Anda di halaman 1dari 22

DAMPAK ASAP ROKOK BAGI MASYARAKAT

Karya Tulis Ilmiah


Disajikan untuk memenuhi salah satu syarat kenaikan kelas

Disusun oleh:
ARARYA MAHESWARA (XI IPS)
FAWWAZ AINURROFI (XI IPS)
NAUFAL DZAKI SETIAWAN (XI IPS)

SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM TERPADU


(SMAIT)
AS-SYIFA BOARDING SCHOOL
Jl. Raya Subang-Bandung KM. 12, Tambakmekar,
Jalancagak - Subang, Jawa Barat 41281
LEMBAR PENGESAHAN

DAMPAK ASAP ROKOK BAGI MASYARAKAT

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing

ANA SUPRIHATNA S.Pd.

Mengetahui

Kepala SMAIT As-Syifa Boarding School Jalancagak

BURHANUDDIN MUTTAQIEN S.Si.

2
ABSTRAK
Masalah merokok di kalangan remaja merupakan masalah yang harus
segera diatasi, karena akibat yang ditimbulkan sangat berpengaruh pada
perkembangan generasi muda yang nantinya akan memimpin masa depan
Negara kita. Jumlah perokok di Indonesia terus mengalami peningkatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap tentang bahaya merokok
terhadap siswa kelas SMAIT As-Syifa Boarding School Jalancagak. Survei
yang kami lakukan adalah menanyakan subjek dengan beberapa
pertanyaan yang berhubungan dari penelitian ini. Dari survei yang kami
lakukan, kami akan menganalisis dampak asap rokok bagi murid SMA.
Untuk target survei kami sendiri adalah murid – murid yang berasal dari
kelas 11 SMAIT Assyifa Boarding School Jalancagak. Populasinya kelas XI
berjumlah 135 orang, diperoleh sampel sebanyak 8 orang. Kami berharap
dengan selesainya pembentukan karya tulis ini dapat membawa manfaat
bagi seluruh masyarakat.

3
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah yang telah


memberikan karunia-Nya, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
diselesaikan. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kita nikmat iman dan islam sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta
salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang telah
membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh dengan
kemudahan ilmu pengetahuan seperti sekarang. Alhamdulillah, dengan
seizin Allah SWT dan bantuan dari banyak sekali pihak penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ini dengan lancar dan tepat waktu. oleh karena
itu, dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada:

1. Bapak Burhanudin Muttaqien, S.Si, selaku kepala sekolah SMAIT As-Syifa


Boarding School Jalancagak.

2. Bapak Ana Suprihatna, S.Pd, selaku pembimbing yang telah berkenan


meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan bimbingan
dan pengarahan sampai Karya Tulis Ilmiah ini selesai.

3. Bapak dan bunda guru juga teman-teman di SMAIT As-Syifa Boarding


School Jalancagak yang turut membantu dan memberikan dukungan
sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat selesai dengan baik.

4. Orang tua kami, terima kasih atas doa dan dukungannya.

5. Juga nama-nama yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu, namun


turut menyumbang andil dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

Dalam pembuatan karya tulis ini penulis telah banyak melakukan


kesalahan-kesalahan dan karya tulis ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Atas kesediaan dan kerjasama pembaca
dalam karya tulis ini kami seraya penulis mengucapkan terima kasih.

Subang, 14 Mei 2022

4
Penyusun

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN 2
DAMPAK ASAP ROKOK BAGI MASYARAKAT 2
ABSTRAK 3
KATA PENGANTAR 4
DAFTAR ISI 5
BAB 1 6
1.1 Latar Belakang 6
1.2 Rumusan Masalah 7
1.3 Tujuan Penelitian 7
1.4 Manfaat Penelitian 7
1.5 Metode Penelitian 7
BAB 2 8
2.1 Pengertian Rokok 8
2.2 Alasan Orang Merokok 8
2.3 Pengertian Perokok Aktif 9
2.4 Pengertian Perokok Pasif 9
BAB 3 11
3.1 Desain Penelitian 11
3.2 Populasi dan Sampel 11
3.3 Instrumen Penelitian 11
3.4 Analisis Data 11
BAB 4 14
4.1 Seberapa Pengaruhnya Asap Rokok 14
4.2 Bahaya Merokok Bagi Kesehatan dan Orang di Sekitarnya 15
4.3 Pencegahan dan Masalah Bagi Perokok 15
BAB V 20
5.1 Kesimpulan 20
5.2 Saran 20
DAFTAR PUSTAKA 21

5
 
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis (Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009
Tentang Kesehatan). Kesehatan merupakan hal yang harus ditingkatkan
baik dalam hal pengetahuan, sikap dan tindakan. Dalam hal ini salah satu
tindakan yang paling sering ditemui adalah merokok.

