Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/348049043

FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT PELAYANAN PREVENTIF DAN


PROMOTIF DI PUSKESMAS FACTORS THAT HINDER PREVENTIVE AND
PROMOTIVE SERVICE AT PUBLIC HEALTH CENTER

Article · December 2020

CITATIONS READS
0 2,410

3 authors, including:

Najiah Meirina Anwar


University of Indonesia
2 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Najiah Meirina Anwar on 31 December 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT PELAYANAN PREVENTIF DAN
PROMOTIF DI PUSKESMAS
FACTORS THAT HINDER PREVENTIVE AND PROMOTIVE SERVICE AT PUBLIC
HEALTH CENTER
Ela Febriana, Najiah Meirina Anwar, Tisa Indriyani
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok 1624, Indonesia
Email: ​ela.febriana@ui.ac.id​, ​najiah.meirina@ui.ac.id​, ​tisa.indriyani@ui.ac.id​,

ABSTRAK
Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas adalah salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat preventif, promotif, rehabilitatif, dan kuratif yang
lebih berfokus pada pelayanan preventif dan promotif. Akan tetapi, pada kenyataannya Puskesmas di
Indonesia lebih berfokus pada pelayanan kuratif dan rehabilitatif sedangkan pada pelayanan promotif
dan kuratifnya masih kurang. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang
menghambat pelayanan preventif dan promotif di puskesmas. Metode: Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kajian literatur dan data sekunder. Hasil: Faktor yang menghambat kegiatan
promotif dan preventif di puskesmas adalah kurangnya pendanaan, terbatasnya petugas kesehatan,
belum adanya koordinasi yang baik, dan sistem manajemen yang belum baik. Kesimpulan: Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan memfokuskan pada upaya promotif dan preventif,
namun memiliki beberapa hambatan untuk melaksanakan pelayanan preventif dan promotif.
Kata kunci: ​Puskesmas, Promotif, Preventif.

ABSTRACT
Public health service or Puskesmas is one of health facilities that provide promotive, preventive,
curative, and rehabilitative service that focuses on promotive and preventive service. In reality,
Puskesmas in Indonesia are more focused on curative and rehabilitative service, while promotive and
curative service are still lacking. So, the purpose of this research is to determine the factors that
hinder preventive and promotive service at Puskesmas. Method: The method used was literature
review and secondary data were used in this study. Result: Factors that hinder promotional and
preventive activities at puskesmas are lack of funding, limited health workers, lack of good
coordination, and poor management systems. Conclusion: Puskesmas is a health service facility that
organizes public health efforts and first-level individual health efforts by prioritizing promotive and
preventive efforts, but it has several obstacles to implementing preventive and promotive services.
Keywords: P​ uskesmas, Promotive, Preventive.

