Anda di halaman 1dari 14

Nama : Elma Mutiah Hasibuan

Nim : 1802111137

Tugas Leadership

1. Jelaskan secara detail mengenai jenis-jenis gaya kepemimpinan berikut beserta dengan
ilustrasi contoh dan karakteristiknya:
a. Kepemimpinan Transaksional
b. Kepemimpinan Transformasional
c. Kepemimpinan Otokratik
d. Kepemimpinan Paternalistik
e. Kepemimpinan Militeristik
f. Kepemimpinan Demokratis

JAWAB :

1. Kepemimpinan Transaksional
 Pemimpin yang membimbing atau memotivasi pengikutnya ke arah tujuan yang
ditetapkan dengan mengklarifikasi peran dan persyaratan tugas.
 Kepemimpinan transaksional lebih berfokus pada hubungan pemimpin dan bawahan,
tanpa adanya upaya untuk menciptakan perubahan bagi bawahannya.
 Mereka lebih banyak mengawasi, mengontrol, dan memberikan perintah-perintah untuk
diselesaikan oleh bawahannya.
 Kekuasaannya berdasarkan pemberian hadiah atau hukuman, penegakan aturan dan
standar kerja organisasi yang harus dipatuhi oleh setiap bawahan tanpa pengecualian.
Contoh
a. Jika perusahaan besar sudah memiliki posisi yang mantap di pasar dan mendorong
pemimpin untuk meminta kepatuhan terhadap sistem perusahaan . dan biasanya
perusahaan pasti menetapkan targe untuk dicapai. Jika bawahan menunjukkan kinerja
tinggi dan mencapai target, mereka akan mengapresiasinya, jika tidak mencapai targe,
mereka akan menggantiknya dengan bawahan yang lain.
b. Pelatih olahraga merupakan contoh dari kepemimpinan transaksional juga, mereka
memotivasi atlet untuk menerapkan disiplin dalam Latihan. Mereka menanamkan
komitmen tingkat tinggi untuk berusaha yang terbaik demi memenangkan hadiah. Jika
beberapa atlet tidak menunjukan kemauan tinggi untuk maju, pelatih akan mengabikan
dan tidak mengikutsertakan mereka dalam kompetisi nasional maupun internasional
nantinya.
c. Gubernur DKI Jakarta pada masanya yaitu Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok. Ahok
adalah tipe pemimpin Transaksional dimana memperlakukan bawahannya dengan
memberikan reward dan punishment yang jelas.
Ahok dapat menjadi contoh yang baik agar para bawahannya menjadi lebih baik. Beliau
memiliki sifat yang jujur, berani melawan pihak yang korupsi, transparan atau auditable.
Salah satu contoh sikap transparan yang ditunjukkan adalah semua yang menyangkut
uang rakyat informasinya selalu disampaikan ke masyarakat secara terbuka dan bisa
dipertanggung jawabkan, sehingga rakyat dapat mengetahui jika Ahok memimpin DKI
Jakarta untuk kepentingan rakyat. Ahok juga menyampaikan informasi ke masyarakat
dengan cara saat Ahok mengadakan rapat, rapat tersebut disiarkan di youtube, sehingga
masyarakat dapat mengetahui jalannya rapat dan hasil keputusan rapat. 
Ahok juga memiliki sifat kepemimpinan yang tegas dan memiliki visi yang jelas, yakni
membenahi DKI Jakarta dan memikirkan kepentingan rakyat banyak. Dengan sikap
inilah seorang Ahok dapat memimpin dan meyakinkan masyarakat untuk mengikuti
aturan-aturan yang telah ditetapkan meskipun dengan caranya yang tegas, bahkan
cenderung keras, dan cara yang dilakukan Ahok ini terbukti berhasil dalam mengatur
warga Jakarta.
Hal tersebut tentu merupakan hal yang positif karena seorang pemimpin dituntut untuk
membawa perubahan bagi masyarakat yang dipimpinnya. Dengan tindakan yang
dilakukan Ahok dalam penegakan kebijakan, Seorang pemimpin harus bisa menjadi
sosok yang baik dan bijak, baik kepada rakyat kecil maupun rakyat besar. 
Karakteristik Kepemimpinan Transaksional
a. Penghargaan dan hukuman adalah motivasi bagi bawahan dalam melaksanakan tugas
dan patuh. Itu adalah alasan utama bawahan untuk berbuat yang terbaik dan
menghindari kesalahan.
b. Standar dan tolok ukur untuk kinerja yang baik dinyatakan secara jelas. Kreativitas dan
inovasi bukan fokus utama. Melainkan, yang terpenting adalah melaksanakan tugas
sesuai dengan standar yang diberikan pemimpin.
c. Misi organisasi, sistem, aturan, instruksi dan struktur rantai komando menjadi pusat
untuk mengorganisasikan perusahaan. Kekuatan pemimpin terletak pada otoritas dan
tanggung jawab formal mereka dalam organisasi.
d. Pemimpin transaksional tidak berusaha mengubah status quo, melainkan menjalankan
perusahaan sesuai dengan aturan dan sistem yang ada. Mereka sangat tahan terhadap
perubahan. 
e. Pemimpin mengawasi kinerja bawahan dan memastikan mereka bekerja sesuai dengan
tujuan, standar dan  target. 
f. Pemimpin cenderung berpikir di dalam kotak untuk memecahkan masalah. Mereka
mahir untuk menangani urusan rutin tetapi bingung ketika menghadapi masalah yang
membutuhkan solusi kreatif.
2. Kepemimpinan Transformasional
 Pemimpin yang menginspirasi pengikut untuk melampaui kepentingan diri mereka sendiri
demi kebaikan organisasi dengan mengklarifikasi peran dan persyaratan tugas.
 Pemimpin yang juga mampu memberikan pengaruh yang mendalam dan luar biasa pada
pengikutnya.
 Kepemimpinan transformasional (transformational leadership) adalah gaya kepemimpinan
dengan membangun visi bersama untuk menginspirasi pengikut dan memenuhi tantangan
yang ditetapkannya. Pemimpin menumbuhkan kesetiaan dan kepercayaan diri di antara
pengikut. Mereka memotivasi bawahan untuk melakukan dengan lebih baik.
 Pemimpin juga mengakui kontribusi individu anggota tim. Mereka mendorong pertukaran
gagasan secara bebas, berbagi penghargaan untuk pencapaian, dan bertanggung jawab atas
kegagalan.
Contoh :
 Jokowi adalah figure yang cerdas, dan pandai dalam memimpin kota Solo dan Jakarta
sebagai Ibukota Negara yang cukup rumit, kompleks dalam segala konstelasi ekonomi,
politik, sosial, agama, kemanan, dan etnis.
 kepemimpinan transformasional sebagai kemampuan yang dimiliki seorang pemimpin
untuk mempengaruhi anak buahnya, sehingga mereka akan percaya, meneladani, dan
menghormatinya.
 Kompetensi transformasional seorang pemimpin dapat diukur dari kemampuannya dalam
membangun sinergi dari seluruh pegawai melalui pengaruh dan kewenangannya sehingga
lebih berhasil dalam mencapai visi dan misi organisasinya. 
 Inilah yang dilakukan oleh Jokowi dengan dicampur dengan model kepemimpinan
budaya Jawa, lesehan,berani, moralis, demokratis, dan karismatis, sehingga Jokowi
disegani, disayangi, dihormati oleh rakyatnya.

Karakteristik Kepemimpinan Transformasionl

Karakteristik kepemimpinan transformasional yang efektif Menurut Luthans (1995):

 Mereka mengidentifikasikan dirinya sendiri sebagai agen perubahan.


 Mereka mendorong keberanian dan pengambilan resiko.
 Mereka percaya pada orang-orang.
 Mereka dilandasi oleh nilai-nilai.
 mereka adalah seorang pembelajar sepanjang hidup (lifelongs learners).
 Mereka memiliki kemampuan untuk mengatasi kompleksitas, ambiguitas, dan
ketidakpastian.
 Mereka juga adalah seorang pemimpin yang visioner.
 Mendorong motivasi dan perkembangan positif pengikut
 Menumbuhkan lingkungan kerja yang etis dengan nilai, prioritas, dan standar yang jelas.
 Mencontohkan standar moral dalam organisasi dan mendorong orang lain untuk melakukan
hal yang sama
 Membangun budaya perusahaan untuk bekerja demi kebaikan bersama alih-alih
mementingkan diri sendiri
 Menekankan pada keaslian, kerja sama, dan komunikasi terbuka
 Memberikan pelatihan dan bimbingan kepada bawahan
 Memberi anggota peluang untuk untuk membuat keputusan dan mengambil tanggung
jawab 
3. Kepemimpinan Otokratik
 Gaya kepemimpinan di mana seorang pemimpin memiliki kendali penuh untuk
menentukan kebijakan dan prosedur, memutuskan tujuan apa yang ingin dicapai, dan
mengarahkan serta mengawasi semua kegiatan organisasi, tanpa partisipasi dari bawahan.
 Pemimpin otokratis tidak terlibat dengan penetapan tujuan jangka panjang atau
perkembangan karier seperti jenis pemimpin lainnya.
 Mereka cenderung lebih berfokus untuk memastikan anggota tim menyelesaikan tugas-
tugas penting sesuai jadwal.
Contoh :
 Zine Abidine Ben Ali adalah Presiden Republik Tunisia. Ia lahir pada tanggal 3
September 1936. Berawal pada saat terjadinya kudeta berdarah untuk menggulingkan
Presiden Habib Bourguiba, ia mulai menjabat sebagai presiden pada tanggal 7 November
1987.Pola kepemimpinan Ben dianggap otoriter dan tidak mau mendengarkan rakyatnya
sendiri, lawan politiknya yang memberikan opini tentang pola kepemimpinannya banyak
yang dianaya, angka pengangguran dan kemiskinan pun sangat tinggi. Kemarahan rakyat
terhadap presiden ini memuncak setelah seorang tukang sayur berusia 26 tahun,
Mohamed Bouazizi, melakukan aksi bakar diri karena barang dangannya disita polisi di
kota Sidi Bouzid pada tanggal 17 Desember 2010.  Rakyat yang sudah geram dengan
pola kepemimpinanya yang diktator, dan otoriter selama 23 berkuasa memicu penolakan
terhadap dirinya. Hal ini ditandai dengan aksi demo besar-besaran di seantero negeri
yang menimbulkan korban jiwa sekitar 100 orang. Pada tanggal 14 Januari 2011 Ben
menyatakan mundur melepaskan bangku jabatannya.
 pemimpin dengan gaya seperti ini juga oleh Donald Trumps, Gordon Ramsey, Ratu
Elizabeth I dan Napoleon Bonaprte.Umumnya menentukan kebijakan, prosedur,
peraturan dan tujuan organisasi berdasarkan idenya sendiri. Keputusan yang diambilnya
langsung dan final.
 Pemimpin dengan style autocratic leadership menganggap bahwa semua bawahannya
tidak mempunyai kemampuan dan keahlian serta selalu membutuhkan pendampingan dan
control agar memastikan bawahan selalu patuh kepada pimpinan.
 Gaya kepemimpinan Otokratis mendeskripsikan pemimpin yang cenderung memusatkan
kekuasaan kepada dirinya sendiri, mendikte bagaimana tugas harus diselesaikan,
membuat keputusan secara sepihak, dan membatasi inisiatif maupun daya pikir  tidak
diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapat mereka. Segala pembagian tugas dan
tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para
bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.

Karketeristik Kepemimpinan Otokratik

a. Semua kebijakan ditentukan oleh pemimpin


b.   Teknik dan langkah-langkah kegiatannya didikte oleh atasan setiap waktu, sehingga
langkah-langkah yang akan datang selalu tidak pasti untuk tingkatan yang luas
c. Pemimpin biasanya membagi tugas kerja bagian dan kerjasama setiap anggota
d.   Pemimpin kurang memperhatikan kebutuhan bawahan
e.  Komunikasi hanya satu arah yaitu kebawah saja
f.  Pemimpin cenderung menjadi pribadi dalam pujian dan kecamannya terhadap kerja
setiap anggota
g. Pemimpin mengambil jarak dari partisipasi kelompok aktif kecuali bila menunjukan
keahliannya
4. Kepemimpinan Paternalistik
 Merupakan pemimpin yang perannya diwarnai oleh sikap kebapakan dalam arti bersifat
melindungi, mengayomi, dan menolong anggota organisasi yang dipimpinnya. Tipe
pemimpin yang paternalistik banyak terdapat di lingkungan masyarakat yang masih
bersifat tradisional, umumnya di masyarakat yang agraris. Indonesia merupakan Negara
agraris artinya sektor pertanian memiliki peran yang sangat penting.
 Popularitas pemimpin yang paternalistik di lingkungan masyarakat demikian disebabkan
oleh faktor seperti kuatnya ikatan primordial, extended family system, kehidupan
masyarakat yang komunalistik, peranan adat istiadat yang sangat kuat dalam kehidupan
bermasyarakat, masih dimungkinkannya hubungan pribadi yang intim antara seorang
anggota masyarakat dengan anggota masyarakat yang lainnya.
 Kepemimpinan paternalistik adalah model yang lebih cocok untuk meneliti
kepemimpinan dalam budaya Timur (Pellegrini dan Scandura, 2008). Di mana teori
kepemimpinan Barat mungkin menganggap orang-orang cenderung individualis dan
menggunakan argumen serta konflik dalam menyelesaikan perbedaan pendapat,
kepemimpinan paternalistik dianggap berlaku dalam budaya kolektivis yang menghargai
harmoni.

Contoh :

George Washington Presiden amerika serikat yang pertama Masa jabatan 30 April 1789 – 4
Maret 1797 (DUA PERIODE) gaya kepemimpinan dari pemimpin yang bersifat tradisional,
umumnya di masyarakat yang agraris. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
a)      Kuatnya ikatan primordial,
b)      Sistem kekeluargaan,
c)      Kehidupan masyarakat yang komunalistik,
d)      Peranan adat istiadat yang sangat kuat dalam kehidupan bermasyarakat,
e)      Masih dimungkinkannya hubungan pribadi yang intim antara seorang anggota masyarakat
dengan anggota masyarakat lainnya.
Para bawahan biasanya mengharapkan seorang pemimpin yang paternialistik, seperti George
QWashington mempunyai sifat tidak mementingkan diri sendiri melainkan memberikan
perhatian terhadap kepentingan dan kesejahteraan bawahannya. Akan tetapi, legitimasi
kepemimpinannya berarti penerimaan atas perannya yang dominan dalam kehidupan
organisasional.

Karakteristik Kepemimpinan Paternaslistik

a. Mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak
sendiri yang perlu dikembangkan
b. Mereka bersikap terlalu melindungi,
c. Mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan
sendiri,
d. Mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif,
e. Mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut
atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri
f. selalu bersikap maha tahu dan maha benar
5. Kepemimpinan Militeristik
 Tipe Kepemimpinan militeristis adalah tipe kepemimpinan yang dalam menggerakan
bawahanya, perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama. Sangat suka
meggunakan pangkat dan jabatan dalam menggerakan bawahan. Berprilaku sebagai
penguasa tunggal. Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
Tidak mau menerima kritik dari bawahan.
 Tipe pemimpin seperti ini sangat mirip dengan tipe pemimpin otoriter yang merupakan
tipe pemimpin yang bertindak sebagai diktator terhadap para anggota kelompoknya. Tipe
militeristis bukanlah merupakan seorang pemimpin yang bijaksana atau ideal bagi
bawahan
Contoh :
 kepemimpinan militeristik Aras Tammauni terlihat ketika beliau sangat menuntut
kedisiplinan yang tinggi bagi jajaran pemerintah di lingkup Mamuju Tengah. Namun
dalam beberapa indikator kepemimpinan militeristik Aras Tammauni bukan termasuk
tipe kepemimpinan militeristik karena beliau bukan tipe pemimpin yang ketika
menggerakan bawahanya perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama.
 Beliau bahkan diikuti oleh bawahanya tanpa dengan perintah melainkan karena kesadaran
sendiri dari bawahanya. Aras Tammauni juga tidak meggunakan pangkat dan jabatan
dalam menggerakan bawahan karena lebih dikenal sebagai sosok orang tua dibanding
sebagai bupati dalam berhubungan dengan masyarakat.
 Bapak Aras Tammauni juga tidak berprilaku sebagai penguasa tunggal karena melibatkan
LSM dan Partai politik dalam pemerntahanya. Kepemimpinan Aras Tammauni dalam
penyeleggaraan pemerintahan daerah di Kabupaten Mamuju Tengah termasuk tipe
kepemimpinan militeristik meskipun bukan tipe yang dominan.
Karakteristik Kepemimpinan Militeristik
 Sistem perintah/komando yang dipergunakan terhadap bawahan
 Menginginkan kepatuhan mutlak dari bawahan
 Menggemari formalitas dan upacara ritual yang berlebihan
 Sukar menerima saran-saran dan kritikan dari bawahan
 Menghendaki adanya kerja keras
 Komunikasi hanya berjalan atau bersifat satu arah saja
6. Kepemimpinan Demokratis
 Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang selalu mengikutsertakan seluruh
anggota kelompoknya dalam mengambil suatu keputusan. kepemimpinan demokratis
adalah tipe kepemimpinan yang aktif, dinamis dan terarah yang berusaha memanfaatkan
setiap orang untuk kepentingan kemajuan dan perkembangan organisasi.
 Tipe kepemimpinan ini didasarkan atas kepentingan kelompok dan berusaha untuk
memenuhinya. Setiap dalam suatu perusahaan diatur oleh seorang pemimpin yang
bijaksana yang bertindak sebagai pengatur, partisipasi dari golongan atau kelompok
sangat diutamakan, sehingga setiap perintah dari atasan dapat dijalankan dengan baik
oleh bawahan. Dengan adanya kerja sama ini akan tercipta dengan mudah hubungan yang
harmonis antara atasan dengan bawahan sehingga tujuan perusahaan akan tercapai
dengan mudah.
Contoh

Presiden John F. Kennedy

John Fitzgerald Kennedy (lahir di Brookline, Massachusetts, 29 Mei 1917 – meninggal di


Dallas, Texas, Amerika Serikat, 22 November 1963 pada umur 46 tahun), sering disebut John F.
Kennedy, Kennedy, John Kennedy, Jack Kennedy, atau JFK adalah Presiden Amerika Serikat
yang ke-35. Pada 1960, ia menjadi president  Amerika Serikat kedua yang termuda setelah
Theodore Roosevelt . Kennedy menjadi presiden setelah dilantik pada 20 Januari 1961. Jabatan
kepresidennya terhenti setelah terjadi pembunuhan terhadap dirinya pada 1963. Ia tewas oleh
terjangan peluru saat melakukan kunjungan ke Dallas (Texas) pada 22 November 1963.

Presiden John F. Kennedy adalah pemimpin demokratis yang terkenal. Seseorang tidak salah
ketika mengatakan Presiden Kennedy adalah seorang Demokrat dan tentunya ia akan dikenang
sebagai seorang pemimpin besar. Ia adalah salah satu pemimpin demokratis yang terkenal. Selain
seorang pemimpin yang demokratis, John F.Kenedy juga pemimpin paling karismatik di
Amerika Serikat. John F. Kennedy berasal dari keluarga yang kuat, dan diberkati dengan
penampilan yang baik di samping kharisma pribadinya.

Kepemimpinan JFK memang terlihat sejak Perang Dunia ke 2 sebagai seorang Letnan


memimpin sebuah kapal torpedo (Torpedo Patrol Boat) PT 109 di Samudera Pacific yang saat itu
diserang oleh tentara Jepang dan kapalnya  tenggelam. John yang terluka parah pada bagian
punggungnya masih mampu memotivasi anak buahnya untuk menyelamatkan dirinya bahkan
meminta bantuan. Tindakan kepahlawanannya membawanya mendapatkan penghargaan dari
Angkatan Laut dan Marinir AS.

Presiden yang hanya memimpin AS dalam 1036 hari ini mempunyai banyak legacy (warisan)


dari pemerintahan singkatnya antara lain  rencana pendaratan astronot di bulan, penegakan hak-
hak kaum sipil, peredaan ketegangan dan konfrontasi di Teluk Babi dengan Uni Soviet pada era
perang dingin dan lainnya.

Karakteristik Kepemimpinan Demokratis

 Pemimpin mengharapkan bawahan untuk melapor mengenai progres tugas.


 Leader mengharapkan bawahan menunjukkan kepercayaan diri dan kemampuan
maksimalnya untuk menyelesaikan sesuatu tanpa pengawasan terus-menerus.
 Pemimpin mengharapkan bawahan melibatkan orang lain dalam proses pengambilan
keputusan dan tidak bertindak sendiri.
 Anggota kelompok didorong untuk berbagi gagasan dan pendapat, meski pemimpin tetap
yang ketok palu atas keputusan akhir.
 Anggota kelompok merasa lebih terlibat dalam proses pengambilan keputusan sehingga
mereka lebih cenderung peduli dengan hasil akhirnya.

2.  Uraikan apa sajakah yang menjadi persamaan dan/atau perbedaan dari masing-masing
jenis gaya kepemimpinan tersebut di atas?

JAWAB

PERBEDAAN
TRANSAKSIONAL TRANSFORMASIONAL
Kepemimpinan Transaksional adalah jenis Kepemimpinan Transformasional adalah gaya
kepemimpinan di mana imbalan dan hukuman kepemimpinan di mana pemimpin menggunakan karisma
digunakan sebagai dasar untuk memulai pengikut. dan antusiasme untuk mempengaruhi pengikutnya.
Dalam kepemimpinan kepemimpinan transaksional, Kepemimpinan transformasional pemimpin menekankan
ditekankan hubungannya dengan pengikut. pada nilai-nilai, kepercayaan, dan kebutuhan
pengikutnya.
Kepemimpinan Transaksional adalah reaktif  Kepemimpinan Transformasional adalah proaktif.
Kepemimpinan Transaksional adalah yang terbaik Transformasi baik untuk lingkungan yang bergejolak
untuk lingkungan yang menetap
Kepemimpinan Transaksional berfungsi untuk Kepemimpinan Transformasional berfungsi untuk
meningkatkan kondisi organisasi saat ini. mengubah kondisi organisasi saat ini.
Dalam Kepemimpinan Transaksional, hanya ada satu kepemimpinan transformasional, di mana bisa terdapat
pemimpin dalam suatu kelompok lebih dari satu pemimpin dalam suatu kelompok.
Pemimpin transaksional sangat praktis atau realistis. Pemimpin transformasional percaya bahwa segala sesuatu
mungkin terjadi dan lebih mungkin untuk mengatasi
masalah sebelum menjadi bermasalah.
pemimpin transaksional menempatkan banyak Pemimpin transformasional menciptakan organisasi yang
kepentingan pada struktur dan budaya perusahaan datar, membatasi dan menghilangkan jejak birokrasi
sembari menciptakan lingkungan yang menstimulasi
mental dan menyenangkan
Kepemimpinan Transaksional difokuskan pada kepemimpinan transformasional yang mempromosikan
perencanaan dan pelaksanaan inovasi.

