Anda di halaman 1dari 44

AWALI KEGIATAN DENGAN

KEPEMIMPINAN & ORGANISASI


OLEH :

‫ﺻﻄﻒ‚س·ﻓﺪﻰﺋﻣ‬
MTs AL-HAMIDY KOTA BOGOR
JAWA BARAT
1. KEPEMIPMINAN

A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN.
Secara bahasa kepemimpinan artinya orang
yang memimpin suatu organisasi / sebuah
perkumpulan, dapat di artikan jabatan dari
seorang pemimpin, pempimpin yang
memiliki manajement.
Secara istilah kepemimpinan adalah
“ menurut George R. Terry “ dalam
bukunya Principle of Management
“ artinya : “ Kepemimpinan adalah
kegiatan mempengaruhi orang-
orang agar mereka suka berusaha
mencapai tujuan-tujuan kelompok
“.
Sedangkan secara umum Kepemimpinan
mengandung unsur-unsur :
Kemampuan mempengaruhi orang
lain, bawahan / kelompok.
Kemampuan mengarahkan tingkah
laku bawahan atau orang lain.
Untuk mencapai tujuan organisasi /
kelompok.
B. Dasar / Dalil tentang
Kepemimpinan.
Islam mengajarkan dalam segalah hal
termasuk tentang Kepemimpinan. Islam
mengajarkan seorang pemimpin harus taat
dan takut kepada Allah SWT dan Rasulnya
serta berpihak kepada rakyatnya yang
berdasarkan kepada Al-Qur’an, Hadist, dan
Ijtihad
Lanjutan….Dasar / Dalil tentang
Kepemimpinan.
Kepemimpinan dalam Islam berdasarkan QS. Al-Baqarah,2 : 30 yang
artinya : “ Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
Malaikat, sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang Khalifah
di muka bumi “. (QS.Al-Baqarah,2:30). Dan QS. Al-Fathir, 35 : 39 :
yang artinya : “ Dialah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di
muka bumi “….. (QS.Al-Fathir,35 : 39). Dan hadist Rasulullah SAW
yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Bukhari : yang artinya : “
Semua kamu adalah pemimpin dan semua kamu
bertanggungjawab atas kepemimpinannya …. “ (HR. MUtafaqun
‘Alaih)
C. Perbedaan pengertian Pemimpin dengan
Kepemimpinan.
secara umum : Pemimpin adalah orang yang
memimpin sebuah organisasi / kelompok,
sedangkan kepemimpinanan adalah pekerjaan
yang dilakukan oleh seorang pemimpin.
Dalam Islam Pemimpin disebut Khalifah
(Imamah = ikutan) sedangkan Kepemimpinan
disebut Khilafah.
D. Macam-macam Kepemimpinan dilihat dari Jenisnya.

• Kepemimpinan ada dua macam : Kepemimpinan formal dan


in formal / non formal.
• Kepemimpinan Formal adalah : orang yang oleh organisasi
tertentu ditunjuk sebagai pemimpin, berdasarkan keputusan
dalam struktur organisasi, dengan segala hak dan kewajibannya
yang berkaitan dengannya untuk mencapai sasaran organisasi
yang telah ditetapkan. Pemimpin formal / resmi dapat
diartikan pemimpin yang terkait dalam suatu jabatan, di mana
keberadaan dan pelaksanaannya harus selalu berdasarkan
peraturan-peraturan resmi.
Ciri-ciri pemimpin formal (formal leaders) adalah :
1) masih bersetatus pemimpin selama masa jabatan tertentu,
atas legalitas oleh penunjuk pihak yang berwenang.
2) harus memenuhi bebarapa persyaratan sebelum
pengangkatannya.
3) diberi dukungan dari organisasi formal untuk menjalankan
tugas kewajibannya.
4) mendapat balan jasa material ataupun immaterial.
5) bias mencapai promosi / kenaikan pangkat formal dan dapat
dimutasikan. 6) bila melakukan kesalahan-kesalahan ia akan
dikenakan sanksi dan hukuman. 7) selama menjabat, diberikan
kekuasaan, wewenang yang penuh.
Pemimpin yang formal contohnya : Lurah,
Presiden RW/RK,
Wakil presiden, RT,
Perdana Menteri Kepala sekolah/madrasah,
ketua/anggota DPR-MPR,
Pembina OSIS,
DPRD,
DPD,  Ketua OSIS dll.
MA,  ???................
MK,
KY,
Gubernur,
Camat,
Sedangkan pemimpin yang informal
(informal leaders) adalah:
orang yang tidak dapat pengangkatan
formal sebagai pemimpin, namun karena
meiliki sejumlah kualitas unggul, dia
mencapai kedudukan sebagai orang yang
mampu mempengaruhi kondisi psikis dan
prilaku suatu kelompok / masyarakat.
Pemimpin non formal / tidak resmi
adalah pemimpin yang
keberadaannya tidak berdasarkan
suatu peraturan, tetapi berdasarkan
kepercayaan dan pengakuan
masyarakat.
Ciri-ciri pemimpin informal / non formal adalah :
• 1) tidak memiliki penunjukan formal/legitimasi sebagai pemimpin.
• 2) kelompok rakyat/masyarakat menunjuk dirinya, sebagai pemimpin
(aklamasi/bai’at), semua kelompok masih mau mengakui dan menerima
dirinya.
• 3) dia tidak mendapat dukungan / backingdari suatu organisasi formal dalam
menjalankan tugasnya.
• 4) biasanya tidak mendapat imbalan balas jasa, atau imbalan jasa itu
diberikan secara sukarela.
• 5) tidak dapat dimutasikan, tidak pernah mencapai promosi dan meiliki
atasan, dia tidak perlu memenuhi persyaratan formal.
• 6) apabila melakukan kesalahan, dia tidak dapat dihukum, hanya respek
orang terhadap dirinya jadi berkurang, tidak diakui atau ditinggalkan oleh
masanya.
Contoh pemimpin informal adalah :