PENDAHULUAN fasilitas pelayanan kesehatan yang


Pemerintah memiliki cita-cita tercapai, terjangkau, dan bermutu. Fasilitas
untuk meningkatkan derajat kesehatan pelayanan kesehatan merupakan tempat
masyarakat dan juga menyukseskan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan
program Jaminan Sosial Nasional. Oleh yang bersifat kuratif, preventif, promotif
karena itu, pemerintah perlu mengadakan dan rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan/ atau adalah keluarga, suatu kelompok, dan
masyarakat.​1 ​Salah satu jenis dari fasilitas masyarakat umum. Pelayanan UKM
pelayanan kesehatan adalah pusat tingkat pertama meliputi kesehatan
kesehatan masyarakat atau yang biasa lingkungan; promosi kesehatan; kesehatan
disingkat menjadi puskesmas. ibu, anak, dan keluarga berencana; gizi;
serta pencegahan dan pengendalian
Dalam PMK 75 Tahun 2014 penyakit. Sedangkan Upaya Kesehatan
tentang puskesmas bahwa Puskesmas Perorangan atau UKP adalah suatu upaya
adalah salah satu fasilitas pelayanan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
kesehatan masyarakat. Puskesmas peningkatan, pencegahan, penyembuhan,
menyelenggarakan upaya kesehatan pengurangan penderitaan penyakit, dan
masyarakat dan upaya kesehatan juga untuk memulihkan kesehatan tingkat
perorangan di tingkat pertama. Puskesmas perorangan. Pelayanan UKP tingkat
memberikan pelayanan kesehatan yang pertama meliputi ​one day care, home care,
bersifat preventif, promotif, kuratif, dan rawat jalan, pelayanan gawat darurat, dan
rehabilitatif. Tetapi puskesmas lebih pelayanan rawat inap.​2
mengutamakan upaya promotif dan
preventif untuk mencapai derajat Dalam fungsinya puskesmas
kesehatan masyarakat yang memiliki pelayanan promotif, preventif,
setinggi-tingginya di wilayah kerja. Prinsip kuratif, dan rehabilitatif yang lebih
penyelenggaraan puskesmas adalah mengedepankan promotif dan preventif.
paradigma sehat, pertanggungjawaban Akan tetapi, sebagian besar puskesmas di
wilayah, kemandirian masyarakat, Indonesia pada kenyataannya kegiatan
pemerataan, teknologi tepat guna, serta yang dilaksanakan di puskesmas
keterpaduan dan kesinambungan.​2 sehari-hari lebih bersifat kuratif dan
rehabilitatif. Sedangkan program-program
Puskesmas memiliki dua fungsi promotif dan preventif masih sedikit dan
utama yaitu upaya kesehatan masyarakat seringkali tidak sesuai dengan apa yang
tingkat pertama dan upaya kesehatan direncanakan. Hal tersebut dikarenakan
perorangan tingkat pertama. Upaya beberapa hambatan yang membuat
kesehatan masyarakat atau UKM adalah program sulit dijalankan. Padahal program
upaya untuk memelihara, meningkatkan, preventif dan kuratif sangat diperlukan.
mencegah dan menanggulangi timbulnya Pelayanan preventif dan promotif
masalah kesehatan. Sasaran dari UKM seharusnya menjadi prioritas di puskesmas
karena lebih efektif untuk meningkatkan secara langsung melakukan pengambilan
derajat kesehatan masyarakat dengan data. Data sekunder dalam penelitian ini
mencegah penyakit yang bisa datang berasal dari jurnal ilmiah, artikel ilmiah,
kapan saja. Biaya yang dikeluarkan untuk dan sumber informasi lain. Peneliti
program preventif dan promotif juga jauh melakukan pencarian informasi dari
lebih sedikit dibandingkan dengan google scholar dan portal sumber
melakukan pelayanan kuratif terlebih jika informasi lainnya menggunakan kata kunci
penyakitnya sudah parah sehingga efektif yang berkaitan dengan topik penelitian
dalam penghematan biaya. yaitu “Pelayanan preventif kesehatan”,
“Pelayanan promotif kesehatan”, dan
Oleh karena itu, seharusnya “Puskesmas” dalam bahasa indonesia.
puskesmas di Indonesia mulai Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah
mengedepankan program-program pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
