Anda di halaman 1dari 5

Kalompok 6

Ni Putu Laksmi Narayanti (2007611010)


P Iwan Kurniawan (2007611012)
I Gusti Agung Istri Windaryani (2007611013)

CASE ANALYSIS AND REPORTING


WESTERN CHEMICAL CORPORATION: DIVISIONAL PERFORMANCE MEASUREMENT

1. COMPREHEND CASE SITUATION


(Diringkas dari kasus)
WCC merupakan perusahaan yang telah berdiri selama 75 tahun dan merupakan bisnis penjualan bahan
kimia dan program kimia terbesar untuk pengolahan air dan limbah. Perusahaan memiliki reputasi yang baik
dalam memberikan solusi dan servis atas pemasalahan konsumen. WCC memiliki 4900 karyawan dan
beroperasi lebih dari 35 pabrik di 19 negara. WCC memiliki pabrik diberbagai negara dengan komposisi
kepemilikan yang berbeda-beda. Perbedaan dari komposisi kepemilikan diluar negeri dilakukan untuk
mempercepat perusahaan untuk masuk ke pasar internasional dan untuk minimalisir investasi dan resiko.
Beberapa pabrik merupakan kepemilikan penuh dan sebagian beroperasi join venture dengan perusahaan
lokal. Western Chemical Corporation (WCC) memiliki kendala dalam mengukur dan melaporkan kinerja dari
beberapa pabriknya di luar negeri. Dikarenakan perbedaan komposisi kepemilikan dan penggunaan pendanaan
lokal. Ketika mereka menggunakan prinsip dan standar akuntansi konvesional, yang terlihat dalam laporan
keuangan dirasakan berbeda dengan apa yang mereka percaya dari hasil operasi yang sebenarnya. Sehingga
menimbulkan pertanyaan dari pemegang saham dan analis bagaimana sebenarnya performa dari investasi
pada WCC.
Informasi Kinerja Keuangan WCC cabang luar negeri dilakukan oleh akuntan yang sama dengan akuntan
yang menangani laporan keuangan triwulanan dan tahunan perusahaan. Perusahaan menggunakan single
database untuk akuntansi bagi induk perusahaan maupun anak perusahaan.
Dalam mencari solusi atas perumusan pengukuran kinerja WCC yang paling baik dilakukan pertemuan
antara Stan Rogers president of WCC, Samantha Chu Director of Investor Relation, dan Cynthia Sheldon Vice
President and controller. Untuk membahas permasalahan ini diberikan ilustrasi operasi pada tiga pabrik di
Praha, Poland dan Malaysia.
Pabrik di Praha
Pabrik di Praha beroperasi secara joint venture dengan perusahaan lokal. Total investasi sebesar 35
sampai 40 juta dollar termasuk working capital. WCC berinvestasi sebesar 5 juta dollar dengan memegang
kontrol dan operasi pabrik. Pada laporan laba rugi triwulan ke-3, EBIT sebesar $869.000. Terdapat pula biaya
bunga atas pinjaman eksternal sebesar $1.120. WCC mendapatkan return $867.000 berupa fee berdasarkan
perjanjian join venture. WCC mendapat rugi operasi sebesar $646.000 dari pembagian atas rugi total Pabrik
Praha.
Pabrik di Poland
Pabrik di Poland beroperasi dengan kepemilikan penuh 100% dengan investasi sebesar 45 juta dollar
termasuk working capital yang seluruhnya didanai oleh WCC. Pada laporan laba rugi triwulan ke-3, EBIT
sebesar $1.428.000. WCC mendapatkan net income sebesar $1.462.000.
Pabrik di Malaysia
Pabrik di Malaysia beroperasi dengan kepemilikan penuh 100% dengan investasi sebesar 35 juta dollar.
Pabrik ini dibangun untuk menambah kapasitas di Regional Pasifik. Pada laporan laba rugi triwulan ke-3, EBIT
pada region of sale sebesar $4.274.000. WCC net income sebesar $2.564.000.

2. DIAGNOSE PROBLEM AREA


Area Masalah dan kondisi perusahaan Western Chemical Corporation (WCC):
• WCC memiliki pabrik diberbagai negara dengan komposisi kepemilikan yang berbeda-beda. Beberapa
pabrik dimiliki penuh oleh WCC dan sebagian beroperasi joint venture dengan perusahaan lokal.
• WCC dalam pelaporan keuangan dan penilaian kinerja pabrik di luar negeri dilakukan oleh akuntan yang
sama dengan akuntan yang menangani laporan keuangan triwulanan dan tahunan perusahaan.
• Tidak terdapat laporan manajemen untuk keperluan internal perusahaan. Sehingga laporan untuk eksternal
perusahaan digunakan pula untuk laporan internal perusahaan dengan menggunakan standar dan basis
yang sama.
• Terdapat tambahan pendanaan pada operasi di luar negeri dari luar WCC.
• Operasi yang dilakukan beberapa pabrik berbeda dengan sebagian besar pabrik yang dimilki WCC. WCC
membangun pabrik di Malaysia selain untuk menjual produk pada regional Asia Tenggara juga khusus
untuk menjual high margin product yang diproduksi dari berbagai regional.
• Perbedaan struktur kepemilikan dan bentuk usaha serta standar dan basis pelaporan kinerja yang dilakukan
selama ini menyebabkan pelaporan kinerja tidak mencerminkan kinerja pabrik yang sebenarnya. Contohnya
pada pabrik di Czech Republic dilaporkan mengalami kerugian sebesar $646.000. Namun terdapat fee yang
dibayarkan ke WCC sebesar $867.000. Sehingga sebenarnya dalam investasi yang dilakukan WCC masih
terdapat keuntungan sebesar $221.000.