Kepala Suku / Adat,


Tokoh Pendidik,
Alim Ulama,
Kiayi, Ustadz,
Mubaligh,
dll….??? Kalo Ketua GENG…
GROUP ????...RESMI PA GA??? =>
JAWABANMU….YANG MANA….???
E. Syarat-syarat menjadi seorang Pemimpin yang berjiwa Pancasila.

1) Berdasarkan azas, falsafah dan ideologi Pancasila.


2) Memahami benar makna dari perencanaan,
pelaksanan, dan tujuan pembangunan yang ingin
dicapai.
3) Mampu mengali nilai-nilai luhurtradisional yang
terkandung Pancasila.
4) Harus sehat jasmanidengan energi keuletan, dan
semangat yang tinggi (ausdaier).
E. Syarat-syarat menjadi seorang Pemimpin yang berjiwa Pancasila.

5) Harus meiliki integritas (keutuhan) kepribadian sehingga ia


matang, dewasa, bertanggung jawab, bersusila, bekerja atas dasar
pengabdian dan prinsip kebaikan, serta loyal terhadap kelompoknya.
6) Harus memiliki integritas yang tinggi untuk menghadapi situasi
dan kondisi dengan cermat efesien dan efektif.
7) Harus berperilaku ikhlas dan jujur seseuai dengan fungsinya
sebagai panutan.
8) Harus memiliki kemampuan untuk melihat organisasi sebagai
suatu keseluruhan, kemampuan mengambil keputusan, kemampuan
mendegelasikan wewenang dan kemampuan menanamkan
kesetiaan.
F. Sedangkan dalam Islam syarat-syarat menjadi seorang pemimpin, diantaranya :

1) Beragama Islam.
2) Laki-laki
3) Memiliki ilmu pengetahuan yang cukup luas.
4) Mampu melakukan pengawasan terhadap aparatur pemerintahan dalam
pelaksanaan hokum, peraturan dan perundang-unadangan yang berlaku.
5) Adil dalam arti luas, mampu melaksanakan semua kewajiban dan
menjauhi seluruh larangan serta dapat memelihara kehormatan dirinya.
6) Tidak cacat pada anggota badan dan panca indranya.
7) Dipilih oleh Ahlul Halli Wal Aqdi melalui permusyawaratan atau (MPR-
DPR).
G.Sedangkan syarat-syarat kepemimpinan dalam persepsi umum adalah :

• Kekuasaan : kekuatan, otoritas dan legilitas yang memberikan wewenang


kepada pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk
berbuat sesuatu.
• Kewibawaan : kelebihan, keunggulan, keutamaan sehingga orang mampu
“membawahi” atau mengatur orang lain, sehingga orang tersebut patuh
pada pemimpin dan bersedia melakukan perbuatan-perbuatan tertentu.
• Kemampuan : segala daya, kesanggupan, kekuatan dan kecakapan
keterampilan teknis maupun sosial, yang dinggap melebihi dari kemampuan
anggauta biasa.
H. Sifat-sifat yang unggul bagi seorang
Pemimpin yang Efektif.
Sifat-sifat yang unggul bagi pemimpin yang efektif,
diantaranya :
Bernai dan kaya akan inisiatif.
Luas pengetahuan dan pengalamannya.
Peka terhadap lingkungan dan bawahannya
terhadap menjalin komunikasi yang akrab.
Berani mengambil keputusan dan resiko.
Lanjutan…..Sifat-sifat yang unggul bagi
seorang Pemimpin yang Efektif.
Rela Berkorban
Mau Bermusyawarah / Mufakat
Bertanggungjawab / Konsekwen
Bersikap Terbuka dan Jujur
Mempunyai Prinsip-prinsip yang Teguh/Kuat
I. Dasar-Dasar Kepemimpinan & Pemimpin
dalam Islam
1. Dasar Tauhid / Mengesakan Allah SWT (QS.Al-Ikhlas,112:1-4
& QS.Al-Baqarah,2 : 163.
2. Dasar Persamaan Derajat Sesama Manusia/Ihsan (QS.Al-
Hujurat,49 : 13)
3. Dasar Persatuan Islamiyah : Prinsip untuk Menggalang
Persatuan & Kesatuan dalam Islam (QS.Ali-Imran,3 : 103)
4. Dasar Musyawarah / Kedaulatan Rakyat (QS.As-Syura : 38)
5. Dasar Keadilan dan Kesejahteraan bagi Seluruh Umat (QS.
An-Nahl : 90)
J. Fungsi Kepemimpinan
1) Belajar sebagai Pengalaman
2) Mendekatkan Diri dengan Masyarakat,
Lingkungan dan Alam Sekitar
3) Merealisasikan Pancasila, UUD 1945 dan
Cita-cita Proklamasi serta para Pajuang
Bangsa dan Negara
4) Sebagai Sarana Mendekatkan diri kepada
Sang Khalik / Pencipta *
K. Azas – Azas Kepemimpinan

Azas Kepemimpinan : Sebagai dasar /


landasan bagi seorang pemimpin dalam
melaksanakan kepemimpinannya sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Negara/intitusi/lembaga/organisasi
terhadap kebijakan yang ia akan lakukan /
terapkan.
Contoh Azas – Azas Kepemimpinan :
1) Azas Kemanuasiaan
2) Azas Efesiensi (Teknis maupun Sosial)
3) Azas Kesejahteraan dan Kebahagiaan
4) Azas Demokrasi (berpihak kepada Rakyat)
5) Azas Kebebasan (bertanggungjawab tidak sewenang-
wenang)
6) Azas Keadilan dan Kebijaksanaan
7) Azas Bermoral / beradab (tidak KKN)
Lanjutan …Contoh Azas – Azas Kepemimpinan :

8) Azas Berilmu dan Berpengetahuan


9) Azas Ketrampilan (Skils)
10) Azas Kamauan dan Kesanggupan /
kesunguhan
11) Azas Kemandirian dan Keberanian*
L. Etika Profesi Kepemimpinan
Kewijiban – kewajiban Pemimpin
Tingkah Laku yang Baik dari tingkah laku yang Buruk
Moraal Pemimpin
Kriteria Etika Profesi Kepemimpinan :
Memiliki satu / beberapa kelebihan dalam
pengetahuan, keterampilan social dan/atau
teknis serta pengalaman
Mampu bersikap Sosila dan Dewasa
Sikap Seorang Pemimpin selalu :
Bersikap Kritis
Bersikap Rasional
Bersikap Otonom (bebas tanpa paksaan,
dipaksa)
Memberikan perintah-perintah dan larangan-
larangan yang harus ditaati oleh setiap
lembaga (pemimpin, orangtua, guru, hakim)
M. Hak Bagi Seorang Pemimpin
oMendapat upan/gaji yang memadai/mencukupi
oMendapatkan perhatian yang semestinya
oMendapatkan Sarana dan Prasarana yang Baik
oJika bersalah/khilaf diingatkan (diperingatkan)
bahkan dimaafkan
oDapat terpenuhi Sadang, Pangan, Papan,
Kesehatan dan Penambahan Ilmu Pengetahuan, dll
M. Kewajiban Bagi Seorang Pemimpin
o Berlaku adil, jujur dan bijaksana
o Bersikap Demokratis tidak Otoriter
o Bermusyawarah untuk Mufakat
o Tidak berbuat kesehendak diri (sewenang-wenang / egois)
o Melaksanakan Kepemimpinan sesuai dengan Ketentuan dan Ketetapan
Hukum dan Peraturan yang telah Dibuat Bersama, Sah dan Legitimasi
o Melaksanakan Kepemimpinan sesuai dengan
Jabatannya/Kepemimpinannya tidak Menyalahgunakan
Wewenang/kepemimpinannya
o Melaksanakan Kepemimpinan sesuai dengan Masa
Jabatan/kepemimpinan yang telah ditetapkan bersama.
Karena :
“ PEMIMPIN BAGIKAN BUNGA
YANG MENGIDAMKAN BUAHNYA
DAN RAKYATNYA BAGAIKAN
BUNGA MERINDUKAN
KUMBANGNYA “
By : Mustopa
N. Tujuan Adanya Kepemimpinan
 Rahmatan Lil ‘Alamin (QS.Al-Anbiya, 21 : 107)
 Agar Manusia dapat Mengelola dunia/alam dan Seisinya
dengan Baik dan Benar tidak Serakah, saling Merebutkan
Kekuasaan (QS.Ar-Rum : 41 dan QS. Al-’Araf,7 : 56-57)
 Sebagian Ujian bagi Orang yang Berilmu, Beriman dan
Bertaqwa kepada Allah SWT
 Adanya Regenerasi dan Suri Tauladan yang Baik bagi Generasi
Muda yang akan Datang
 Adanya Kemanusiaan, Kebersamaan, dan Saling Membutuhkan
(QS.Ali-Imran, 3 : 103)
O. Kempimpinan Dalam OSIS
(Organisasi Siswa Intra Sekolah)
Kempimpinan dalam OSIS : sebuah Organisasi / perkumpulan
yang kecil, formal, sistematis, terstruktur dan harus dinamis.
Kepemimpinan OSIS tidak jauh berbeda dengan
Kepemimpinan bagi seorang Presiden atas Negaranya, seorang
Gubernur atas Provinsinya, seorang Kepala Sekolah terhadap
Madrasahnya dan lain sebagainya., karena memerlukan
beberapa teknis, metode, media, butuh perencanaan,
evaluasi, pengawasan, dan pengorganisasian itu sendiri untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki dan arah yang rill.
Lanjutan… Kempimpinan Dalam OSIS
(Organisasi Siswa Intra Sekolah)
Dalam OSIS dibutuhkannya seorang Pembina OSIS,
Ketua OSIS, Wakil, Sekretaris, Bendahara dan para Seksi
Bidang / bagian-bagian didalam bidang tertentu.
Misalnya bidang PBN, Kerohanian, 5K, Olahraga dan
Kepemimpina serta Kreasi Seni dll. Dan dalam OSIS
diperlukan Koordinasi dengan Wakamad Kesiswaan
dan Kurikulum dan Kepala Madrasah agar semua
program yang telah direncanakan berjalan dengan baik
terlaksanakan dengan sukses. *
P. Hukum Sebuah Kepemimpnan.
Hukum Kepemimpinan dalam Islam : Fardhu Kifayah.
Maksudnya bila salah seorang diantara penduduk /
kelompok / golongan harus ada dan mampu memimpin
golongan / kelompoknya. Dan hukumnya dapat
dikatakan Wajib apabila dalam suatu daerah/wilayah
sangat membutuhkan (darurat = peperangan) seorang
pemimpin untuk memimpin daerah/wilayahnya, agar
tidak tersia-siakan / terlunta-lunta dengan merugikan
banyak orang tanpa arah dan tujuan yang akan hendak
dicapai
Q. 13 Prinsip menjadi Seorang Pemimpin
( The Thirteen Principiles of Leaders)
1. Beriman dan Bertaqwa kepada Allah SWT
2. Ing Ngarsa Sung Talada (Di Depan Memberikan Tauladan yang
Baik (QS.Al-Ahzab,33 : 21)
3. Ing Madya Mangun Karsa (Di Tengah Memberikan Motivasi /
Kemauan). (QS.Luqman : 10 – 12)
4. Tut Wuri Handayani (Di Belakang Memberikan
Dukungan/dorongan, semangat yang baik). (QS. Al-Qalam, 64 : 4)
5. Waspada Purba Wisesa (Waspada dan Berkuasa)
6. Ambeg Paramatra (Bersikap Adil, Benar dan Mulia)
Lanjutan…13 Prinsip menjadi Seorang
Pemimpin ( The Thirteen Principiles of
Leaders)
7. Ambeg Prasaja (Bersikap Sederhana, Qona’ah)
8. Ambeg Satya (Kesetiaan yang Hakiki dan Benar) QS.Ali-
Imran,3 : 119.
9. Hemat atau Gemi (Gemi, Nasiti dan Ati-ati) QS. Ali-Imran, 3 :
200
10.Terbuka (Kompotitif / Demokratis)
11.Legawa (Rela dan Ikhlas) QS.Al-Bayyinah, 98 : 5
12.Bersifat Satria (Bernai karena Benar dan Hakiki)
13.Tepa Selira (Mampu Bermawas Diri) QS.Al-Baqarah, 2 : 44
R. Hikmah Menjadi Seorang
Pemimpin dan Kepemimpinan
Masyarakat/rakyat menjadi teratur, aman, nyaman dan tertib
Adanya kerjasama, gotong royong, bahu membahu, toleransi antar sesama umat manusia.
Adanya peningkatan pengetahuan dan pengalamanserta wawasan
Adanya regenerasi sebagai contoh bagai pemuda/i
Masyarakat lebih maju, disiplin dan tartil serta terampil penuh dengan inopatif dan kreatif
Menghindarkan dari berbagai kerusakan di muka bumi (QS. Ar-Rum, 30 : 41)
Agar tercapainya Tujuan Kesejahteraan Umat Manusia
Adanya upaya Pengendalian Pemenuhan Aspirasi Rakyat yang Beragam dapat Dipadukan
Hati yang Bercerai Berai dapat berkumpul menjadi Satu Kesatuan dalam Ikatan yang Kokoh
untuk Bekerja Sama dan untuk Mencapai Tujuan Bersama. (QS. Ali-Imran,3 : 103)
S. Kesimpulan
Sulit dibayangkan apa yang terjadi bila di dunia ini tidak
ada Pemimpin (Kholifah) dan (Khilafah = Kepemimpinan) ?.
Yang pasti segala sesuatunya tidak akan berjalan dengan
lancer/baik tanpa ada kepemimpinan, peraturan,
pengendalian dan pengawasan. Dengan demikian
kemaslahatan umum untuk tidak akan adapat dipenuhi
atau terkendalikan, keamanan agama dan Negara serta
rakyat akan kacau, kejahatan merajalela, hukum tidak
dapat ditegakkan, akhirnya kerusakan melanda keseluruh
aspek kehidupan umat manusia dan penujuru wilayah.
Lanjutan ….Kesimpulan
Oleh karena itu umat Islam Khususnya dan umumnya umat
manusia berkewajiban mewujudkan Khalifah / kepemimpinan
dalam rangka menegakkan Kalimat Allah SWT dan Menjalankan
Sunah-sunah Rasulullah SAW serta menegakkan yang hak dalah
hak dan yang batil dalah batil, yang benar adalah benar, yang
salah adalah salah, yang halal adalah halal dan yang haram
adalah haram. Sehingga terhindar dari kemurkaa Allah SWT dan
berbagai kerusakan serta bencana alam di muka bumi. Dengan
demikian kepemimpinan di dunia adalah penting dan perlu
ditegakkan dan diselenggarakan dengan baik, benar dan
sempurna oleh sekelompok orang/golongan untuk mencapai tujuan
kepemimpinan “ BaldatunThayyibatun Warrbun Ghafur”. Amin
T. Saran
1. Jadilah seorang Insan/manusia yang berguna /bermanfa’at bagi
manusia lainnya.
2. Jadilah seorang pemimpin yang adil, arif, bijaksana, jujur,
berkompetetisi positif, demokratis dan ikhlas
3. Jadikanlah kepemimpinan sebagai sarana Ibadah untuk mendapatkan
ridha Allah SWT dan mendekatkan diri kepada Allah SWT
4. Jadikanlah sandaran Iman dan Taqwa sebagai Fondasi/Azas
kepemimpinan dan ilmu pengetahuan serta teknologi sebagai sarana
dalam mencapai tujuan keberhasilan dalam memimpin, bukan sebgai
sarana Hendonisme, rakus, serakah dan tamak
Lanjutan … Saran
5. Sesungguhnya Allah SWT tidak memandang kepada rupamu dan harta
kekayaanmu, akan tetapi Allah SWT memandang kepada hatimu dan amal
perbuatanmu (yang baik/mulia) HR. Imam Bukhari
6. Janganlah menjadi seorang pemimpin yang merusak Akhlak, Moral, Adab
dan sumber daya alam serta sumber daya manusia, karena akan
menyebabkan Negara, bangsa dan agama akan hacur dan musnah.
7. Pergunakanlah 5 kesempatan yang baik sebelum 5 kesempatan / keadaan
yang Allah SWT berikan buruk.
8. Jadilah seorang pemimpin yang selalu berserah diri (Tawadhu), Tadharu,
Qona’ah, Ikhlas, sabar dan memohon ampun serta meminta pertolongan
Allah SWT Sang Kholiq Rabbul ‘Izati.
MARI KITA AKHIRI DENGAN UCAPAN …

Anda mungkin juga menyukai