kesehatan promotif dan preventif untuk puskesmas pada upaya preventif dan
mencapai tujuan yaitu meningkatkan promotif. Kriteria eksklusi dari penelitian
derajat kesehatan masyarakat yang ini adalah pelayanan puskesmas lain yang
setinggi-tingginya. Sehingga peneliti ingin tidak termasuk dalam upaya preventif dan
mengetahui faktor-faktor apa saja yang promotif.
menyebabkan pelayanan preventif dan
promotif di puskesmas menjadi terhambat. HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut Kemenkes RI, Puskesmas
METODE adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
Metode yang digunakan dalam menyelenggarakan upaya kesehatan
penelitian ini adalah kajian literatur. masyarakat dan upaya kesehatan
Kajian literatur merupakan kegiatan perseorangan di tingkat pertama, dengan
analisis dengan mendapatkan landasan lebih memfokuskan upaya promotif dan
teori sebagai pedoman atau sumber preventif, untuk mencapai derajat
hipotesis dengan berwujud pengetahuan kesehatan masyarakat yang
mengenai riset-riset yang dilakukan oleh setinggi-tingginya di wilayah kerjanya
peneliti lain dalam area penelitian. Peneliti masing-masing​3​. Dalam upaya preventif
menggunakan data sekunder pada dan promotif yang dilakukan oleh
penelitian. Data sekunder merupakan data puskesmas terdapat kegiatan-kegiatan atau
yang telah ada dan berasal dari penelitian program yang dilaksanakan oleh
sebelumnya sehingga peneliti di sini tidak puskesmas.
Macam-macam kegiatan promotif dan yang tidak diinginkan di masa
preventif di puskesmas mendatang. Dalam kegiatan
1. Kegiatan promotif preventif diselenggarakan dengan :
Upaya promotif adalah upaya pemberian kekebalan atau
untuk meningkatkan kemampuan imunisasi, deteksi dini,
masyarakat melalui pembelajaran pengendalian faktor risiko,
dari, oleh, untuk dan bersama dan/atau pemberian obat
masyarakat, agar mereka dapat pencegahan secara masal 3​​ .
menolong diri sendiri serta Dari kegiatan promotif dan
mengembangkan kegiatan yang preventif inilah dilaksanakan
bersumber daya masyarakat, sesuai program-program prioritas nasional
kondisi sosial budaya setempat dan yaitu : penurunan AKI dan AKB,
didukung kebijakan publik yang peningkatan cakupan imunisasi
berwawasan kesehatan​3​. Kegiatan dasar lengkap, pencegahan
promotif pelayanan puskesmas di stunting, penurunan angka TBC,
Indonesia sejauh ini sudah pencegahan dan penurunan PTM
terbilang cukup baik dalam
pengimplementasiannya. Hal ini Hambatan pelaksanaan kegiatan
terlihat dari bagaimana adanya promotif dan preventif di puskesmas
perubahan perilaku dan Dalam pelaksanaan kegiatan
pengetahuan masyarakat karena promotif dan preventif tentu saja akan
adanya kegiatan tersebut. Ada dihadapkan dengan banyaknya hambatan
beberapa kegiatan atau program atau tantangan yang menyebabkan
promotif yang ada di puskesmas kegiatan tidak berjalan secara maksimal.
seperti perbaikan gizi, peningkatan Dalam hal ini, yang menjadi penghambat
kesehatan lingkungan, peningkatan kegiatan promotif dan preventif
kesehatan kerja dan olahraga, diakibatkan karena adanya faktor anggaran
peningkatan kesehatan keluarga dan pendanaan yang menjadi faktor
dan penanggulangan penyakit 4​​ . terbesar dalam pelaksanaan kegiatan.
2. Kegiatan preventif Faktor pendanaan dapat menjadi
Upaya preventif adalah upaya penghambat bagi suatu perencanaan
pengendalian sosial yang dilakukan kegiatan yang terkadang sudah dibuat
untuk mengurangi serta mencegah dengan sedemikian matang dan baik.
kemungkinan terjadinya hal-hal Selain kurangnya dana dalam pelaksanaan
ada beberapa faktor lain yang menjadi KESIMPULAN
hambatan tidak terlaksananya program Berdasarkan kajian literatur yang
yaitu, kurangnya petugas kesehatan, belum telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
ada koordinasi yang baik antar petugas bahwa puskesmas merupakan fasilitas