PERSAMAAN
TRANSAKSIONAL TRANSFORMASIONAL
Gaya Kepemimpinan Transaksional bisa Gaya Kepemimpinan Transformasional
meningkatkan kinerja dalam kebutuhan bisa meningkatkan kinerja dalam
karyawan seperti kebutuhan fisiologis dan kebutuhan karyawan seperti kebutuhan
rasa aman. harga diri dan aktualisasi diri terpenuhi.
PERBEDAAN
OTOKRATIK DEMOKRATIS
Kepemimpinan otokratis adalah satu di mana garis Kepemimpinan yang demokratis menyinggung jenis
demarkasi ada antara pemimpin dan para pengikutnya dan kepemimpinan di mana pemimpin berbagi kekuasaan
semua keputusan diambil oleh pemimpin semata-mata. pengambilan keputusan dan tanggung jawab lainnya dengan
anggota kelompok.
Terdesentralisasi
Terpusat

Berorientasi Tugas Berorientasi Relasi


Kontrol tingkat tinggi Tingkat kontrol yang rendah
Otonomi Kurang Otonomi Tinggi
Sesuai ketika bawahan tidak terampil, tidak berpendidikan Sesuai ketika anggota tim berpengalaman, berkualitas dan
dan patuh. profesional.

PERBEDAAN
Paternalistik Militeristik
Mengutamakan kebersamaan Dalam menggerakkan bawahannya, perintah
mencapai tujuan digunakan sebagai alat
utama
Kepentingan bersama dan perlakuan yang Sangat suka menggunakan pangkat dan
seragam terlihat menonjol. jabatannya dalam menggerakkan bawahan
Hubungan atasan dengan bawahan lebih Senang pada formalitas yang berlebihan
bersifat informal.
Pemimpin paternalistik terlalu melindungi Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan
para bawahan yang pada gilirannya dapat mutlak dari bawahan
berakibat bahwa para bawahan itu takut
bertindak karena takut berbuat kesalahan.
Hanya pemimpin yang mengetahui seluk Tidak mau menerima kritik dari bawahan.
beluknya organisasional, sehingga keputusan
diambil oleh pemimpin dan bawahan tinggal
melaksanakannya saja. Konsekuensinya, para
bawahan tidak dimanfaatkan sebagai sumber
informasi, ide, dan saran. Para bawahan tidak Menggemari upacara-upacara untuk berbagai

didorong untuk berfikir inovatif dan kreatif keadaan.


3. Jelaskan jenis gaya kepemimpinan manakah yang akan Anda gunakan jika suatu saat
nanti Anda menjadi seorang leader atau pemimpin pada suatu perusahaan? Uraikan
alasan Anda!
 Jenis Gaya yang digunakan adalah Gaya kepemimpinan Transaksional, Transformasional
dan Demokratis, kenapa?
Dengan gaya kepemimpinan transaksional yang cenderung terdapat aksi transaksi antara
pemimpin dan bawahan dimana akan memberikan reward Ketika bawahan berhasil
melaksanakan tugas yang telah diselesaikan sesuai kesepakatan, dan memberikan sanksi
atau hukuman jika bawahan membuat kesalahan.
Dengan gaya kepemimpinan Transormasional dapat menginspirasi perubahan positif
pada bawahan yang mengikuti. Dan akan terlibat langsung dalam proses termasuk dalam
hal bawahan sehingga semangatnya dapat berpengaruh pada para anggota lain agar lebih
berenergi.dan akan memperdulikan kesejahteraan dan kemajuan setiap bawahannya.
Dengan gaya kepemimpinan demokratis bawahan juga ikut serta dalam memberikan
kontribusi baik dalam tanggung jawab, mengambil keputusan dan memberikan saran.dan
bawahan juga pasti merasa dihargai dan perannya dibutuhkan, sehingga lingkungan
organisasi atau perusahaan dapat lebih harmonis dan tidak kaku.

Anda mungkin juga menyukai