Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

SEJARAH DESA JUMO

Disusun Oleh Kelompok 5:


● Diah Ratnasari (11)
● M. Abyadh Habibie (23)
● Rika Nur Wijdan (30)
● Ully Shabila (32)

SMA NEGERI 1 PARAKAN


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu terpanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu guna memenuhi tugas kelompok
sejarah. Makalah yang kami susun ini berisi tentang “Sejarah Desa Jumo”.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan banayak-banyak terima kasih kepada
bapak selaku narasumber, juga tidak lupa terima kasih kami ucapkan kepada bapak
Fendi S.Pd selaku guru pengampu mapel sejarah yang telah memberi tugas makalah
ini dan membimbing kami. Kami juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Kami menyadari makalah yang kami susun ini jauh dari sempurna dikarenakan
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh sebab itu saran
dan masukan bahkan kritik yang membangun selalu kami harapkan sebagai landasan
dalam kesempurnan membuat makalah selanjutnya. Pada akhirnya kami berharap
supaya makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan di masa
mendatang.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
Jumo, 25 Agustus 2022
DAFTAR ISI iii
BAB I Pendahuluan 1
1.1 Latar belakang 1
Penulis
1.2 Rumusan masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II Pembahasan 2
2.1 Sejarah Desa Jumo 2
BAB III Penutup 5
3.1 Simpulan 5
Lampiran 6

2
BAB I Pendahuluan

1.1 Latar belakang


Sejarah adalah studi tentang masa lalu manusia seperti yang dijelaskan dalam
dokumen tertulis yang ditinggalkan oleh manusia1. Sejarah atau asal usul desa sangat
penting untuk diketahui. Dengan mengetahui sejarah desa yang kita tinggali, kita
dapat menciptakan ikatan hubungan yang kuat dan mengenali desa yang kita tinggali
secara mendalam. Topik yang diangkat pada makalah ini adalah “Sejarah Desa
Jumo”.

Desa Jumo adalah desa yang terletak di Kecamatan Jumo, Kabupaten


Temanggung, Jawa Tengah. Desa Jumo merupakan ibu kota Kecamatan Jumo yang
berjarak 21 km dari Kota Temanggung 2. Desa ini merupakan salah satu desa maju di
Kabupaten Temanggung. Di Desa Jumo sendiri, terdapat banyak sejarah yang
berkontribusi dalam terbentuknya Desa Jumo secara keseluruhan. Untuk itu, makalah
ini akan membahas tentang hal tersebut.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana sejarah terbentuknya Desa Jumo?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah terbentuknya Desa Jumo

1
K Kris Hirst. 2019. What Is History? A Collection of Definitions
2
https://portal.temanggungkab.go.id/info/files/file/lain/jarak/jumo.pdf

1
BAB II Pembahasan

2.1 Sejarah Desa Jumo


Jumo adalah sebuah desa kuno yang kemungkinan ada sejak zaman Kedhu atau
era Pajang bersama dengan Desa Margawati dan sekitarnya. Termasuk desa-desa
kuno yang merupakan sisa era Mataram Kuno. Jumo juga dikenal dengan
sebutan Toya Jumo.
Desa Jumo bermula dari dua orang pelarian yang berasal dari keluarga trah
kerajaan (kusumo) atau darah biru dari Keraton Kartasura (Solo) pada abad ke-14
sampai dengan abad ke-18, yang berkisar tahun 1485-1835, saat itu VOC sudah
datang di Indonesia (Hindia Belanda). Kedua orang tersebut adalah Kyai Jumo
(Nujum Kusumo) dan Kyai Muneng. Beliau menentang kedatangan VOC (Belanda)
di tengah-tengah pusat pemerintahan Keraton Kartasura yang dirasa
ikut mengintervensi urusan politik pemerintahan kerajaan agar tujuannya tercapai
yakni menjajah dengan cara politik Devide et Impera (politik pecah belah). VOC
menancapkan pilar-pilar kekuasaaannya yang kemudian menindas rakyat Indonesia
pada umumnya. Kemudian beliau berdua menuju ke arah barat laut, sampai tepatnya
di Temanggung Utara, di mana daerah tersebut masih merupakan alas "gung lewang-
lewung" yang merupakan hutan.
Beliau mendirikan padepokan atau rumah gubuk yang menjadi tempat
peristirahatan, tidak lama kemudian beliau bertemu empat orang lagi yang menyusul
dan bergabung, masing-masing bernama Kyai Sorodito, Kyai Dalem, Kyai Godeg,
dan Kyai Jagong.