Merokok merupakan masalah besar yang masih dicari


pemecahannya hingga saat ini. Kebiasaan merokok di masyarakat
merupakan pemandangan yang tidak asing lagi, baik itu di kantor, di jalan,
di pasar, di sekolah dan di tempat umum lainnya, bahkan di kalangan
rumah tangga. Berbagai dampak dan bahaya merokok sebenarnya sudah
sering dipublikasikan kepada masyarakat melalui berbagai media massa,
akan tetapi produksi dan kebiasaan merokok masih saja terus meningkat.
Melihat realitas di lapangan, kebiasaan merokok sudah sangat meluas
hampir di seluruh lapisan masyarakat di Indonesia terutama di kalangan
remaja.

Secara psikologis, remaja berada pada tahapan dimana mereka


mulai mencari identitas, sehingga remaja sering terjebak dalam arus coba-
coba. Selain itu, remaja cenderung meniru dan mengikuti perilaku orang
dewasa, salah satunya merokok. Selain hanya ingin coba-coba merokok,
rasa keingintahuan remaja yang sangat besar juga dapat mendorong
mereka ke hal yang lebih buruk lagi seperti penyalahgunaan narkoba
(Gultom, 2017).

Tingginya jumlah perokok di kalangan remaja sangat


mengkhawatirkan, karena kurangnya pengetahuan siswa tentang rokok.
Merokok merupakan masalah yang masih sulit diselesaikan. Banyaknya
faktor yang mendorong di kalangan siswa untuk merokok. Salah satu yang
mempengaruhi kebiasaan tersebut adalah pengetahuan dan sikap
terhadap bahaya rokok itu sendiri. Pengetahuan dan sikap ini dapat diubah

6
dengan penyuluhan dan bimbingan kesehatan (Fitriani, 2011 dalam Santi,
2013).

1.2 Rumusan Masalah


1. Zat-zat kimia apa sajaka yang terkandung di dalam rokok?
2. Apakah faktor penyebab seorang remaja mulai merokok?
3. Mengapa rokok tidak boleh dikonsumsi oleh para remaja?
4. Apa dampak perilaku bagi para siswa dalam mengkonsumsi rokok
5. Upaya apa yang dilakukan di sekolah untuk membenahi remaja
yang suka merokok?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui zat-zat kimia apa saja yang terkandung di dalam
rokok?

2. Untuk mengetahui apakah faktor penyebab seorang remaja mulai


merokok?

3. Untuk mengetahui mengapa rokok tidak boleh dikonsumsi oleh para


remaja?

4. Untuk mengetahui apa dampak perilaku bagi para siswa dalam


mengkonsumsi rokok?

5. Untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan di sekolah untuk


membenahi remaja yang suka merokok?

1.4 Manfaat Penelitian


Untuk mengetahui dampak baik ataupun buruknya terhadap rokok.

1.5 Metode Penelitian


Metode yang penulis gunakan adalah kajian pustaka di lakukan
dengan mencari literatur di internet dan buku-buku panduan.

7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Rokok
Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung /
dibungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking
dengan panjang 8-10 cm, biasanya dihisap seseorang setelah dibakar
ujungnya. Rokok merupakan pabrik bahan kimia berbahaya. Hanya dengan
membakar dan menghisap sebatang rokok saja, dapat diproduksi lebih dari
4000 jenis bahan kimia. 400 diantaranya beracun dan 40 diantaranya bisa
terakumulasi dalam tubuh dan dapat menyebabkan kanker.

Rokok juga termasuk zat adiktif karena dapat menyebabkan adiksi


(ketagihan) dan dependensi (ketergantungan) bagi orang yang
menghisapnya. Dengan kata lain, rokok termasuk golongan NAPZA
(Narkotika, Psikotropika, Alkohol, dan Zat Adiktif). (Dinas kesehatan Prov.
Banten:2022)

2.2 Alasan Orang Merokok


Alasan pertama kali merokok dari berbagai hasil penelitian antara lain:

1. Coba-coba
2.  Ikut-ikutan
3.  Sekedar ingin merasakan
4.  Kesepian
5.  Agar terlihat gaya (gengsi)
6.  Meniru orang tua
7.  Iseng
8.  Menghilangkan ketegangan
9.  Biar tidak dikatakan banci
10.  Lambang kedewasaan
11.  Mencari inspirasi

