatanan Rumah Tangga dan Rumah
Sakit.
5. Cara Mencuci Tangan yang Benar
A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan pesatnya perkembangan era globalisasi, serta adanya transisi
demografi dan epidemiologi penyakit, maka masalah penyakit akibat perilaku dan
perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya cenderung akan
semakin kompleks. Perbaikannya tidak hanya dilakukan pada aspek pelayanan
kesehatan, perbaikan pada lingkungan, gaya hidup masyarakat, dan merekayasa
kependudukan atau faktor keturunan, tetapi perlu memperhatikan faktor perilaku yang
secara teoritis memiliki andil 35 - 40 % terhadap derajat kesehatan (Dinkes Sulawesi
Selatan, 2006). Mengingat dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar,
maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi
sehat. Salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) (Evanta
Maria, 2009).
Sejatinya program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) telah diluncurkan
sejak tahun 1996 oleh Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, yang sekarang bernama
Pusat Promosi Kesehatan. Kebijakan Indonesia Sehat 2010 menetapkan tiga pilar utama
yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan bermutu adil dan merata.
Untuk mendukung pencapaian visi Indonesia Sehat 2010 telah ditetapkan Sistem
Kesehatan Nasional (SKN) dengan Keputusan Menteri Kesehatan
No.131/Menkes/SK/II/2004 dan salah satu subsistem dari SKN adalah subsistem
Pemberdayaan Masyarakat. Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan (Promkes) untuk
mendukung upaya peningkatan perilaku sehat ditetapkan visi nasional Promkes sesuai
Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.1193/MENKES/SK/X/2004 yaitu Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat 2010 (PHBS 2010). Untuk melaksanakan program Promkes di daerah
telah ditetapkan Pedoman Pelaksanaan Promkes di daerah dengan Keputusan Menteri
Kesehatan RI. No.1114/Menkes/SK/VIII/2005 (Eva Yanti, 2010).
PHBS yang kini tidak lagi menjadi istilah asing di masyarakat, jika dilihat dari
kepanjangannya yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu terkait dengan perilaku
seseorang menyangkut kebersihan lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatannya.
Banyak penyakit dapat dihindari dengan pelaksanan PHBS, mulai dari diare, DBD, flu
burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak terjadi. Salah satu faktor yang
mendukung PHBS adalah kesehatan lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal
individu. Penerapan PHBS di berbagai tatanan menjadi hal yang utama dalam mencegah
penyebaran penyakit, diantaranya di tatanan rumah tangga sebagai tempat tinggal
individu serta di tatanan rumah sakit sebagai tempat yang sangat rawan dalam
penyebaran penyakit. Meskipun, hal ini menjadi hal yang patut dijadikan sorotan oleh
banyak pihak, namun masih banyak masyarakat yang belum memahami dan belum
mengaplikasikan PHBS dalam kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini dapat dilihat pada
situasi Rumah Sakit, dimana masih terdapat pihak-pihak yang merokok di area rumah
sakit yang dapat mengganggu kondisi pasien lain dan mengotori lingkungan sekitar.
Berdasarkan hal tersebut, maka sangat penting untuk dilakukan penyuluhan mengenai
penerapan PHBS baik di tatanan rumah tangga serta rumah sakit sebagai bekal mereka
untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit.
B. TUJUAN
1) Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami dan
mengaplikasikan PHBS dalam kehidupan mereka.
2) Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan peserta penyuluhan dapat:
a. Menjelaskan pengertian PHBS.
b. Menyebutkan tatanan PHBS.
c. Menjelaskan tentang sasaran dan manfaat PHBS di tatanan Rumah Tangga dan
Rumah Sakit.
d. Menjelaskan indikator PHBS di tatanan Rumah Tangga dan Rumah Sakit.
e. Mempraktikkan cara mencuci tangan yang benar.
C. PESERTA PENYULUHAN
Pasien dan Keluarga Pasien yang dirawat di Rumah Sakit Semara Ratih.
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan:
Moderator mengucapkan salam Menjawab salam
Melakukan perkenalan diri panitia Memperhatikan pengarahan dari
Menyampaikan maksud dan tujuan moderator
Mengadakan kontrak waktu Peserta menjawab pertanyaan
Penyaji mengidentifikasi pengetahuan penyaji
peserta
2. 10 Pelaksanaan:
menit Menjelaskan tentang pengertian Peserta mendengarkan
PHBS. penjelasan penyaji
Menjelaskan tatanan PHBS
Menjelaskan tentang sasaran dan
manfaat PHBS di tatanan rumah
tangga dan RS
Menjelaskan indikator PHBS di
rumah tangga dan RS
Mendemonstrasikan cara mencuci
tangan yang benar.
3 10 Evaluasi:
menit Moderator mempersilakan peserta Peserta diperbolehkan
untuk bertanya mengajukan pertanyaan terkait
Penyaji menjawab pertanyaan dari materi yang disampaikan
peserta penyaji
Penyaji memberikan pertanyaan Peserta menjawab pertanyaan
kepada peserta untuk mengevaluasi dari penyaji sesuai kemampuan
peserta
4 5 menit Terminasi:
Mengakhiri Menjawab salam
kontrak
Salam
penutup
Jumlah 30 menit
E. METODE
Ceramah
Tanya jawab
Demonstrasi
F. MEDIA
Leaflet.
G. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Penyuluh : Luh Putu Arisyana Devi, A.Md.Keb
Moderator & fasilitator : Luh Putu Tri Wahyuni, S.Pd
H. SETTING TEMPAT
1 2
3 3 3
3 3 3
3 3 3
Keterangan gambar:
1. Penyuluh
3. Peserta
A. PENGERTIAN PHBS
- Program Perilaku hidup Bersih dan Sehat (PHBS) telah diluncurkan sejak tahun
1996 oleh Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, yang sekarang bernama
Pusat Promosi Kesehatan. Program ini dijalankan dengan kesadaran bahwa
dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar, dengan demikian
diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi
sehat. (Dinas Kesehatan Prov. Jawa Tengah, 2009)
- Menurut UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera
dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomi. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan
sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi
yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
- Perilaku Sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara
dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit,
serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat. (Dinas Kesehatan
Prov. Sulawesi Selatan, 2006)
- Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah upaya untuk memberikan pengalaman
belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan
melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku guna
membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri sehingga
masyarakat sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS melalui pendekatan
pimpinan (Advocacy), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan
masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan
mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan
masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara
dan meningkatkan kesehatannya. (Dinas Kesehatan Prov. Jawa Tengah, 2009)
- PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya
dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
- Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah wujud keberdayaan masyarakat
yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5
program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana
Sehat / Asuransi Kesehatan / JPKM. (Dinas Kesehatan Prov. Sulawesi Selatan,
2006)
B. TATANAN PHBS
1) PHBS di Rumah Tangga
Perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan rumah tangga merupakan
upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu
melakukan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah
risiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
Sasaran PHBS di Rumah Tangga adalah seluruh anggota keluarga,
yaitu:
- Pasangan Usia Subur
- Ibu Hamil dan Menyusui
- Anak dan Remaja
- Usia lanjut
- Pengasuh Anak
Manfaat PHBS di Rumah Tangga, yaitu :
- Anggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit
- Anak tumbuh sehat dan cerdas
- Produktivitas anggota keluarga meningkat
- Pengeluaran biaya dapat dialokasikan untuk pemenuhan gizi keluarga,
pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan
- Mampu mengupayakan lingkungan sehat
- Mampu mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan
- Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
- Mampu mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat seperti
Posyandu, JPKM, tabungan bersalin, arisan jamban, kelompok pemakai
air, ambulan desa.
- Peningkatan kinerja dan citra alokasi biaya penanganan masalah
kesehatan dapat di alihkan untuk pengembangan lingkungan sehat dan
penyedian sarana kesehatan merat bermutu dan dan terjangkau
- Menjadi pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pengembangan
PHBS di rumah tangga (Dinas Kesehatan Prov. Jawa Barat, 2006)
2) PHBS di Tempat Umum
Tempat-tempat umum merupakan sarana yang diselenggarakan oleh
pemerintah atau swasta, atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan
masyarakat, seperti sarana pariwisata, transportasi umum, sarana ibadah, sarana
olahraga, sarana perdagangan, dan sebagainya. Kondisi lingkungan yang buruk
dan perilaku yang tidak sehat di tempat-tempat umum dapat menimbulkan
berbagai penyakit. Untuk mencegah resiko terjadinya berbagai penyakit dan
melindungi diri dari ancaman penyakit setiap individu, kelompok dan masyarakat
tempat-tempat umum, diharapkan dapat melakukan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS).
PHBS di tempat-tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan
masyarakat pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan
mampu untuk mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan
tempat-tempat umum yang ber-PHBS. Melalui penerapan PHBS di tempat umum
ini, diharapkan masyarakat yang berada di tempat-tempat umum akan terjaga
kesehatannya dan tidak tertular atau menularkan penyakit.
Tujuan PHBS di tempat-tempat umum :
-Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat masyarakat di tempat-tempat
umum.
-Meningkatnya tempat-tempat umum sehat, khususnya tempat
perbelanjaan/pasar, rumah makan, tempat ibadah dan angkutan-angkutan.
- Pengelola (pramusaji)
- Jamaah
b. Faktor Kuman
Faktor pola kuman dan resistensi/kekebalannya terhadap antibiotika belakangan
ini merupakan masalah yang semakin serius, seperti munculnya jenis kuman baru
atau jenis yang lebih virulen dari jenis sebelumnya serta resisten/kebal terhadap
antibiotika yang ada saat ini.
c. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan seperti masa pre-operasi, masa perawatan, fasilitas dan mutu
pelayanan puskesmas, profesionalisme tenaga kesehatan dan pengunjung
puskesmas merupakan faktor yang tidak kalah pentingnya. Sebagai contoh,
terjadinya infeksi silang diantara pasien hampir sebagian besar dilakukan oleh
petugas kesehatan yang tangannya terkontaminasi (Dusak, Suryanto. 2004).
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2006. PHBS di Rumah Tangga. Available at :
http://www.diskes.jabarprov.go.id/index.php?
mod=&idMenuKiri=50&idMenuTab=51 .
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2006. PHBS di Sekolah. Available at :
http://www.diskes.jabarprov.go.id/index.php?
mod=&idMenuKiri=50&idMenuTab=52.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2006. PHBS di tempat Kerja. Available at :
http://www.diskes.jabarprov.go.id/index.php?
mod=&idMenuKiri=50&idMenuTab=54.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2009. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
http://www.dinkesjatengprov.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=47%3Astrategi-memasyarakatkan-
phbs&catid=48%3Apkpm&lang=en.
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2009. Pengembangan PHBS di 5 Tatanan. Available at :
http://dinkeslampung.blogspot.com/2009/05/pengembangan-phbs-di-5-
tatanan.html.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. 2006. Pedoman Pengembangan Kabupaten/Kota
Percontohan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Available at :
http://dinkes-sulsel.go.id/pdf/Perilaku_hidup_bersih_&_sehat.pdf.