Anda di halaman 1dari 3

A.

Latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan

Kepemimpinan muncul bersama-sama adanya peradaban manusia yaitu sejak zaman nabi-
nabi dan nenek moyang manusia yang berkumpul bersama, lalu bekerja bersama-sama untuk
mempertahankan eksistensi hidupnya menantang kebuasan binatang dan alam sekitarnya.
Sejak itulah terjadi kerja sama antar manusia dan ada unsur kepemimpinan. Pada saat itu
pribadi ditunjuk sebagai pemimpin ialah orang-orang yang paling kuat, paling cerdas, dan
paling berani. Sebagai contoh, Kautilya dengan tulisannya “Arthasastra” (321 sebelum
masehi) menuliskan ciri-ciri khas seorang perwira yang ditunjuk sebagai pemimpin ialah :

a. Pribumi,lahir dari keturunan luhur


b. Sehat,kuat ,berani, ulet;
c. Inteligent punya ingatan yang kat, pandai, fasih berbicara
d. Punya watak yang murni, dengan sifat-sifat utama , penuh kebaktian, setia, taat pada
kewajiban, punya harga diri kokoh pendiriannya,memiliki antusiasme, bijaksana,
mampu melihat jauh ke depan.
e. Ramah-ramah,baik hati, sopan satun;
f. Terampil, terlatih baik dalam bidang seni
g. Mempunyai pengaruh

Demikian pemimpin dan kepemimpinan itu dimanapun dan kapan pun juga selalu
diperlukan,khususnya pada zaman modernsekarang dn dimasa akan datang.

B. Sebab-Musabab munculnya pemimpin


Tiga teori yang menonjol dalam menjelaskan kemunculan pemimpin adalah :
1. Teori genetis menyatakan sebagai berikut :
 Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jad pemimpin oleh bakat-bakat
alami yang luar biasa sejak lahirnya.
 Dia ditakdirkan lahirmenjadi pemimpin dalam situasi kondisi yang
bagaimanapun juga, yang khusus
 Secara filosofi,teoritersebut menganut pandangan deterministis

2. Teori sosial (lawan teori genetis) menyatakansebagai berikut :


 Pemimpin itu harusdisiapkan,dididik, dan dibentuk,tidak terlahirkan begitu
saja
 Setiaporang bisa menjadi pemimpin,melalui usaha penyiapan dan pendidikan
serta didorong oleh kemauan sendiri.

3. Teori ekologis atau sintesis(muncul sebagai reaksidari kedua teori tersebut lebih
dahulu) menyatakan bahwa seorang yang akan sukses menjadi pimpinan ,bila
sejak lahirnya dia telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan ,dan bakat-bakat ini
sempat dikembangkan melalui penalaman dan usaha pendidikan ,juga sesuai
dengan tuntutan lingkungan/ekologisnya.
C. PEMIMPIN FORMAL DAN INFORMAL
1. Pemimpin Formal
Pemimpin formal adalah orang yang oleh organisasi/lembaga tertentu ditunjuk sebagai
pemimpin berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk memangku suatu
jabatan dalam struktur organisasi , dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan
dengannya, untuk mencapai sasaran organisasi.

Maka ciri-ciri pemimpin formal adalah :


1) Berstatus sebagai pemimpin formal selama masa jabatan tertentu, atas dasar leglitas
formal oleh pertunjukan pihak yang berwenang(ada legalitas)
2) Sebelum pengangkatannya, dia harus memenuhi beberapa persyaratan formal
terlebih dahulu
3) Ia diberi dukungan oleh organisasi formal untuk menjalankan tugas kewajibannya.
Karena itu dia selalu memiliki atasan/supervisor.
4) Dia mendapatkan balas jasa materiil dan immateriil tertentu, serta emolumen
(keuntungan ekstra ,penghasilan sampingan lainnya)
5) Dia bisa mencapai promosi atau kenaikan pangkat formal, dan dapat dimutasikan.
6) Apabila dia melakukan kesalahan-kesalahan ,dia akan dikenakan sanksi dan
hukuman.
7) Selama menjabat kepemimpinan, dia diberi kekuasaan dan wewenang ,antara lain
untuk menentukan policy,memberikan motivasi kerja kepada bawahan,
menggariskan pedoman dan petunjuk, mengaloksikan jabatan dan penempatan
bawahannya,melakukan komunikasi ,mengadakan supervisi dan kontrol,
menetapkan sasarab organisasi, dan mengambil keputusan-keputusan penting
lainnya.

