Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP KURIKULUM DAN SISTEM PENGAJARAN PENDIDIKAN


PESTREN MODERN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan
Islam

DOSEN PENGAMPU: Mahfudz Ali,M.Pd.

oleh: kelompok 13
Arifatul wildan
Tsuwaibatul Islamiyah
Kuntum Fi Amanillah
Siti Noer Laela

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN
GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan mengucap Alhamdulillahirabbil ‘alamin, penulis bersyukur atas


kehadirat Allah, karena dengan rahmat dan ridho-Nya, penulis dapat
menyeleseikan penulisan makalah ini. Makalah ini disusun sebagai bagian dari
tugas akademik dalam rangka menggali lebih dalam tentang topik yang relevan
dan penting.

Tujuan dari makalah ini adalah untuk menganalisis, menjelaskan, atau


menguraikan suatu masalah, konsep, atau fenomena tertentu. Melalui makalah ini,
penulis berharap dapat memberikan informasi yang bermanfaat, memperluas
pemahaman kita, dan merangsang diskusi lebih lanjut mengenai topik yang
dibahas.

Proses penyusunan makalah ini melibatkan pengumpulan data dari


berbagai sumber, termasuk literatur terkait, studi kasus, dan penelitian yang
relevan. Penulis berupaya untuk menghadirkan informasi yang akurat dan terkini,
tetapi tetap terbuka untuk menerima masukan dan saran apapun guna
meningkatkan kualitas makalah ini.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan selama proses penyusunan makalah ini.
Terima kasih kepada dosen, teman-teman, dan keluarga yang memberikan
dorongan, saran, dan inspirasi bagi penulis.

Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi


kecil dalam memperkaya pemahaman kita tentang topik yang dibahas. Penulis
berharap makalah ini dapat membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut dan
memberikan wawasan yang berharga bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Hormat kami,

ii
Penulis

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................
A. Perubahan Signifikan Yang Terjadi Dalam Konsep Kurikulum Pesantren
Modern Dibandingkan Dengan Pesantren Tradisional................................ 4
B. Integrasi Pendidikan Agama Dengan Pendidikan Formal Dan Non-Formal
Di Dalam Kurikulum Pesantren Modern..........................................................
C. Manfaat Dan Tantangan Dalam Mengadopsi Teknologi Dan Metode
Pembelajaran Modern Dalam Sistem Pengajaran Pesantren............................
D. Pendekatan Pembelajaran Yang Aktif Dan Kolaboratif Dapat Diterapkan
Dalam Pesantren Modern.................................................................................

BAB III PENUTUP...................................................................................................


A. Kesimpulan.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pesantren adalah salah satu institusi yang unik dengan ciri-ciri khas
yang sangat kuat dan lekat . Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang
memiliki peran penting dalam tradisi pendidikan di Indonesia. Seiring dengan
perkembangan zaman, pesantren juga mengalami perubahan dan transformasi
untuk menjawab tantangan pendidikan modern. Salah satu aspek yang
mengalami perubahan signifikan adalah konsep kurikulum dan sistem
pengajaran dalam pesantren modern.
Makalah ini akan membahas konsep kurikulum dan sistem pengajaran
dalam pesantren modern. Kurikulum dalam pesantren modern tidak hanya
berfokus pada pengajaran agama, tetapi juga memperhatikan pengembangan
keterampilan dan pengetahuan umum pesantren. Sistem pengajaran yang
diterapkan juga mengadopsi metode dan teknologi pendidikan modern guna
meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Pentingnya konsep kurikulum yang baik dalam pesantren modern
adalah untuk memastikan bahwa pesantren dapat memberikan pendidikan
yang komprehensif dan relevan bagi para santri. Pesantren modern tidak
hanya mengajarkan agama, tetapi juga memperhatikan pendidikan formal dan
non-formal dalam rangka menghasilkan lulusan yang siap menghadapi
tantangan di dunia modern.
Selain itu, sistem pengajaran yang efektif dan inovatif juga penting
dalam pesantren modern. Dalam era digital ini, pesantren modern
menggunakan teknologi dan metode pembelajaran yang interaktif untuk
memfasilitasi proses belajar mengajar. Penggunaan media digital, seperti
multimedia, e-learning, dan platform pembelajaran online, telah menjadi
bagian integral dari sistem pengajaran pesantren modern.
Dalam makalah ini, akan dibahas beberapa komponen penting dalam
konsep kurikulum dan sistem pengajaran pesantren modern, seperti
1
penyusunan kurikulum yang terintegrasi, penggunaan teknologi dalam
pembelajaran, pendekatan pembelajaran yang aktif dan kolaboratif, serta peran
guru dan tenaga pendidik dalam pesantren modern.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih
baik tentang konsep kurikulum dan sistem pengajaran dalam pesantren
modern, serta memberikan wawasan tentang upaya pesantren dalam
menghadapi perkembangan pendidikan modern. Pesantren modern memiliki
peran yang sangat penting dalam menghasilkan generasi muda yang
berakhlak, berpengetahuan, dan siap menghadapi tantangan global.

