Anda di halaman 1dari 41

PENGEMBANGAN KURIKULUM

MENUJU PESANTRENMU BERKEMAJUAN

Oleh Sekretaris Lembaga


MUHBIB ABDUL WAHAB Pengembangan Pesantren
PP Muhammadiyah &
Dosen Pascasarjana FITK
UIN Jakarta

DISAMPAIKAN DALAM
SEMINAR PRAMUKTAMAR SABTU, 06 AGUSTUS 2022
“PESANTREN 8 MHARRAM 1444 H
MUHAMMADIYAH Di Kampus Universitas
BERKEMAJUAN DAN Muhammadiyah Purwokerto
TANTANGAN MASA DEPAN”
POKOK BAHASAN Institusi Pendidikan Islam:
Pengembangan Kurikulum
A Pesantren, madrasah, sekolah
Pesantrenmu Sangat Penting
Dilakukan Secara Berkala (3-5 Visi Pengembangan PesantrenMu
B
Tahun), Dilakukan Berbasis
perkembangan sainteks,
PensantrenMu Berkemajuan
kebutuhan sosial, dan tuntutan C
persyarikatan.
Kurikulum PesantrenMu: Profil Lulusan,
D Struktur Kurikulum, dan Potensi Keunggulan

Kurikulum PesantrenMu: Holistik Integratif &


E Berwawasan masa depan
Prolog
• Pesantren merupakan institusi pendidikan Islam paling tua yang
mengakar kuat dalam sejarah bangsa Indonesia. Sejak abad ke-15,
pesantren hadir sebagai manifestasi dari perjumpaan sinergis antara
ajaran “Islam dan kearifan nasional”.
• Pesantren merupakan lembaga keagamaan sekaligus lembaga
pendidikan yang sangat khas Indonesia dan kaya budaya (tradisi
keislaman).
• Pesantren mampu bertahan melintasi zaman, karena sistem pendidikan
pesantren jauh lebih mengutamakan pembentukan spiritualitas,
moralitas, dan karakter mulia pada diri santri, daripada pendidikan
model sekolah yang lebih berorientasi pada penguasaan aspek kognitif.
Prolog
• Pendidikan di pesantren berlangsung selama santri tinggal di
asrama bersama kiai, para asatidz (pendidik) dan musyrif
(pembina). Kurikulum yang diberlakukan di pesantren bukan
”kejar paket” buku atau modul yang akan diujikan, tetapi
internalisasi ”kurikulum kehidupan” melalui interaksi sivitas
akademika pesantren dan lingkungan sosialnya.
• Di pesantren para santri belajar makna hidup, belajar hidup
bersama, belajar disiplin, belajar hidup sederhana, belajar
bersosialisasi diri dan bersaudara, mandiri, menghormati kiai,
sabar dalam mencari dan menguasai ilmu, dan sebagainya.
Institusi Pendidikan Islam
No. Institusi Karakteristik
1 Pesantren a. Murni tumbuh dari masyarakat, dari pengajian di mushalla
atau masjid, kemudian berasrama
b. Kepemimpinan tersentral pada figur (kyai)
c. Swadana, swakelola, mandiri
d. Islamic studies oriented, menekankan sanad keilmuan
e. Mencetak ulama, muballigh, dai, guru, dsb
f. Manajemen cenderung tradisional
2 Madrasah a. Formal, klasikal, swasta/negeri, cenderung tidak
berasrama
b. Kurikulum mengacu kepada kemenag/kemendikbud
c. Mencetak calon ilmuwan, profesional, akademisi
d. Islamic studies plus
e. Manajemen lebih modern
f. kepemimpinan lebih profesional dan terbuka
Institusi Pendidikan Islam
No. Institusi Karakteristik

3 Sekolah a. Adaptasi sistem pendidikan belanda (Barat), formal


dan klasikal
b. Manajemen cenderung lebih modern
c. Kurikulum mengacu kepada Kemenag/kemdikbud
d. Tidak semua Islamic studies
a. Mencetak calon akademisi, ilmuwan, peneliti, dan
profesional yang terampil

