Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN DAFTAR OBAT-

OBAT
EMERGENSI/GAWAT
DARURAT
BESERTA MEKANISMENYA
Disusun oleh Kelompok I
NAMA KELOMPOK
Dinda
Nursabila2248201 053
Eka Syah Fitri
Hasibuan2248201055 Helen
Selsa Melinda2248201059
Idola Putra
Halawa2248201087 Rolinda
Sembiring2248201084 Rosita
Batubara2248201074
Srikelola
Sihombing2248201079
PENGERTIAN
Obat gawat darurat merupakan sebagian dari
obat-obatan yang harus ada dalam persediaan
ruangan, obat ini mutlak harus selalu tersedia
disetiap ruangan karena pengaruhnya yang
begitu besar terhadap pelayanan yang terkait
yaitu mengembalikan fungsi sirkulasi dan
mengatasi keadaan gawat darurat lainnya
dengan menggunakan obat-obatan (Hadiani,
2013). Obat gawat darurat bersifat life saving
yang diperlukan pada keadaan gawat darurat
untuk menyelamatkan jiwa atau mencegah
terjadinya kematian dan kecacatan seumur
hidup.
Daftar Obat Emergensi/Gawat
Darurat Dan Mekanisme Kerja
Obatnya
Epinefrin
Epinefrin merupakan obat yang
digunakan untuk menangani
reaksi alergi berat, henti jantung
pada resusitasi jantung paru
(RJP), serta tekanan darah turun
akibat syok. Epinefrin umumnya
diberikan secara parenteral
melalui suntikan.
Norepinephrine
Norepinefrin adalah obat
yang serupa dengan epinefrin,
digunakan untuk menangani
kondisi tekanan darah rendah
fatal yang dapat terjadi akibat
kondisi kesehatan tertentu
atau prosedur operasi. Norepinefrin umumnya
diberikan secara parenteral melalui suntikan.
Dopamin Dopamin
merupakan
obat yang
digunakanuntuk
menangani syok
yakni kondisi
berkurangnya pasokan darah,
oksigen, dan nutrisi ke jaringan
serta organ tubuh yang dapat
dipicu oleh gagal jantung, sepsis,
atau cedera. Dopamin
digunakan pada pasien dengan
hipotensi, terutama pada pasien
dengan risiko tinggi terjadinya
iskemik pada organ akhir.
Dobutamine
Dobutamin merupakan obat
yang digunakan untuk
menangani gagal jantung atau
syok kardiogenik. Obat ini
digunakan untuk membantu
kerja jantung dalam
memompa darah ke seluruh tubuh.
Atropin
Atropin merupakan obat lini
pertama untuk menangani
denyut jantung lambat, <50 kali
per menit, yang bergejala
(bradikardia simptomatik).
Kalsium
Gluconat/Kalsium Klorida
Digunakan untuk perbaikan
kontraksi otot jantung,
stabilisasi membran sel otot
jantung terhadap
depolarisasi. Juga digunakan
untuk mencegah transfusi
masif atau efek transfusi akibat darah donor
yang disimpan lama.
Diazepam
Digunakan untuk
mengatasi kejang-kejang,
eklamsia, gaduh gelisah
dan tetanus.
Lignocaine
Lidocaine adalah obat bius lokal
untuk menghilangkan rasa sakit
atau memberi efek mati rasa
pada bagian tubuh tertentu.
Obat ini bisa pula digunakan
untuk mengatasi gangguan
irama jantung sehingga dapat juga digolongkan
sebagai obat antiaritmia.
Natrium Bikarbonat
Diberikan untuk dugaan
hiperkalemia (kelas I), setelah
sirkulasi spontan yang timbul
pada henti jantung lama (kelas
II B), asidosis metabolik karena
hipoksia (kelas III) dan
overdosis antidepresi trisiklik.
Atropine
Sulfate
Merupakan
antikolinergik, bekerja
menurunkan tonus vagal
dan memperbaiki sistim konduksi
AtrioVentrikuler.
Mekanisme kerja Epinefrin &
Norepinefrin
Dengan bekerja jantung. Melalui
pada reseptor alfa, aksinya pada
ia menyempitkan reseptor beta, ia
pembuluh darah melemaskan otot
untuk membantu polos di saluran
menjaga tekanan udara paru-paru
darah dan fungsi untuk membantu
meringankan sesak kemudian dilepaskan
napas dan mengi. ketika potensial aksi
Norepinefrin alami (impuls listrik)
sebagian besar dibuat mengalir ke saraf.
di dalam akson saraf
(batang saraf),
disimpan di dalam
vesikel (kantung kecil
berisi cairan),
Mekanisem Kerja Dopamine &
Dobutamine
Dopamin adalah pompa darah yang
suatu obat yang disalurkan jantung
bekerja dengan ke seluruh tubuh.
merangsang Selain itu, obat ini
kontraksi otot juga dapat
jantung untuk melebarkan
meningkatkan pembuluh darah
ginjal dan dan mengaktifkan
memperbaiki aliran reseptor beta-1 di
darah menuju jantung. Selain itu,
ginjal. obat ini juga
Dobutamin bekerja meningkatkan
sebagai obat yang volume darah yang
dapat menstimulasi dipompa bilik
kinerja otot jantung jantung di setiap
dengan mengikat denyutannya.
Mekanisme Kerja Atropine &
Kalsium Klorida
Atropin bekerja langsung sehingga
dengan menghambat efek
menghambat parasimpatis dari
secara kompetitif reseptor asetilkolin
reseptor asetilkolin pada otot polos.
post ganglionik dan
efek vagolitik secara
Mekanisme kerja adalah ion penting
kalsium glukonat yang terlibat dalam
dan kalsium klorida banyak proses
adalah dengan biologis, termasuk
menyediakan kontraksi otot,
tambahan kalsium transmisi sinyal
yang dibutuhkan saraf, pembekuan
tubuh. Kalsium darah, dan
Mekanisme Kerja Diazepam &
Lignociane
pembentukan dari GABA. GABA
tulang. diazepam (gammaaminobutyri
bekerja dengan cara c acid) merupakan
berikatan pada neurotransmitter
reseptor inhibisi utama pada
gammaaminobutyric sistem saraf pusat.
acid (GABA), dan GABA berperan pada
meningkatkan aktivitas tidur,
kemampuan inhibisi kontrol hipnosis,
memori, ansietas, tegangan cepat di
epilepsi, dan membran sel saraf
eksitabilitas neuron. yang bertanggung
Lidokain mengubah jawab atas
konduksi sinyal di perambatan potensi
neuron dengan aksi dengan
memperpanjang penyumbatan yang
inaktivasi saluran Na + cukup, saluran
dengan gerbang natrium berpintu
tegangan tidak akan sistemik. Dengan
terbuka dan potensial meningkatkan
aksi tidak akan plasma bikarbonat
dihasilkan. pada darah,
Mekanisme Kerja Nabic &
Atropine Sulfate
Natrium bikarbonat senyawa ini
bekerja pada tubuh menyangga
sebagai alkalizer konsentrasi ion
hidrogrn berlebih efek vagolitik secara
sehingga langsung sehingga
meningkatkan pH menghambat efek
darah. parasimpatis dari
Atropin bekerja reseptor asetilkolin
dengan menghambat pada otot polos.
secara kompetitif Atropin dalam dosis
reseptor asetilkolin yang adekuat
postganglionik dan memiliki beberapa
efek, antara lain denyut jantung dan
meningkatkan bronkodilatasi.
Terimakasi
h
Semoga bermanfaat dan
dapat dipahami dengan jelas

Anda mungkin juga menyukai