3. STATE THE PROBLEM


1) Masalah pengukuran dan pelaporan kinerja pada perusahaan WCC. Apakah ada metode alternatif untuk
mengukur kinerja divisi agar manajemen WCC terhindar dari masalah yang dihadapi saat ini?
2) Evaluasi pendekatan EVA yang dibahas dan diuji coba oleh manajemen WCC.

4. GENERATE ALTERNATIVES
1) Metode alternatif yang dapat digunakan oleh WCC adalah:
a) Return on Investment (ROI)
ROI yaitu tingkat atau ratio pendapatan atas investasi yang dilakukan perusahaan.
ROI = Operating Income / Average Asset
Operating Income adalah pendapatan sebelum bunga dan pajak dan Operating Asset termasuk
semua aset yang digunakan untuk menghasilkan laba operasi.

Asumsi:
- Operating Aset Plant di Malaysia sebesar 30 milion dollar.
- Tidak terjadi perubahan operating aset awal tahun dan akhir tahun.
b) Residual Income yaitu selisih antara laba operasi dan minimum dollar yang diharapkan kembali atas
aset operasi perusahaan.
Residual Income = Operating Income - (Minimum Rate of Return x Operating Asset)

Asumsi: Minimum rate of return menggunakan ROI pabrik Czech Republic dengan pertimbangan ROI
paling wajar atau yang diharapkan.
c) Menggunakan konsep Economic Value Added (EVA)
d) Pengukuran kinerja lainnya yang bersifat non-financial

2) Economic Value Added (EVA) adalah pengukuran kinerja keuangan perusahaan berdasarkan laba operasi
setelah pajak dikurangi dengan total annual cost of capital. WCC menggunakan EVA untuk mengukur
kinerja operasi luar negerinya.
EVA = After-Tax Operating Income - (Weighted Average Cost of Capital x Total Capital Employed)
Malaysia
Czech Rep. Poland Region of
Region of Sale
Manufacture
Operating income 869 1,428 (4,832) 4,274
Taxes - - - 1,710
After-Tax Op. Inc. 869 1,428 (4,832) 2,564
Estimated WACC 12% 12%
Invested Capital 35,000 40,000
Capital Charges 4,200 4,800 3,600 6,686
EVA (3,331) (3,372) (8,432) (4,122)

EVA negatif tercipta dari operasi WCC di Czech Republic, Poland dan Malaysia. Hal ini
menyatakan bahwa WCC tidak menghasilkan value added dari dana yang diinvestasikan ke dalam
pendirian pabrik di ketiga negara tersebut.
Keunggulan EVA:
• Manajemen dapat melihat value added yang diberikan oleh masing-masing divisi atau operasi pabrik
di berbagai negara atas cost of capital yang dikeluarkan sebagai konsekuensi investasi untuk divisi
atau operasi pabrik tersebut..
• Dibanding dengan perhitungan EBIT, Net Income, atau EPS, EVA memberikan gambaran
perusahaan lebih baik dan tepat karena dalam perhitungan EVA sebuah bisnis harus menanggung
baik biaya operasi serta cost of capital.
• EVA membantu memusatkan perhatian manajemen dalam membuat keputusan untuk meningkatkan
kekayaan dari para pemegang saham melalui skema kompensasi.
Kelemahan EVA:
• EVA hanya fokus pada kinerja jangka pendek.
• Dalam perhitungan EVA terdapat kesulitan dalam menentukan cost of capital.
• Perhitungan secara akurat hanya dapat dilakukan oleh internal perusahaan, investor sulit untuk
menerapkan perhitungan EVA karena tergantung pada transparansi perusahaan.