4 Masjid dan Majlis a. Nonformal, klasikal, insidental


b. Kurikulum tergantung pd pengurus
Taklim
c. Sekadar pengajian: Yasinan, shalawatan, dsb.
d. Kurang jelas tujuan akhirnya.
e. Klasifikasi Masjid (Kelas A, B, C)
Visi Pengembangan Berbasis al-Islam Kemuhammadiyah
PesantrenMu 1 Pendidikan Pesantren Muhammadiyah berazas Islam
sesuai faham Muhammadiyah

Holistik
Menyeimbangkan aspek pengetahuan, perilaku dan
2 keterampilan secara utuh
VIS INDIKATO
R VISI
I Integratif
a. Mengintegrasikan epistemology keilmuan: ilmu agama
dan ilmu umum
3
Berkembangnya fungsi b.
c.
Mengintegrasikan iman, ilmu dan amal
Proses pendidikan berlangsung secara integratif: di
pendidikan pesantren yang kelas, di PontrenMu dan di masyarakat

berbasis al-Islam Bertatakelola baik


Kemuhammadiyahan, 4 Mengembangkan tatakelola (manajemen) kelembagaan
pontrenMu yang profesional, modern, dan Islami
holistik, integratif,
bertatakelola baik, serta Berkeunggulan dan berdaya saing
Menumbuh kembangkan budaya mutu PontrenMu yang
berdaya saing dan 5
inovatif dan responsif terhadap perubahan dan
berkeunggulan perkembangan zaman serta mengembangkan jejaring dan
kerjasama dengan lembaga dalam dalam dan luar negeri.
PESANTREN YANG BERKEMAJUAN &
BERORIENTASI MASA DEPAN
Memiliki wawasan
Berbasis pada sistem pendidikan 1 7 kemasyarakatan, kebangsaan,
Islam modern dan kemanusiaan universal

Segenap santri, ustadz, dan pimpinan 6


2 Memiliki sistem yang bagus
harus memiliki pemikiran yang dan maju, tata kelola yang
berorientasi ke depan dan menjadi bagus, administrasi yang
teladan yang baik. rapi, modern, dan terbuka
3 5
Memiliki infrastruktur Mampu membawa dan mencapai
dan sarpras yang maju 4 tujuan Muhammadiyah
dan modern. Memiliki keyakinan pada
prinsip-prinsip agama, sikap,
dan paham Muhammadiyah

Haedar Nashir dalam Seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah: “Pengembangan Pesantren Muhammadiyah yg Berkemajuan‟, di Unimus, Semarang, 14-3-2020.
INDIKATOR PESANTRENMU BERKEMAJUAN
1. Bermanhaj Islam berkemajuan: Berislam sesuai paham Muhammadiyah
2. Unggul: status akreditasinya unggul, SDM-nya unggul, daya saingnya
unggul, lulusannya unggul dan kompetetif.
3. Modern: manajemen dan tata kelolanya profesional, kepemimpinan kolektif
kolegial, sarpras, dan budayanya modern, bukan primitif dan tradisional
4. Mandiri: pembiayaannya mandiri, memiliki amal usaha yang menjadi
sumber pendanaan, memiliki kemitraan strategis yang dapat
menghidupkan ekonomi pesantren
5. Visioner: Memiliki mimpi indah dan pandangan ke masa depan.
berorientasi masa depan, berpikir inovatif, kreatif, progresif, dan
mencerahkan.
6. Terpercaya: dipercaya Muhammadiyah, masyarakat, lembaga pendidikan
tinggi, dan lembaga mitra
7. Rekognisi: mendapat pengakuan nasional dan internasional (baik institusi
dan lulusannya); banyak prestasi nasional dan internasional yang diraih.
Konsep Dasar Kurikulum
Esensi kurikulum adalah program untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum berasal dari bahasa Yunani: curir = pelari dan curere = jarak
yang harus ditempuh pelari. Dalam bahasa Arab, kurikulum disebut
manhaj yang berarti jalan yang terang/jelas (yang akan dilalui).
Kurikulum (dalam pengertian sempit) adalah seperangkat rencana dan
pengaturan tentang isi, bahan pelajaran, dan cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di
lembaga pendidikan.
Kurikulum (dalam pengertian luas) adalah segala kegiatan yang
dirancang oleh lembaga pendidikan untuk disajikan kepada peserta didik
guna mencapai tujuan pendidikan (institusional, kurikuler, dan
instruksional).
Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, sosial,
olah raga, dan kesenian yang disediakan oleh lembaga pendidikan bagi
peserta didik di dalam dan di luar pesantren/madrasah/sekolah dengan
maksud menolong untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan
merubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan pendidikan.
Dimensi Kurikulum
1. Kurikulum sebagai suatu IDE; yang dihasilkan melalui teori-teori dan penelitian,
khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.
2. Kurikulum sebagai suatu RENCANA TERTULIS, sebagai perwujudan dari
kurikulum sebagai suatu ide; yang didalamnya memuat tentang tujuan, bahan,
kegiatan, alat-alat, dan waktu.
3. Kurikulum sebagai suatu KEGIATAN, yang merupakan pelaksanaan dari
kurikulum sebagai suatu rencana tertulis; dalam bentuk praktik pembelajaran.
4. Kurikulum sebagai suatu HASIL yang merupakan konsekuensi dari kurikulum
sebagai suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni
tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta didik.
SIKLUS PENGEMBANGAN KURIKULUM

