OLEH :
NIM : 20089142027
2020
Lembar Pengesahan
Laporan Pendahuluan Pada Pasien Dengan Cedera Kepala Ringan di UGD Puskesmas
Gerokgak 1
Telah disahkan dan diterima oleh Clinical Instruktur (CI) dan Clinical Teacher (CT) Stase
Gawat Darurat Intensif sebagai syarat memperoleh nilai dari Departement Gawat Darurat
Intensif Program Profesi Ners STIKes Buleleng.
Gerokgak, 4/2/2021
STIKes BULELENG
……………………………….. ………………………………….
NIP - NIK
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Pathway
Benturan kepala
Vasolidatasi
TIK meningkat
c. Pencegahan Tertier
Pencegahan tertier bertujuan untuk mengurangi terjadinya komplikasi yang
lebih berat, penanganan yang tepat bagi penderita cedera kepala akibat
kecelakaan lalu lintas untuk mengurangi kecacatan dan memperpanjang
harapan hidup.Pencegahan tertier ini penting untuk meningkatkan kualitas
hidup penderita, meneruskan pengobatan serta memberikan dukungan
psikologis bagi penderita.Upaya rehabilitasi terhadap penderita cedera kepala
akibat kecelakaan lalu lintas perlu ditangani melalui rehabilitasi secara fisik,
rehabilitasi psikologis dan sosial.
Rehabilitasi Fisik
a. Fisioterapi dan latihan peregangan untuk otot yang masih aktif pada
lengan atas dan bawah tubuh.
b. Perlengkapan splint dan caliper.
c. Transplantasi tendon
Rehabilitasi Psikologis
Pertama-tamadimulai agar pasien segera menerima
ketidakmampuannya dan memotivasi kembali keinginan dan rencana
masa depannya.Ancaman kerusakan atas kepercayaan diri dan harga diri
datang dari ketidakpastian financial, sosial serta seksual yang semuanya
memerlukan semangat hidup.
Rehabilitasi Sosial
a. Merancang rumah untuk memudahkan pasien dengan kursi roda,
perubahan paling sederhana adalah pada kamar mandi dan dapur
sehingga penderita tidak ketergantungan terhadap bantuan orang
lain.
b. Membawa penderita ke tempat keramaian (bersosialisasi dengan
masyarakat).
.
2.2 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
2.2.1 Pengkajian
a. Identitas klien
Meliputi nama, umur , jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama,
suku bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor register, diagnosa medis.
b. Data penanggung jawab
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat rumah, hubungan dengan
pasien.
c. Keluhan Utama
Keluhan atau gejala saat awal di lakukan pengkajian pertama kali.
Triage
a)Pengkajian Primer
Pengkajian cepat untuk mengidentifikasi dengan segera masalah actual atau
potensial dari kondisi life threatening (berdampak terhadap kemampuan
pasien untuk mempertahankan hidup). Pengkajian tetap berpedoman pada
inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi jika hal tersebut memungkinkan.
Prioritas penilaian dilakukan berdasarkan:
3 Manajemen Airway
kaji:
Bersihan jalan nafas adanya / tidak nya sumbatan jalan nafas Distres
pernafasan
Tanda- tanda perdarahan di jalannafas, muntahan, edema laring.
Gejala :takikardi dan takipnea pada pada keadaan istirahat atau aktifitas,
latergi/disorientasi, penurunan kekuatan otot, syok hipovolemik,
sianosis.
4. Manajemen Breathing dan Ventilasi
kaji:
Frekuensi nafas, usaha dan pergerakan dinding dada Suara pernafasan
melalui hidung atau mulut Udara yang dikeluarkan dari jalan nafas
Gejala :frekuensi pernafasan meningkat, merasakekuranganoksigen,
sajitkepala, penglihatankabur.
5. Manajemen .Circulation
Kaji:
Denyut nadi karotis Tekanan darah Warna kulit, kelemahan kulit
Tanda- tanda perdarahan ekternal dan internal
Gejala : ada nyari wayat hipertensi, kebas dan kesemutan pada
ekstremitas, ulkus pada kaki.
Tanda : perubahan tekanan darah postural, hipertensi, sesak. Nadi yang
menurun/ tidak ad, distensi vena jugularis, Kulitpanas, kering, dan
kemerahan, bola mata cekung.
6. Disability
Kaji:
Tingkat kesadaran Gerakan ekstremitas Glasgow Coma Scale (GCS),
atau pada anka tentukan Alert (A), Respon Verbal (V), Respon Nyeri /
pain (P), Tidak berespon/ Unresponsive (U)
Gejala :lemah, letih, sulit bergerak/ berjalan, Kramotot, tonus otot
menurun, gangguan istirahat/ tidur, wajah meringis dengan palpitasi.