8
12.  Sebagai penghilang stres
13.  Penghilang jenuh

Bagi kebanyakan pelajar, mulai merokok disebabkan oleh dorongan


lingkungan. Contohnya, pelajar tersebut merasa tidak enak kepada teman-
temannya karena dia tidak merokok. Sehingga dia pun mulai merokok dan
akhirnya menikmati rokok tersebut. Kebanyakan pelajar juga beranggapan
bahwa dengan merokok dirinya merasa sangat hebat, gaya, dan ditakuti.
Padahal, jika dia tidak pandai-pandai menjaga dirinya, rokok adalah awal
dari terjerumusnya seseorang kepada obat-obatan terlarang.

2.3 Pengertian Perokok Aktif


Perokok Aktif adalah seseorang yang dengan sengaja menghisap
lintingan atau gulungan tembakau yang dibungkus biasanya dengan kertas,
daun, dan kulit jagung. Secara langsung mereka juga menghirup asap rokok
yang mereka hembuskan dari mulut mereka. Tujuan mereka merokok pada
umumnya adalah untuk menghangatkan badan mereka dari suhu yang
dingin. Tapi seiring perjalanan waktu pemanfaatan rokok disalah artikan,
sekarang rokok dianggap sebagai suatu sarana untuk pembuktian jati diri
bahwa mereka yang merokok adalah keren.

Ciri-ciri fisik seorang perokok:

1. Gigi kuning karena nikotin.

2. Kuku kotor karena nikotin.

3. Mata pedih.

4. Sering batuk – batuk.

5. Mulut dan nafas bau rokok.

2.4 Pengertian Perokok Pasif

Perokok Pasif adalah seseorang atau sekelompok orang yang


menghirup asap rokok orang lain. Telah terbukti bahwa perokok pasif
mengalami risiko gangguan kesehatan yang sama seperti perokok aktif,
yaitu orang yang menghirup asap rokoknya sendiri.

9
Adapun gejala awal yang dapat timbul pada perokok pasif:

1. Mata pedih
2. Hidung beringus
3. Tekak yang serak
4. Pening / pusing kepala

Apabila perokok pasif terus-menerus menekuni kebiasaanya, maka


akan mempertinggi risiko gangguan kesehatan, seperti:

1. Kanker paru-paru,
2. Serangan jantung dan mati mendadak,
3. Bronchitis akut maupun kronis
4. Emfisema,
5. Flu dan alergi, serta berbagai penyakit pada organ tubuh seperti yang
disebutkan di atas.

10
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif, sesuai
namanya. Pendekatan tersebut banyak dituntut menggunakan angka.
Mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan
dari hasilnya

(Arikunto, 2006: 12).

Pendekatan ini juga menggunakan metode-metode atau prosedur-


prosedur yang menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan
antar variabel. Variabel yang diukur biasanya instrumen-instrumen
sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan
prosedur-prosedur statistik. Laporan akhir untuk penelitian ini pada
umumnya memiliki struktur yang ketat dan konsisten mulai dari
pendahuluan, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, hasil
penelitian, dan pembahasan (Creswell, 2010: 5)

3.2 Populasi dan Sampel


Survei akan diberikan kepada para pelajar As- Syifa dari berbagai
sampel yang pencariannya adalah:
Siswa SMAIT As- Syifa putra: 8 orang

3.3 Instrumen Penelitian


Pertanyaan yang akan diajukan pada survei yang akan dibagikan adalah
sebagai berikut:

● Apakah lingkungan anda banyak orang yang merokok?


● Apakah anda sering menghirup asap rokok di tempat
umum?
● Menurut anda, apakah asap rokok itu mengganggu?

3.4 Analisis Data


Berikut adalah hasil yang telah kami dapatkan setelah melakukan
beberapa kali survei terhadap sejumlah sampel yang ditargetkan:

Sampel Dilingkungan orang yang Dilingkungan orang yang

11
merokok (banyak) merokok (sedikit)

Orang 1 √ x

Orang 2 √ x

Orang 3 x √

Orang 4 x √

Orang 5 x √

Orang 6 x √

Orang 7 x √

Orang 8 x √

Dari tabel diatas, akhirnya diketahui bahwa lingkungan yang murid


tempati itu lebih sedikit orang yang merokok di bandingkan orang
yang merokok.