Perencanaan Pengembangan

Kebijakan

Penilaian Implementasi
PROFIL LULUSAN PESANTRENMU
▪ BERTAQWA KEPADA ALLAH SWT (BERAKIDAH LURUS, BERIBADAH SECAR
BENAR, DAN BERMUAMALAH HASANAH);
▪ BERAKHLAK MULIA;
▪ MAMPU MEMBACA AL-QUR’AN DENGAN FASIH, LANCAR, DAN MEMAHAMI
MAKNANYA DENGAN BENAR;
▪ MAMPU MENGHAFAL MINIMAL 5 JUZ AL-QUR’AN (1, 2, 28, 29, DAN 30)
DAN AYAT-AYAT PILIHAN;
▪ MAMPU MENGHAFAL MINIMAL 250 HADITS PILIHAN;
▪ MAMPU MENJADI PENDIDIK, MUBALLIGH/MUBALLIGHAH, DAN IMAM SHALAT;
LANJUTAN
▪ MEMILIKI KOMPETENSI KEPEMIMPINAN DAN KEKADERAN;
▪ MAHIR BERBAHASA ARAB DAN INGGRIS;
▪ MANDIRI DAN BERJIWA WIRAUSAHA;
▪ MEMILIKI KETERAMPILAN SOSIAL (PUBLIC SPEAKING,
KEORGANISASIAN, KEPANDUAN, MEMBANGUN JEJARING,
DSB);

