Anda di halaman 1dari 2

1.

1 Latar Belakang Masalah


Sepanjang catatan sejarah, ada berbagai pandemi yang pernah terjadi di dunia,
yang menyebabkan kedaruratan kesehatan masyarakat dengan korban jiwa yang tidak
sedikit dan berdampak terhadap sosial ekonomi. Diantaranya Pandemi Flu Spanyol
H1N1, yang disebabkan oleh Virus Influenza A (H1N1), terjadi tahun 1918-1920
dengan sekitar 500 juta orang terjangkit penyakit ini dan kurang lebih seperlima dari
total tersebut meninggal dunia. Selain itu ada pandemi Flu Asia dari wabah Pandemi
Influenza A subtipe H2N2 pada tahun 1956-1958, menyebabkan kematian sebanyak 2
juta jiwa.
Sejak outbreak Severe Acute Respiratory Sindrome (SARS) yang disebabkan
oleh Corona Virus di kawasan Asia pada tahun 2003, ancaman keamanan kesehatan
global terus menunjukkan kecenderungan peningkatan, antara lain terjadinya outbreak
flu burung/avian influenza (H5N1) tahun 2004, Pandemi Influenza A (H1N1) tahun
2009 (dideklarasikan WHO sebagai pandemi pertama kalinya di abad ke-21). Penyakit
Infeksi New Emergening and Re- Emerging (PINERE) lainnya yang berpotensi
menyebabkan kedaruratan kesehatan diantaranya Middle East Respiratory Syndrome-
Corona Virus (MERS-CoV) tahun 2012-2013, Ebola tahun 2014, dan Zika tahun 2015
Pada akhir tahun 2019, terjadi Pandemi COVID-19 yang berdampak besar pada
kesehatan. Kerugian ekonomi yang ditimbulkan, jika dibandingkan kerugian saat
Indonesia menghadapi outbreak flu burung yang menanggung beban ekonomi sampai
Rp. 4 trilyun pada 2004-2006. Kerugian nasional akibat Pandemi COVID-19 pada
tahun 2020 mencapai hampir Rp 1,4 trilyun.
Wabah COVID-19 saat ini juga berpengaruh terhadap pelayanan publik termasuk
pelayanan esensial. Angka kematian akibat virus corona di Indonesia lebih tinggi dari
angka kematian dunia, penuhnya fasilitas pelayanan kesehatan yang merawat COVID-
19, tingginya angka kematian tenaga kesehatan di Indonesia merupakan gambaran
terpengaruhnya pelayanan publik di bidang kesehatan.
Kejadian penyebaran COVID-19, yang begitu cepat dengan risiko kematian yang
tinggi, menunjukkan betapa masih banyak aspek ketahanan kesehatan yang perlu
diperbaiki. Berbagai evaluasi dan pembelajaran yang dilakukan oleh berbagai pihak,
tidak hanya dari pemerintah bahkan non pemerintah, memberikan rekomendasi bahwa
banyak hal yang perlu ditingkatkan, yaitu:1) kapasitas keamanan kesehatan; 2)
kapasitas pelayanan kesehatan; 3) upaya promotif dan preventif; dan 4) manajemen
respons dalam penanganan pandemi (Bappenas 2021).

Anda mungkin juga menyukai