kesehatan, kader kesehatan dan pelayanan kesehatan yang
masyarakat, dan belum ada sistem menyelenggarakan upaya kesehatan
manajemen yang baik. Keterbatasan masyarakat dan upaya kesehatan
petugas kesehatan berperan sangat penting perseorangan tingkat pertama, dengan
dalam pelaksanaan program dimana lebih memfokuskan pada upaya promotif
jumlah petugas dapat berpengaruh pada dan preventif. Namun, terdapat beberapa
perencanaan kegiatan yang telah hambatan yang menyebabkan kurang
direncanakan. Faktor yang ketiga adalah terlaksananya upaya promotif dan
belum ada sistem koordinasi yang kurang preventif. Anggaran dan pendanaan
baik antar petugas kesehatan, kader menjadi faktor terbesar dalam pelaksanaan
kesehatan dan masyarakat. Akibat adanya pelayanan preventif dan promotif di
koordinasi yang kurang baik puskesmas.
mengakibatkan banyak masyarakat yang
tidak mengetahui jadwal pelaksanaan SARAN
penyuluhan, dari puskesmas sendiri Saran yang dapat diberikan kepada
memilih waktu penyuluhan yang kurang puskesmas adalah meningkatkan kembali
tepat untuk dilaksanakan sehingga yang aspek-aspek yang dapat memengaruhi
turut berpartisipasi sedikit. Faktor terakhir kualitas pelayanan preventif dan promotif
terdapat pada sistem manajemen yang guna mendorong kinerja dan mewujudkan
dirasa masih belum baik. Dimana dalam derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
hal ini perlu keterlibatan kepala puskesmas
sebagai manajer yang seharusnya DAFTAR PUSTAKA
membuat struktur secara jelas, penentuan 1. Republik Indonesia. PERATURAN
koordinator petugas kesehatan serta PEMERINTAH REPUBLIK
memilih kader yang sangat penting dalam INDONESIA NOMOR 47
keberhasilan kegiatan 3​​ . TAHUN 2016 TENTANG
FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN. Available at:
<​https://persi.or.id/wp-content/uplo
ads/2020/11/pp472016.pdf​> index.php/JMKM/article/view/437
[Accessed at 30 December 2020] > [Accessed 27 December 2020].
2. Kementerian Kesehatan RI. 5. Kajian literatur.
PERATURAN MENTERI E-journal.uajy.ac.id. 2015. [online]
KESEHATAN REPUBLIK Available at:
INDONESIA NOMOR 75 <http://e-journal.uajy.ac.id/2260/3/
TAHUN 2014 TENTANG PUSAT 2SOS03146.pdf> [Accessed 30
KESEHATAN MASYARAKAT. December 2020].
Available at: 6. Data sekunder. Mercubuana.ac.id.
<​http://sinkarkes.kemkes.go.id/upl 2020. [online] Available at:
oads/imgreference/2016051022110 <https://mercubuana.ac.id/files/Met
1.pdf​> [Accessed at 30 December odeLogiPenelitian/Met%20Pen%2
2020] 0UMB%203-ok.pdf> [Accessed 31
3. Kemkes.go.id. 2020. ​Peningkatan December 2020].
Peran Puskesmas Yang Fokus 7. Putra, N., 2015. STUDI
Pada Pelayanan TENTANG PELAYANAN
Promotif-Preventif.​ [online] KESEHATAN PREVENTIF DI
Available at: PUSKESMAS SEI MERDEKA
<https://www.kemkes.go.id/resourc KECAMATAN SAMBOJA
es/download/info-terkini/Rakerkes KABUPATEN KUTAI
nas-2020/01-Prarakerkesnas/03_Pe KARTANEGARA. ​eJournal Ilmu
nguatan_PKM_Fokus_Pelayanan_ Pemerintahan​, [online]
Promotif_Preventif_Ibu-Alma-Luc 3(4),pp.1581-1592. Available at:
yati.pdf> [Accessed 31 December <https://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.i
2020]. d/site/?p=1707> [Accessed 26
4. Ginting, C., 2018. December 2020].
FAKTOR-FAKTOR YANG 8. Fadillah, M., 2012. ANALISIS
MEMPENGARUHI KUALITAS IMPLEMENTASI KEGIATAN
PELAYANAN PROMOTIF DI PROMOTIF DAN PREVENTIF
PUSKESMAS SIMALINGKAR DI PUSKESMAS KAMPUS
TAHUN 2018. ​Jurnal Mutiara PALEMBANG TAHUN 2010.
Kesehatan Masyarakat,​ [online] JURNAL ILMU KESEHATAN
3(2), pp.147-157. Available at: MASYARAKAT,​ [online] 03.
<http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/ Available at:
View publication stats

<https://media.neliti.com/media/pu
blications/57919-ID-analysis-of-pr
omotif-activities-and-impl.pdf>
[Accessed 25 December 2020].

Anda mungkin juga menyukai