Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ETIKA DAN KEPEMIMPINAN

Disusun untuk memenuhi Tugas Leadership Pendidikan

Dosen Pengampu : Istanto, S.Pd.I. M.Pd.

Disusun oleh:

Mus Indrawin Junaidin G000190154

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

202
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kepemimpinan yang etis didefinisikan dengan cara yang berbeda, dan definisi bisa
mencakup nilai, sifat, dan perilaku. Ketika diminta menjelaskan pemimpin yang
etis,pimpinan puncak mengidentifikasikan sejumlah aspek perilaku dan motif (misal,
jujur,dapat dipercaya, tidak egois, adil), tetapi mereka juga mengidentifikasikan aspek
perilakuyang mencakup upaya untuk memengaruhi perilaku etis orang lain Beberapa
jenis pengaruh bisa digunakan pemimpin, termasuk pernyataan tentang manfaat etika,
penyebaran panduan etis bagi anggota organisasi, teladan perilaku etis untuk
menentapkan contoh nyata bagi yang lain, termasuk perilaku etis penilaian kinerja,
dan menilai atau menghukum perilaku yang tidak etis. Kepemimpinan etis merupakan
gagasan yang ambigu yang terlihat meliputi beragam elemen yang berbeda-beda.
Amatlah berguna membuat perbedaan antara etika pemimpin tertentu dengan etika
pemimpin individu dan etika jenis perilaku tertentu pemimpin, Kedua jenis etika itu
sulit dievaluasi. Beberapa kriteria adalah relevan untuk menilai pemimpin individu,
yang mencakup nilai orang, tahapan perkembangan moral, niat yang disadari,
kebebasan memilih, penggunaan perilaku yang etis dan tidak etis, serta jenis pengaruh
yang digunakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Etika
2. Apa pengertian Kepemimpinan
3. Apa Pengertian Kepemimpinan Pendidikan
4. Faktor yang dapat Menghambat Kepemimpinan
5. Nilai dan Etika dalam Kepemimpinan
C. Tujuan Pembahasan
1. Dapat mengetahui pengertian etika
2. Mengetahui pengertian kepemimpinan
3. Mengetahui kepemimpinan dalam pendidikan
4. Dapat mengetahui faktor yang dapat menghambat kepemimpinan
5. Mengetahui faktor yang dapat menghambat kepemimpinan

PEMBAHASAN
1. Pengertian etika
Etika adalah sistem nilai pribadi yang digunakan memutuskan apa yang benar, atau
apa yang paling tepat, dalam suatu situasi tertentu; memutuskan apayang konsisten
dengan sistem nilai yang ada dalam organisasi dan diri pribadi.Etika adalah perilaku
berstandar normatif berupa nilai-nilai moral, norma-norma,dan hal-hal yang baik-
baik. Etika difungsikan sebagai penuntun dalam bersikap dan bertindak menjalankan
kehidupan menuju ke tingkat keadaan yang lebih baik.Pada dasarnya arti hakiki etika
adalah determinasi pedoman untuk menjalankanapa-apa yang benar dan tidak
melakukan apa-apa yang tidak benar. Dengan demikian menjalankan suatu kehidupan
yang beretika diyakini akan membawa kehidupan pada suatu kondisi yang tidak
menimbulkan efek negatif yang merugikan bagi kehidupan di sekitarnya. Ditinjau dari
segi evolusi, dimensi etikadapat menjadi faktor kunci keberhasilan suatu
kepemimpinan. Dalam suatuorganisasi, kepemimpinan yang dinilai baik apabila
fungsi-fungsi kepemimpinan dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip beretika

2. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah suatu seni dan ilmu untuk mempengaruhi orang lain atau
orang-orang yang dipimpin sehingga dari orang-orang yang dipimpin timbul suatu
kemauan, respek, kepatuhan dan kepercayaan terhadap pemimpin untuk
melaksanakan yang dikehendaki oleh pemimpin, atau tugas-tugas dan tujuan
organisasi, secara efektif dan efisien. Dalam Diktat KepemimpinanPendidikan arti
dari Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan yang harusdimiliki oleh seorang
pemimpin (leader) tentang bagaimana menjalankankepemimpinannya (to lead )
sehingga bawahan dapat bergerak sesuai dengan yangdiinginkandalam mencapai
tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Bergeraknya orang-orang harus mengikuti jalur
tujuan organisasi yang hendak dicapai dan bukan merupakan kepura-puraan dari
kepemimpinannya itu sendiri.Pemimpin adalah seorang yang dipandang memiliki
kelebihan dari yang lainnya untuk jangka panjang maupun jangka pendek dengan
kewenangan dan kekuasaan dalam situasi tertentu. Memimpin (leading ) adalah
kegiatan dimanaindividu-individu atau kelompok dipandang oleh satu atau lainnya
untukmengarahkan dalam pencapaian tujuan, walaupun tujuan itu merupakan
tujuanindividu. Berikut pengertian kepemimpinan (leadership) menurut beberapa ahli:
a. Kepemimpinan adalah perilaku dari seseorang ketika dia
mengarahkankegiatakegiatan dari kelompoknya ke arah pencapaian tujuan.
(Hemphilldan Coons)
b. Kepemimpinan adalah hubungan kerja antara anggota-anggota kelompok dimana
pemimpin memperoleh status melalui partisipasi aktif dandengan mempelihatkan
kamempuannya untuk melaksanakan tugas kerjasama denga usaha mencapai
tujuan. (Stogdil)
c. Kepemimpinan adalah cara interaksi dengan orang-orang lain yangmerupakan
suatu proses sosial yang mencakup tingkah laku pemimpinyang diangkat.
(Jenings)
d. Kepemimpinan adalah proses mengarahkan aktivitas kelompok yangterorganisasi
ke arah pencapaian tujuan. (Rauch dan Behling)

Pemimpin dengan kekuasaan yang luas dan terbatas akan memiliki bobot yang
sama berat dari sisi pertanggungjawaban secara batiniah. Adapun perbedaannya
akan terlihat dari bersarnya tanggung jawab atas pekerjaan- pekerjaan yang harus
dijalankan. Manager memimpin sebagai boss urutan pekerjaan, dan kepala dari
tim proyek. Leadership kunci dalam mengatur orang untuk mencapai tujuan.

3. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan


Kepemimpinan pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan dan proses
mempengaruhi, membibing, mengkoordinir, dan menggerakkan orang lain yang ada
hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan
dan pengajaran, agar supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan
efektif didalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran.Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan pendidikan dapat diartikan sebagai
kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang lain untuk mencapai
tujuan pendidikan secara bebas dan sukarela

4. Faktor yang dapat Menghambat Kepemimpinan


Berkembangnya faham-faham (isme) dewasa ini yang mempengaruhi poladan gaya
kehidupan masyarakat yaitu:
a. Materialisme (mendewakan materi) Hedonisme (hidup untuk bersenang-senang)
dan konsumerisme (mengikuti naluri konsumtif). Orang cenderungingin memiliki
materi lebih (dimensi having) ketimbang menjadi manusiayang lebih bermartabat
(dimensi being. Sementara di sisi lain gaji atau penghasilan PNS belum dapat
sepenuhnya mencukupi kebutuhan hidup keluarga ( perumahan, biaya pendidikan
anak-anak dsb). Seringkali timbul hal-hal yang dilematis, misalnya pilihan untuk
hidup jujur atau mengikuti “arus” dengan memanfaatkan kesempatan dalam
kesempitan (melanggar aturan), dan sebagainya. Semua ini secara langsung
maupun tidak langsung berpengaruh dalam pelaksanaan kepemimpinan.
b. Praktek korupsi yang menghambat kemajuan organisasi dan melemahkan peran
pemimpin. Korupsi (corruption) mengandung makna: korup (corrupt) berarti
jahat, busuk, rusak, curang dan tidak jujur (dishonest). Korupsi bukan hanya
kejahatan menyelewengkan uang negara atau perusahaan, tetapi juga suatu
kejahatan peradaban atau moral yang buruk.Pemimpin yang melakukan korupsi
akan berakibat bawahan meniru perbuatan korupsi dan terjadi pembusukan dalam
organisasi. Bahkankorupsi tidak lagu dilakukan secara sendiri-sendiri tetapi secara
bersama-sama. Tindakan korupsi bisa menghancurkan pemimpin dan
berakibatkepemimpinan yang dijalankan tidak efektif lagi.
c. Proses rekrutmen pemimpin yang hanya berorientasi mengejar kekuasaan dan
uang. Demokratisasi dan pemilihan kepala daerah (pilkada) langsung selain sisi
positifnya, juga mengandung kelemahan yaitu hanya merekayang memiliki modal
(uang) yang cukup banyak dapat maju sebagai calon kepala daerah atau wakil.
Akibatnya, setelah calon terpilih terpaksa harus memikirkan “balas jasa” kepada
sponsor politik dalam bentuk kemudahan kemudahan usaha yang melanggar
aturan, membayar “hutang politik kepada para pendukung dalam penempatan
jabatan yang terkadang mengabaikan segi kualitas. Masih diperlukan waktu yang
cukup panjang untuk mengeliminer dampak-dampak negatif tersebut dalam proses
demokratisasi yang tengah dijalankan