5. EVALUATE ALTERNATIVES AND SELECT


a) Return on Investment (ROI)

ROI (Return of Investment) adalah rasio profitabilitas yang mengukur efisiensi sebuah investasi dengan
membandingkan laba bersih dengan total biaya atau modal yang diinvestasikan. ROI yang bernilai positif
17,38%, 3,17% menunjukkan keuntungan, sedangkan ROI bernilai negatif sebesar -16,11% menunjukkan
kerugian.

b) Residual Income

Residual income dapat dinyatakan sebagai suatu pengukuran yang digunakan untuk melihat sejauh mana
pencapaian pendapatan bersih (net income) melebihi laba perusahaan yang ditargetkan. Jadi laba residu
yang dihasilkan kurang dari nol yaitu pada Poland plan -6.393, Malaysia -10.046 maka laba yang didapat
masih kurang dari laba yang ditargetkan. Sedangkan laba residu yang dihasilkan oleh Crech Republik
sama dengan nol, maka laba yang didapat sama dengan laba yang ditargetkan.
c) Economic Value Added (EVA)
Malaysia
Czech Rep. Poland Region of
Region of Sale
Manufacture
Operating income 869 1,428 (4,832) 4,274
Taxes - - - 1,710
After-Tax Op. Inc. 869 1,428 (4,832) 2,564
Estimated WACC 12% 12%
Invested Capital 35,000 40,000
Capital Charges 4,200 4,800 3,600 6,686
EVA (3,331) (3,372) (8,432) (4,122)

EVA negatif tercipta dari operasi WCC di Czech Republic, Poland dan Malaysia. Hal ini menyatakan
bahwa WCC tidak menghasilkan value added dari dana yang diinvestasikan ke dalam pendirian pabrik di
ketiga negara tersebut. Dalam penggunaan EVA, WCC perlu menstandarisasi laporan kinerja internal dari
setiap operasi pabrik. Jangan sampai komponen dari perhitungan operating income berbeda seperti
penggunaan nilai transaksi transfer pricing untuk beberapa pabrik tetapi tidak untuk pabrik lainnya.
Sebaiknya dalam laporan kinerja internal, WCC menggunakan nilai transaksi wajar ( arm’s length
transaction) sehingga perhitungan EVA dari setiap operasi pabrik dapat dibandingkan. WCC juga
sebaiknya tidak hanya menggunakan EVA saja sebagai indikator dalam pengukuran kinerja namun perlu
mempertimbangkan hal-hal lain.

6. DEFEND IMPLEMENTATION
• Dalam penggunaan EVA, WCC perlu menstandarisasi laporan kinerja internal dari setiap operasi pabrik.
Jangan sampai komponen dari perhitungan operating income berbeda seperti penggunaan nilai transaksi
transfer pricing untuk beberapa pabrik tetapi tidak untuk pabrik lainnya. Sebaiknya dalam laporan kinerja
internal, WCC menggunakan nilai transaksi wajar (arm’s length transaction) sehingga perhitungan EVA
dari setiap operasi pabrik dapat dibandingkan. WCC juga sebaiknya tidak hanya menggunakan EVA saja
sebagai indikator dalam pengukuran kinerja namun perlu mempertimbangkan hal-hal lain.
• Pengukuran kinerja pada tiap divisi seharusnya disesuaikan dengan tujuan. Selain itu, pengukuran kinerja
sebaiknya tidak hanya meliputi kinerja finansial melainkan perlu diukur juga kinerja nonfinansial. Jika WCC
hanya menggunakan pengukuran finansial saja, maka manajer dapat terdorong untuk melakukan
manipulasi angka agar ukuran finansial terlihat bagus. Adapun untuk pengukuran kinerja finansial, dapat
digunakan beberapa parameter seperti ROI, Residual Income, EVA, inventory turnover, dan sebagainya
yang disesuaikan bobotnya menurut tujuan dari masing-masing divisi. Untuk pengukuran kinerja
nonfinansial, bisa digunakan beberapa parameter seperti tingkat kepuasan konsumen, market share,
personel turnover ratio, dan sebagainya.
• Dalam melakukan pengukuran kinerja, perlu diatur standardisasi komponen yang digunakan dalam
mengukur kinerja. Misalnya pada divisi di Czech Republic, beban bunga dan fee untuk WCC dimasukkan
dalam perhitungan operating income sementara pada divisi di Poland dan Malaysia, kedua komponen
tersebut tidak dimasukkan dalam perhitungan. Hal ini menyebabkan divisi Czech Republic melaporkan
kerugian sedangkan divisi Poland melaporkan keuntungan.
• Samantha Chu sebagai Director of Investor Relation sebaiknya menjelaskan mengenai bentuk usaha dan
struktur kepemilikan pada masing-masing divisi karena hal tersebut berpengaruh pada pelaporan
keuangan eksternal yang dihasilkan. Perlu dijelaskan pula tujuan pendirian dari masing-masing divisi
sebagai pertimbangan dalam mengukur kinerja masing-masing divisi. Kinerja investasi yang sebenarnya
pada tiap divisi setelah dilakukan perbaikan dalam pengukuran kinerja.
DAFTAR PUSTAKA

Hansen, Don R. and Maryanne M. Mowen. 2005. Cost Management, Accounting, and Control . 7th Edition. Garrison,
H. Ray; Eric W. Nooren; & Peter C. Brewer. 2006. Akuntasi Manajerial (terjemahan: A. Totok Budisantoso).
Buku I. Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.

https://www.investopedia.com/terms/e/eva.asp

Anda mungkin juga menyukai