▪MEMILIKI KEMAMPUAN MEMBACA KHAZANAH ISLAM


STRUKTUR KURIKULUM PESANTRENMU
• Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah diberikan mandat untuk
mendesain dan melakukan standardisasi kurikulum pesantrenMu (menyusun standar
kompetensi lulusan, standar isi, dan standar lainnya).
• Standar isi pesantrenMu meliputi: penetapan struktur mapel, penyusunan silabus, dan
penerbitan buku ajar pesantrenMu.
• Struktur kurikulum pesantrenMu yang diwujudkan dalam bentuk buku ajar berbahasa
Arab adalah: (1) Akidah, (2) Al-Qur’an, (3) al-Hadits, (4) Fiqh, (5) Akhlak, (6) Sirah
Nabawiyyah, dan (7) Bahasa Arab, baik untuk MTs maupun MA dan MAK.
• Struktur kurikulum pesantrenMu tersebut merupakan standar minimal. Implementasi
struktur kurikulum tersebut sangat tergantung pada besaran kurikulum yang
ditetapkan oleh masing-masing pesantrenMu.
Peta Kurikulum dan Manajemen Pesantren
• Dari segi kurikulum dan manajemennya, pesantren dapat dipetakan menjadi
pesantren salaf dan pesantren khalaf (modern).
• Dari segi rukun pesantren, kurikulum pesantren salaf pada umumnya berbasis
“Kitab Kuning” (Kutub at-Turats as-shafra’), sedangkan pesantren modern
cenderung menekankan dirasat Islamiyyah (Islamic Studies) plus (keterampilan
bahasa asing, kepramukaan, kepanduan, kepemimpinan, kewirausahaan, dsb).
• Kurikulum pesantrenMu merupakan perpaduan antara kurikulum
Kemenag/Kemdibud (MTs/SMP dan MA/SMP) dan standar isi yang telah
ditetapkan oleh LP2 PPM. Standar isi kurikulum pesantrenMu merupakan
hasil “konvergensi” kurikulum Mu’allimin-Mu’allimat, Kurikulum DA Garut,
Kurikulum Pondok Modern Paciran, MBS Prambanan, dan sebagainya.
Potensi Keunggulan PesantrenMu
1. Penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Arab
dan Inggris
2. Tahfizh al-Qur’an (dan hadits)
3. Tafaqquh fi ad-Din
4. Sains (Trensains)
5. Kepemimpinan dan Kepanduan
6. Seni dan Budaya
7. Kewirausahaan
8. Life Skills
9. Eksplorasi Potensi dan Kearifan Lokal
1. Keterampilan belajar
PESANTRENMU DAN dan berinovasi = 4C’s
KETERAMPILAN ABAD 21

• P21 (Partnership for 21st Century 2. Keterampilan


Learning) mengembangkan framework literasi digital=
pembelajaran di abad 21 yang Informasi, media,
menuntut peserta didik untuk memiliki dan ICT
keterampilan, pengetahuan dan .
kemampuan di bidang teknologi, media
dan informasi, keterampilan 3. Keterampilan hidup dan
pembelajaran dan inovasi serta berkarier
keterampilan hidup dan karir.
• Framework ini juga menjelaskan tentang
keterampilan, pengetahuan dan Yang luput dari KA21:
keahlian yang harus dikuasai agar Keterampilan Bermuamalah
siswa dapat sukses dalam kehidupan Hasanah dengan Akhlaq 19
dan pekerjaannya. Mahmudah
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN ABAD 21 DAN
PESANTREN BERKEMAJUAN
Terjadi perubahan paradigma pada sistem pendidikan dan
pembelajaran dari tradisional menuju modern, berbasis
teknologi dan pengembangan kompetensi.