B. Rumusan Masalah
Dalam konteks konsep kurikulum dan sistem pengajaran pesantren
modern, berikut adalah beberapa rumusan masalah yang dapat diangkat dalam
makalah ini:
1. Apa saja perubahan signifikan yang terjadi dalam konsep kurikulum
pesantren modern dibandingkan dengan pesantren tradisional?
2. Bagaimana integrasi pendidikan agama dengan pendidikan formal dan
non-formal di dalam kurikulum pesantren modern?
3. Apa saja manfaat dan tantangan dalam mengadopsi teknologi dan
metode pembelajaran modern dalam sistem pengajaran pesantren?
4. Bagaimana pendekatan pembelajaran yang aktif dan kolaboratif dapat
diterapkan dalam pesantren modern?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah tentang konsep kurikulum dan sistem
pengajaran pesantren modern adalah sebagai berikut:
1. Untuk memperkenalkan konsep kurikulum dan sistem pengajaran
dalam pesantren modern kepada pembaca, termasuk perubahan
signifikan yang terjadi dalam hal ini.

2
2. Untuk menjelaskan pentingnya adopsi pendekatan kurikulum yang
terintegrasi dalam pesantren modern, yang melibatkan pendidikan
agama, pendidikan formal, dan pendidikan non-formal.
3. Untuk menggambarkan manfaat dan tantangan dalam menggunakan
teknologi dan metode pembelajaran modern dalam sistem pengajaran
pesantren, serta bagaimana hal ini dapat meningkatkan efektivitas
pembelajaran.
4. Untuk menganalisis pendekatan pembelajaran yang aktif dan
kolaboratif dalam pesantren modern, yang mendorong partisipasi aktif
dan keterlibatan santri dalam proses pembelajaran.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perubahan Signifikan Yang Terjadi Dalam Konsep Kurikulum Pesantren


Modern Dibandingkan Dengan Pesantren Tradisional
Dalam pesantren tradisional, kurikulum cenderung berfokus secara
eksklusif pada pengajaran agama Islam dan pemahaman kitab-kitab klasik.
Santri dididik untuk mempelajari Al-Qur'an, hadis, tafsir, dan fiqh. Aktivitas
sehari-hari di pesantren terpusat pada pembelajaran agama dan praktik ibadah,
dengan penekanan yang kuat pada hafalan dan pemahaman teks-teks agama.
sistem pendidikan Islam tradisional, yang hanya memfokuskan diri
dalam pengajaran agama melalui pengajian kitab-kitab Islam klasik berbahasa
Arab, tanpa ada pendidikan umum, di mana unsur kyai menjadi simbol
eksistensi lembaga. Adapun madrasah sebagai sistem pendidikan Islam dengan
format Pendidikan modern, yang disamping mengajarkan agama secara
klassikal dan tergradasi secara kurikuler, juga memberikan pendidikan umum,
dan diajarkan oleh ustadz-ustadz (guru madrasah), mungkin kyai atau bukan-
kyai.
Namun, dalam pesantren modern, terjadi perubahan signifikan dalam
konsep kurikulum. Pesantren modern telah mengintegrasikan pendidikan
agama dengan pendidikan formal dan non-formal, dengan penekanan pada
pendidikan yang lebih holistik. Santri tidak hanya belajar tentang agama, tetapi
juga diberikan kesempatan untuk mempelajari mata pelajaran umum seperti
matematika, ilmu pengetahuan, bahasa Inggris, dan keterampilan praktis.
Di dalam lingkungan pesantren modern, kelas-kelas dilengkapi dengan
teknologi modern seperti proyektor, komputer, dan akses internet. Hal ini
memungkinkan santri untuk mengakses sumber daya pendidikan yang lebih
luas dan mendapatkan informasi terkini. Pesantren modern juga menggunakan
media digital dan platform pembelajaran online untuk mendukung proses
pembelajaran.