7. Exposure
Kaji adanya jejas pada seluruh tubuh, yang perlu diperhatikan adalah
cegah hipotermi.
b) Pengkajian Sekunder
1 Riwayat Keperawatan/Kesehatan
Riwayat Kesehatan/Keperawatan Sekarang
Riwayat Kesehatan/Keperawatan Dahulu
Riwayat Kesehatan/Keperawatan Keluarga
Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum dan tanda- tanda vital
Keadaan : berupa composmentis, apatis, somnolen,
sopor, koma
Penampilan : cenderung sederhana
Ekspresi wajah : lihat ekspresi wajah pasien
Kebersihan secara umum : lihat kebersihan diri pasien
Tandaa- tanda vital :
Tekanan darah : meningkat/ menurun/ normal
Suhu : kadang meningkat
Nadi : biasanya cepat
Respirasi : meningkat
- Jantung
Inspeksi danpalpasi: batas jantung dan ada tidaknya
ketidakseimbangan denyut jantung
Perkusi : ukuran dan bentuk jantung
Auskultasi : suara jantung
8. Abdomen
Inspeksi : bentuk dan gerakan abdomen
Auskultasi : bising usus
Palpasi : bentuk, ukuran, dan konsistensi organ
Perkusi : ada tidaknya cairan dan massa nyeri tekan pada
abdomen
9. Genetalia
Inspeksi : distribusi rambut pubis, kulit, dan ukuran
Palpasi : ada tidaknya nyeri tekan, benjolan, serta cairan
10. Ekstrimitas
- Ekstrimitas atas
Inspeksi : warna kulit, ada tidaknya pembengkakan, ada atau
tidaknya fraktur tertutup atau terbuka, serta ada
tidaknya luka
Palpasi : temperature, sendi- sendi, otot erta adanya nyeri tekan
atau benjolan
- Ekstrimitas bawah
Inspeksi : perhatikan adanya dislokasi atau pembengkakan
Palpasi : struktur, konsistensi dan ukuran tulang
2.2.2 Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan penekanan vaskuler serebral dan edema otak
ditandai dengan wajah menahan nyeri dan adanya perubahan tanda-tanda vital.
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hipoventilasi dan kerusakan
neurovaskuler ditandai dengan kelemahan atau poaralisi otot pernafasan.
3. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan edema serebral
ditandai dengan perubahan tingkat kesadaran, perubahan respon motorik atau
sensorik, gelisah, dan perubahan tanda vital.
4. Kerusakan intergritas kulit berhubungan dengan contusio jaringan
Amila, A., & Sariani, S. (2019). Lama Rawat Pada Pasien Dengan Cedera Kepala Ringan.
Holistik Jurnal Kesehatan, 13(2), 136–142. https://doi.org/10.33024/hjk.v13i2.1391
Arif, H. K., & Atika, D. A. (2019). Pengaruh Posisi Head Up 30 Derajat Terhadap Nyeri
Kepala Pada Pasien Cedera Kepala Ringan. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan
Kebidanan, 10(2), 417–422.
Arifin. (2013). Cedera Kepala: Teori Dan Penanganan. jakarta: Sagung Seto.
Elizabeth J. C. (2009). Buku Saku Patofisiologi Corwinn. jakarta: Aditya Media.
Hardi Kusuma. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Diagnosa Medis Dan NANDA NIC-
NOC. Yogyakarta: Mediaction Publishing.
Hernanta. (2013). Ilmu Kedokteran Lengkap Tentang Neurosains. Yogyakarta: D-medika.
Kozier. (2014). Buku Ajar Praktik Kperawatan Klinis (5th ed.). jakarta: EGC.
Krisanty. (2012). Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. jakarta: Trans Info Media.
Manarisip, M. E. I., Oley, M. C., & Limpeleh, H. (2014). GAMBARAN CT SCAN Kepala
Pada Penderita Cedera Kepala Ringan Di Blu Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Periode 2012 – 2013. E-CliniC, 2(2), 1–6. https://doi.org/10.35790/ecl.2.2.2014.5100
Morton. (2014). Keperawatan Kritis: Pendekatan Asuhan Holistik. jakarta: EGC.
Padila. (2013). Buku Ajar: Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha Medika.
Pusparini, Y. (2017). Pengaruh Guide Imagery Terhadap Nyeri Kepala Pasien CKR. Jurnal
Sehat Masada, 11(1), 23–30. Retrieved from
http://ejurnal.stikesdhb.ac.id/index.php/Jsm/article/view/26
Rahnaaryani. (2014). Asuhan Keperawatan Pasien Trauma Kepala. jakarta: EGC.
Susan. (2011). Pedoman Keperawatan Kritis. jakarta: EGC.
Takatelide, F., Kumaat, L., & Malara, R. (2017). Pengaruh Terapi Oksigenasi Nasal Prong
Terhadap Perubahan Saturasi Oksigen Pasien Cedera Kepala Di Instalasi Gawat
Darurat Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal Keperawatan UNSRAT, 5(1),
111716.