Setelah melalui pembagian tadi, dapat ditemukanlah hasil dari lingkungan


orang yang merokok. Menurut table diatas, murid yang di lingkungannya
banyak yang merokok adalah sebanyak 2 orang dan murid yang
lingkungannya sedikit yang merokok adalah 6 orang

Sampel Menghirup asap rokok di Menghirup asap rokok


tempat umum (Sering) di tempat umum
(Jarang)

Orang 1 x √

Orang 2 x √

Orang 3 √ x

Orang 4 √ x

Orang 5 √ x

12
Orang 6 x √

Orang 7 √ x

Orang 8 √ x

Klasifikasi berikutnya adalah seberapa sering murid menghirup


asap rokok di tempat umum. Diketahui dari tabel di atas bahwa
murid yang sering menghirup asap rokok ditempat umum adalah
sebanyak 5 orang dari kelas 11 IPA dan IPS. Dilanjutkan dengan
jumlah murid yang jarang menghirup asap rokok ditempat umum
adalah sebanyak 3 orang dari kelas 11 IPA dan IPS.

Sampel Asap rokok mengganggu Asap rokok tidak


mengganggu

Orang 1 √ x

Orang 2 √ x

Orang 3 x √

Orang 4 x √

Orang 5 √ x

Orang 6 √ x

Orang 7 √ x

Orang 8 √ x

Klasifikasi yang terakhir adalah seberapa banyak murid yang merasa


terganggu akan asap rokok. Dapat diketahui dari tabel diatas jumlah murid
yang merasa terganggu akan asap rokok adalah sebanyak 6 orang dari kelas
11 IPA dan IPS. Lalu murid yang tidak merasa terganggu akan asap rokok
adalah sebanyak 2 orang dari kelas 11 IPA dan IPS.

13
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Seberapa Pengaruhnya Asap Rokok
Menurut hasil pengumpulan data yang kami peroleh dampak dari
asap rokok cukup mengganggu masyarakat sekitar dikarenakan asap rokok
tersebut efeknya fatal sekali terutama pada paru-paru dan kini hasil
penelitian kami kebanyakan orang terganggu dengan asap rokok tersebut
itu pun, yang menghirupnya bisa jadi ia terkena imbasnya yaitu menjadi
perokok pasif.

14
Inilah hasil yang kami cari sebanyak 75% sebagian orang yang terganggu
terhadap asap rokok tersebut.

4.2 Bahaya Merokok Bagi Kesehatan dan Orang di Sekitarnya


Rokok merupakan benda yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Merokok
sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum di kalangan masyarakat.
Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan
banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah
diketahui dengan jelas.

Banyak penelitian membuktikan kebiasaan merokok meningkatkan


risiko timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan gangguan
pembuluh darah, kanker paru-paru, impotensi, serta gangguan kehamilan
dan cacat janin. Kenyataannya kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan
jarang diakui orang sebagai suatu kebiasaan buruk. Apalagi orang yang
merokok untuk mengalihkan diri dari stress dan tekanan emosi, lebih sulit
melepaskan diri dari kebiasaan ini dibandingkan perokok yang tidak
memiliki latar belakang depresi (Jaya, 2016).

4.3 Pencegahan dan Masalah Bagi Perokok


1. Motivasi, yakni bulatkan tekad untuk berhenti merokok.

2. Berhenti merokok seketika atau total, atau melakukan pengurangan


jumlah rokok yang dihisap secara bertahap.

3. Kenali waktu dan situasi dimana anda paling sering merokok.

15
4. Tahan keinginan merokok dengan menundanya.

5. Berolahraga secara teratur.

6. Minta dukungan dari keluarga dan sahabat.

7. Konsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan.

1. Zat-zat yang Terkandung dalam Rokok

Di dalam rokok banyak sekali zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan
tubuh. Rokok yang sedang terbakar menghasilkan lebih dari 4000 zat kimia;
banyak di antaranya yang bersifat toksik dan sekitar 40 zat kimia
menyebabkan kanker. Senyawa-senyawa ini tetap berada di udara sebagai
asap tembakau yang dihirup oleh orang lain di kawasan tersebut. Zat-zat
berbahaya tersebut diantaranya adalah:

1. Aceton

2. Naftalen

3. Arsenik

4. Tar

5. Metanol

16
6. Vinyl chlorida

7. Fenol Butane

8. Potassium Nitrat

9. Polonium

10. Amonia

11. DDT

12. Hidrogen sianida

13. Nikotin

14. Cadmium

15. Karbon monoksida (Jaya, 2016)

2. Tipe Perokok

1. Perokok Aktif

Perokok aktif adalah orang yang menghisap rokok secara langsung.


