ABSTRACT
Islamic boarding schools, as traditional Islamic educational institutions in Indonesia, have a
crucial role in shaping the character and competence of their students. The model for increasing
the competency of final students in Islamic boarding schools needs to be the main focus to
ensure that they are ready to face the demands of the modern era. This model includes strong
religious education, development of relevant practical skills, utilization of educational
technology, leadership development, and good ethics. With this holistic approach, Islamic
boarding schools can produce final students who are ready to play a role in the development of
society and Muslims, combining religious values with the challenges of the modern world, and
bridging Islamic boarding school traditions with future needs.
Abstrak
Pesantren, sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional di Indonesia, memiliki peran yang
krusial dalam membentuk karakter dan kompetensi para santrinya. Model peningkatan
kompetensi santri akhir di pesantren perlu menjadi fokus utama untuk memastikan bahwa
mereka siap menghadapi tuntutan zaman modern. Model ini mencakup pendidikan agama yang
kuat, pengembangan keterampilan praktis yang relevan, pemanfaatan teknologi pendidikan,
pengembangan kepemimpinan, dan etika yang baik. Dengan pendekatan holistik ini, pesantren
dapat menghasilkan santri akhir yang siap berperan dalam pembangunan masyarakat dan umat
Islam, memadukan nilai-nilai agama dengan tantangan dunia modern, dan menjembatani tradisi
pesantren dengan kebutuhan masa depan.
PENDAHULUAN
1
2|
pesantren, mengingat mereka akan menjadi pemimpin masa depan umat Islam. Oleh karena itu,
peningkatan kompetensi santri akhir perlu menjadi fokus utama dalam upaya memajukan
pesantren sebagai pusat pendidikan Islam yang berkualitas.
Peningkatan kompetensi santri akhir dapat mencakup berbagai aspek, seperti
peningkatan pemahaman agama, keterampilan berbahasa, keterampilan kepemimpinan, dan
kesiapan dalam menghadapi tantangan modern. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan
untuk meningkatkan kompetensi santri akhir adalah dengan memadukan pendidikan agama
yang kuat dengan pengembangan keterampilan praktis yang relevan dalam masyarakat. Dengan
demikian, santri akhir akan memiliki kualifikasi yang lebih baik untuk berkontribusi pada
pembangunan masyarakat dan umat Islam secara keseluruhan.
Selain itu, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi juga dapat menjadi sarana
efektif dalam meningkatkan kompetensi santri akhir. Dengan memanfaatkan teknologi,
pesantren dapat menyediakan akses ke sumber daya pendidikan yang lebih luas, memungkinkan
santri akhir untuk mengakses informasi dan pengetahuan terkini, serta memfasilitasi komunikasi
dan kolaborasi antar-santri maupun dengan para ulama dan cendekiawan Islam.
Untuk mendukung pandangan ini, berbagai penelitian dan studi telah dilakukan tentang
peningkatan kompetensi santri akhir di pesantren. Referensi yang dapat digunakan sebagai
landasan untuk mengembangkan model peningkatan kompetensi santri akhir meliputi penelitian
tentang pendidikan pesantren, pengembangan kurikulum pesantren, peran teknologi dalam
pendidikan agama, dan berbagai literatur tentang pengembangan kepemimpinan di kalangan
pemuda Muslim. Salah satu referensi yang relevan adalah buku "Pesantren: Sejarah, Kultur, dan
Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia" oleh Ahmad Najib Burhani, yang menyajikan
wawasan mendalam tentang pesantren dan peran mereka dalam pendidikan Islam di Indonesia.
Dengan mengacu pada penelitian dan referensi seperti ini, kita dapat mengembangkan
model peningkatan kompetensi santri akhir yang sesuai dengan konteks pesantren dan
menghasilkan santri akhir yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan.