2
Kemudian semakin lama semakin berkembang pengikutnya bahkan menjadi
kelompok masyarakat yang cukup banyak dan menjadi padepokan bernama "Jumo"
(yang merupakan cikal bakal nama Desa Jumo) dengan harapan “Maju tumomo“.
Dengan arif dan bijaksana, Kyai Jumo kemudian membantu mengatur masyarakat,
masing-masing Kyai diberi wilayah untuk membentuk kelompok masyarakat yang
terdiri dari:
● Padukuhan Soroditan diambil dari nama besar Kyai Sorodito
● Padukuhan Jagalan yang diambil dari nama besar Kyai Jagong
● Padukuhan Bondalem yang diambil dari nama besar Kyai Dalem
● Padukuhan Godegan diambil dari nama besar Kyai Godeg
Kemudian beberapa tahun kemudian Kyai Muneng melanjutkan perjalanan ke
arah barat, di mana kemudian beliau menetap, hingga sekarang desa tersebut
dinamakan Desa Muneng, Candiroto. Selanjutnya datang lagi seorang adipati
bernama Adipati Sindurejo, beliau juga tidak senang dengan adanya VOC yang
bekerja sama dengan pihak Keraton. Adipati tersebut akhirnya pergi dan bergabung
dengan pendahulunya untuk meneruskan perjuangan menyusun kekuatan
mengadakan perlawanan terhadap Belanda. Dengan seiring berjalannya waktu, satu
demi satu para kyai meninggal dunia, dan dimakamkan di sekitar dusun tertentu yang
merupakan cikal bakal nama dusun tersebut.
● Kyai Jumo (Nujum Kusumo) dimakamkan di Gunung Gede sebelah selatan Desa
Jumo tepatmya di Dusun Getas, Desa Bandunggede. Kec. Kedu
● Kyai Dalem dimakamkan di Dusun Bondalem
● Kyai Sorodito dimakamkan di Dusun Soroditan
● Kyai Godeg dimakamkan di Dusun Godegan
● Kyai Jagong dimakamkan di Dusun Jagalan

3
Jumo mengalami puncak kejayaan pada zaman Surakarta dengan menjadi
tempat menikmati hari tua Adipati Sindurejo yang merupakan patih Keraton
Surakarta. Adipati Sindurejo sendiri sebelum menjadi patih memiliki gelar
Tumenggung Mangkuyudo yang berjasa pada saat menyatukan Mangkunegara
dengan Kasunanan, memberikan tempat tinggalnya di Solo untuk dijadikan
Mangkunegaran. Ia juga berjasa dalam mengatur pembagian wilayah Kasunanan
Surakarta dengan Kasultanan Yogyakarta. Adipati Sindurejo membangun
sebuah masjid di Jumo seperti halnya famili satu darahnya dari klan Notoyudo yang
lebih condong ke Kasultanan Yogyakarta di Desa Ketitang, Kecamatan Jumo.
Adipati Sindurejo wafat dan dimakamkan di belakang masjid yang
dibangunnya, dan sekarang nama beliau diabadikan menjadi nama masjid tersebut
yakni Masjid Jami' “ADIPATI SINDUREJO“. Sementara makam para kyai yang
menjadi cikal bakal nama dusun-dusun di Desa Jumo sampai sekarang masih dirawat
dan dijadikan tempat yang dihormati, makam tersebut dijadikan
obyek sadranan (nyadran) desa sebagai wujud penghormatan kepada leluhur desa.

4
BAB III Penutup

3.1 Simpulan
Dari Pembahasan di atas, diketahui bahwa asal-usul/sejarah berdirinya Desa
Jumo dilatarbelakangi oleh perlawanan rakyat Indonesia terhadap penajajahan
Belanda. Padepokan yang dibangun sebagai tempat pelarian kemudian terus
berkembang hingga mencapai ke tingkat masyarakat. Kini, masyarakat yang telah
terbentuk telah hidup di bawah nama Desa Jumo.

3.2 Kritik dan saran


Untuk Pemerintah Desa Jumo
Dari pengumpulan data-data yang dicantumkan di makalah ini, diperlukan tenaga
yang lebih dalam mencari sumber sejarah. Bukan karena kurangnya bukti/ sumber
sejarah yang ada, tetapi sumber sejarah yang dimaksud tidak dibuka maupun
dikenalkan kepada khalayak umum. Agar sejarah Desa Jumo dapat diketahui oleh
banyak orang, penulis meminta kepada Pemerintah Desa Jumo untuk memberi
kesempatan dan membuka seluas-luasnya kepada pelajar maupun khalayak umum
dalam mempelajari sejarah Desa Jumo beserta sumber sejarahnya.

5
Lampiran

Foto Muhammad Abyadh Habibie (23)


sedang melakukan wawancara dengan
Mbah Walsito.

Lampiran 1.1

6
Daftar referensi

Sumber internet
https://www.thoughtco.com/what-is-history-collection-of-definitions-171282.
Diakses tanggal 25 Agustus 2022
https://id.wikipedia.org/wiki/Jumo,_Jumo,_Temanggung. Diakses pada tanggal 25
Agustus 2022
https://portal.temanggungkab.go.id/info/files/file/lain/jarak/jumo.pdf. Diakses pada
tanggal 25 Agustus 2022

Anda mungkin juga menyukai