Berdasarkan jumlah rokok yang dihisap, perokok aktif dikategorikan atas
beberapa tipe, antara lain:

a. Perokok berat, yaitu mereka yang merokok sekitar 20 batang sehari.

b. Perokok sedang, yaitu mereka yang merokok sekitar 10-19 batang rokok
sehari

c. Perokok ringan, yaitu mereka yang merokok sekitar 1-9 batang rokok
sehari.

2. Perokok Pasif

Perokok pasif adalah mereka yang sebenarnya tidak merokok tetapi berada
di sekeliling perokok dan menghirup asap rokok yang dihembuskan oleh
perokok (Nasution,2011 dalam Gultom, 2017).

3. Masalah yang ditimbulkan oleh perokok

17
Kandungan zat kimia yang terdapat dalam rokok sangat berbahaya bagi
kesehatan anda dan orang-orang di sekitar anda. Ada beberapa bahaya
merokok bagi kesehatan, di antaranya:

1. Kanker

Zat utama pemicu kanker yang terdapat dalam asap rokok adalah
tar. Selain tar, asap rokok juga bertanggung jawab atas kanker paru-paru,
dan berhubungan dengan kanker mulut, bibir, lidah, lambung, dan usus.

2. Penyakit Jantung

Dua zat terpenting dalam rokok yang berkaitan dengan penyakit


jantung adalah nikotin dan karbon monoksida. Dimana nikotin dapat
mengganggu irama jantung dan menyebabkan penyumbatan dalam
pembuluh darah jantung. Sedangkan karbon monoksida berikatan dengan
hemoglobin darah yang menyebabkan pasokan oksigen untuk jantung
berkurang.

3. Penyakit Paru-paru Kronis

Menahun Kebiasaan merokok dapat menyebabkan paru-paru kronis


menahun (Chronic Obstructive Pulmonary Disease /COPD) yaitu penyakit
saluran pernafasan yang bercirikan kesulitan bernafas karena adanya
pemblokiran saluran udara disertai dengan batuk dan sekresi dahak yang
berlebihan.

4. Impotensi

Pada laki-laki berusia 30-40 tahunan, merokok dapat meningkatkan


disfungsi ereksi. Nikotin yang beredar melalui darah dapat menghambat
penyaluran darah ke berbagai organ tubuh termasuk bagian reproduksi.
Nikotin dapat menyempitkan pembuluh darah yang menuju penis sehingga
mengurangi aliran darah dan tekanan darah menuju penis sebagai
akibatnya ereksi tidak dapat terjadi.

5. Gangguan Kehamilan dan Janin

Kesehatan janin dan kandungan sangat ditentukan oleh plasenta


karena plasenta merupakan jalur transportasi zat makanan dan oksigen
dari tubuh 15 ibu ke janin. Wanita hamil yang merokok, plasenta dapat
terangsang untuk melakukan suatu pembekuan darah yang dapat

18
mengecilkan pembuluh darah, menyebabkan aliran darah yang membawa
makanan dan oksigen yang dibutuhkan janin menjadi tidak lancar masuk ke
plasenta, akibatnya plasenta akan menjadi non aktif lalu rusak sehingga
dapat mengakibatkan terputusnya aliran makan dan oksigen yang
disalurkan kepada janin. Hal ini dapat menyebabkan bayi yang dikandung
oleh wanita yang merokok memiliki resiko lahir dengan berat badan yang
rendah, dapat mengalami keguguran, bahkan bayi dapat meninggal saat
dilahirkan (Nasution,2011 dalam Gultom, 2013).

6. Gangguan Kardiovaskular

Orang yang sering merokok, baik merokok secara aktif atau hanya
menghirup asap rokok dari orang sekitarnya, berisiko lebih tinggi terkena
penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke. Risiko ini bisa
semakin meningkat pada perokok yang jarang berolahraga, kurang menjaga
pola makan, dan sering stres.
7. Kerusakan Otak
Merokok dapat mengganggu perkembangan dan fungsi otak, baik
pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Selain itu, merokok juga dapat
meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit pada otak, seperti
stroke, aneurisma otak, dan pikun atau demensia.
8. Penyakit Mulut dan Tenggorokan
Bau mulut, gigi bernoda, dan penyakit gusi merupakan efek yang
kerap timbul akibat merokok. Tak hanya itu, merokok juga bisa
menimbulkan masalah serius lain, seperti kanker pada mulut, bibir, lidah,
dan tenggorokan, termasuk kanker laring dan kanker nasofaring.
9. Penyakit Lambung
Merokok bisa melemahkan otot yang mengontrol bagian bawah
kerongkongan, sehingga memungkinkan asam lambung naik ke
kerongkongan. Kondisi ini dikenal dengan penyakit asam lambung atau
GERD. Beberapa risiko penyakit lambung lainnya yang dapat terjadi pada
seorang perokok adalah ulkus atau tukak lambung dan kanker lambung
10. Tulang Keropos
Racun pada rokok bisa menimbulkan kerapuhan pada tulang. Oleh
karena itu, perokok lebih berisiko mengalami tulang rapuh atau
osteoporosis. Riset pun menyebutkan bahwa wanita yang merokok lebih
rentan mengalami osteoporosis daripada wanita yang tidak merokok.
11. Penuaan Dini

19
Merokok dapat merusak kulit dan menyebabkan penuaan dini.
Tanda-tanda penuaan dini, seperti kerutan di sekitar mata dan mulut,
berisiko muncul lebih awal pada perokok aktif. Hal ini karena kurangnya
asupan oksigen ke kulit, sehingga orang yang merokok akan terlihat lebih
tua daripada orang yang tidak merokok.
12. Masalah pada Organ Reproduksi
Merokok bisa mengganggu sistem reproduksi dan kesuburan. Pada
pria, merokok bisa menyebabkan gangguan ereksi dan mengurangi produksi
sperma. Sementara pada wanita, merokok dapat mengurangi tingkat
kesuburan. Selain itu, risiko terkena kanker serviks pun lebih tinggi karena
rokok mengurangi kemampuan alami tubuh dalam melawan infeksi HPV.
13. Gangguan Psikologis
Selain penyakit fisik, merokok juga dapat menimbulkan gangguan
psikologis, seperti gangguan cemas, susah tidur, dan depresi. Efek ini bisa
terjadi karena otak sudah mengalami kerusakan karena sering terpapar zat
beracun dari rokok atau karena berhenti merokok secara tiba-tiba.

20
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Di masa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang
sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan
kenikmatan bagi si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan
dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang-orang disekitarnya.
Kebiasaan merokok tidak hanya dipengaruhi oleh teman-teman saja,
namun lebih banyak dipengaruhi karena pergaulannya di lingkungan
dimana mereka tinggal atau bergaul. Paling tidak pendidikan dimulai dari
lingkungan keluarga. Kebanggaan menjadi perokok bukanlah sesuatu yang
perlu dibanggakan. Gaya hidup tidak memberikan nilai tambah pada
remaja zaman sekarang, tetapi justru gaya hidup yang salah
menghancurkan reputasi para remaja.

Bisa disimpulkan asap rokok adalah masalah penting, karena bagi


masyarakat asap rokok tersebut cukup mengganggu, karena di dalamnya
mengandung banyak zat berbahaya dan merugikan kesehatan.

5.2 Saran
● Memberikan penyuluhan kepada masyarakat luas
tentang kesehatan yang berkaitan dengan bahaya rokok
dan asapnya.

● Bagi perokok, sebaiknya memilih tempat yang sekiranya


tidak menggu masyarakat umum.

● Disarankan bagi masyarakat agar tidak sungkan meminta


perokok untuk berhenti sejenak ketika sedang berada di
tempat umum, terkhusus di dalam ruangan yang tidak
terdapat ventilasi udaranya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Dinas kesehatan Prov. Banten:2022

Gultom, D., 2017. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Siswa


Terhadap Bahaya Merokok di Sekolah Harapan Baru Medan Johor. Medan:
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan

Jaya, M., 2016. Pembunuh Berbahaya Itu Bernama Rokok. Yogyakarta: Riz
′ma

Fitriani, S., 2011. Dalam Santi 2013. Tentang rokok dengan sikap terhadap
bahaya merokok pada siswa SMK Bat Hubungan pengetahuan ik 1
Surakarta. Surakarta:
eprints.ums.ac.id/26192/11/02._Naskah_Publikasi.pdf [diakses pada
tanggal 22 Maret 2018]

Nasution, L.A., 2011. Dalam KTI Gambaran Pengetahuan dan Sikap Siswa
Terhadap Bahaya Merokok di Sekolah Harapan Baru Medan Johor. Medan:
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan

Fitriani. S. 2011. Promosi Kesehatan. Ed 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.

22

Anda mungkin juga menyukai