METODE PENELITIAN
Metode ini menggunakan metode kuliatatif dengan menggunakan teknik wawancara dan
observasi ke lapangan serta untuk mengetahui peningkatan santri akhir yang bertempat di dayah
terpadu al-muslimun
Hasil wawancara ini menunjukkan bahwa model peningkatan kompetensi santri akhir di
pesantren harus holistik, mengintegrasikan pendidikan agama, keterampilan praktis,
pengembangan kepemimpinan, dan etika. Pengajar di pesantren juga perlu
menggunakan pendekatan interaktif dan memanfaatkan sumber daya terbaru untuk
memaksimalkan pembelajaran.
4. Akses ke Sumber Daya Terbaru: Pesantren harus mengakses literatur, riset, dan sumber
daya pendidikan terbaru untuk memastikan bahwa pengajaran agama selalu relevan dan
up-to-date. Hal ini dapat mencakup buku-buku, rekaman ceramah, atau sumber daya
online.
5. Pemantauan dan Evaluasi: Penting untuk terus memantau kemajuan santri dalam
memahami ajaran agama. Pesantren harus memiliki metode evaluasi yang sesuai untuk
mengukur pemahaman dan kemampuan santri dalam menerapkan ajaran agama.
KESIMPULAN
Model peningkatan kompetensi santri akhir di pesantren harus menggabungkan
pendidikan agama yang mendalam dengan pengembangan keterampilan praktis yang relevan
serta pemanfaatan teknologi pendidikan. Pendidikan agama yang kuat membantu santri
memahami ajaran Islam dengan baik, sementara keterampilan praktis memberikan kesiapan
untuk menghadapi tantangan dunia modern. Teknologi pendidikan membuka pintu akses ke
sumber daya pendidikan yang lebih luas dan memungkinkan komunikasi serta pembelajaran
yang efisien. Dengan model yang holistik ini, pesantren dapat mempersiapkan santri akhir untuk
6|
menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, berwawasan luas, dan siap berkontribusi dalam
masyarakat dan umat Islam secara keseluruhan
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ghazali. (2017). "Ihya Ulumuddin: Revival of Religious Sciences." Alhoda
UK.
Al-Qurtubi, A. M. (2013). "Al-Jami' li Ahkam al-Qur'an." Dar Al-Kutub Al-
Ilmiyah.
Al-Bukhari, M. I. (1996). "Sahih al-Bukhari." Islamic Book Service.
Hanif, M. (2014). "Islamic Education in Indonesia: A Way Forward." Journal
of Indonesian Islam, 8(1), 85-98.
Hashmi, T. (2009). "Islamic Education in India: Traditional Perspectives and
Modern Challenges." Oxford Research Encyclopedia of Religion.
Hodgson, M. G. S. (1974). "The Venture of Islam: Conscience and History in a
World Civilization." University of Chicago Press.
Ramadan, T. (2004). "Western Muslims and the Future of Islam." Oxford
University Press.
Siddiqui, M. H. (2016). "Teaching of the Qur'an." Routledge.
Al-Ghazali. (2017). "Ihya Ulumuddin: Revival of Religious Sciences." Alhoda
UK.
Al-Qurtubi, A. M. (2013). "Al-Jami' li Ahkam al-Qur'an." Dar Al-Kutub Al-
Ilmiyah.
Al-Bukhari, M. I. (1996). "Sahih al-Bukhari." Islamic Book Service.
Hanif, M. (2014). "Islamic Education in Indonesia: A Way Forward." Journal
of Indonesian Islam, 8(1), 85-98.
Hashmi, T. (2009). "Islamic Education in India: Traditional Perspectives and
Modern Challenges." Oxford Research Encyclopedia of Religion.
Hodgson, M. G. S. (1974). "The Venture of Islam: Conscience and History in a
World Civilization." University of Chicago Press.
Ramadan, T. (2004). "Western Muslims and the Future of Islam." Oxford
University Press.
Siddiqui, M. H. (2016). "Teaching of the Qur'an." Routledge