Pembelajaran autentik, kontekstual, dan berbasis pengalaman menjadi


orientasi baru dalam rangka penyiapan peserta didik yang terampil
dan siap beradaptasi dengan kemajuan zaman.
Alasan
Pentingnya
Revolusi industri (4.0), era digital, dan disrupsi menghendaki
Pengembangan peserta didik memiliki kompetensi, keterampilan, dan penguasaan
KA21 literasi yang dibutuhkan.
Konsep pengembangan pendidikan berkelanjutan (Education for Sustainability
Development, ESD) abad 21 bertujuan menyiapkan peserta didik yang menguasai
aneka keterampilan dalam menghadapi tatangan global, seperti: cognitive science,
bio-molecular, information technology dan nano-science
KURIKULUM PESANTRENMU:
HOLISTIK INTEGRATIF
• Kurikulum holistik pesantrenMu berbasis Tauhid, bersumber al-Qur’an
dan as-Sunnah, dan bermanhaj Muhammadiyah.
• Holistik integratif tujuannya: fi dunya hasanah, wa fi al-akhirati hasanah,
wa qina adzab an-Nar
• Halistik integratif yang dikaji dan dikembangkan: ayat-ayat Qur’aniyyah,
ayat-ayat kauniyyah, dan ayat-ayat insaniyyah)
• Holistik integratif proses pembelajarannya: pendekatan, metode, media
dan evaluasinya.
• Holistik integratif dimensi pengembangannya: kognitif, afektif, dan
psikomotoriknya; iman, ilmu, dan amal shalih; Islam, iman, dan Ihsan.
• Holistik integratif dalam pengembangan SDM: (1) Relasi
manusia+Tuhan (Ibadah), (2) Relasi Manusia + Manusia (‘Adl + Ihsan), (3)
Relasi Manusia + Alam (Taskhir+ Ta’mir), (4) Relasi Manusia + Dunia
(Ibtila’ wa munafasah) dan (5) Relasi Manusia + Akhirat = (Mas’uliyyah)
Konsep Dasar
Internasionalisasi Kurikulum
Internasionalisasi pendidikan tinggi
Konsep internasionalisasi
merupakan proses by design untuk
01 kurikulum telah menjadi topik
02 mengintegrasikan dimensi internasional,
diskusi dan perdebatan sejak antarbudaya atau global ke dalam tujuan,
pertengahan 1990-an. fungsi dan penyampaian pendidikan tinggi,
dalam rangka meningkatkan kualitas
Internasionalisasi kurikulum adalah desain pendidikan dan penelitian untuk sivitas
dan pengembangan kurikulum dengan akademika, dan untuk membuat kontribusi
orientasi internasional dalam isi dan/atau yang berarti bagi masyarakat” (De Wit, Hans,
bentuk, berorientasi penyiapan mahasiswa Hunter, Fiona, Howard, Laura, Egron-Polak, Eva,
untuk tampil (secara profesional/sosial) eds. 2015. Internationalization of higher
education. Study for the committee on culture and
dalam konteks internasional dan
03 multikultural dan dirancang untuk
education of the European Parliament on
“internationalization of higher education”.
mahasiswa domestik dan/atau asing Brussels: European Union: p. 283)
(CERI/Centre for Educational Research and
Innovation, 1995:9)
Mengapa Internasionalisasi Kurikulum?
Ada tiga dimensi akreditasi pendidikan:
Keunggulan kompetitif dan komparatif, standardisasi outcomes yang terkait
profesionalitas dan daya saing lulusan dengan keunggulan proses
menjadi penentu masa depan institusi pembelajaran; sistem dan mekanisme
pendidikan, sehingga mendapat Sumber: Pepen Arifin, “AKREDITASI
PERGURUAN TINGGI: Akreditasi
penjaminan mutu prodi dan rekognisi
rekognisi nasional dan internasional Internasional Prodi” internasional yang dapat digunakan
. Kompas, 22 Agustus 2019 untuk branding prodi.
Di era globalisasi,
standardisasi outcomes
(kemampuan lulusan)
menjadi penting agar
lulusan dapat bersaing Manajemen mutu Pesantren dan kurikulum
dengan lulusan institusi berstandar internasional menjadi kunci
pengembangan jaringan kerjasama,
pendidikan sejenis dari kolaborasi riset, hibah, dan publikasi
negara lain. internasional.
Kurikulum Masa Depan: Mampu Merespon VUCA
(Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity)
1. Volatility (Votalitas,
Taqallub): Perubahan yang 2. Uncertainty (‘adam
ats-tsubut): Sulit diprediksi
cepat dan tidak stabil.
secara akurat. Keterampilan
Diperlukan: orientasi masa yang dibutuhkan: Keterlibatan,
depan, pola pikir adaptif, kolaborasi, fleksibilitas.
komitmen untuk masa depan VUCA: Tantangan
Internasionalisasi
yang lebih baik.(Ta’ qid): Kurikulum 4. Ambiguity (iltibas): Potensi
3. Complexity
salah baca. Keterampilan yang
Masalah atau isu-isu yang
membingungkan. dibutuhkan: Akuntabilitas,
Diperlukan: pemecahan advokasi perubahan, inovasi,
masalah yang kompleks,
teknologi-sentris (kompetensi
komunikasi, analisis data,
kejelasan strategi dan solusi. literasi digital).
Best Practice vs Future Practice

The largest transportation


The world's most popular
company, owns no
Vehicles (Perusahaan media owner creates no
transportasi terbesar, tidak content (Pemilik media
memiliki kendaraan) paling populer di dunia
tidak membuat konten)
One of the world's most valuable
retailer, has no inventory
(Salah satu pengecer The world's largest
paling berharga di dunia, accommodation
tidak memiliki inventaris) provider, owns no real
Sumber: Dr. Alex Denni
estate
Peta Orientasi Pengembangan Pesantren
• Ke depan, PesantrenMu harus mampu mendefinisikan dirinya:
keunggulan, keunikan, kemenarikan, dan kekhususannya, sehingga
memiliki distingsi dan rekognisi nasional maupun internasional.
• Dalam peta pesantren di Indonesia, terdapat pondok pesantren
pertanian (Darul Fallah), pesantren tahfiz, pesantren kelautan, pesantren
sains (trensains), pesantren pluralis, pesantren digital/virtual, pesantren
tinggi (Ma’had Aly), pesantren internasional, pesantren rehabilitasi
Narkoba, dan sebagainya.
• Pesantren mengalami perubahan, baik peran maupun fungsinya. Tidak
hanya sebagai pusat pendidikan dan lembaga keagamaan, tetapi juga
menjadi pusat atau basis pengembangan komunitas, pemberdayaan
ekonomi masyarakat, pusat kajian dan pengembangan Islam Rahmatan li
al-alamin, pengembangan budaya toleransi dan perdamaian.
PesantrenMU Berbasis Sistem,
Bukan Berbasis Figur atau Tokoh
Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah
merupakan lembaga yang dibentuk atas dasar hasil Muktamar
Muhammadiyah ke-47 di Makassar (2015).
Lembaga ini diberi kewenangan (otoritas) untuk
mengembangkan sistem pendidikan pesantrenMu dengan
menyiapkan: (1) regulasi (pedoman, panduan, SOP) tentang
pengelolaan atau manajemen mutu terpadu PesantrenMu; (2)
standarisasi kurikulum, silabus, buku ajar, dan SDM pesantrenMu;
dan (3) Melakukan monev terhadap pesantrenMu dan memberi masukan.
Standarisasi kurikulum pesantrenMu telah dilakukan LP2 PPM
dengan membuat silabus dan menerbitkan buku ajar
berbahasa Arab, mulai dari kelas 7 hingga kelas 12,
masing-masing 7 mata pelajaran (Bahasa Arab, al-Qur’an,
Hadits, Akidah, Akhlak, Fikih, Sirah Nabawiyyah).
Lanjutan
Pendirian pesantrenMu memang didesain berbasis sistem
(manajerial, intelektual, finansial, sosial, kultural, dan
sebagainya), bukan berbasis figur, tokoh, atau kharisma kiai,
meskipun keberadaan kiai yang kharismatik di pesantren itu
penting.
Berbasis sistem itu esensinya adalah berbasis regulasi dan
budaya organisasi yang bervisi masa depan jelas, bertata
kelola dan bertata pamong (administrasi) yang rapi,
terbuka, dan efektif, memiliki strategi pengembangan yang
terukur dan berkelanjutan, dan mempunyai mekanisme
manajerial yang efektif dengan spirit dakwah amar ma’ruf
nahi munkar, tajdid, inovasi, dan pengabdian keummatan
dan kemanusiaan.
Budaya Organisasi
dalam Pengembangan PesantrenMu
Budaya organisasi yang dikembangkan dalam pesantrenMu adalah seperangkat
nilai yang dianut bersama dalam sebuah organisasi yang meliputi:
1. Visi (Vision)
2. Tujuan (Goal)
3. Keyakinan (Belief)
4. Norma (Norms, regulation)
5. Cara berpikir (Paradigm, mindset).
6. Kebiasaan yang berulang-ulang (habit and tradition)
7. Simbol (symbol, Icon)
Budaya organisasi juga merupakan karakteristik yang ada pada sebuah organisasi
(pesantrenMu) yang membedakannya dari organisasi lainnya.
Fungsi Budaya Organisasi

1. Menyatukan visi organisasi


2. Menyatukan cara berfikir dan bertindak
atas dasar nilai-nilai yang dianut bersama
(shared values)
3. Menunjukkan kepribadian organisasi
4. Merapatkan barisan dan soliditas dalam
meraih cita-cita dan tujuan organisasi
(persyarikatan)
Komponen Budaya Organisasi dalam
PesantrenMu

1. Substansi: Sistem yang dianut


bersama dalam hal keyakinan, nilai,
norma dan harapan
2. Bentuk: tradisi dan
kebiasaan-kebiasan positif dan
konstruktif yang bisa diamati dari
warga organisasi
Budaya Organisasi dalam PesantrenMu
• Ada dua nilai budaya dalam pengembangan pesantrenMu, yaitu: (1)
Budaya Fundamental dan (2) Budaya Instrumental.
• Budaya fundamental dalam Muhammadiyah meliputi: (1) Bersumber
kepada Al-Qur’an dan Sunnah; (2) Mewujudkan masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya; (3) Gerakan Dakwah Amar Makruf Nahi Munkar;
(4) Ijtihad, tajdid, modernitas, puritanisme (anti syirik, takhayul, bid’ah,
khurafat, jumud, dan taklid); (5) Islam berkemajuan; (6) Tidak
bermazhab; (7) Gerakan pencerahan; (8) Keikhlasan: Hidup-hidupilah
Muhammadiyah dan jangan mencari hidup di Muhammadiyah; dan (9)
Spirit Al-Ma’un dan Wal ‘Ashri.
Budaya Instrumental
Budaya instrumental dalam pengembangan
PesantrenMu meliputi:
1. Etos Fastabiq al-khairat
2. Tidak menjadikan amal usaha Muhammadiyah (AUM)
seperti milik pribadi atau milik keluarga
3. Tidak mengejar jabatan, tetapi tidak menghindar jika
diberi jabatan
4. Dakwah yang menggembirakan, menyejukkan,
mencerahkan, dan mencerdaskan.
5. Berpikir luas dan bersikap luwes
6. Sedikit bicara, banyak bekerja
Budaya Organisasi Negatif yang
Diwaspadai dalam Pengembangan
PesantrenMu
1. Menurunnya militansi perjuangan dalam mengelola
pesantrenMu
2. Melemahnya disiplin organisasi
3. Banyaknya konflik internal
4. Rendahnya partisipasi sivitas akademika pesantrenMu
5. Salah urus dan kelola (mismanajemen)
6. Penyimpangan terhadap regulasi, visi misi pesantrenMu,
dan akuisisi properti dan aset organisasi oleh individu
dan/atau keluarga
7. Tidak ada dinamika yang berorientasi kepada peningkatan
kualitas dan kemajuan pesantren.
Permasalahan PesantrenMu
1. SDM: Kekurangan kader ulama yang bersedia menekuni dan
mengembangkan pontrenMu; sulit mencari (dan yang mau menjadi)
kyai.
2. Organisasi: Perhatian PCM, PDM, dan PWM terhadap perintisan dan
pengembangan pontrenMu masih kurang (rendah)
3. Dana: pendanaan pesantrenMu masih sangat terbatas; mengandalkan
dana masyarakat dan santri.
4. Manajemen: masih dirasakan adanya konflik internal dalam
pengelolaan pontrenMu; sebagian pontrenMu dibawahi yayasan dan
tidak bisa “dimasuki” oleh PDM/PWM.
5. Kerjasama dan kemitraan strategis PesantrenMu, baik dengan AUM
maupun dengan instansi lain belum terbangun dan dikembangkan.
Tantangan PesantrenMu ke Depan
1. Bagaimana pesantrenMu bisa berdiri dan maju di semua provinsi
tanah air; sementara ini masih ada 7 Provinsi yang belum ada
pesantrenMu?
2. Bagaimana menjadikan pesantrenMu sejajar dengan pesantren
lainnya, bahkan menjadi lebih berkemajuan?
3. Bagaimana mengembangkan pesantrenMu agar memiliki daya
saing dan reputasi tinggi, bahkan rekognisi nasional dan
internasional?
4. Internasionalisasi pesantrenMu dengan keunggulan dan keunikan
yang khas Muhammadiyah
5. Bagaimana pesantrenMu berkemandirian dan mampu
mengembangkan ekonomi kreatif pesantren melalui
pengembangan ZISWA?
TRILOGI PENGEMBANGAN
PESANTRENMU
(1) Pesantren sebagai lembaga keagamaan yang mengajarkan
ilmu-ilmu agama (tafaqquh fî aldîn) dan nilai-nilai Islam (Islamic
values). PesantrenMu berfungsi pusat kaderisasi ulama.
(2) Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang menjadi wadah
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (sains), ekonomi,
dan budaya (culture). PesantrenMu berperan sebagai pusat
pengembangan keilmuan dan keunggulan (excellencies).
(3) Pesantren sebagai lembaga sosial yang menjaga harmoni
masyarakat, melakukan kontrol sosial (social control) dan rekayasa
sosial (social engineering) menuju kemaslahatan, kedamaian,
kolaborasi keummatan, dan kesejahteraan sosial. PesantrenMu
berperan sebagai Pusat Kemandirian dan Kesejahteraan Ummat.

37
Peluang PesantrenMu sebagai Pusat Kaderisasi Ulama
& Zuama’
1. Spirit Tafaqquh fi ad-Din al-Islami
2. Wasathiyyat al-Islam sebagai rahmatan li al-’Alamin
3. Ihya’ at-Turats al-Ilmi wa ats-Tsaqafi al-Islami
4. Kultur/budaya pesantren dalam belajar dan
mengembangkan pemikiran Islam yang luas dan luwes.
5. Kemandirian (otonomi) dan pola hidup damai dan
mendamaikan dalam pesantrenmu.
Pengembangan Jejaring Internasional
Menjalin dan membangun kerjasama nasional dan internasional.
PesantrenMu harus memiliki jaringan kolaboratif dengan PTM,
dan pesantrenMu berposisi sebagai pesantren Laboratorium dan
lulusan pesantrenMu sebagai pemasok SDM (calon mahasiswa
PTM)
Membangun kolaborasi dan sinergi dengan PCIM di LN,
khususnya Timteng, untuk penyiapan SDM (ustadz di
PesantrenMu)
Menjalin dan menindaklanjuti MoU dengan Kedubes dan
Perguruan Tinggi di Timteng (al-Azhar, Umm al-Qura, al-Malik
Saud, al-Imam Muhammad ibn Saud, dsb) dalam bentuk
mu’dalah, pengiriman lulusan pesantrenMu, partisipasi dalam
Penutup
• Kurikulum PesantrenMu dapat mengantarkan pesantrenMu berkemajuan, apabila
dikembangkan berbasis sistem dan manajemen pendidikan modern: terbuka, akuntabel,
profesional, unggul, efisien, dan efektif.
• Kepemimpinan yang dapat memberdayakan dan mengembangkan pesantrenMu adalah
kepemimpinan kolektif-kolegial dan demokratis, partisipatoris dan inspiratif. Ini menjadi
salah satu kekuatannya.
• Kemajuan pesantrenMu sangat ditentukan oleh model manajemen dan kepemimpinan
tersebut. Idealnya, pengembangan pendidikan pesantren itu berbasis sistem, by design,
bukan by nature plus budaya organisasi Muhammadiyah.
• Model pengembangan kurikulum pesantrenMu diharapkan dapat memenuhi harapan
(ekspektasi) umat dan bangsa: layanan dan lulusan pesantrenMu yang berbudaya mutu
unggul, berdaya saing tinggi, profesional, visioner, dan berwawasan internasional.
Tulisan Saya tentang Pesantren
• https://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/17/10/20/oy3y0p440-st
andardisasi-pendidikan-pesantren-di-era-digital
• https://bebas.kompas.id/baca/opini/2020/10/24/meneguhkan-khitah-kebangsaan-san
tri/. atau: https://www.uinjkt.ac.id/id/meneguhkan-khitah-kebangsaan-santri/
• https://nasional.sindonews.com/berita/1347388/18/internasionalisasi-pesantren
• https://nasional.sindonews.com/berita/1250775/18/pesantren-benteng-pendidikan
-karakter
• https://suaramuhammadiyah.id/2020/05/12/spirit-teologis-pesantrenmu/
• Kontribusi Pesantren Muhammadiyah dalam Mengisi dan Mengawal
NKRI sebagai Darul Ahdi wasy Syahadah (book chapter)
• Pesantren Milenial (Republika)
• Ekonomi Pesantren (Republika)

Anda mungkin juga menyukai