Bab Ii PDF
Bab Ii PDF
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
varietas kacang hijau unggul, yang bernama Vima – 1 melalui SK. Nomor
dengan tetua betina 2750A. seleksi dilakukan dengan cara sistematis sehingga
didapatkan galur MMC. 157d Kp-1 yang mempunyai sifat berupa resisten terhadap
5
2.2.1 Akar
Kacang hijau mempunyai akar utama yang disebut akar tunggang. Ujung akar
tanaman kacang hijau akan tumbuh secara lurus dan menembus tanah hingga
kedalaman 40 – 80 cm. Pada tanaman kacang hijau system perakaran dibagi dua,
mesophites dan xerophites. Ciri akar mesophites mempunyai banyak cabang akar
pada permukaan. dan .tipe pertumbuhannya menyebar. Ciri akar xerophites, yakni
mempunyai akar cabang lebih sedikit dan. memanjang ke arah bawah (FAO 2007
2.2.2. Batang
menghasilkan .satu tangkai daun, kecuali pada daun pertama, yakni sepasang daun
yang saling berhadapan dan masing-masing daun berupa daun tunggal. Ketinggian
batang kacang hijau mencapai 1 m, dimana cabang menyebar kesemua arah (Singh
2.2.3. Daun
Daun kacang hijau tumbuh majemuk (banyak), terdiri dari tiga helai anak
daun pada setiap tangkai. Helaian daun berbentuk oval dengan bagian ujung lancip.
serta berwarna hijau muda dan hijau tua, letak daun terselip. Tangkai daun lebih
2.2.4. Bunga
6
Penyerbukan bunga terjadi saat malam hari sehingga pada pagi hari, bunga akan
mekar dan sore hari bunga menjadi layu (Singh and D.L. Oswalt, 1992 dalam Atika,
2018).
5-16 cm. Setiap polong berisi.10-15 biji. Berbentuk bulat silindris atau pipih dengan
ujung agak.runcing atau tumpul. Pada saat polong masih muda berwarna hijau,
setelah polong menua warnanya akan berubah menjadi kecoklatan atau kehitaman.
2.3. Budidaya dan kebutuhan pupuk tanaman Kacang hijau (Vigna radiata
tradisional pada lahan kering dilakukan petani dengan cara (1) tumpangsari dengan
residu pupuk dari padi atau tanaman. pokok, (3) jarak tanam tidak teratur, dan (4)
pengendalian gulma dan OPT minimal. Sedangkan menurut Nanang Dwi Wahyono
yang lain, seperti, lebih toleran terhadap kekeringan, berumur genjah,, dapat
ditanam. dilahan kurang subur, sekaligus dapat menambah kesuburan tanah karena
mampu bersimbiosis dengan.bakteri rhizobium sp, budidaya mudah dan hama yang
7
2.3.2. Kebutuhan pupuk tanaman Kacang hijau (Vigna radiata ( L.) R.
Wilczek)
dibandingkan dengan pemupukan NP, NK, atau PK. Pemberian 3,5 t kotoran
ayam/ha atau 5,0 t pupuk kandang/ha juga meningkatkan hasil kacang hijau (Naeem
et al. 2006), tetapi pemberian kompos 1,0 t/ha pada lahan sawah tadah hujan tidak
meningkatkan hasil kacang hijau (Yassi 2010). Pertumbuhan dan hasil kacang hijau
meningkat sejalan dengan peningkatan takaran pupuk K dari 20 kg/ha sampai 120
kg K/ha, dan optimal pada takaran 80 kg K/ha (Kumar.et al. 2014). Pemberian
pupuk sebesar 90-160 kg K/ha mampu meningkatkan hasil kacang hijau dari 1,88
t/ha (tanpa pupuk K) menjadi 2,51-2,70 t/ha (Fooladivanda et.al. 2014). Pemberian
pupuk sebesar.84 kg TSP/ha pada tanah miskin P (8,5 ppm P dengan pH 8,1) dapat
(Ali et al. 2010). Hasil optimum kacang hijau diperoleh dengan pemupukan 90 kg
P2O5 /ha dan penyiangan dua kali pada umur 2 dan 4 minggu setelah tanam
(Ahadiyat dan Tri Harjoso 2012). Pemupukan 38.kg P2O5 + 6,25 t pupuk
kandang/ha mampu menambah hasil kacang hijau 1,73.t/ha (Aslam et al. 2010).