2. Pemimpin Informal
Adalah orang yang tidak mendapatkan pengangkatan formal sebagai pemimpin,
namun karena ia memiliki sejumlah kualitas unggul, dia mencapai kedudukan sebagai
orng yang mampu mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku suatu kelompok atau
masyarakat.

Ciri-ciri pemimpin informal antara lain :


1) Tidak memiliki penunjukan formal atau legitimitaa sebagai pemimpin.
2) Kelompok rakyat atau masyarakat menunjuk dirinya dan mengakuinya sebagai
pemimpin . Status kepemimpinannyaberlangsung selama kelompok yang
bersangkutan masih mau mengakui dan menerima pribadinya.
3) Dia tidak mendapatkan dukungan dari suatu organisasi formal dala menjalankan
tugas kepemimpinannya.
4) Biasanya tidak mendapatkan imbalan balas jasa, atau imbalan jasa itu diberikan
secara sukarela.
5) Tidak dapat dimutasikan, tidak pernah mencapai promosi, dan tidak memiliki
atasan. Dia tidak perlu memenuhi persyaratan formal tertentu
6) Apabila dia melakukan kesalahan, dia tidak dapat dihukum, hanya saja sebagai
respek orang terhadap dirinya jadi berkurang , pribadinya tidak diakui, atau dia
ditinggalkan oleh massanya.

Pengaruh pemimpin-peminpin inforal ini dapat positif ,namun juga dapat negatif
sifatnya, demikian pula peranan sosialnya di tengah masyarakat. Peranan sosialnya
dalam memberikan pengaruh berupa sugersti, larangan, dan dukungan kepada
masyarakat luas untuk menggerakkan atau berbuat sesuatu. Besarnya peranan itu
tergantung pada besar-kecilnya dampak sosial yang disebabkan oleh kepemimpinannya,
serta tinggu rendahnya status sosial yang diperolehnya. Dan status sosial ini pada
umumnyadicapai karena beberapa faktor dibawah ini :

 Keturunan, misalnya keturunan bangsawan (darah biru), pendeta “linuwih’,


keluarga kaya raya, rakyat jelata dan lain-lain.
 Karena ia memiliki kekayaan berlimpah ruah yang dicapainya sendiri.
 Tarif pendidikan yang lebih tinggi dibanding dengan orang lain.
 Pengalaman hidup yang lebih banyak ,sehingga dia memiliki kualitas dan
keterampilan teknis tertentu.
 Memiliki sifat-sifat karismatik dan ciri-ciri heretider unggul lainnya.
 Jasa-jasa yang telah diberikan kepada masyarakat .Jadi, ada partisipasi sosial yang
tinggi ,dan fungsinya dapat mempengaruhi serta menggerakkan masa rakyat
(function utility)

Jadi ,dapat dikatakan bahwa baik pemimpin formal maupun yang informal itu dapat
menduduki jabatan kepemimpinannya disebabkan oleh faktor-faktor :

 Penunjukan dan penetapan dari atasan


 Karena warisan kedudukan yang berlangsung turun-menurun
 Karena dipilih oleh pengikut dan para pendukungnya =.
 Karena pengakuan tidak resmidari bawahan
 Karena kelebihannya memiliki beberapa kualitas pribadi
 Karena tuntutan situai-kondisi atau perubahan zaman.

Anda mungkin juga menyukai