5. Nilai dan Etika dalam Kepemimpinan


Nilai-nilai kepemimpinan adalah sejumlah sifat-sifat utama yang harus dimiliki
seorang pemimpin agar kepemimpinannya dapat efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Sifat-sifat utama tersebut ibarat “roh” nya pemimpin
yang membuat seseorang mampu menjalankan kepemimpinannya dengan berhasil
guna. Tanpa roh kepemimpinan maka posisi atau jabatan seseorang sebagai pemimpin
tidak ada artinya. Beberapa nilai kepemimpinan yang perlu dimiliki seorang
pemimpin antara lain adalah sebagai berikut :

1. Integritas dan moralitas.


Integritas menyangkut mutu, sifat dan keadaan yang menunjukkan kesatuan
yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan
kewibawaan dan kejujuran. Moralitas menyangkut ahlak, budi pekerti, susila,
ajaran tentang baik dan buruk, segala sesuatu yang berhubungan dengan etiket,
adat sopan santun.
2. Tanggung jawab.Seorang pemimpin harus memikul tanggung jawab untuk
menjalankan misi dan mandat yang dipercayakan kepadanya. Pemimpin harus
bertanggungjawab atas apa yang dilakukan dan tidak dilakukannya untuk
mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam organisasi.
3. Visi Pemimpin.
Kepemimpinan seorang pemimpin nyaris identik dengan
visikepemimpinannya. Visi adalah arah ke mana organisasi dan orang-orang
yangdipimpin akan dibawa oleh seorang pemimpin. Pemimpin ibarat seorang
nakhoda yang harus menentukan ke arah mana kapal dengan penumpangnya
akan diarahkan.
4. Kebijaksanaan.
Kebijaksanaan (wisdom) yaitu kearifan seorang pemimpin dalam memutuskan
sesuatu sehingga keputusannya adil dan bijaksana. Kebijaksanaan memiliki
makna lebih dari kepandaian atau kecerdasan. Pemimpin setiap saat
dihadapkan kepada situasi yang rumit dan sulit untuk mengambil keputusan
karena terdapat perbedaan kepentingan antar kelompok masyarakat dan
mereka yang akan terkena dampak keputusannya.
5. Keteladanan.
Keteladanan seorang pemimpin adalah sikap dan tingkah laku yang
dapatmenjadi contoh bagi orang-orang yang dipimpinnya. Keteladanan
berkaitan eratdengan kehormatan, integritas dan moralitas pemimpin.
Keteladanan yangdibuat-buat atau semu dan direkayasa tidak akan langgeng.
6. Menjaga Kehormatan.
Seorang pemimpin harus menjaga kehormatan dengan tidak melakukan
perbuatan tercela karena semua perbuatannya menjadi contoh bagi bawahan
danorang-orang yang dipimpinnya.
7. Beriman.
Beriman kepada Tuhan Yang Mahaesa sangat penting karena pemimpin
adalah manusia biasa dengan semua keterbatasannya secara fisik, pikiran dan
akal budi sehingga banyak masalah yang tidak akan mampu dipecahkan
dengan kemampuannya sendiri. Iman dapat menjembatani antara keterbatasan
manusia dengan kesempurnaan yang dimiliki Tuhan, agar kekurangan itu
dapat diatasi.
8. Kemampuan Berkomunikasi.
Suatu proses kepemimpinan pada hakikatnya mengandung beberapa
komponen yaitu : pemimpin, yang dipimpin, komunikasi dan interkasi antara
pemimpin dan yang dipimpin, serta lingkungan dari proses komunikasi
tersebut.
9. Komitmen Meningkatkan Kualitas SDM.
Sumber daya manusia (SDM) adalah faktor strategis dan penentu dalam
kemajuan organisasi, dan pemimpin harus memiliki komitmen kuat
untukmeningkatkan kualitas SDM.Selain nilai-nilai yang harus dimiliki oleh
seorang pemimpin, etika yang baik juga harus dimiliki. Etika adalah perilaku
berstandar normatif berupa nilai-nilai moral, norma-norma, dan hal-hal yang
baik-baik. Etika difungsikan sebagai penuntun dalam bersikap dan bertindak
menjalankan kehidupan menuju ke tingkatkeadaan yang lebih baik.
Kepemimpinan beretika akan membuat suasana hubungan kerja dalam
organisasi lebih nyaman dan terhindar dari konflik vertikal maupun konflik
horisontal. Sebab, pelaku-pelaku organisasi menyadari keberadaan pedoman
dan penuntun berupa prinsip-prinsip etika yang membatasi gerak bersikap dan
bertindak. Adapun etika dalam kepemimpinan yakni :
a) Menjaga perasaan orang lain,
b) Memecahan masalah dengan rendah hati,
c) Menghindari pemaksaan kehendak tetapi menghargai pendapat orang
lain,
d) Mengutamakan proses dialogis dalam memecahkan masalah,
e) Menanggapi suatu masalah dengan cepat, dan sesuai dengan
keahlian(competence),
f) Menyadari kesalahan dan berusaha untuk memperbaiki.(improving
value)
g) Mengedepankan sikap jujur, disiplin, dan dapat dipercaya.