1,13 t/ha, lebih tinggi 0,31 t/ha dibanding tanpa pupuk (Abbas et al. 2011).
atau asam piroligna merupakan produk sampingan sari proses produksi arang
berwarna merah coklat yang dihasilkan dari pembakaran kayu segar dan gas
8
dibawah kondisi kedap udara. Saat gas didinginkan, maka akan mengembun dan
menjadi cairan dengan kandungan asam asetat, metanol, aseton, minyak kayu.
Asam asetat adalah komponen terbesar dalam cuka kayu yang menunjukkan
bahwa penambahan cuka kayu mentah ke komponen medium mulsa serbuk gergaji
dan kompos dalam kisaran 0,1,6 % mampu meningkatkan hasil tubuh buah sebesar
21-42 %.
tanaman, panjang simpul, jumlah biji dan berat / 100 biji tanaman kacang kedelai
varietas baru (Srisamrong) dengan perlakuan dilarutkan dalam air dosis 50 ml/L
yang paling efisien kemudian disemprotkan pada tanaman interval 7 hari sebanyak
8 kali. Penelitian kedua oleh Callina, undang (2013), yang mengaplikasikan cuka
kayu dosis 0, 50 ml/L, 75 ml/L, dan 100 ml/L pada bibit tanaman papaya, hasilnya
menunjukkan pada dosis pemberian cuka kayu 50 ml/L memberikan pengaruh yang
nyata terhadap tinggi tanaman dan diameter batang dibandingan perlakuan dosis
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Komarayati & Santoso (2011), cuka
citrifolia) dengan perlakuan pupuk kompos, cuka kayu (0,1,2,3 %), dan mikoriza.
9
2.5. Kandungan senyawa kimia Cuka kayu ( Wood Vinegar)
pengujian komponen senyawa cuka kayu (pohon nangka) yang diuji menggunakan
%, asam asetat 21,71-30,05 % dan fenol 45,07-63,62 %. Berbeda dengan cuka kayu
dari hasil pirolis tempurung kelapa dimana mengandung asam organik, keton, ,
fenol, alkohol, ester dan aldehid (Nugroho dan imas 2013 dalam Nugrahaini,
penyusun cuka.kayu, diantaranya ada 17 Senyawa keton (27,9 %), senyawa fenolik
(6,6.%), golongan senyawa lain berjumlah 1.6 % dan 3 senyawa ( 4,9 %) golongan
aldehid. Berdasarkan uji spektrofotometri cuka kayu hasil evaporasi yang dilakukan
asam dan fenol, terdapat serapan vibrasi,O-H yang diduga adalah kelompok fenol,
serapan vibrasi uluran.C=C. Dengan adanya gugus fungsi O-H Dan C=C
menunjukkan vibrasi ulur C-O yang tidak lain adalah gugus ester. Menurut Sari,
dkk 2015 dalam jurnal Nugrahaini et al., (2017), ikatan ester antara gugus hidroksi
pada glukosa dengan gugus karboksil dari asam fenolat menunjukkan adanya gugus
ester.
berupa asam asetat merupakan komponen kimia dari fraksi kimia cuka kayu yang
10
berperan sebagai stimulator pertumbuhan tanaman yang memiliki sejarah panjang.
Beberapa senyawa organic yang dilepaskan cuka kayu dalam tanah berupa hormon,
salah satunya adalah gas etilen (C2H4) merupakan gas hormon tanaman yang
terlibat dalam regulasi tanaman, pensinyalan stress tanaman dan penuaan jaringan.
Peranan lain senyawa yang terkandung dalam cuka kayu, yakni terjadi dalam tanah
yang dimanfaatkan flora dan fauna tanah untuk memetabolisme senyawa organik.
11