4
Selain itu, pesantren modern mendorong pendekatan pembelajaran
yang lebih aktif dan kolaboratif. Santri didorong untuk berpartisipasi aktif
dalam diskusi, pemecahan masalah, dan proyek kelompok. Tujuannya adalah
untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi
antar-santri.
Pesantren modern juga menawarkan beragam mata pelajaran yang
mencakup ilmu pengetahuan, matematika, bahasa, dan keterampilan praktis
seperti komputer, manajemen waktu, dan keterampilan berbicara di depan
umum. Dengan demikian, santri diberikan kesempatan untuk mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kehidupan modern.
Perubahan-perubahan ini mencerminkan respons pesantren terhadap
tuntutan zaman dan kebutuhan santri dalam menghadapi dunia modern yang
kompleks. Pesantren modern berusaha untuk menyediakan pendidikan yang
komprehensif dan relevan, yang tidak hanya memperkuat pemahaman agama,
tetapi juga mempersiapkan santri menjadi individu yang berpengetahuan,
berakhlak, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

B. Integrasi Pendidikan Agama Dengan Pendidikan Formal Dan Non-


Formal Di Dalam Kurikulum Pesantren Modern
Integrasi adalah perpaduan, koordinasi, harmoni, kebulatan, Kata
“integrasi” bermakna penyatuan supaya menjadi suatu kebulatan atau menjadi
utuh.
Integrasi ilmu dan agama merupakan integrasi yang bersifat integratif-
holistik yaitu, eksistensi ilmu umum dan ilmu agama saling bergantung satu
sama lain. Namun, masih adanya anggapan masyarakat yang menyatakan
bahwa tidak terdapat kaitan antara ilmu pengetahuan umum dengan agama.
Di dalam pesantren modern, terjadi integrasi yang signifikan antara
pendidikan agama dengan pendidikan formal dan non-formal dalam
kurikulum. Konsep ini melibatkan penyatuan antara pengajaran agama Islam
yang kuat dengan pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip agama dalam

5
kehidupan sehari-hari, serta pendidikan formal yang meliputi mata pelajaran
umum seperti matematika, ilmu pengetahuan, bahasa, dan sejarah.
Di pagi hari, suara azan yang merdu terdengar memenuhi lingkungan
pesantren. Santri bergegas menuju masjid untuk melaksanakan shalat subuh
berjamaah. Setelah selesai, mereka bergabung dalam kelas agama yang
dipimpin oleh para ustadz yang berpengalaman. Di sana, mereka mempelajari
Al-Qur'an, hadis, tafsir, dan fiqh dengan penuh khusyu dan dedikasi. Tidak
hanya itu, tetapi santri juga diajarkan untuk menghayati nilai-nilai agama dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, kurikulum pesantren modern tidak hanya berfokus pada aspek
agama saja. Setelah kelas agama selesai, santri beralih ke kelas-kelas formal
yang mencakup berbagai mata pelajaran umum. Mereka duduk di meja dengan
buku-buku pelajaran di depan mereka, siap untuk memulai pelajaran
matematika, ilmu pengetahuan, bahasa, dan studi sosial. Guru-guru yang
berkualifikasi tinggi memberikan penjelasan yang mendalam tentang konsep-
konsep ini dan mengajarkan strategi belajar yang efektif.
Selain mata pelajaran formal, pesantren modern juga menyediakan
berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang beragam. Di lapangan, santri
berpartisipasi dalam latihan sepak bola, bulu tangkis, atau senam. Mereka juga
terlibat dalam kegiatan seni seperti paduan suara, teater, dan seni kaligrafi.
Kegiatan-kegiatan ini membantu mengembangkan keterampilan non-
akademik, kreativitas, dan kepemimpinan, yang juga merupakan nilai-nilai
yang ditekankan dalam pendidikan pesantren modern.
Selain itu, pesantren modern juga menawarkan program-program
keterampilan praktis yang relevan dengan kehidupan modern. Santri dapat
memilih untuk mengikuti pelatihan keterampilan komputer, manajemen waktu,
keterampilan berbicara di depan umum, atau bahkan pelatihan wirausaha.
Program-program ini bertujuan untuk memberikan santri dengan keterampilan
yang beragam dan relevan dalam menghadapi tantangan dunia kerja dan
masyarakat.

6
Integrasi pendidikan agama dengan pendidikan formal dan non-formal
dalam kurikulum pesantren modern menciptakan lingkungan pendidikan yang
holistik dan komprehensif. Para santri tidak hanya memperoleh pemahaman
agama yang mendalam, tetapi juga mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan modern. Dengan kombinasi
ini, pesantren modern berusaha untuk mencetak.
Pengintegrasian ilmu agama dan ilmu umum melalui proses
pembelajaran di kelas dapat dilakukan dengan berbagai cara. Menurut
Adawiyah, terdapat dua cara integrasi mata pelajaran agama ke ilmu umum,
yaitu: Pertama, melalui pencarian dasar dan padanan konsep, teori mata
pelajaran umum yang digali dari Alquran dan hadits Nabi dan pendapat para
ulama. Kedua, dengan cara mengambil atau mempelajari konsep dan teori mata
pelajaran umum kemudian dipadukan dengan mata pelajaran PAI.

C. Manfaat Dan Tantangan Dalam Mengadopsi Teknologi Dan Metode


Pembelajaran Modern Dalam Sistem Pengajaran Pesantren
Di sebuah pesantren modern yang terletak di pinggiran kota, suasana
yang dinamis terasa di seluruh kompleks. Santri-santri yang memakai seragam
putih-hitam bergerak lincah dari satu kelas ke kelas lainnya. Di dalam kelas-
kelas modern yang dilengkapi dengan peralatan teknologi, santri-satri duduk
dengan penuh antusiasme.
Di salah satu kelas, seorang ustadz dengan semangat memandu
pembelajaran menggunakan teknologi. Di depannya terdapat proyektor yang
menampilkan gambar-gambar animasi yang menarik, memvisualisasikan
konsep-konsep agama yang kompleks menjadi lebih mudah dipahami. Santri-
santri duduk dengan penuh perhatian, mengikuti presentasi yang menarik ini.
Mereka berdiskusi, bertanya, dan saling berbagi pemahaman.
Selain di dalam kelas, teknologi juga dimanfaatkan di perpustakaan
pesantren. Di rak-rak buku, tersusun rapi koleksi buku agama dan sains, di
samping juga terdapat perangkat komputer yang terhubung dengan internet.

7
Santri-santri dengan antusias mengakses berbagai sumber daya belajar online,
membaca buku elektronik, dan menonton video pembelajaran yang tersedia.
Mereka merasakan manfaat dari akses yang lebih luas terhadap pengetahuan
yang berkualitas.
Selain itu, pesantren juga menyediakan ruang belajar kolaboratif yang
dilengkapi dengan perangkat komputer dan akses internet. Santri-santri
berkumpul di sana untuk mengerjakan tugas-tugas kelompok, menyelesaikan
proyek-proyek, dan berdiskusi melalui platform pembelajaran online. Mereka
saling membantu dan berbagi ide-ide, menciptakan suasana pembelajaran yang
interaktif dan dinamis.
Namun, di balik manfaat yang diberikan oleh teknologi dan metode
pembelajaran modern, pesantren juga menghadapi tantangan dalam
mengadopsinya. Tantangan pertama adalah infrastruktur dan aksesibilitas.
Beberapa pesantren mungkin menghadapi kendala dalam menyediakan
infrastruktur yang memadai, seperti koneksi internet yang stabil dan perangkat
komputer yang memadai bagi semua santri. Hal ini dapat membatasi potensi
penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran.
Selain itu, tantangan lainnya adalah pelatihan dan kesiapan pengajar.
Pengajar pesantren perlu diberikan pelatihan yang memadai dalam penggunaan
teknologi dan metode pembelajaran modern. Mereka harus memahami cara
mengintegrasikan teknologi dengan baik dalam pembelajaran, serta
mengoptimalkan potensinya untuk meningkatkan keterlibatan dan pemahaman
santri. Kesiapan dan dukungan yang memadai bagi pengajar dalam
menghadapi perubahan ini menjadi penting.
Terakhir, pesantren juga perlu memperhatikan aspek pengawasan dan
keamanan. Dalam penggunaan teknologi, penting untuk memastikan akses
terhadap konten yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan terhindar dari
potensi Penyal

8
D. Pendekatan Pembelajaran Yang Aktif Dan Kolaboratif Dapat Diterapkan
Dalam Pesantren Modern
Pendekatan pembelajaran yang aktif dan kolaboratif telah diterapkan
dengan sukses dalam pesantren modern. Pendekatan ini melibatkan santri
secara aktif dalam proses pembelajaran, mendorong partisipasi, interaksi, dan
kolaborasi antar-santri.
Di dalam kelas, suasana pembelajaran sangat berbeda dengan gaya
pengajaran tradisional yang hanya mengandalkan ceramah atau pemberian
penjelasan satu arah. Di pesantren modern, guru bertindak sebagai fasilitator
pembelajaran, menginspirasi santri untuk mencari dan memperoleh
pengetahuan melalui interaksi dan eksplorasi aktif.
Santri-santri diberikan kesempatan untuk berdiskusi, bertukar pikiran,
dan menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dalam situasi nyata.
Melalui diskusi kelompok atau proyek kolaboratif, mereka diajak untuk
berpikir kritis, mengungkapkan pendapat mereka, dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama.
Selain itu, penggunaan teknologi dan sumber daya digital memainkan
peran penting dalam mendukung pendekatan pembelajaran aktif dan
kolaboratif ini. Santri-santri dapat menggunakan perangkat komputer, tablet,
atau smartphone untuk menjelajahi berbagai sumber daya belajar online,
berpartisipasi dalam forum diskusi, atau mengakses materi pembelajaran yang
interaktif.
Selama kegiatan belajar, para santri juga didorong untuk menghadapi
tantangan dan masalah nyata. Misalnya, mereka mungkin diminta untuk
merancang solusi kreatif untuk masalah sosial, ekonomi, atau lingkungan.
Dalam proses ini, mereka belajar bekerja dalam tim, berkomunikasi efektif,
dan mencari solusi inovatif yang menggabungkan nilai-nilai agama dan
pengetahuan umum.
Pendekatan pembelajaran aktif dan kolaboratif ini memiliki manfaat
yang signifikan. Pertama, hal ini memberikan kesempatan bagi santri untuk

9
mengembangkan keterampilan sosial dan kemampuan berkomunikasi. Mereka
belajar berkolaborasi dengan orang lain, membangun hubungan yang baik,
dan memahami perspektif yang berbeda.
Selain itu, pendekatan ini juga mendorong santri untuk mengambil
inisiatif dalam belajar dan menjadi pembelajar seumur hidup. Mereka diajak
untuk bertanya, mencari jawaban, dan terlibat dalam eksplorasi mandiri. Hal
ini membantu mereka untuk menjadi individu yang kritis, kreatif, dan mandiri
dalam memperoleh pengetahuan dan pemahaman.
Namun, penerapan pendekatan pembelajaran aktif dan kolaboratif juga
menghadapi tantangan. Salah satu tantangan adalah perubahan paradigma
dalam peran pengajar. Guru harus beradaptasi menjadi fasilitator dan
pendukung dalam proses pembelajaran, memfasilitasi diskusi, memberikan
bimbingan, dan memberikan umpan balik yang konstruktif.
Selain itu, waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk
melaksanakan pendekatan ini juga perlu diperhatikan. Mengorganisir kegiatan
kolaboratif, memfas

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pesantren modern, pendekatan pembelajaran yang aktif dan
kolaboratif telah diterapkan dengan sukses. Pendekatan ini melibatkan santri
secara aktif dalam proses pembelajaran, mendorong partisipasi, interaksi, dan
kolaborasi antar-santri. Dengan menggunakan teknologi dan sumber daya
digital, santri dapat mengakses informasi, berpartisipasi dalam diskusi, dan
menerapkan pengetahuan dalam situasi nyata. Pendekatan ini memberikan
manfaat berupa pengembangan keterampilan sosial, kemampuan
berkomunikasi, dan sikap mandiri dalam belajar. Namun, penerapan
pendekatan ini juga menghadapi tantangan, seperti perubahan peran pengajar
dan pengaturan waktu serta sumber daya yang memadai. Dalam keseluruhan,
pendekatan pembelajaran yang aktif dan kolaboratif memberikan kontribusi
positif dalam memperkaya pengalaman pendidikan di pesantren modern.

11
DAFTAR PUSTAKA

"Islamic Education in the Modern World" oleh Ibrahim B. Syed


"Revitalisasi Pendidikan Pesantren" oleh M. Arifin Junaidi
"Pendidikan Pesantren dan Kearifan Lokal" oleh Ahmad Tohari
"Pendidikan Pesantren Modern" oleh Zakiyuddin Baidhawy
"Pesantren & Modernisasi Pendidikan Islam" oleh Adian Husaini
"Pembelajaran Berbasis Pesantren" oleh Nur Chayati
"Rekonstruksi Kurikulum Pesantren" oleh Zainul Majdi
"Pesantren dan Pendidikan Islam" oleh S. Hassan Gafaar
"Pendidikan Pesantren Modern" oleh Imam Qudsy Salam
"Pendidikan Pesantren Modern: Antara Tradisi dan Kebutuhan Abad ke-21" oleh
Nurhadi

12

Anda mungkin juga menyukai