PENUTUP

1. Kesimpulan
Pengertian etika Etika adalah sistem nilai pribadi yang digunakan memutuskan apa
yang benar, atau apa yang paling tepat, dalam suatu situasi tertentu; memutuskan
apayang konsisten dengan sistem nilai yang ada dalam organisasi dan diri pribadi.
Etika difungsikan sebagai penuntun dalam bersikapdan bertindak menjalankan
kehidupan menuju ke tingkat keadaan yang lebih baik.Pada dasarnya arti hakiki etika
adalah determinasi pedoman untuk menjalankanapa-apa yang benar dan tidak
melakukan apa-apa yang tidak benar.

Kepemimpinan adalah suatu seni dan ilmu untuk mempengaruhi oranglain atau orang-
orang yang dipimpin sehingga dari orang-orang yang dipimpintimbul suatu kemauan,
respek, kepatuhan dan kepercayaan terhadap pemimpinuntuk melaksanakan yang
dikehendaki oleh pemimpin, atau tugas-tugas dantujuan organisasi, secara efektif dan
efisien.
Arti dari Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan yang harusdimiliki oleh
seorang pemimpin (leader) tentang bagaimana menjalankankepemimpinannya (to lead
) sehingga bawahan dapat bergerak sesuai dengan yangdiinginkandalam mencapai
tujuan yang ditetapkan sebelumnya.

Pengertian Kepemimpinan Pendidikan Kepemimpinan pendidikan dapat


didefinisikan sebagai suatu kemampuandan proses mempengaruhi, membibing,
mengkoordinir, dan menggerakkan oranglain yang ada hubungannya dengan
pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar
supaya kegiatan-kegiatan yangdijalankan dapat lebih efisien dan efektif didalam
pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran.Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kepemimpinan pendidikandapat diartikan sebagai kemampuan
untuk mempengaruhi dan menggerakkanorang lain untuk mencapai tujuan pendidikan
secara bebas dan sukarela

Faktor yang dapat Menghambat Kepemimpinan Berkembangnya faham-faham (isme)


dewasa ini yang mempengaruhi poladan gaya kehidupan masyarakat yaitu:
Materialisme (mendewakan materi) Hedonisme (hidup untuk bersenang-senang) dan
konsumerisme (mengikuti naluri konsumtif).

Nilai dan Etika dalam Kepemimpinan Nilai-nilai kepemimpinan adalah sejumlah


sifat-sifat utama yang harus dimiliki seorang pemimpin agar kepemimpinannya dapat
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Pemimpin setiap saat dihadapkan kepada situasi yang rumit dan sulit untuk
mengambil keputusan karena terdapat perbedaan kepentingan antar kelompok
masyarakat dan mereka yang akan terkena dampak keputusannya.
Keteladanan seorang pemimpin adalah sikap dan tingkah laku yang dapatmenjadi
contoh bagi orang-orang yang dipimpinnya.
Beriman kepada Tuhan Yang Mahaesa sangat penting karena pemimpin adalah
manusia biasa dengan semua keterbatasannya secara fisik, pikiran dan akal budi
sehingga banyak masalah yang tidak akan mampu dipecahkan dengan kemampuannya
sendiri.
Suatu proses kepemimpinan pada hakikatnya mengandung beberapa komponen yaitu :
pemimpin, yang dipimpin, komunikasi dan interkasi antara pemimpin dan yang
dipimpin, serta lingkungan dari proses komunikasi tersebut.
Sumber daya manusia (SDM) adalah faktor strategis dan penentu dalam kemajuan
organisasi, dan pemimpin harus memiliki komitmen kuat untukmeningkatkan kualitas
SDM.Selain nilai-nilai yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, etika yang baik
juga harus dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai