menyebabkan penurunan daya ingat menurunnya kemampuan berpikir dan berbicara serta perubahan perilaku. Aktifitas senyawa penghambat system syaraf kolinergik dalam pengobatan syndrome alzaimer, cholinesterase inhibitor merupakan salah satu obat yang digunakan pada pasien demensia tipe alzaimer ringan hingga sedang, cara kerjanya secara signifikan dapat memperbaiki gejala-gejala penurunan fungsi kognitif. Cholinesterase inhibitor juga mempunyai efek dalam mengatasi gangguan neuropsikiatri, walaupun dilaporkan efeknya kecil namun signifikan secara statistik. Dosis dan cara pemberian yang yang tepat harus diperhatikan dalam penggunaan cholinesterase inhibitor agar dapat dicapai hasil yang maksimal.
2. Asetilkolin (ACh) adalah salah satu neurotransmitter yang
sangat berperan dalam fungsi sistem saraf otonom. Asetilkolin disintesis dalam sitoplasma dari Acetyl-CoA dan Choline melalui proses katalisis oleh enzim choline acetyltransferase (ChAT).Acetyl-CoA disintesis di mitokondria yang terdapat dalam jumlah banyak pada ujung- ujung saraf (nerve ending). Choline ditranspor dari cairan ekstraseluler ke neuron terminal oleh Na-dependent carrier membrane. Carier ini dapat diblok oleh kelompok obat yang bernama hemicholinium. Setelah disintesis, ACh ditranspor dari sitoplasma ke vesikel-vesikel oleh antiporter yang memindahkan proton (carrier B). Transporter ini dapat diblok oleh vesamicol. ACh diproduksi dalam jumlah banyak, dalam satu vesikel dapat mencapai 1000-50000 molekul. Pelepasan transmitter tergantung pada kadar Ca2+ekstraseluler dan terjadi pada saat potensial aksi mencapai terminal dan merangsang influks sejumlah ion Ca2+. Meningkatnya kadar Ca2+ mengubah stabilisasi vesikel melalui interaksi protein khusus (vesicle associated membrane protein, VAMPs) seperti synaptotagmin dan synaptobrevin dengan protein-protein dari terminal membrane (synaptosome associated protein, SNAPs) seperti SNAP-2S dan syntaxin. Kemudian vesikel berfusi dengan membrane dan menimbulkan ekspulsi eksositosis sejumlah ACh ke celah sinaps. Proses pelepasan vesikel ACh diblok oleh toxin botullinum melalui proses enzimatik dengan memindahkan dua asam amino dari satu atau lebih protein yang berfusi. Setelah keluar dari terminal presinaptik, molekul ACh akan terikat pada reseptor dan mengaktifkan reseptor ACh (kolinoseptor). ACh yang dilepaskan secara cepat akan dipecah oleh asetilkolinesterase (AChE) menjadi kolin dan asetat, yang mengakhiri kerja ACh. Kebanyakan sinaps kolinergik memiliki AChE dalam jumlah banyak, sehingga waktu paruh ACh pada sinaps sangat pendek. AChE juga ditemukan di jaringan lain, seperti sel darah merah. Kolinesterase lain dengan spesifisitas lebih rendah yaitu butylcholinesterase ditemukan di plasma, liver dan glia. Bisa di jelaskan dalam gambar : 3. mind mapping obat golongan adrenergik
4. Penghambat adrenergik adalah kelompok obat yang terdiri
dari penghambat alfa dan penghambat beta. Obat ini sering digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau nyeri dada. Selain itu, golongan penghambat alfa juga digunakan untuk menangani pembesaran kelenjar prostat. Penghambat alfa bekerja dengan cara menghambat kerja hormon norephineprhrine, sehingga otot polos, seperti otot pembuluh darah, menjadi lemas dan tekanan darah turun serta aliran darah menjadi lebih lancar. Efek pelemasan otot ini juga bisa digunakan untuk meredakan keluhan akibat pembesaran kelenjar prostat. Penghambat beta bekerja dengan cara menghambat kerja hormon epinephrine (adrenalin). Dengan demikian, jantung berdenyut lebih lambat dan tekanan darah menurun. Selain untuk mengobati hipertensi, penghambat beta juga bisa digunakan dalam pengobatan beberapa kondisi berikut: Angina Gagal jantung Gangguan cemas Gangguan irama jantung (aritmia) Glukoma Jenis tremor tertentu Hipertiroidisme Migrain Efek samping yang bisa timbul setelah penggunaan obat penghambat adrenergik tergantung dari jenis obatnya. Namun, secara umum, ada beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan penghambat adrenergik, yaitu: Kantuk sakit kepala atau pusing Jantung berdebar atau denyut jantung lambat Disfungsi seksual Tangan dan kaki terasa dingin Rasa lelah yang tidak biasa atau depresi Gangguan tidur, termasuk mimpi buruk Obat-obat trisiklik antidepresi : Trisiklik antidepresi adalah obat-obat untuk meredakan gejala depresi bipolar atau distimia. Obat ini digunakan jika gejala depresi tidak kunjung mereda meski sudah mendapat terapi obat antidepresan lain. Berikut adalah jenis obat golongan antidepresan trisiklik antara lain : 1. Amitriptyline Merek dagang: Amitriptyline, Amitriptyline Hydrochlorid 2. Clomipramine Merek dagang: Anafranil 3. Doxepin Merek dagang: Sagalon 4. Maprotiline Merek dagang: Maprotiline HCl, Tilsan 25, Sandepril 5. Imipramine Merek dagang imipramine: Tofranil