Ada pula bentuk dan jenis kepemimpinan mulai dari yang terbesar sampai ruangan kopi yang
terkecil itu ada rumah tangga, RT,RW, Desa, kecamatan, kabupaten kota, provinsi, dan
negara.
Secara orientasi Terbagi menjadi dua yaitu swasta yang bersifat profitivitas dan NGO (Para-
Public) yang bersifat nirlaba (non-profit). Serta ada yang berorientasi pemerintah yang
tujuannya adalah melayani serta menyokong pengapdian.
Bkt kelompok dalam jenis kepemimpinan bermacam-macam ada dalam bentuk professi,
kepentingan, arisan, kepemudaan, kesenian, pelajar, Militer, mahasiswa, sipil, olahraga, etnik
sub etnik, majelis atau ta’lim.
Secara legalitas bentuk kemungkinan ada dua yaitu formal dan in-formal
Kepemimpinan secara formal yaitu orang yang oleh organisasi atau lembaga tak tunjuk
sebagai pop berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk memangku suatu jabatan
dalam struktur organisasi dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengan nya untuk
mencapai sasaran atau tujuan organisasi. Sedangkan in-formal adalah orang Yang tidak
mendapatkan pengangkatan formal sebagai pemimpin. Namun karena ia memiliki sejumlah
kualitas unggul di maka dia mencapai kedudukan sebagai orang yang mampu mempengaruhi
kondisi psikis Dan perilaku suatu kelompok atau masyarakat.
Ciri-ciri pemimpin formal adalah Status formal kepemimpinan nya berlaku selama masa
jabatan tertentu atas dasar legitimasi formal dari pihak berwenang, harus memiliki beberapa
persyaratan formal sebelumpengangkatannya, ia diberi dukungan oleh organisasi formal
untuk menjalankan tugas kepemimpinan nya dan karena itu ia mengerti atasan atau
Superiore, ia mendapat balas jasa material dan imateril tertentu serta emolumen (keuntungan
ekstra, penghasilan Sampingan), iya bisa mencapai promosi atau kenaikan pangkat formal
dan dapat dimutasikan, bila melakukan kesalahan maka ia dapat dihukum, Selama menjabat
kepemimpinan iya diberi kekuasaan dan wewenang antara lahir untuk menentukan kebijakan,
memotivasi bawahan, menggariskan pedoman, mengalokasikan jabatan dan penempatan
bawahannya, melakukan komunikasi, supervisi, dan kontrol, menetapkan sasaran organisasi,
dan mengambil keputusan penting lainnya.
Ciri ciri pemimpin informal adalah tidak memiliki penunjukan forma atau legitimasi sebagai
penghubung, penunjukan dan pengakuannya sebagai pemimpin muncul dari rakyat atau
masyarakat dan berlangsung selama mereka mau mengakui dan menerima dirinya, ia tidak
mendapat dukungan dari organisasi formal untuk menjalankan tugas kepemimpinan, dan
karena itu ia tidak memiliki atasan atau Superiore, iya biasanya tidak mendapat imbalan jasa,
atau imbalan balas jasa itu diberikan secara suka rela, ia tidak memperoleh promosi atau
kenaikan pangkat dan tidak dapat dimutasikan serta tidak memiliki atasan, bila melakukan
kesalahan tidak dapat dihukum hanya saja respek orang menjadi berkurang, pribadinya tidak
diakui, atau ditinggalkan massanya, Bkt masyarakat formal tertentu dan biasanya ditentukan
oleh keturunan, kekayaan, Taraf pendidikan, pengalaman hidup yang banyak, sifat
kharismatik, keunggulan tertentu, atau jasa jasa nya.
Maka dapat disimpulkan bahwa seseorang hanya akan menjadi pemimpin yang efektif
apabila:
1. Memiliki bakat secara genetik
2. Memiliki pengalaman
3. Memiliki pendidikan dan Latihan
Orang yang tidak memiliki ketiga hal tersebut akan sulit untuk menjadi pemimpin yang
efektif.
Apakah aktivitas kepemimpinan seseorang dapat dialihkan dari satu organisasi ke organisasi
yang lain oleh seorang pemimpin yang sama?
Apakah gaya kepemimpinan tertentu yang menjadi ciri seseorang akan digunakan secara
konsisten dalam segala situasi?
Ada pula dua kemungkinan jawaban:
a) Bkt seseorang tidak berubah menghadapi situasi yang bagaimanapun. Yang otokratik
akan otokratik dan Yang demokratis akan tetap demokrat dimanapun ia memimpin
b) Gaya kepemimpinan seseorang sangat bersifat situasional. Tidak ada seorang
pemimpin yang konsisten dengan satu gaya ketemu efektivitas kepemimpinan sangat
bergantung pada kemampuan membaca situasi dan menyesuaikan dengan situasi
tersebut.
Apa kriteria yang digunakan dalam menentukan kemampuan seorang pemimpin dalam
mengambil keputusan yang efektif?