Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

PRESENTASI
DISUSUN OLEH : ELIZABETH SINTYA
A.LATAR BELAKANG

Pemimpin formal
adalah individu yang mendeteksi tanggung jawab kepemimpinan melalui struktur organisasi formal, seperti posisi atau jabatan resmi.
Mereka memiliki kewenangan, tanggung jawab, dan tugas yang diberikan oleh aturan organisasi. Pemimpin formal ini sering kali terlibat
dalam pengambilan keputusan strategis, pengorganisasian sumber daya, dan menciptakan lingkungan kerja yang produktif.
Pemimpin Informal
Di sisi lain, pemimpin informal adalah individu yang memimpin tanpa memiliki otoritas formal atau jabatan tertentu. Mereka mungkin
muncul karena pengakuan rekan-rekan mereka atas keahlian, keterampilan interpersonal, atau kontribusi positif dalam dinamika kelompok.
Pemimpin informal memainkan peran kunci dalam memotivasi anggota tim, memfasilitasi komunikasi, dan menciptakan iklim kerja yang
positif.
B.KERANGKA TEORI

Syaiful Sagala (2009: 114) menyatakan bahwa kepemimpinan berasal dari kata pemimpin, maksudnya adalah
orang yang dikenal oleh dan berusaha mempengaruhi para pengikutnya untuk merealisir visinya. Kartini Kartono
(2006: 2) menjelaskan bahwa kepemimpinan merupakan cabang dari kelompok ilmu administrasi, khususnya
ilmu administrasi negara. Soerjono Soekanto (2001: 318) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan
pemimpin atau leader untuk mempengaruhi orang yang dipimpin atau pengikut-pengikutnya. Sehingga orang
lain tersebut bertingkah laku sebagaimana dikehendaki oleh pemimpin tersebut. Sunyoto Munandar (2001: 166)
menjelaskan bahwa kepemimpinan merupakan sesuatu yang penting bagi manajer. Para manajer merupakan
pemimpin dalam organisasi, sebaliknya pemimpin tidak perlu menjadi manajer.
Sudarwan Danim (2004: 10) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah setiap tindakan yang dilakukan oleh
individu atau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arahan kepada individu atau kelompok lainnya
yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang telah diterapkan sebelumnya. Wahyudi (2009:
120) mengungkapkan bahwa kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menggerakkan,
mengarahkan, sekaligus mempengaruhi pola pikir, cara kerja setiap anggota agar bersikap mandiri dalam bekerja
terutama
C.METODOLOGI

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif deskriptif. Digunakannya penelitian
kualitatif berguna bagi peneliti dalam memahami, menggali, danmengungkap fenomena tertentu dari objek
penelitian. Penelitian kualitatif memang bertujuan untuk mendapat suatu gambaran holistik dari sebuah
fenomena dari sudut pandang subjek (Tobing, 2017).
Kemudian penelitian jenis ini dinilai mampu mengejawantahkan data deskriptif dalam beragam bentuk mulai
dari sesuatu yang tertulis, ungkapan lisan sampai pada tindakan atau aktivitas orang atau suatu kelompok yang
diteliti. Lalu teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi literatur.
Selanjutnya data ataupun informasi yang terkumpul diklasifikasi untuk diseleksi dan direduksi sehingga dapat
disajikan dan ditarik kesimpulan (Moleong, 2014) sebagai hasil telaah atas objekstudi yaitu membedah
persoalan kontestasi kuasa pemimpin formal dengan pemimpin informal dalam kebijakan publik dan politik
keseharian di kota bandar lampung
D.PEMBAHASAN
Ciri-ciri pemimpin formal antara lain :
1) Berstatus sebagai pemimpin formal selama masa jabatan tertentu, atas dasar legalitas formal oleh penunjukan pihak yang berwenang (ada legitimitas).
2) Sebelum pengangkatannya, dia harus memenuhi beberapa persyaratan formal terlebih dahulu.
3) Ia diberi dukungan oleh organisasi formal untuk menjalankan tugas kewajibannya. Karena itu dia selalu memiliki atasan/superiors.
4) Dia mendapatkan balas jasa materiil dan immaterial tertentu, serta emolument (keuntungan ekstra, penghasilan sampingan) lainnya.
5) Dia bisa mencapai promosi atau kenaikan pangkat formal, dan dapat dimutasikan.
6) Apabila dia melakukan kesalahan-kesalahan, dia akan dikenai sanksi dan hukuman.
Ciri-ciri pemimpin informal antara lain ialah:
1) Tidak memiliki penunjukan formal atau legitimitas sebagai pemimpin.
2) Kelompok rakyat atau masyarakat menunjuk dirinya, dan mengakuinya sebagai pemimpin. Status kepemimpinannya berlangsung selama kelompok yang bersangkutan
masih mau mengakui dan menerima pribadinya.
3) Dia tidak mendapatkan dukungan dari suatu organisasi formal dalam menjalankan tugas kepemimpinannya.
4) Biasanya tidak mendapatkan imbalan balas jasa, atau imbalan jasa itu diberikan secara sukarela.
5) Tidak dapat dimutasikan, tidak pernah mencapai promosi, dan tidak memiliki atasan. Dia tidak perlu memenuhi persyaratan formal tertentu.
6) Apabila dia melakukan kesalahan, dia tidak dapat dihukum; hanya saja respek orang terhadap dirinya jadi berkurang, pribadinya tidak diakui, atau dia ditinggalkan oleh
massanya. Pengaruh pemimpin-pemimpin informal ini mempunyai segi positif, namun juga ada segi negatif sifatnya; demikian pula peranan sosialnya di tengah masyarakat
Perbedaan Pemimpin Formal dan Informal
Secara ringkas dapat dinyatakan bahwa baik pemimpin formal maupun yanginformal itu dapat menduduki jabatan kepemimpinannya disebabkan oleh
faktor-faktor di bawah ini:
1) Penunjukan dan penetapan dari atasan.
2) Karena warisan kedudukan yang berlangsung turun-temurun.
3) Karena dipilih oleh pengikut dan para pendukungnya.
4) Karena pengakuan tidak resmi dari bawahan.
5) Karena kelebihannya memiliki beberapa kualitas pribadi.
6) Karena tuntutan situasi-kondisi atau kebutuhan zaman.
E.PERAN PEMIMPIN FORMAL DAN INFORMAL

Dalam setiap organisasi selalu terdapat hubungan yang akan menentukan corak organisasi. Hubungan formal akan
melahirkan organisasi formal, sementara hubungan informal akan melahirkan organisasi informal. Kepemimpinan
formal adalah kepemimpinan yang resmi yang melalui mekanisme pengangkatan resmi untuk menduduki jabatan
kepemimpinan. Pola kepemimpinan tersebut terlihat pada berbagai ketentuan yang mengatur hirarki dalam suatu
organisasi. Namun kepemimpinan formal tidak akan secara otomatis menjadi jaminan seorang pemimpin diterima
sebagai pemimpin yang “sebenarnya” oleh bawahan. Penerimaan atas pimpinan formal masih harus diuji dalam praktek
yang hasilnya akan terlihat dalam kehidupan organisasi. Sementara kepemimpinan informal yang juga disebut headship
merupakan tipe yang tidak mendasarkan pada pengangkatan serta tidak terlihat pada struktur organisasi resmi.
F.Kerjasama Antar pemimpin formal dan informal di bandar lampung

1.Kota Bandar Lampung berperan untuk menciptakan pemimpin- pemimpin baru yang revolusioner, solutif dan inovatif

Menciptakan pemimpin baru yang revolusioner, solutif, dan inovatif untuk Kota Bandar Lampung memerlukan pendekatan holistik
dalam pengembangan kepemimpinan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menciptakan lingkungan yang
mendukung pertumbuhan pemimpin yang berkualitas:

-Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan


-Pemberdayaan Masyarakat
-Inovasi dalam Tata Kelola
-Kolaborasi dengan Sektor Swasta
-Promosi Kultur Inovasi
-Keterlibatan Generasi Muda
-Edukasi Kepemimpinan Berkelanjutan
-Pemberdayaan Perempuan dalam Kepemimpinan
-Evaluasi Kinerja dan Tanggung Jawab
2.Merumuskan kebijakan demi
kesejahteraan masyarakat
1.Kesehatan:
·Meningkatkan akses dan pelayanan kesehatan masyarakat.
2.Infrastruktur
·Menyediakan akses yang mudah ke air bersih dan sanitasi yang layak.
3.Ekonomi dan Pekerjaan:
·Mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan memfasilitasi investasi dan memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
·Menyediakan pelatihan dan dukungan untuk pengembangan keterampilan agar masyarakat dapat terlibat dalam sektor ekonomi yang
berkembang.
4.Ketahanan Sosial:
·Membangun jaringan keamanan sosial untuk melindungi kelompok rentan.
5. Lingkungan Hidup:
• Mengimplementasikan kebijakan perlindungan lingkungan dan mengelola limbah secara efisien.
6.Partisipasi Masyarakat:
• Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan.
7.Teknologi dan Inovasi:
• Mengadopsi teknologi untuk meningkatkan efisiensi layanan pemerintah dan kualitas hidup masyarakat.
• Mendorong inovasi dalam berbagai sektor untuk meningkatkan daya saing dan menciptakan lapangan kerja baru.
Penutup

G.Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemimpin lebih mengarah kepada orang, dimana orang tersebut
mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi dan memotivasi sekelompok orang untuk melakukan apa yang dia
lakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan kepemimpinan lebih mengarah kepada perilaku yang
dimiliki seseorang untuk mempengaruhi dan memotivasi sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Terimakasih teman-teman,
senang bertemu kalian
semua

Anda mungkin juga menyukai